Kalina
Moderator
[ Kamis, 04 Juni 2009 ]
Pasukan Tempur AS Hengkang dari Negeri 1001 Malam
SAMARRA - Pasukan tempur Amerika Serikat (AS) mulai meninggalkan kota-kota di Iraq yang pernah menjadi basis mereka Selasa (2/6). Tak satu kota pun yang akan tetap dipertahankan. Sesuai dengan jadwal, akhir bulan ini seluruh personel pasukan tempur AS harus hengkang dari seluruh kota di Iraq dan bertugas di markas baru, di luar Iraq.
"Kami akan meninggalkan seluruh kota di Iraq. Kami sudah melakukan penilaian bersama dan keputusan tersebut sudah final," terang Jenderal Ray Odierno, komandan pasukan AS di Iraq, seperti dikutip Reuters kemarin (3/6). Bahkan, Mosul -kota yang selama ini dikenal sebagai wilayah paling rawan konflik sekaligus sarang gerilyawan- pun bakal dikembalikan ke tangan pasukan Iraq.
Serah terima Mosul semula diperkirakan tidak akan berjalan tepat waktu. Sebab, gerilyawan setempat, juga Al-Qaidah, masih terus aktif melancarkan serangan di kota tersebut. Namun, Odierno menjamin bahwa serah terima seluruh kota bakal sesuai dengan jadwal. Tidak terkecuali Mosul.
"Kami akan keluar tepat waktu dari kota-kota itu. Bila memang perlu, kami mungkin akan menyediakan pelatih dan penasihat tempur serta kantor perwakilan di Mosul," ujarnya.
Jaminan itu diberikan Odierno karena, menurut dia, pasukan Iraq telah banyak melakukan kemajuan. "Ada banyak kemajuan signifikan yang terjadi selama beberapa bulan terakhir. Menurut saya, kondisi keamanan di Mosul pun sudah jauh lebih baik. Karena itu, saya meyakini, kami bisa mengembalikan kota tersebut ke pangkuan Iraq," jelas Odierno kepada media dalam perjalanan menuju Kota Samarra. (hep/ami)
Pasukan Tempur AS Hengkang dari Negeri 1001 Malam
SAMARRA - Pasukan tempur Amerika Serikat (AS) mulai meninggalkan kota-kota di Iraq yang pernah menjadi basis mereka Selasa (2/6). Tak satu kota pun yang akan tetap dipertahankan. Sesuai dengan jadwal, akhir bulan ini seluruh personel pasukan tempur AS harus hengkang dari seluruh kota di Iraq dan bertugas di markas baru, di luar Iraq.
"Kami akan meninggalkan seluruh kota di Iraq. Kami sudah melakukan penilaian bersama dan keputusan tersebut sudah final," terang Jenderal Ray Odierno, komandan pasukan AS di Iraq, seperti dikutip Reuters kemarin (3/6). Bahkan, Mosul -kota yang selama ini dikenal sebagai wilayah paling rawan konflik sekaligus sarang gerilyawan- pun bakal dikembalikan ke tangan pasukan Iraq.
Serah terima Mosul semula diperkirakan tidak akan berjalan tepat waktu. Sebab, gerilyawan setempat, juga Al-Qaidah, masih terus aktif melancarkan serangan di kota tersebut. Namun, Odierno menjamin bahwa serah terima seluruh kota bakal sesuai dengan jadwal. Tidak terkecuali Mosul.
"Kami akan keluar tepat waktu dari kota-kota itu. Bila memang perlu, kami mungkin akan menyediakan pelatih dan penasihat tempur serta kantor perwakilan di Mosul," ujarnya.
Jaminan itu diberikan Odierno karena, menurut dia, pasukan Iraq telah banyak melakukan kemajuan. "Ada banyak kemajuan signifikan yang terjadi selama beberapa bulan terakhir. Menurut saya, kondisi keamanan di Mosul pun sudah jauh lebih baik. Karena itu, saya meyakini, kami bisa mengembalikan kota tersebut ke pangkuan Iraq," jelas Odierno kepada media dalam perjalanan menuju Kota Samarra. (hep/ami)
