KISAH MISTERI BULAN RHOMADHON "JIN Suka anak manusia"

Buchori

New member
KISAH MISTERI BULAN RHOMADHON "JIN Suka anak manusia"​





Perjalanan hidup seseorang tidak terlalu baik dan buruk tidak dapat dipastikan. Ada sebuah kisah menarik untuk kita renungi bersama, kisah ini adalah kisah nyata kisah seorang anak manusia yang disukai oleh Jin penunggu Musholah. ada sebuah kisah mistik yang kadang-kadang tidak masuk akal kalau kita sendiri yang mengalaminya.
Kejadiannya begini.........

pada suatu malam waktu itu awal bulan puasa, di suatu desa tepatnya di sebuah mushala pada malam pertama bulan ramadhan hari pertama shalat tarawih, dikejutkan dengan mukena seorang anak perempuan makmum shalat tarawih di musholah tersebut yang ada bercak darah, dari darah itu tersebar aroma wangi bangkai yang sangat busuk, yang khas baunya pingin muntah bila dekat dengan sumber tadi. pertama-tama di kirain ada bangkai yang ada di sekitar musholah tapi setelah di selidiki ternyata sumber bau tersebut berada di dalam musholah., yang mengherankan bau tersebut adalah bercak darah yang nempel di mukena anak tersebut.

warna darah itu hitam kebiru-biruan, dan yang mengherankan lagi bercak darah itu menyerupai cap lima jari manusia.

pada "hari pertama" tidak ada kejadian aneh selain kejadian tersebut, tetapi pada hari itu dianggap ada orang iseng yang senghaja menaruh darah itu ke mukena anak tadi karena posisi anak tersebut berada dekat jendela musholah yang terbuka karena banyak jamaah pada waktu itu, maklum lah hari pertama rhamadhan, tetapi pada "hari kedua" kejadian tersebut terulang kembali, bahgkan aroma bau tersebut semakin menusuk hidung. padahal mukena yang kemarin itu sudah dicuci dan di ganti dengan yang baru.

untuk meyakinkan orang-orang yang berada di musholah maka mukena tersebut langsung di cuci sampai bercak darah tersebut benar-benar hilang. dugaan sementara anak itu akibat perbuatan iseng anak atau orang yang berada di musholah karena posisinya sama persis seperti kemarin dekat jendela yang terbuka di musholah. "hari ketiga" dicoba dengan strategi baru supaya jika anak tersebut akan diusilin maka pelakunya akan mikir dua kali lipat karena posisinya anak tersebut di apit oleh ibu-ibu. formasinya adalah sebagai berikut shaft pertama di isi oleh ibu-ibu, yang shaft kedua di isi ibu-ibu yang mengapit anak tersebut, sedangkan shaft ketiga diisi oleh ibu-ibu juga, shaft keempat dan seterusnya campur anak dan remaja serta ibu-ibu.keadaan musholah waktu itu penuh sesak sampai keluar halaman musholah. strategi ini diterapkan untuk mengetahui tangan usil jika ada yang memang benar-benar usil. hal ini kami lakukan karena kami semua tidak percaya akan hal-hal tersebut, karena menurut asumsi kami kemungkinan besar kareana kerjaan aseng saja. setelah itu kami khusu menjalankan ibadah. tetapi setelah kami shalat Isya dan dimulai shalat tarawih, sudah rakaat keempat, tiba-tiba kami dihebohkan kembali dengan bercak darah lagi. tetapi kali ini gambar telapak tangannya lebih jelas sekali, dan lagi-lagi aroma bau busuk yang dikeluarkan oleh bercak darah tersebut benar-benar bau sekali dan sangat menggangu, untuk supaya shalat tarawih kami khidmat, maka anak tersebut disuruh pulang dulu ke rumahnya.hingga shalat tarawih selesai kami jalani dengan tertib. setelah shalat tarawih selesai, maka pihak musholah musyawarah dengan jamaah mengenai langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan untuk mencegah perbuatan tersebut terulang, maka malam itu kami membuat rencana untuk malam besok yaitu membentuk formasi shaft. shaft pertama ibu-ibu yang didampingi oleh anak tersebut (yang ada bercak darah), yang di apit oleh ibu-ibu (posisi si anak ada di tengah-tengah diapit oleh ibu-ibu), lalu di belakang barisan shaft kedua di isi lagi ibu-ibu selanjutnya shaft ketiga slang-seling remaja anak dan ibu-ibu, selanjutnya sampai shaft terakhir. hal ini dimaksudkan untuk menjaga takutnya ada teman anak ini yang iseng.

Tibalah malam yang dinanti-nantikan yaitu "malam keempat" sesudah shalat Isya di lanjutkan dengan shalat tarawih, pada rakaat pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya tidak ada kejadian seperti kemarin-kemarin, para jamaah bersyukur dan senang, tetapi pada rakaat terakhir mau shalat witir kembali kejadian menghebohkan itu datang kembali. ibu-ibu yang mengapit anak tersebut pada heran dan takjub serta aneh karena nggak ada tangan yang iseng yang mereka lihat. emang karena kebiasaan anak-anak kalau rtarawihan itu bercanda melulu ada yang main dorong-dorongan,iseng tangannya dan sebagainya(namanya juga anak-anak). sesudah shalat witir ada kesepakatan anak itu besok suruh di rumah saja jangan dulu pergi ke musholah shalat tarawih, dikarenakan pengurus musholah ngeri takut ada kejadian lagi yang akan mengganggu ketertiban dan kekhusuan shalat tarawih berjamaah.
pada "hari kelima" anak tersebut tidak shalat tarawih berjamaah seperti biasanya, dan benar seperti prediksi kebanyakan para jamaah kejadian tersebut tidak ada lagi, kejadian aneh yang seperti malam-malam sebelumnya. para pengurus musholah dan ketua kampung berembuk setelah shalat tarawih dan witir selesai yang isi kesepakatannya adalah menyuruh anak tersebut kembali ke musholah untuk shalat tarawih bersama dengan catatan pengurus musholah mengawasinya dengan super ketat untuk mengetahui ada apa di balik peristiwa tersebut.

pada "hari keenam" anak tersebut datang ke musholah seperti biasanya, melakukan aktivitas seperti biasanya, seperti mengambil wudhu di samping musholah, dilanjutkan dengan shalat berjamaah Isya, Tarawih dan Witir. pada hari ini ternyata tidak terjadi apa-apa, para pengurus musholah dan pengurus lingkungan bersyukur dan merasa lega dan dugaan sementara anak tersebut ada yang ngusilin, tetapi siapa ya kata pak RT. kembali aktivitas rutin seperti biasanya.

pada hari berikutnya "hari ketujuh"anak tersebut datang ke musholah seperti biasanya, melakukan aktivitas seperti biasanya, seperti mengambil wudhu di samping musholah, dilanjutkan dengan shalat berjamaah Isya, Tarawih dan Witir. pada hari ini ternyata ada kejadian lagi tepatnya setelah Shalat Tarawih pada rakaat ke enam setelah salam. kejadian tersebut terulang kembali, karena ketakutan anak tersebut akhirnya menangis dan pulang ke rumah sambil berlari, kebetulan jarak rumah ke musholah tidak begitu jauh.
pada hari selanjutnya "hari kedelapan"anak tersebut tidak shalat tarawih berjamaah seperti biasanya, dikarenakan ia takut, malah kakak-kakaknya yang laki-laki semua datang ke musholah (kebetulan anak tersebut merupakan anak perempuan satu-satunya di keluarga tersebut) dan datang untuk "menantang duel" dengan orang yang iseng tadi. karena gak ada yang merasa ngisengin anak tersebut, maka pengurus musholah keluar untuk memberikan penjelasan kepada kakak-kakaknya tadi, alhamdulillah kakak-kakaknya sadar betul karena mereka khilaf, maka mereka meminta maaf kepada pengurus musholah tadi.
hari selanjutnya "hari kesembilan"setelah buka puasa ada kejadian yang menghebohkan dan keanehan di tempat tinggal anak tersebut (Di Rumahnya), selidik punya selidik ternyata kakak-kakaknya marah-marah tidak terima adik perempuan satu-satunya di perlakukan begitu.

entah karena kebetulan atau tidak, atau kenapa kakak-kakaknya yang punya ilmu silat "PA MACAN" guling-gulingan di tanah percis seperti macan beneran yang akan menerkam mangsanya, bekas kuku-kukunya ada membekas di tanah tempat ia guling-gulingan.

karena suasana di kampung yang sunyimsetelah buka puasa dan ada suara terikan yang keras, maka pada waktu itu orang sekampung "tublek" semua ingin tahu ada apa gerangan di rumah anak tersebut, yang kebetulan pada waktu itu sudah berbuka puasa.

menjelang Isya lambat laun kerumunan warga mulai memudar, bubar karena mau melaksanakan aktivitas seperti biasanya, shalat berjamaah Isya, Tarawih dan Witir.kejadian tersebut mendapat perhatian yang serius dari para pengurus lingkungan baik pengurus musholah, rt, rw maupun kepala desa yang kebetulan rumahnya tidak jauh dari situ.pada hari ini ternyata tidak terjadi apa-apa,dan ada kesepakatan untuk sementara waktu anak tersebut jangan dulu shalat tarawih berjamaah seperti biasanya dimusholah.
pada hari selanjutnya menjelang akan buka puasa, sekitar pukul 17:45 WIB dari rumah anak itu terdengar suara kakak-kakaknya yang laki-laki semua (kebetulan anak tersebut merupakan anak perempuan satu-satunya di keluarga tersebut) teriakan-teriakan yang keras, isi kata-katanya "menantang duel" dengan orang yang gak ada yang merasa ngisengin anak tersebut, maka banyak pengurus mushola dan pengurus lingkungan datang ke rumah tersebut untuk bermusyawarah dengan orang tua anak tersebut.
pada hari selanjutnya menjelang akan buka puasa, kejadian yang kemarin terulang kembali suara kakak-kakaknya yang laki-laki semua (kebetulan anak tersebut merupakan anak perempuan satu-satunya di keluarga tersebut) teriakan-teriakan yang keras, isi kata-katanya "menantang duel" dengan orang yang gak jelas siapa yang mereka maksud. bahkan hari demi hari seolah gak pernah bosan kakak-kakaknya teriak-teriak yang banyak mengundang orang hanya sekedar untuk menonton saja, bahkan dari luar desa adfa yang datang hanya sekedang untuk melihat kejadian tersebut.
karena gak ada perubahan yang berarti dan hal ini dapat mengganggu ketenangan dan ketertiban warga, maka pengurus lingkungan kompromi dengan pemuka agama membicarakan kejadian yang diluar kewajaran diluar daya nalar, kemudian diadakan kesepakatan pada hari selanjutnya diadakan pertemuan membahas langkah-langkah yang perlu diambil agarsupaya masalah ini cepat selesai. dan terjadi kesepakatan bahwa pada hari selanjutnya waktunya ba'da shalat Asyar bertempat di musholah, mengundang orang-orang yang khatam al-Quran untuk membaca "Surah Jin" di mUsholah. pada hari itu terdapat kurang lebih 20-30 orang yang membaca ayat suci al-Quran nul Karim yang di pimpin oleh seorang Haji yang mempunyai kelebihan setingkat diantara yang hadir.

terdapat kesimpulan bahwa anak tersebut diganggu oleh jin yang tinggal di musholah tersebut. dengan tirakat dan doa yang dipanjatkan makihirnya dengan izin Allah SWT, jin itu tunduk dan takluk dan bersedia tidak akan mengganggu ke anak tersebut. menurut kabar jin itu mwemberikan hadiah parfum yang kalau kita lihat dengan kasat mata itu adalah seperti bercak darah yang menempel di mukena anak tadi. syukur alhamdulillah jin itu dapat dikalahkan oleh para pemuka agama dan alim ulama di desa itu.
 
Back
Top