Selamat Jalan Sahabat

xraith

New member
Lis chan..hari ini tepat seminggu kepergianmu, puncak dari segala rasa dan peristiwa yang tak kulupa. Aku tahu kamu akan pergi, hingga saat kudengar berita kepergianmupun aku sudah tahu harus berbuat apa. Sungguh beda dengan seminggu sebelumnya, ketika itu diantara dingin hujan aku berurai airmata di di stasiun itabashi yang telah sepi. Aku tak peduli dengan beribu tatap saat aku mendengar berita bahwa kamu sudah divonis tak ada harapan lagi.Cedera otak yang membuat volume otakmu mengembang ternyata harus ada titik terburuk. Aku takut kehilanganmu. Namun rupanya engkau masih bertahan hidup hingga minggu berikutnya, seakan engkau beri kami, orang-orang dekatmu punya waktu tuk menata hati,melepaskan pergimu.

Lis chan..hari ini mendung entah apakah akan turun salju seperti saat pergimu? Ini membawa rasaku mengalir pada hari-hari lalu. Binar matamu yang subhanllahu indah ceria, bercerita pada barisan burung laut ditepian kugenuma, bersama harapanmu, cita-citamu, impianmu.Kau begitu yakin dalam tatapmu bahwa dunia selalu berseri indah, meski mendung senantiasa ada disekelilingmu. Wahai engkau yang berhati pualam,..dimana lagi ke sumbat sejuta rasa cinta untukmu,..engkau lihatlah..mereka mencintaimu juga. Beribu kupu warna warnipun mengepak dalam taman indah sahabat..siluet senja membias menerpa wajah ayumu..siapa sangka itu saat akhir langit senja Enoshima mengukir kisah mu.

Lis chan..terpatah sajak cinta kulagukan dalam airmata, namun aku tahu engkau tak suka. Hidup ini berjalan bukan? kita harus berusaha tegar hadapi apapun bukan? segala mimpi, segala ilusi harus egera dinyatakan..

Lis chan..Aku tahu engkau punya batas sayang...dalam batas engkau berusaha menatap hidup, dalam batas engkau berbakti, dalam batas engkau penuhi impian diri, dalam batas yang hanya ada di diri, apa yang disebut manusia. engkau telah mencapai batas itu. dan engkau kini telah berlalu , engkau ada batas lain. dalam dimensi beda denganku. yang tak kasat mata. hingga aku tak lagi bisa menjamahmu...

Lis chan.. disela sibukmu masih engkau sempatkan mampir di asramaku, sekantong apel, strawbery dan jeruk kau bawa untukku. ah Lis chan..waktu yang singkat untuk satu cerita panjang. engkau ingin datang lagi..agar bisa lebih leluasa bercerita tentang dunia bersamaku. ah Lis chan..celoteh riang namun terkesan lembut masih terngiang di telingaku. Tapi setelah itu
berapa kali gagal engkau datang lagi ke asramaku. Maafkan aku ya..bila satu kesempatan aku bilang aku sibuk, saat kau ingin datang...

Lis chan..aku merasa engkau masih ada, masih selalu dalam hidupmu yang penuh baja, tawa,..duka dan airmata rupanya selalu engkau simpan rapat.. Lis chan..engkau ada dalam memoriku, sungguh aku banyak belajar padamu, padamu..terima kasih atas segala senyum untukku. selamat jalan sayang..tidurlah dalam damai..bersama doaku. Berlembar kenangan bersamamu biarlah Kota Tokyo mencatat dalam sejarahnya bahwa kita pernah menulis kisah di sini. Semoga Allah SWT mengampunimu, menerima segala amalanmu, serta memberimu tempat di sisiNya. amiiiin
 
Back
Top