MRI, Bantu Deteksi Usus Buntu Pada Ibu Hamil

nurcahyo

New member
MRI, Bantu Deteksi Usus Buntu Pada Ibu Hamil
Lihat Gambar

KapanLagi.com - Wanita hamil seringkali mengalami gangguan kesehatan dengan kondisi yang mirip gejala usus buntu yaitu rasa sakit yang amat sangat di bagian abdomen (rongga perut) yang sulit dipastikan penyebab di balik rasa sakit tersbeut, dan hal ini makin menyulitkan pendiagnosaan.

Gejala tersebut direspon positif sekelompok dokter yang menyatakan bahwa magnetic resonance imaging (catatan gelombang magnetik) atau yang lebih dikenal dengan istilah MRI terbilang cukup akurat untuk mendiagnosa usus buntu pada wanita hamil.

Dr.Ivan Pedrosa dan sejawatnya di Beth Israel Deaconess Medical Center di Boston memberikan catatan bahwa ultrasonografi yang pada umumnya menjadi metoda alternatif para wanita hamil memberikan gambaran yang lebih jelas akan kondisi ruang rongga perut pada wanita hamil seringkali gagal to memvisualisasikan peradangan pada usus buntu yang menimbulkan rasa sakit pada wilayah rongga perut.

Pedrosa dan kawan-kawannya mencoba melihat kembali hasil diagnosa MRI pada 51 wanita hamil yang diduga menderita radang usus buntu antara tahun 1999 hingga tahun 2004.

Hasilnya ditemukan empat pasien mengidap appendicitis (radang usus buntu) sementara 47 orang lainnya tidak .

Menurut laporan para peneliti dalam jurnal radiologi, 48 orang pasien menjalani pemeriksaan melalui ultrasonografi yang diduga terkena radang usus buntu namun tak dapat memberikan gambaran jelas mengenai gangguan tersebut pada 46 kasus.

Sementara pada pemeriksaan appendicitis didalam empat kasus dan tidak memberikan gambaran yang dapat menentukan pada tiga kasus.

Diantara 47 pasien yang tidak mengidap radang usus buntu, MRI berhasil memberikan gambaran yang jelas pada 39 pasien akan kondisi bagian usus yang khusus tersebut.

"MRI dapat dikatakan hampir selalu berhasil menggambarkan kondisi appendix dengan jelas karena itu merupakan cara yang efektif untuk menjadi solusi dalam penentuan diagnosa tindakan bedah pada pasien dengan tingkat kesalahan yang amat rendah," demikian disimpulkan oleh kelompok Pedrosa. (rtr/rit)
 
Back
Top