itu saja

adreas

New member
"Freshi…”

“ya …” jawabku lirih

“lihatlah bintang itu…” sambil menunjuk bintang yg dia maksud.

“kenapa dengan bintang itu?” tanyaku heran. Kulihat mata sally berkaca-kaca melihat bintang itu

“bintang itu hanya sendirian dibarat sana….” jalasnya

“bukankah dia memang selalu sendirian disana…”

“ya aku juga tau itu. Tapi bintang itu mengingatkan ku pada Ari. Kekasihku yg berada jauh disana. Aku takut sekarang dia kesepian…seperti bintang itu”

“sally… kau takperlu khawatir seperti itu… karna munkin saja dia sepertimu saat ini…maksudku mungkin dia juga punya sahabat yg menemaninya”

“kurasa dia takkan seberuntung aku…” kini pandangannya berpaling menatapku

“maksudmu?” tanyaku . membalas tatapannya

“ya… dia tidak akan menemukan sahabat sejati yg sepertimu…” tatapan matanya makin dalam.

“ah…kau berlebihan. Ohya..bagaimana kalau kita memberikan nama pada bintang itu” ucapku mengalihkan pembicaraan.

“boleh juga!!” jawabnya penuh semangat

“kau punya nama yg tepat untuk bintang itu?”

“tidak. Kau saja yg memilihkannama untuknya”

“baiklah!…emm bagaimana kalau… Bintang bodoh?”

“bintang bodoh!?? Kenapa bintang bodoh sih Fresh?”

“Karna setiap kali aku melihat bintang itu aku pasti ingat kamu”

“kenapa ingat aku Fresh??”

“ya karna kau bodoh” ejekku sambil menjewer telinganya

“sialan kau Freshi!! Kau yg bodoh!! Awas kau!!” teriaknya sambil mengejarku yg sudah lari lebih dulu

Sally. Begitulah ku sering memanggilya. mungkin seperti bayangan . atau pelangi di musim hujan. atau …entahlah… aku bingung mencari kata yg tepat untuk menggambarkan keberadaannya dalam hidupku. dia bukanlah saudara atau apa. hanya sahabat

Jam dinding kamarku menunjukkan pukul 06.30. itu artinya aku harus segera berangkat kesekolah. Segera ku pacu sepeda ontel yg memang biasa ku gunakan ke sekolah menuju rumah sally. Aku tau Sally pasti telah menungguku didepan rumahnya. Ya… kita memang selalu berangkat sekolah bersama. Tak berapa lama aku telah sampai didepan rumahnya. Tampak Sally tersenyum melihat kedatanganku.

“hy freshi…kuharap kau telah menyelesaikan tugas IPA mu… Karna kali ini aku tidak akan meminjamkan buku tugasku pada siapapun”

“ah!!… crewet kau…ayo cepat naik, kita sudah telat!!” ucapku sambil menarik tangannya agar dia segera naik ke atas sepeda. Dia pun segera naik dan aku kembali mengayuh sepedaku.

“Fresh…bisa kita sedikit pelan? Aku ingin cerita…”

“oh…baiklah…cerita saja…”

“Freshi…sekarang aku sangat merindukan Ari…aku rindu pada senyumnya, suaranya, juga dekapannya yg begitu hangat, aku ingin sekarang dia ada didekatku dan memelukku erat…aku takut kehilangan dia Fresh…aku takut dia meninggalkan aku Fresh………”

Entah apa yg terjadi dengan hatiku saat mendengar kata-katanya itu. Terasa perih yg mendalam…entah kenapa… padahal aku sudah biasa mendengar sally bercerita tentang kekasihnya itu. Tapi kenapa kali ini aku sangat tidak suka mendengar semua itu? Bahkan kali ini aku merasa iri terhadap kekasihnya itu. Tapi kenapa….??

“Fresh!?…kau mendengarkan aku kan?” Ucapnya membuyarkan lamunanku.

“ya sall…aku mendengarkannya…bagaimana kalau sekarang kuantarkan kau kerumahnya…kau tau rumahnya kan?” jawabku, berusaha menutupi apa yg kurasakan

“tentu saja aku tau…tapi itu terlalu jauh Fresh…Dia bilang akan datang di hari ulang tahunku, itu artinya duahari lagi”

“oh…jadi begitu…”

“ya…dan kuharap kau juga datang di hari itu Fresh”

“tentu sally…kau mau hadiah apa dari ku?”

“aku ingin kau membawakan aku melati putih…itu saja..”

Percakapan kamipun terputus saat kami sadar sudah sampai dipintu gerbang sekolah.

***

Masih takhilang juga sakit itu. Ya…sakit hati yg takjelas. Kenapa aku harus sakit hati? Kenapa aku tidak suka bila Sally merindukan kekasihnya? Seharusnya aku takbegitu. Bukankah dia hanya sahabatku? Dan kenapa sampai larut malam begini aku memikirkannya? Jangan-jangan aku…? Huh!…Bodoh!

Kini malam memelukku erat. Seperti tak mau lepas. Begitu panjang untuk di lewati , begitu dingin untuk jiwa yang sepi… apakah yang akan kudapat saat membuka jendela? Hanyalah pekat malam dan titik-titik air menetes dari ketinggian. Itukah air mata langit?.entahlah .hanyasaja Sekarang aku ingin melangkah dalam pekat malam mencari senyuman indah yg selalu membayang di kepalaku. Aku begitu merindukannya.

Melangkah sudah ku di malam. Entah akan kemana. Tapi hati ini selalu menuntunku kerumah Sally. Terus saja ku melangkah. Dalam malam. Di depan sana telah nampak rumah Sally. Sejenak ku terhenti. Bertanya pada hati. Apa yg akan kulakukan setelah sampai disana. Entahlah. Itu urusan nanti. Sekarang aku hanya ingin melihatnya. Itu saja. Tak seberapa lama aku telah sampai didepan pintu rumahnya.

“freshi…kaukah itu?”

“ya ini aku “

“sedang apa kau malam-malam begini?”

“aku merindukanmu Sall..”

“apa…?!!”

“ah tidak. Maksudku… aku…aku rindu pada suasa malam seperti sekarang…ya..begitu”

“emm benarkah? Kau terlihat gugup Fresh .ada apa?

“aku tidak apa-apa.aku hanya ingin bicara sesuatu padamu, sesuatu yg bodoh, sesuatu yg membuatku takbisa tidur dan mungkin juga sesuatu yg terdalam”

“bicaralah Fresh… apa masalahmu…bukankah aku ini sahabatmu”

“…Sally …….aku mencintamu”

“….ta …tapi Fresh aku….”

“kau takperlu menjawabnya Sall …karna aku tidak tanya kau…aku hanya ingin mengungkapkannya….itu saja…”

“Freshi kau kan tau sendiri kalau aku sudah,,,”

“ya aku tau itu dan aku tak berharap untuk memilikimu…kau tau perasaan ku saja sudah cukup. Setidaknya kau akan mengerti jika kuterdiam saat kau bersamanya”

“Freshi kau tidak mengeri mengapa aku menjadikankau sahabat, dan bukan kekasih.seorang kekasih bisa saja tergantikan oleh waktu . sedang sahabat sejati selamanya akan selalu ada”

“kuharap setelah ini aku masih bisa menemanimu…tapi..”

“Tapi apa fresh??! Kau tetap harus menemaniku!!”

“aku akan pindah sekolah yang dekat-dekat saja dari rumahku. Tidak enak jadi anak kost”

“katakan kalau kau sedang bercanda Fresh!”

“aku serius sall… doakan saja semoga aku bisa menghapus rasa ini”

“Fresh…..”

“maaf aku tak bisa memberimu melati putih di hari ulang tahunmu dan maaf juga aku telah mencintaimu… selamat tinggal Sally.”

“Freshi kau…”

Tanpa beban ku berjalan meninggalkan belakang. Hujan telah reda begitu pula rintihan hati ku. Musim kemarau telah datang kembali di kota San Andreas.:(
 
Back
Top