Lain di mulut, lain di hati

profmads

New member
Itulah sulitnya
Mulut mengatakan aku beragama
Hatinya tetap serakah (bisa dilihat dari perilakonya)
Itulah dasar ifat koruptif
 
Bls: Lain di mulut, lain di hati

Itulah sulitnya
Mulut mengatakan aku beragama
Hatinya tetap serakah (bisa dilihat dari perilakonya)
Itulah dasar ifat koruptif

ada perbedaan mendasar cara bicara kita dgn orang asing.
mereka cenderung lebih blak-blakan, menyampaikan sesuatu secara terbuka dan apa adanya: jelek ya dibilang jelek, sedangkan sesuatu yang bagus ya dibilang bagus dan diapresiasi. Sedangkan kita cenderung lebih berusaha untuk polite: Cenderung berusaha tidak menyakiti persaaan lawan bicara dengan mengungkapkan ketidak sukaannya dalam isyarat atau kiasan dari pada pernyataan secara langsung. Sehingga kadang terlihat muna, Lain di mulut, lain di hati
 
Bls: Lain di mulut, lain di hati

ada perbedaan mendasar cara bicara kita dgn orang asing.
mereka cenderung lebih blak-blakan, menyampaikan sesuatu secara terbuka dan apa adanya: jelek ya dibilang jelek, sedangkan sesuatu yang bagus ya dibilang bagus dan diapresiasi. Sedangkan kita cenderung lebih berusaha untuk polite: Cenderung berusaha tidak menyakiti persaaan lawan bicara dengan mengungkapkan ketidak sukaannya dalam isyarat atau kiasan dari pada pernyataan secara langsung. Sehingga kadang terlihat muna, Lain di mulut, lain di hati

Setuju bang, gak semua blak-blakan itu berakibat baik, makanya kita mengenal basa basi
 
Bls: Lain di mulut, lain di hati

ya seni. . .dan seninya itu sendiri digunakan untuk mengisi suatu perbincangan yang bila ada yang mengisi berarti ada yang diisi. yaitu kelemahan/kekurangan. udah makanan tiap hari kegiatan seni ini. tapi kalau misalnya sesuai pernyataan abang diawal, berarti dia lemah dalam imannya dan tidak termasuk seni alias basa-basi. lebih masuk diketerangan yang diatas itu tadi. karena itu membuktikan ia meragukan imannya sendiri. cukup sedih juga~

@bang mojave
ah, orang luar juga sering muna kok bang. emang basa-basi itu kesenian dunia. seperti maksud bang profmads diatas. basa-basi bisa digunakan agar kita tidak mengucapkan hal yang tidak pantas. misal, kita berbohong masakan seseorang itu enak padahal tidak. namun kita berkata enak, demi menghargai usahanya.

definisinya ada banyak, jika mulut dan hati tidak selaras. pasti ada banyak kegiatan yang menggunakan ini, dengan tujuan yang banyak pula.

hmm, jadi intinya masalah kedewasaan dan moral serta tata krama yang kolot serta ribet dan penipuan.
 
Bls: Lain di mulut, lain di hati

ya seni. . .dan seninya itu sendiri digunakan untuk mengisi suatu perbincangan yang bila ada yang mengisi berarti ada yang diisi. yaitu kelemahan/kekurangan. udah makanan tiap hari kegiatan seni ini. tapi kalau misalnya sesuai pernyataan abang diawal, berarti dia lemah dalam imannya dan tidak termasuk seni alias basa-basi. lebih masuk diketerangan yang diatas itu tadi. karena itu membuktikan ia meragukan imannya sendiri. cukup sedih juga~


hmm, jadi intinya masalah kedewasaan dan moral serta tata krama yang kolot serta ribet dan penipuan.

Asal tahu dan bisa menempatkan pada tempatnya, saya rasa itu sikap paling bijak dari seorang manusia.
 
Bls: Lain di mulut, lain di hati

ada perbedaan mendasar cara bicara kita dgn orang asing.
mereka cenderung lebih blak-blakan, menyampaikan sesuatu secara terbuka dan apa adanya: jelek ya dibilang jelek, sedangkan sesuatu yang bagus ya dibilang bagus dan diapresiasi. Sedangkan kita cenderung lebih berusaha untuk polite: Cenderung berusaha tidak menyakiti persaaan lawan bicara dengan mengungkapkan ketidak sukaannya dalam isyarat atau kiasan dari pada pernyataan secara langsung. Sehingga kadang terlihat muna, Lain di mulut, lain di hati

Kan tidak baik kalau terus begitu
Basa basi jadi basi teruuuus
 
Bls: Lain di mulut, lain di hati

Itulah sulitnya
Mulut mengatakan aku beragama
Hatinya tetap serakah (bisa dilihat dari perilakonya)
Itulah dasar ifat koruptif

namanya juga manusia,tidak ada yang sempurna.
tapi dengan menyadari kesalahan2 kita (bukan cuma kesalahan orang lain) juga merupakan suatu langkah menuju kearah yang lebih baik.
salam...
 
Bls: Lain di mulut, lain di hati

ada perbedaan mendasar cara bicara kita dgn orang asing.
mereka cenderung lebih blak-blakan, menyampaikan sesuatu secara terbuka dan apa adanya: jelek ya dibilang jelek, sedangkan sesuatu yang bagus ya dibilang bagus dan diapresiasi. Sedangkan kita cenderung lebih berusaha untuk polite: Cenderung berusaha tidak menyakiti persaaan lawan bicara dengan mengungkapkan ketidak sukaannya dalam isyarat atau kiasan dari pada pernyataan secara langsung. Sehingga kadang terlihat muna, Lain di mulut, lain di hati


Kita suka tari topeng siiih
Jadi semua meniru
 
Bls: Lain di mulut, lain di hati

Ada tempat dan saat.. kenapa harus lain di mulut lain di hati. Hehe
 
Bls: Lain di mulut, lain di hati

Profmads...
One day..
Kalau kamu bertemu dengan seorang cewek dengan wajah rusak permanen. Trus dia bertanya padamu.. "Aku cantik, gak?" pertanyaan yang dia ajukan setelah membangun PEDE yang amat tak mudah.
Tega kah, bilang, "Cantik apaan? Muka rusak kayak monster ini.." bisa kamu bayangkan bagaimana si cewek ini mendengar jawaban kamu yang.. "jujur"?
 
Bls: Lain di mulut, lain di hati

Profmads...
One day..
Kalau kamu bertemu dengan seorang cewek dengan wajah rusak permanen. Trus dia bertanya padamu.. "Aku cantik, gak?" pertanyaan yang dia ajukan setelah membangun PEDE yang amat tak mudah.
Tega kah, bilang, "Cantik apaan? Muka rusak kayak monster ini.." bisa kamu bayangkan bagaimana si cewek ini mendengar jawaban kamu yang.. "jujur"?


Berbohong sedikit demi keharmonisan komunikasi
Tidak ada larangan kok!
 
Back
Top