fals mania gabung sinik yuuuuuukk...

HulkHogan

New member
SEBAGAI penyanyi dan pencipta lagu, Iwan Fals punya tempat istimewa dalam peta musik Indonesia. Generasi akhir 1970-an hingga sekarang yang merasa terwakili oleh lagu-lagunya, menempatkan Iwan Fals sebagai idola. Lagu-lagu Iwan memang khas, kadang bernada keras menyengat, kadang lembut menyentuh, tak jarang pula ia bertutur dengan bercanda. Lagu-lagu Iwan semakin memiliki kekhasan karena kata-kata yang ia gunakan tidak klise...

Hal lain yang bisa kita baca, banyak memang musisi yang mampu membuat melodi yang tak kalah enaknya. Tapi soal membuat lirik, Iwan memang sulit tergantikan, atau bahkan tak ada duanya. Tak hanya pada lagu-lagu kritik sosialnya, tetapi juga pada lagu-lagu cinta. Meskipun bertema cinta, tapi di dalamnya tetap tersimpan visi dan pesan-peran kehidupan. Ini yang sangat jarang kita temukan pada lagu karya musisi lain....
udah deh kalau ngomongan bang iwan emang udah gk ada duanya yang merasa fals mania boloeh gabung disini...dan saling bagi info tentang lgu2 bang iwan dan foto2 saat masih jaya pada tahun 70-an boleh kita masukin....pokoknya semua cerita tentang bang iwan fals deh...
fals mania masuk sini..........
anggaran_dasar.gif
 
Bls: fals mania gabung sinik yuuuuuukk...

180px-Time_fals.jpg


Iwan Fals yang bernama lengkap Virgiawan Listanto (lahir 3 September 1961 di Jakarta) adalah seorang penyanyi beraliran balada yang menjadi salah satu legenda hidup di Indonesia.

Lewat lagu-lagunya, ia 'memotret' suasana sosial kehidupan Indonesia (terutama Jakarta) di akhir tahun 1970-an hingga sekarang. Kritik atas perilaku sekelompok orang (seperti Wakil Rakyat, Tante Lisa), empati bagi kelompok marginal (misalnya Siang Seberang Istana, Lonteku), atau bencana besar yang melanda Indonesia (atau kadang-kadang di luar Indonesia, seperti Ethiopia) mendominasi tema lagu-lagu yang dibawakannya. Iwan Fals tidak hanya menyanyikan lagu ciptaannya tetapi juga sejumlah pencipta lain.

Iwan yang juga sempat aktif di kegiatan olahraga, pernah meraih gelar Juara II Karate Tingkat Nasional, Juara IV Karate Tingkat Nasional 1989, sempat masuk pelatnas dan melatih karate di kampusnya, STP (Sekolah Tinggi Publisistik). Iwan juga sempat menjadi kolumnis di beberapa tabloid olah raga.

Kharisma seorang Iwan Fals sangat besar. Dia sangat dipuja oleh kaum 'akar rumput'. Kesederhanaannya menjadi panutan para penggemarnya yang tersebar diseluruh nusantara. Para penggemar fanatik Iwan Fals bahkan mendirikan sebuah yayasan pada tanggal 16 Agustus 1999 yang disebut Yayasan Orang Indonesia atau biasa dikenal dengan seruan Oi. Yayasan ini mewadahi aktivitas para penggemar Iwan Fals. Hingga sekarang kantor cabang OI dapat ditemui setiap penjuru nusantara dan beberapa bahkan sampai ke manca negara

Biografi
Masa kecil Iwan Fals dihabiskan di Bandung, kemudian ikut saudaranya di Jeddah, Arab Saudi selama 8 bulan. Bakat musiknya makin terasah ketika ia berusia 13 tahun, di mana Iwan banyak menghabiskan waktunya dengan mengamen di Bandung. Bermain gitar dilakukannya sejak masih muda bahkan ia mengamen untuk melatih kemampuannya bergitar dan mencipta lagu. Ketika di SMP, Iwan menjadi gitaris dalama paduan suara sekolah.

Selanjutnya, datang ajakan untuk mengadu nasib di Jakarta dari seorang produser. Ia lalu menjual sepeda motornya untuk biaya membuat master. Iwan rekaman album pertama bersama rekan-rekannya, Toto Gunarto, Helmi, Bambang Bule yang tergabung dalam Amburadul, namun album tersebut gagal di pasaran dan Iwan kembali menjalani profesi sebagai pengamen. Album ini sekarang menjadi buruan para kolektor serta fans fanatik Iwan Fals.

Setelah dapat juara di festival musik country, Iwan ikut festival lagu humor. Arwah Setiawan (almarhum), lagu-lagu humor milik Iwan sempat direkam bersama Pepeng, Krisna, Nana Krip dan diproduksi oleh ABC Records, tapi juga gagal dan hanya dikonsumsi oleh kalangan tertentu saja. Sampai akhirnya, perjalanan Iwan bekerja sama dengan Musica Studio. Sebelum ke Musica, Iwan sudah rekaman sekitar 4-5 album. Di Musica, barulah lagu-lagu Iwan digarap lebih serius. Album Sarjana Muda, misalnya, musiknya ditangani oleh Willy Soemantri.

Iwan tetap menjalani profesinya sebagai pengamen. Ia mengamen dengan mendatangi rumah ke rumah, kadang di Pasar Kaget atau Blok M. Album Sarjana Muda ternyata banyak diminati dan Iwan mulai mendapatkan berbagai tawaran untuk bernyanyi. Ia kemudian sempat masuk televisi setelah tahun 1987. Saat acara Manasuka Siaran Niaga disiarkan di TVRI, lagu Oemar Bakri sempat ditayangkan di TVRI. Ketika anak kedua Iwan, Cikal lahir tahun 1985, kegiatan mengamen langsung dihentikan.

Selama Orde Baru, banyak jadwal acara konser Iwan yang dilarang dan dibatalkan oleh aparat pemerintah, karena lirik-lirik lagunya dianggap dapat memancing kerusuhan. Pada awal karirnya, Iwan Fals banyak membuat lagu yang bertema kritikan pada pemerintah. Beberapa lagu itu bahkan bisa dikategorikan terlalu keras pada masanya, sehingga perusahaan rekaman yang memayungi Iwan Fals enggan atau lebih tepatnya tidak berani memasukkan lagu-lagu tersebut dalam album untuk dijual bebas. Belakangan Iwan Fals juga mengakui kalau pada saat itu dia sendiri juga tidak tertarik untuk memasukkan lagu-lagu ini ke dalam album.

Rekaman lagu-lagu yang tidak dipasarkan tersebut kemudian sempat diputar di sebuah stasiun radio yang sekarang sudah tidak mengudara lagi. Iwan Fals juga pernah menyanyikan lagu-lagu tersebut dalam beberapa konser musik, yang mengakibatkan dia berulang kali harus berurusan dengan pihak keamanan dengan alasan lirik lagu yang dinyanyikan dapat mengganggu stabilitas negara.Beberapa konser musiknya pada tahun 80-an juga sempat disabotase dengan cara memadamkan aliran listrik dan pernah juga dibubarkan secara paksa hanya karena Iwan Fals membawakan lirik lagu yang menyindir penguasa saat itu.

Pada bulan April tahun 1984 Iwan Fals harus berurusan dengan aparat keamanan dan sempat ditahan dan diinterogasi selama 2 minggu gara-gara menyanyikan lirik lagu Demokrasi Nasi dan Pola Sederhana juga Mbak Tini pada sebuah konser di Pekanbaru. Sejak kejadian itu, Iwan Fals dan keluarganya sering mendapatkan teror Hanya segelintir fans fanatik Iwan Fals yang masih menyimpan rekaman lagu-lagu ini, dan sekarang menjadi koleksi yang sangat berharga.

Saat bergabung dengan kelompok SWAMI dan merilis album bertajuk SWAMI pada 1989, nama Iwan semakin meroket dengan mencetak hits Bento dan Bongkar yang sangat fenomenal. Perjalanan karir Iwan Fals terus menanjak ketika dia bergabung dengan Kantata Takwa pada 1990 yang didukung penuh oleh pengusaha Setiawan Djodi. Konser-konser Kantata Takwa saat itu sampai sekarang dianggap sebagai konser musik yang terbesar dan termegah sepanjang sejarah musik Indonesia.

Setelah kontrak dengan SWAMI yang menghasilkan dua album (SWAMI dan SWAMI II) berakhir, dan disela Kantata (yang menghasilkan Kantata Takwa dan Kantata Samsara), Iwan Fals masih meluncurkan album-album solo maupun bersama kelompok seperti album Dalbo yang dikerjakan bersama sebagian mantan personil SWAMI.

Sejak meluncurnya album Suara Hati pada 2002, Iwan Fals telah memiliki kelompok musisi pengiring yang tetap dan selalu menyertai dalam setiap pengerjaan album maupun konser. Menariknya, dalam seluruh alat musik yang digunakan baik oleh Iwan fals maupun bandnya pada setiap penampilan di depan publik tidak pernah terlihat merek maupun logo. Seluruh identitas tersebut selalu ditutupi atau dihilangkan. Pada panggung yang menjadi dunianya, Iwan Fals tidak pernah mengizinkan ada logo atau tulisan sponsor terpampang untuk menjaga idealismenya yang tidak mau dianggap menjadi wakil dari produk tertentu.


Keluarga
Iwan lahir dari pasangan Haryoso (ayah) (almarhum) dan Lies (ibu). Iwan menikahi Rosanna (Mbak Yos) dan mempunyai anak Galang Rambu Anarki (almarhum), Annisa Cikal Rambu Basae, dan Rayya Rambu Robbani.

Galang mengikuti jejak ayahnya terjun di bidang musik. Walaupun demikian, musik yang ia bawakan berbeda dengan yang telah menjadi trade mark ayahnya. Galang kemudian menjadi gitaris kelompok Bunga dan sempat merilis satu album perdana menjelang kematiannya.

Nama Galang juga dijadikan salah satu lagu Iwan, berjudul Galang Rambu Anarki pada album Opini, yang bercerita tentang kegelisahan orang tua menghadapi kenaikan harga-harga barang sebagai imbas dari kenaikan harga BBM pada awal tahun 1981 yaitu pada hari kelahiran Galang (1 Januari 1981).

Nama Cikal sebagai putri kedua juga diabadikan sebagai judul album dan judul lagu Iwan Fals yang terbit tahun 1991. Sebelumnya Cikal juga pernah dibuatkan lagu dengan judul Anissa pada tahun 1986. Rencananya lagu ini dimasukkan dalam album Aku Sayang Kamu, namun dibatalkan. Lirik lagu ini cukup kritis sehingga perusahaan rekaman batal menyertakannya. Pada cover album Aku Sayang Kamu terutama cetakan awal, pada bagian penata musik masih tertulis kata Anissa.

Galang Rambu Anarki meninggal pada bulan April 1997 secara mendadak yang membuat aktivitas bermusik Iwan Fals sempat vakum selama beberapa tahun. Galang dimakamkan di pekarangan rumah Iwan Fals di desa Leuwinanggung, Cimanggis, Depok Jawa Barat. Sepeninggal Galang, Iwan sering menyibukkan diri dengan melukis dan berlatih bela diri.

Pada tahun 2002 Iwan mulai aktif lagi membuat album setelah sekian lama menyendiri dengan munculnya album Suara Hati yang di dalamnya terdapat lagu Hadapi Saja yang bercerita tentang kematian Galang Rambu Anarki. Pada lagu ini istri Iwan Fals (Yos) juga ikut menyumbangkan suaranya.

Sejak meninggalnya Galang Rambu Anarki, warna dan gaya bermusik Iwan Fals terasa berbeda. Dia tidak segarang dan seliar dahulu. Lirik-lirik lagunya terkesan lebih dewasa dan puitis. Iwan Fals juga lebih banyak membawakan lagu-lagu bertema cinta baik karangannya sendiri maupun dari orang lain.

Pada tanggal 22 Januari 2003, Iwan Fals dianugrahi seorang anak lelaki yang diberi nama Rayya Rambu Robbani. Kelahiran putra ketiganya ini seakan menjadi pengganti almarhum Galang Rambu Anarki dan banyak memberi inspirasi dalam dunia musik seorang Iwan Fals..........

Di luar musik dan lirik, penampilan Iwan Fals juga berubah total. Saat putra pertamanya meninggal dunia Iwan Fals mencukur habis rambut panjangnya hingga gundul. Sekarang dia berpenampilan lebih bersahaja, rambut berpotongan rapi disisir juga kumis dan jenggot yang dihilangkan. Dari sisi pakaian, dia lebih sering menggunakan kemeja yang dimasukkan pada setiap kesempatan tampil di depan publik, sangat jauh berbeda dengan penampilannya dahulu yang lebih sering memakai kaus oblong bahkan bertelanjang dada dengan rambut panjang tidak teratur dan kumis tebal.

Peranan istrinya juga menjadi penting sejak putra pertamanya tiada. Rossana menjadi manajer pribadi Iwan Fals yang mengatur segala jadwal kegiatan dan kontrak. Dengan adanya Iwan Fals Manajemen (IFM), Fals lebih profesional dalam berkarir....

Pendidikan

- SMPN 5 Bandung

- SMAK BPK Bandung

- STP (Sekolah Tinggi Publisistik, sekarang IISIP)

- Institut Kesenian Jakarta (IKJ)

Diskografi
Tidak seluruh album yang dikeluarkan Iwan Fals berisi lagu baru. Pada tahun-tahun terakhir, Iwan Fals sering mengeluarkan rilis ulang lagu-lagu lamanya, baik dengan aransemen asli maupun dengan aransemen ulang. Pada tahun-tahun terakhir ini pula Iwan Fals lebih banyak memilih berkolaborasi dengan musisi muda berbakat.
Banyak lagu Iwan Fals yang tidak dijual secara bebas. Lagu-lagu tersebut menjadi koleksi ekslusif para penggemarnya dan kebanyakan direkam secara live. Beberapa lagu Iwan Fals yang tidak dikomersialkan seperti lagu 'Pulanglah' yang dinyanyikan khusus untuk almarhum Munir ternyata sangat digemari yang akhirnya direkam ulang dan dimasukkan kedalam album terbarunya yang beredar di tahun 2007.

Album

In Collaboration with (2003)

- Canda Dalam Nada (1979)

- Canda Dalam Ronda (1979)

- Perjalanan (1979)

- 3 Bulan (1980)

- Sarjana Muda (1981)

- Opini (1982)

- Sumbang (1983)

- Barang Antik (1984)

- Sugali (1984)

- KPJ (Kelompok Penyanyi Jalanan) (1985)

- Sore Tugu Pancoran (1985)

- Aku Sayang Kamu (1986)

- Ethiopia (1986)

- Lancar 1987 (1987)

- Wakil Rakyat (1988)

- 1910 (1988)

- Antara Aku, Kau Dan Bekas Pacarmu (1988)

- Mata Dewa (1989)

- Swami I (1989)

- Kantata Takwa (1990)

- Cikal (1991)

- Swami II (1991)

- Belum Ada Judul (1992)

- Hijau (1992)

- Dalbo (1993)

- Anak Wayang (1994)

- Orang Gila (1994)

- Lagu Pemanjat (bersama Trahlor) (1996)

- Kantata Samsara (1998)

- Best Of The Best (2000)

- Suara Hati (2002)

- In Collaboration with (2003)

- Manusia Setengah Dewa (2004)

- In Love (2005)

- 50:50 (2007)

Singel

- Serenade (bersama Ritta Rubby) (1984)

- Kemesraan (bersama artis Musica) (1988)

- Percayalah Kasih (bersama Yockie Suryo Prayogo dan Vina Panduwinata)

- Terminal (bersama Franky S.) (1994)

- Mata Hati (bersama Ian Antono) (1995)

- Orang Pinggiran (bersama Franky S.) (1995)

- Katakan Kita Rasakan (bersama artis Musica)

- Di Bawah Tiang Bendera (bersama artis Musica) (1996)

- Haruskah Pergi (bersama Indra Lesmana dan Import Musik) (2006)

- Selancar (bersama Indra Lesmana dan Import Musik) (2006)

- Tanam Tanam Siram Siram (Kampanye Indonesia Menanam) (2006)



Single Hits yang dibawakan penyanyi lain

- Maaf (dibawakan oleh Ritta Rubby) (1986)

- Belailah (dibawakan oleh Ritta Rubby) (1986)

- Trauma (dibawakan oleh God Bless) (1988)

- Damai Yang Hilang (dibawakan oleh God Bless) (1988)

- Orang Dalam Kaca (dibawakan oleh God Bless) (1988)

- Pak Tua (dibawakan oleh grup band Elpamas) (1991)

- Oh (dibawakan oleh Fajar Budiman) (1994)

- Menangis (dibawakan oleh Franky S.)


Album kompilasi

- Tragedi * Banjo & Harmonika

- Celoteh-celoteh * Celoteh-celoteh 2

- Country * Tembang Cinta (1990)

- Akustik * Akustik Ke-2 (1997)

- Salam Reformasi (1998) * Salam Reformasi 2 (1999)

- Prihatin (2000)



Film

Damai Kami Sepanjang Hari (1985) adalah satu-satunya film yang diperani oleh Iwan Fals. Dibintangi oleh Titin Suherman, Rima Melati, Ade Irawan, Nunu Datau, Sandi Taroreh, Bram Adrianto dan sebagai sutradara adalah Sophan Sopiaan.

Lagu yang tidak beredar

- Demokrasi Nasi (1978)

- Semar Mendem (1978)

- Pola Sederhana (Anak Cendana) (1978)

- Mbak Tini (1978)

- Anissa (1986)

kalau ada yang tau tentang cerita bang iwan boleh di share disini tambahin terus semua beritanya..



Sumber
 
Last edited:
Bls: fals mania gabung sinik yuuuuuukk...

BRO REQUEST album keseimbangan dund.....??

please,
 
Bls: fals mania gabung sinik yuuuuuukk...

BRO REQUEST album keseimbangan dund.....??

please,

nih aku kasih beritanya den...

Iwan Fals, penyanyi lagendaris Indonesia mengeluarkan album baru yang berjudul "Keseimbangan". Konser di rumahnya di Leuwinanggung, Bogor, Jawa Barat pada Sabtu Malam 20 Februari 2010 menandai dirilisnya album ini.

Konser "Keseimbangan" yang juga disiarkan langsung oleh salah satu stasiun televisi swasta nasional itu dibuka oleh Iwan Fals dan bandnya dengan lagu dari album Swami, "Kuda Lumping".

Ratusan penggemar Iwan Fals atau lebih dikenal sebagai "OI" ata Orang Indonesia berteriak gembira sambil ikut menyanyikan bersama idolanya itu.
Iwan fals yang tampil santai dengan kaos hitam bertuliskan "Panji-panji Demokrasi" dan celana jins biru itu kemudian menyanyikan lagu kedua yaitu "Libur Kecil Kaum Kusam" bersama dengan bintang tamu vokalis bumerang, Roy Jeconiah.

Untuk lagu ketiga, Iwan Fals dan bandnya menyanyikan lagu lawas "Mata Indah Bola Pingpong", kemudian lagu "Sat-Satu" dan lagu dari album Swami yaitu "Bunga Trotoar, serta lagu lama "Asik Gak Asik".

Sebelum menyanyikan lagu "Asik Gak Asik", Iwan Fals sempat menasehati penonton dan para penggemarnya untuk hidup ramah lingkungan dengan memisahkan sampah organik dan organik sebelum dibuang.

Setelah berganti baju menggunakan kemeja putih dan kaos hitam, Iwan kemudian menyanyikan lagu baru dalam album "Keseimbangan" yaitu "Aku Menyayangimu", yang merupakan lagu dengan lirik dari puisi karangan KH Mustofa Bisri.IwanFals2

Kemudian secara berturut-turut, Iwan Fals menyanyikan lagu-lagu dari album barunya "Keseimbangan yaitu "Jenderal Tua", "Kuda Coklat" dan "Suhu".

Lalu dua lagu bertema lingkungan hidup dia nyanyikan yaitu "Pohon untuk Kehidupan" dan "Hutanku", dimana liriknya berasal dari pengalaman hidup Menteri Kehutanan kala itu, MS Kaban.

Setelah itu, meluncurlah lagu "Ayolah Mulai", "Ya Allah Kami", "Malahayati","Kasihku", "Sepakbola" dan "Tanam Siran Tanam".

Malam ini, IWan Fals masih diiringi oleh bandnya yang terdiri dari gitaris Totok Tewel, Edi Darome pada keyboard, basis Heru Buhari dan drummer Deni.

Menurut Wikipedia, album "Keseimbangan" merupakan album ke-38 dari penyanyi balada Iwan Fals.

Album yang diedarkan langsung oleh perusahaan milik Iwan Fals dan istrinya Rosana Listianto yaitu PT Tiga Rambu itu berisi 12 lagu-lagu baru.

Menurut Presiden Direktur PT Tiga Rambu yang juga istri Iwan Fals, Rosana Listianto, peredaran dan penjualan album "Keseimbangan" bisa dibeli langsung di rumah Iwan Fals, melalui Yayasan Orang Indonesia (OI) dan melalui produsen motor TVS...

http://www.meriam-sijagur.com/index.php/music/461-keseimbangan-iwan-fals.html


iwan+fals.JPG


Wah album ini akhir nya muncul, setelah tertunda beberapa tahun, menilik isi album Keseimbangan awal dengar saya tak mendapat soul dari keseluruhan lagu atau materi nya (hanya membolak-balik cover) beberapa kali menggunakan peralatan yg ada
1. hari pertama play cd dengan computer dan speker kecil gak dapat “soul” nya.
2. hari kedua play cd di player biasa waduh tetep gak dapat “soul” nya ada beberapa bagian yg gak bunyi di rekaman ini.
3. hari ketiga saya mulai mendapat “soul” lagu persatu dengan meggunakan computer speker stereo besar.

Kira kira 6 kali baru terasa “getar” ternyata album ini gak bisa akrab hanya di play satu atau dua kali di dengarkan….

Yukk kita ulas satu persatu dengan pikiran jernih.


Track 1. SUHU
Lagu SUHU pertama kali diperdengarkan di public tahun 1999, direkaman ini IF beryanyi agak lembut tidak seperti waktu pertama kali tahun 1999 yang begitu tegar bawain lagu ini. Musik dibuat sedikit sentuhan jazzy, liriknya begitu kuat.
(gw lebih suka versi akustik di acara kick andy)
(dua jempol untuk aransemen, tiga jempol untuk lirik)

Track 2. Ya Allah Kami
Lagu bertema religi dan cukup biasa dan datar. Sound keyboard menggunakan sound era 80 an yang biasa saya dengar di album-album pop, instrument nya seperti di film Damai Kami Sepanjang Hari. (satu jempol)

Track 3. Hutanku
Liriknya ditulis MS Kaban, kok lagu ini terdengar sangat biasa yah ?
(1/2 jempol)

Track 4. Pohon Untuk Kehidupan
Lirik Ma’mun , Intro musik oleh suara binatang cukup menarik, lagu ini cukup kuat berkisah tentang keadaan alam yang semakin memprihatinkan.lagu ini asik gak jauh dengan aransemen awal yang sudah diperdengarkan. (dua jempol)

Track 5. Tanam Tanam Siram
Lagu ini juga cukup enak meski ada perubahan aransemen di album ini dominant gitar elektrik terasa lebih dan unsur tradisional musik padang pada akhir lagu..keren juga.(yg sudah mendengarkan versi awal akan berkata lain) (dua jempol)

Track 6. Ayolah Mulai
Lagu ber beat sedang berirama pop dibalut rock, lagu ini mengingatkan saya dengan lagu Bulan Bintang Matahari (album manusia ½ dewa) lagu seperti orang bertutur atau bercerita. (satu jempol)

Track 7. Aku Menyayangimu
Lirik milik Gus Mus ini berlirik kuat, dengan intro gitar akustik, Keyboard dilagu ini sangat membantu dengan sound yang bisa diterima telinga.
(dua jempol)

Track 8. ^ O ^
Nada pertama lagu ini kok mirip lagu ebiet - Dengarkan Keluhanku berlirik “dari pintu kepintu, kucoba tawarkan nama” hehehehehe nada nya sedikit sama. Menurut saya dan beberapa teman yang sudah mendengarkan album Keseimbangan, lagu ini cukup kuat dan familiar walau hanya sekali dengar. Karena lagu yang berirama riang dan bagian “reff” yang gak biasa dari seorang IF lagu yang cukup menjual, musiknya pop ballad.
(tiga jempol)

Track 9. Sepak Bola
Lagu ini sangat MONOTON suara Iwan yang gak kuat lagi menjangkau nada tinggi (seperti yang ia bawakan waktu live) untungnya lagu ini tertolong oleh reff berlirik
“ sama – sama menyerang, sama – sama bertahan, bola 1 jadi rebutan, bola 1 dikejar – kejar, pemain gila, penonton gila, gila bola merajalela, pengamat gila, sponsor gila, gila bola dua kali empat lima.” Ini reff yang sangat bagus dengan KOOR , jadi kalo pengen nyanyi lagu ini cukup bawain reff nya aja…(1/2 jempol)

Track 10. Kuda Coklatku
Lagu ini cukup bagus walao dipakai untuk iklan sepeda motor, bagi yang udah mendengar rekaman versi jualan tentunya lebih asik yang versi jualan (iklan) dari pada versi album….ada beberapa bunyi instrument yang di hilangkan…tapi cukup lah .
(dua jempol)

Track. 11 Jendral Tua
Aransemen lagu ini asik ada unsur instrument jawa, gitar elektrik yg bertabrakan dengan keyboard serta drum. Lirik yang berkisah seorang Jendral Tua walaupun sudah tua tetap menawan bagi sebagian orang, lagu ini bisa dibuat untuk menari loh. (tiga jempol)

Track 12. Malahayati
Lirik Elizabeth Endah.P , Lagu dengan kisah kepahlawanan wanita Aceh..lagu ini sangat menyentuh..bunyi keyboard yang menyerupai akordion dan akustik yang serasi dengan backsound musik tradisional aceh.
(tiga jempol)


Ternyata butuh banyak waktu untuk mendengarkan keseluruhan album ini, sbetulnya banyak lagu dialbum ini yang kuat, yah itu tadi karena aransemen yang di ubah jadinya agak aneh dan butuh waktu cukup lama untuk menyambungkannya.

* Beberapa Kekurangan dari album ini adalah Sound yang terlalu jernih, tidak ada celah untuk noise jadi saya butuh ekstra treble untuk mendapatkan suaranya. Dan juga suara Iwan dibeberapa lagu cukup lemah.

* jangan mendengarkan lagu dialbum ini dalam bentuk MP3, gak enak dikuping karena ada beberpa sound yang hilang dan sedikit cemplang….

* Cover album cukup menarik

* Bagi pendengar Iwan Fals dari era 80/90 an pastinya akan sedikit kecewa dengan album ini tak sesuai harapan, lumayan lah siapa tau album ini susah dicari 50 tahun lagi hehehehehehe….(jiwa loakan gw keluar)


buat dowload aku kasih linknya nih den....
http://www.mp3raid.com/music/album_keseimbangan_iwan_fals.html
 
Bls: fals mania gabung sinik yuuuuuukk...

Pulanglah (buat Munir Said Thalib)

Padi menguning tinggal di panen
Bening air dari gunung
Ada juga yang kekeringan karena kemarau

Semilir angin perubahan
Langit mendung kemerahan
Pulanglah kitari lembah persawahan

Selamat jalan pahlawanku
Pejuang yang dermawan
Kau pergi saat dibutuhkan saat dibutuhkan

Keberanianmu mengilhami jutaan hati
Kecerdasan dan kesederhanaanmu
Jadi impian

Pergilah pergi dengan ceria
Sebab kau tak sia sia
Tak sia sia
Tak sia sia
Pergilah kawan
Pendekar

Satu hilang seribu terbilang
Patah tumbuh hilang berganti
Terimalah sekedar kembang
Dan doa doa

Suci sejati, suci sejati


"Munir Said Thalib adalah pejuang hak asasi manusia dan demokrasi di Indonesia. Beliau telah mati dibunuh"

http://iwanfals.wordpress.com/2007/09/01/pulanglah-buat-munir-said-thalib/#comments
 
Bls: fals mania gabung sinik yuuuuuukk...

lirik lagu yang tidak di komersilkan
"Genangan Hujan"

Sampai dimana aku tak tahu
Yang aku tahu terus melangkah menerjang bosan
Banyak cerita yang telah kita temui
Pasti berarti walau kadang tak peduli

Berkaca pada genangan hujan
Semerbak harum bunga-bunga liar
Senda gurau binatang malam
Mengantarku ke pembaringan

Bila dingin mengganggu kuhampiri kamu
Bila rindu bertalu aku disampingmu
Kuselimuti dengan semangatku
Lalu kukisahkan mimpi yang sederhana

Telah kuminta kau untuk menemani
Perjalanan ini sudah terjadi
Jangan berpikir kapan akan berakhir
Aku bergelora kurasa kaupun bahagia

Berkaca pada genangan hujan
Semerbak harum bunga-bunga liar
Senda gurau binatang malam
Mengantarku ke pembaringan






"Surat Kepada Mabuk"
Puisi karya: Remy Soetansyah
Dinyanyikan oleh: Iwan Fals
Musikalisasi Puisi Remy Soetansyah
Museum Arsip Nasional Jakarta, 14 Agustus 2009

Cinta, aku simpan mabukmu dalam botol
Dan aku layarkan ke samudra hati
Aku mengerti bahwa kau kecewa
Setelah kau reguk bergalon air mata

Atas cinta yang sungsang ini
Atas hati yang terlantar
Atas waktu yang terbuang percuma
Atas nama cinta juga
Kita tinggalkan kebersamaan yang semu ini

Sebab sebenarnyalah
Kita telah punya penjara masing-masing

Cinta, hidup memang membuat kita rajin tak berdaya
Atas takdir, masa lalu yang terlambat datang
Selalu kita sesali pilihan-pilihan hidup
Dan kita harus setia mereguknya

Cinta, kau hanya mabuk sesaat
Hanya memerlukan angin semilir, bertiup di degupmu
Dan kembali tersadar
Bahwa hidup harus dilanjutkan
Selama Tuhan mengijinkan

Aku rasa
Akupun begitu
Hanya perlu sedikit udara sejuk

Cinta, marilah kita terus mabuk
Karena mabuk dan tak mabuk
Aku tak merasakan bedanya

Salam mabuk
Dari seseorang yang hampir tak mampu hidup tanpa mabukmu
 
Bls: fals mania gabung sinik yuuuuuukk...

Hanya dengan denting gitar akustik dan suara serak Iwan Fals, puisi karya Fitri Nganti Wani -anak Widji Tukul- menjadi sebuah lagu yang sangat menyayat perasaan. (Widji Tukul adalah seorang korban penculikan pada 1998 yang sampai sekarang tidak diketahui nasibnya).

Iwan Fals menyanyikan puisi ini dengan penuh penjiwaan pada acara peluncuran buku "Selepas Bapakku Pergi" karya Fitri Nganti Wani, di Graha Bakti Budaya, TIM Cikini, Jakarta, 16 Juni 2009.

Bagi saya, gaya bernyanyi Iwan Fals dalam lagu ini sedikit mengobati kerinduan pada sosok Iwan yang liar, garang namun tetap bersahaja. Nada-nada sederhana dalam lagu ini mengingatkan pada album akustik Iwan Fals di tahun 90-an. Dan wajar bila beberapa kawan setelah mendengarkan lagu ini mengatakan, "Inilah Iwan Fals sebenarnya..!". (sb)

Dibawah ini adalah lirik dan rekaman video penampilan Iwan Fals saat menyanyikan lagu ini.




Pulanglah Pak
Lirik: Fitri Nganti Wani
Lagu: Iwan Fals

Pulanglah, Pak
Kami sekeluarga menunggumu, Pak
Kawan-kawanmu juga menunggumu, Pak

Pulanglah, Pak
Apakah kamu tidak tahu
Indonesia pecah, Pak?

Pipa-pipa menancap ditubuh pertiwi kita
Asap-asap dari pabrik-pabrik mengotori pertiwi kita, Pak
Limbah-limbah membuat sungai-sungai dan kali-kali tercemar
Kami terpaksa tutup hidung, Pak

Pertiwi kita menangis
Pertiwi kita butuh kamu, Pak
Oooh...

Pulanglah, Pak
Apakah kau tidak ingat aku lagi?
Aku anakmu, Pak
Aku, adik, ibu dan semua orang merindukanmu, Pak
Apakah hanya dengan doa-doa saja
Aku harus menunggu?

Penguasa...! Kembalikan bapakku...!
PENGUASA...! KEMBALIKAN BAPAKKU...!

videonya YouTube- Iwan Fals "Pulanglah Pak"
 
Bls: fals mania gabung sinik yuuuuuukk...

hee...hee...hee...baru taw q klo di sini ada thread tuk fals mania....
lam kenal smua na....hioo..........
 
Bls: fals mania gabung sinik yuuuuuukk...

hee...hee...hee...baru taw q klo di sini ada thread tuk fals mania....
lam kenal smua na....hioo..........

wahh..aklhirnya setelah sekian lama menunggu ada juga kawan sesama fals mania

salam kenal juga bang imsap..

thread ini sengaja saya buat untuk seluruh penghuni ii.com yang suka sama lagu2nya iwan fals..

undang semua fals mania yang ada disini bang....biar masuk tread ini kita ramein ok......
 
Bls: fals mania gabung sinik yuuuuuukk...

kin anak2 FAMA & Oi lom taw klo ada tread ini.
kita tunggu ja mereka pada gabung disini....
sambil nggu kita ngisap rokok ja di bawah pohon

damai kami spanjang hari kawan
 
Bls: fals mania gabung sinik yuuuuuukk...

kemaren di tempat gw ada satu band yang lagi manggung dy bawain hampir 9 lagu bang Iwan.. nama band nya samsaka.. wuih edan tuh orang suara nya mirip bang Iwan banget.. coba dengerin deh..
 
Bls: fals mania gabung sinik yuuuuuukk...

wah ane kurang tau ntu band asal nya dari mana...
lagu nya,, apa kabar... ibu... lagu lama.. menembus batas.. masih banyak yang laen nya.. monggo di cari trus di dengerin..
 
Bls: fals mania gabung sinik yuuuuuukk...

Haaa... sugaliiii... :D

[ame="http://www.youtube.com/watch?v=H4u2lcZQq0o"]YouTube- sugali_iwan fals[/ame]
 
Bls: fals mania gabung sinik yuuuuuukk...

Perjalanan Karir Iwan Fals​

IwanFals-KPJ.jpg

belajar gitar, ngamen, hingga rekaman

Aku lahir tanggal 3 September 1961. Kata ibuku, ketika aku berumur bulanan, setiap kali mendengar suara adzan magrib aku selalu menangis. Aku nggak tau kenapa sampai sekarang pun aku masih gambapng menangis. Biar begini-begini, aku orangnya lembut dan gampang tersentuh. Sebagai contoh, menyaksikan berita di televisi yang memberitakan ada orang sukses lalu medapatkan penghargaan atas prestasinya, aku pun bisa menangis. Melihat seorang ibu yang menunjukkan cinta kasihnya pada anaknya, juga bisa membuat aku tersentuh dan lalu menangis Bicara perjalanan karir musikku, dimulai ketika aku aktif ngamen di Bandung. Aku mulai ngamen ketika berumur 13 tahun. Waktu itu aku masih SMP. Aku belajar main gitar dari teman teman nongkrongku. Kalau mereka main gitar aku suka memperhatikan. Tapi mau nanya malu. Suatu hari aku nekat memainkan gitar itu. Tapi malah senarnya putus. Aku dimarahi.

Sejak saat itu, gitar seperti terekam kuat dalam ingatanku. Kejadian itu begitu membekas dalam ingatanku. Dulu aku pernah sekolah di Jedah, Arab Saudi, di KBRI selama 8 bulan. Kebetulan di sana ada saudara orang tuaku yang nggak punya anak. Karena tinggal di negeri orang, aku merasakan sangat membutuhkan hiburan. Hiburan satu-satunya bagiku adalah gitar yang kubawa dari Indonesia. Saat itu ada dua lagu yang selalu aku mainkan, yaitu Sepasang Mata Bola dan Waiya. Waktu pulang dari Jeddah pas musim Haji. Kalau di pesawat orang-orang pada bawa air zam-zam, aku cuma menenteng gitar kesayaganku. Dalam perjalanan dalampesawat dari Jeddah ke Indonesia, pengetahuan gitarku bertambah. Melihat ada anak kecil baga gitar di pesawat, membuat seorang pramugari heran. Pramugari itu lalu menghampiriku dan meminjam gitarku. Tapi begitu baru akan memainkan, pramugari itu heran. Soalnya suara gitarku fals. "Kokkayak gini steman-nya?" tanyanya. Waktu itu, meski sudah bisa sedikit-sedikit aku memang belum bisa nyetem gitar. Setelah membetulka gitarku, premugari itu lalu mengajariku memainkan lagu Blowing in the Wind-nya Bob Dylan.

Waktu sekolah di SMP 5 Bandung aku juga punya pengalaman menarik dengan gitar. Suatu ketika, seorang guruku menanyakan apakah ada yang bisa memainkan gitar. Meski belum begitu pintar, tapi karena ada anak perempuan yang jago memainkan gitar, aku menawarkan diri. "Gengsi dong," pikirku waktu itu. Maka jadilah aku pemain gitar di vokal grup sekolahku. Kegandrunganku pada gitar terus berlanjut. Saat itu teman-teman mainku juga suka memainkan gitar. Biasanya mereka memainkan lagu-lagu Rolling Stones. Melihat teman-temanku jago main gitar, aku jadi iri sendiri. Aku ingin main gitar seperti mereka. Daripada nggak diterima di pergaulan, sementaar aku nggak bisa memainkan lagu-lagu Rolling Stones, aku nekat memainkan laguku sendiri. Biar jelek-jelek, yang penting lagu ciptaanku sendiri, pikirku.

Untuk menarik perhatian teman-temanku, aku membuat lagu-lagu yang liriknya lucu, humor, bercanda-canda, merusak lagu orang. Mulailah teman-temanku pada ketawa mendengarkan laguku. Setelah merasa bisa bikin lagu, apalagi bisa bikin orang tertawa, timbul keinginan untuk mencari pendengar lebih banyak. Kalau ada hajatan, kawinan, atau sunatan, aku datang untuk menyanyi. Dulu manajernya Engkos, yang tukang bengkel sepeda motor. Karena kerja di bengkel yang banyak didatangi orang, dia selalu tahu kalau ada orang yang punya hajatan. Di SMP aku sudah merasakan betapa pengaruh musik begitu kuat. Mungkin karena aku nggak punya uang, nggak dikasih kendaraan dari orang tua untuk jalan-jalan, akhirnya perhatianku lebih banyak trcurah pada gitar. Sekolahku mulai nggak benar. Sering bolos, lalu pindah sekolah. Aku merasakan gitar bisa menjawab kesepianku. Apalagi ketika sudah merasa bisa bikin lagu, dapat duit dari ngamen, mulailah aku sombong. Tetapi sesungguhnya semuanya itu kulakukan untuk mencari teman, agar diterima dalam pergaulan. Suatu ketika ada orang datang ke Bandung dari Jakarta. Waktu itu kau baru sadar kalau ternyata lagu yang kuciptakan sudah terkenal di Jakarta. Maksudku sudah banyak anak muda yang memainkan laguku itu. Malah katanya ada yang menakui lagu ciptaanku.

Sebelum orang Jakarta yang punya kenalan produser itu datang ke Bandung, aku sebetulnya sudah pernah rekaman di Radio 8 EH. Aku bikin lagu lalu diputar di radio itu. Tapi radio itu kemudian dibredel. Setelah kedatangan orang Jakarta itu, atas anjuran teman-temanku, aku pergi ke Jakarta. Waktu itu aku masih sekolah di SMAK BPK Bandung. Sebelum ke Jakarta aku menjual sepeda motorku untuk membuat master. Aku tidak sendirian. Aku bersama teman-teman dari Bandung: Toto Gunarto, Helmi, Bambang Bule yang tergabung dalam Amburadul. Kami lalu rekaman. Ternyata kasetnya tidak laku. Ya, sudah, aku ngamen lagi, kadang-kadang ikut festival. Setelah dapat juara di festival musik country , aku ikut festival lagu humor. Kebetulan dapat nomor. Oleh Arwah Setiawan (almarhum) lagu-lagu humorku lalu direkam, diproduseri Handoko. Nama perusahaannya ABC Records. Aku rekaman ramai-ramai, sama Pepeng (kini pembawa acara kuis Jari-jari, jadi MC, dll), Krisna, dan Nana Krip. Tapi rekaman ini pun tak begitu sukses. Tetap minoritas. Hanya dikonsumsi kalangan tertentu saja, seperti anak-anak muda. Akhirnya aku rekaman di Musica Studio. Sebelum ke Musica, aku sudah rekaman sekitar 4 sampai 5 album. Setelah rekaman di Musica itu, musikku mulai digarap lebih serius. Album Sarjana Muda, misalnya, musiknya ditangani Willy Soemantri. Setelah tinggal di Jakarta dan masuk studio rekaman, aku masih tetap ngamen dari rumah ke rumah, kadang di Pasar Kaget, Blok M. Tapi setelah di Jakarta aku mulai mikir honor. Soal honor ini mau nggak mau jadi salah satu pemacu juga. Apalagi sebagai anak muda, aku juga butuh pacaran, butuh nonton. Ya, kebutuhan yang wajar bagi anak-anak mudalah.
Waktu itu namanya uang transport. Tapi kalau pas dadakan, biasana gratis. Aku ngamen nggak pilih-pilih tempat. Panggung hajatan, sunatan, nggak masalah. Lagu lagu yang kubawakan waktu ngamen biasanya lagu-lagu baru yang menceritakan masalah-masalah aktual yang terjadi di masyarakat.
Dulu jarang sekali pemusik memainkan lagu-lagu country. Apalagi main gitar sama harmonika sekaligus, jarang. Kalau melihat tanggapa penonton, aku raca cukup positif. Kalau aku ngamen aku juga selalu nyanyi dengan riang gembira, meski syairnya sedih. Prinsipku, orang sedih kan boleh saja bergembira. Soalnya, dulu kalau aku membawakan lagu-lagu sedih, teman-temanku pada kabur semua.

Tanggapan untuk ngamen juga bertambah. Aku mulai diundang ke mana-mana. Mungkin karena pengaruh album Sarjana Muda (waktu itu album ini sangat terkenal. Semua lagunya selalu dinyanyikan anak-anak muda). Waktu itu penghasilan dari ngamen saja per hari pernah sampai 20 ribu rupiah. Sebab orang yang kita datangi ngasih uangnya bukan untuk ngusir. Kalau dihitug sekarang barangkali nilainya sampai 300 ribu. Tapi, ya namanya ngamen, tentu penghasilannya tidak pasti. Kalau diambil rata-rata sehari sekitar dua ribu rupiah. Berarti sebulan bisa 60 ribu. Jumlah yang cukup lumayan untuk ukuran waktu itu, di awal tahun 1980-an.
Waktu itu orang nggak tahu siapa Iwan Fals. Meski sudah rekaman, dan kasetku lumayan sangat laku, tapi orang kebanyakan hanya tahu nama nggak kenal wajah. Mungkin karena aku nggak pernah masuk televisi (TVRI). Aku benar-benar stop ngamen setelah lahir anak keduaku, Cikal yang lahir tahun 1985.
 
Bls: fals mania gabung sinik yuuuuuukk...

berharap lewat musik bisa memberi arti

Iwan+Fals+9.jpg

Dari kecil aku bercita-cita jadi tentara. Untuk memperjuangkan cita-citaku itu, aku menekuni olahraga. Aku aktif di bidang beladiri, silat, karate, kung fu, juga jenis olahraga yang lain, seperti sepakbola, basket, dan volly. Di bidang olahraga aku sempat berprestasi. Pernah juara II Karate Tingkat Nasional, terus pada 1989 Juara IV Karate Tingkat Nasional. Aku sempat masuk pelatas. Aku juga sempat melatih karate di tempatku kuliah, STP (Sekolah Tinggi Publisistik) Tapi ternyata musik lebih menarik-narik. Musik aku rasakan lebih menggelitik. Olahraga aku ambil untuk kesehatan saja. Filosofi menang-kalah aku hilangkan. Kalau terjun di dunia olahraga, di sana selalu saja ada yang menang atau kalah. Sementara, aku kan lembut. Jadi, kalau melihat musuh kalah dalam komite Karate, ya aku trenyuh juga. Makanya, kalau mau ikut perlombaan, nomor komite aku tinggalkan. Aku ambil Kata Perorangan. Jadi benar-benar seni karatenya. Dan aku ambil nilai sportivitasnya.

Saat bergabung dengan kelompok SWAMI, aku mulai serius di musik. Waktunya memang telah disepakati, 3 tahun. Setelah itu, bubar. Jadi memang proyek SWAMI cuma 3 tahun, bukan karena ada persoalan. Di Swami banyak hikmah yang dapat kuambil. Kita kan makhluk sosial yang tidak mungkin lepas dari pengaruh orang lain. Pasti ada pengaruh, dari dalam atau dari luar. Dari situ syair-syairku jadi berubah. Aku menilai mulai ada pengendapan, tidak lagi frontal. Juga mulai universal. Apakah itu suatu kemajuan atau kemunduran, aku tidak tahu. Yang aku tahu ada perubahan dalam syair-syairku, dan menurutku itu wajar saja. Namun, kalau misalnya basic musikku "merah", paling akan berubah jadi "merah tua" atau "merah muda". Nggak mungkin berubah menjadi "hitam", "hijau", "kuning", atau biru". Aku berharap dalam musik kehadiranku berarti. Syukur-syukur buat orang lain juga berarti.

Aku menulis syair inspirasinya lebih banyak dari hati. Dari sana aku lebih merdeka dan bebas mengekspresikan diri. Aku merasa tidak ada tekanan dari manapun, seperti pesanan teman, pesanan produser, atau tekanan dari diri sendiri. Dulu, proses penulisan syair bermula dari baca koran, lantas bikin syair. Sekarang penulisan syairku tak harus berangkat dari membaca koran. Terkadang syair yang aku bikin tak ada kaitannya dengan peristiwa yang terjadi. Bukan berarti aku ingin merenung atau kontemplasi. Tapi aku tetap baca koran. Dengan membaca terus tanpa mengeluarkan langsung, aku lebih memperkaya perbendaharaan kata. Dalam membuat lagu aku juga tidak menunggu mood. Aku setiap ahri bikin lagu. Seperti petani, dari Subuh dia bangun ambil pacul langsung pergi ke sawah dan mencangkul. Tidak pernah berpikir harus mencangkul yang mana dan nggak pernah berpikir mau tumbuh atau keserang hama.

Saja juga seperti aku. Perkembanganku sekarang begitu juga. Aku tidak pernah berniat bikin lagu. Yang aku lakukan, pagi ambil gitar, entah apa jadinya. Latihan jari saja, atau bikin syair, nggak tahu. Aki baca buku, baca koran. Nggak diniat, "aku mau bikin lagu". Aku masuk televisi setelah tahun 1987. Rekaman pertama tahun 1979. Waktu siaran Manasuka Siaran Niaga di TVRI, sempat sih lagu Oemar Bakri keluar di TVRI.

Pendapatanku waktu itu masih keci. Waktu itu aku dibayar murah. Sekitar Rp 1,5 juta satu album dengan sistem jual putus. Pendapatan sebesar itu nggak cukup untuk kebutuhan anak satu. Ditambah Yos (Rosana) mengandung Cikal. Sudah pasti kebutuhan meningkat. Ditambah lagi harga-harga barang naik. Sampai 1983 aku nggak bisa mencukupi benar. Begitu lewat 1983, aku mulai bisa bernapas. Nah, untuk menutupi kebutuhan keluarga, karena aku nggak ada kerjaan lain selain bernyanyi, aku mengamen. Terkadang dengan mobil colt abu-abu aku ngompreng. Dengan mobil itu aku narik penumpang sendiri. Istilahnya tarikan gelap. Keluarag tidak tahu. Sebab aku narik omprengan pas aku pulang dari studio. Lumayan, mobilku dapat penumpang 15. Tapi tidak kulakukan secararutin. Intinya aku senang menyanyi. Terus apa salahnya kalau dalam menyanyi itu ada manfaatnya buat kehidupanku. Sebab aku juga nggak mau jadi maling. Memang pandangan masyarakat waktu itu menganggap pengamen identik dengan pengemis. Maka dari itu jarang sekali pengamen yang beroperasi. Style-u saat ngamen biasa saja. Tidak berpenampilan seperti gembel. Memang waktu itu celana robel di dengkul, tapi saat itu memang sedang trend seperti itu. Orang tidak tahu aku ngamen. Orang tuaku sempat bingung aku tidak pernah mengeluh soal keuangan. Suatu hari aku ngamen di kompleks ABRI. Waktu itu ibuku sedang arisan di sana. Eh, teman ibuku tahu aku ngamen. Terus teman ibuku tanya sama ibu, "Anak ibu ngamen ya?" Aku terus dimarahi. Bakat seniku memang menurun dari orang tuaku, kedua orang tuaku senang musik. Ibuku malah senang difoto, ayah senang lukis. Sewaktu kecil aku sudah punya piano. Di rumah terkadang berisik, kalau sedang waktu-waktu sholat sering dimarahi. Orang tuaku ketat dalam mendidik soal agama. Hasilnya, aku pernah mendapat juara adzan tingakt DKI ketika masih SD. Masa kecilku akrab dengan harmonika. Dulu pernah dikasih harmonika merk Hero. Di depan kunci C dan di sisi lainnya kunc G. aku nggak belaajr secara khusus, karena harmonika kan tinggal niup saja.




 
Back
Top