Ratu Adil? Fakta atau Mitos?

Bls: Ratu Adil? Fakta atau Mitos?

ehem. . .gw nemu lagi. . .mengenai zaman ratu adil. Banyak orang mengira ratu adil/satrio piningit bakal datang. Disini di tafsirkan berbeda untuk mengungkapkan (sebenarnya) dalam ramalan jayabaya. Dikulik dari bait 159-168:

159. selet-selete yen mbesuk ngancik tutup ing tahun sinungkalan dewa wolu, ngasta manggalaning ratu bakal ana dewa ngejawantah apeng awak manungsa apa surya padha bethara Kresna watak Baladewa agegaman trisula wedha jinejer wolak-waliking zaman wong nyilih mbalekake,wong utang mbayar utang nyawa bayar nyawa utang wirang nyaur wirang
- “selambat-lambatnya kelak menjelang tutup tahun(sinungkalan dewa wolu, ngasta manggalaning ratu) akan ada dewa tampil berbadan manusia berparas seperti Batara Kresna berwatak seperti Baladewa bersenjata trisula wedha tanda datangnya perubahan zaman orang pinjam mengembalikan, orang berhutang membayar hutang nyawa bayar nyawa hutang malu dibayar malu”


Analisa :
Prediksi saya mengenai bait ini berkaitan dgn munculnya senjata Trisula Weda atau Putra Bathara Indra, munculnya di Banyuwangi, sesuai dengan bait 161 “ bengawan banyu”).
Banyak yg belum tahu tentang nama Batara Indra? beliau adalah nama lain dari raja Majapahit ke V.
Kenapa munculnya di Banyuwangi? karena daerah tsb dahulu adalah tempat pertemuan/berpisahnya Prabu Brawijaya V dgn Sabdopalon & Noyogenggong, disaksikan Sunan Kalijaga (ref. naskah Darmogandul).

Darmogandhul (Jawa) :
“Sang Prabu karsane arep ngrangkul Sabdapalon lan Nayagenggong, nanging wong loro mau banjur musna. Sang Prabu ngungun serta nenggak waspa, wusana banjur ngandika marang Sunan Kalijaga: “Ing besuk Negara Blambangan salina jenenge Negara Banyuwangi, dadiya tenger Sabdapalon enggone bali marang tanah Jawa anggawa momongane”.”
Berdasarkan kutipan serat Dharmogandul, tempat tersebut (Banyuwangi) menjadikan tanda Sabdopalon & Noyogenggong akan datang lagi ke tanah Jawa “nanti jika ada orang Jawa bersenjatakan kaweruh, yaitu yang akan diasuh Sabdopalon, orang Jawan akan diberi petunjuk tentang bener salah”. Sebagai tanda tempat tsb, oleh sang Prabu Brawijaya dgn disaksikan Sunan Kalijaga, daerah Blambangan dirubah namanya menjadi Banyuwangi menjadikan tanda Sabdopalon & Noyogenggong pulang kembali ke tanah Jawa membawa momongannya.
Seperti apakah wujud gaman Trisula Wedha atau Dewa/Putra Bathara Indra yang dimaksud oleh kitab Musarar Jayabaya?
Sebelum membahas wujud gaman marilah kita simak bait 160.


160. sadurunge ana tetenger lintang kemukus lawangalu-ngalu tumanja ana kidul wetan bener lawase pitung bengi, parak esuk bener ilange bethara surya njumedhul bebarengan sing wis mungkur prihatine manungsa kelantur-lantur iku tandane putra Bethara Indra wus katon tumeka ing arcapada ambe bantu wong Jawa
- “sebelumnya ada pertanda bintang pari panjang sekali tepat di arah Selatan menuju Timur lamanya tujuh malam hilangnya menjelang pagi sekali bersama munculnya Batara Surya bebarengan dengan hilangnya kesengsaraan manusia yang berlarut-larut itulah tanda putra Batara Indra sudah nampak datang di bumi untuk membantu orang Jawa”


Analisa :
tidak jelas


161. dunungane ana sikil redi Lawu sisih wetan wetane bengawan banyu andhe dukuh pindha Raden Gatotkaca arupa pagupon dara tundha tiga kaya manungsa angleledha
- “asalnya dari kaki Gunung Lawu sebelah Timur sebelah timurnya bengawan berumah seperti Raden Gatotkaca berupa rumah merpati susun tiga seperti manusia yang menggoda”


Analisa :
Gatotkaca itu sakjatinya gaman, bukan manusia edan yg pakai pakaian spt itu?!
Bait 161 telah memberikan kata kunci “rumahnya seperti Raden Gatotkaca” (bait 161 “andhedukuh pindha Raden Gatotkaca”).
Artinya kita, diminta untuk berpikir dan menelusuri, siapakah sosok Raden Gatotkaca sehingga dikatakan sebagai rumah?
Untuk menjawab teka-teki tersebut, agar menyimak cerita wayang tentang masa kecil dan gugurnya Raden Gatotkaca. Diceritakan sewaktu Raden Gatutkaca masih bayi, pusernya tidak mempan dipotong dengan senjata apapun, maka Raden Arjuna diminta untuk pinjam pusaka Kunta kepada Dewa, tetapi hanya mendapatkan warangka/sarungnya pusaka saja, karena bilah pusaka telah terlebih dahulu diambil oleh Adipati Karna. Akhirnya pusernya Raden Gatutkaca dapat dipotong menggunakan warangka tersebut, tetapi naas warangkanya masuk kedalam puser. Kemudian pada waktu terjadinya perang Barathayuda antara Astina dengan Pandawa, Raden Gatutkaca mendapatkan lawan tangguh yaitu Adipati Karna. Diceritakan, senjata Kunta milik Adipati Karna digunakan untuk melawan Raden Gatotkaca, walaupun Raden Gatutkaca terbang menghindar dari kejaran senjata Kunta, bahkan sampai lapis langit ketujuh, tetap saja senjata Kunta mengejarnya!, dan Raden Gatotkaca tidak bisa menghindar. Hal ini disebabkan Raden Gatutkaca adalah rumah/sarangnya senjata tersebut (di pusernya bersemayam warangka/sarungnya).
Diperoleh jawaban sementara misteri teka-teki ini, bahwa Dewa/Putra Bathara Indra itu rumahnya seperti Raden Gatutkaca, dimaksud adalah Warangka.
Gambaran sementara, yang dimaksud sbg Dewa/Putra Bathara Indra yang sudah ngejawantah atau di temukan di Banyuwangi sebagai pasangan dari Warangka tersebut adalah bilah Pusaka Keris.?!
Sepertinya indikasi tentang Satrio Piningit lebih mengarah kepada gegaman/pusaka, kita simak :


Bait 164
”Putra kinasih swargi Sunan Lawu, ya Kyai Brajamusthi ya Kresna ya Herumurti, mumpuni sakehing laku, nugel tanah Jawa kaping pindho, ngerahake jin, setan, kumara, prewangan, para lelembut ke bawah perintah saeko proyo kinen abebantu manungso Jawa, padha asenjata Trisula Weda, landhepe triniji suci, bener, jejeg, jujur didampingi Sabdopalon dan Noyogenggong”

(Putra kesayangan almarhum yang bermukim di Gunung Lawu, yaitu Kyai Brajamusthi, ya Kresna, ya Herumurti, menguasai seluruh ajaran (ngelmu), memotong tanah Jawa kedua kali, mengerahkan jin dan setan seluruh makluk halus berada dibawah perintahnya bersatu padu membantu manusia Jawa berpedoman pada trisula wedha, tajamnya tritunggal nan suci benar, lurus, jujur didampingi Sabdopalon dan Noyogenggong).

Bait 168
”Mula den udia satriya iki, wus tan abapa, tan bibi, lola wus aputus wedha Jawa, mula ngandelake Trisula Wedha, landepe Trisula pucuk arupa gegawe sirik agawe pati utawa utang nyawa. Sing tengah sirik agawe kapitunaning liyan, sing pinggir-pinggir tulak tolak colong jupuk winaleran”

(Oleh sebab itu carilah satria itu yatim piatu, tak beranak saudara sudah lulus weda Jawa hanya berpedoman trisula, tajamnya trisula pucuk sangat tajam membawa maut atau utang nyawa, yang tengah pantang berbuat merugikan orang lain, yang kiri dan kanan menolak pencurian dan kejahatan).

Prediksi saya pada bait 164 dan 168 menggambarkan bahwa gaman/pusaka yang sebelum ditemukan memang yatim piatu, pusaka tersebut memang merupakan gaman/pusaka klangenan/ageman/putra kesayangan almarhum Sunan Lawu. Keistimewaan pusaka tersebut bersemayam 3 nur/dewa yaitu Kyai Brajamusthi, Kresna, Herumurti (asal kata Dewa adalah dari kata Div yang artinya cahaya), mampu mengerahkan jin, setan, kumara, prewangan, para lelembut ke bawah perintah saeko proyo membantu orang Jawa/bangsa Indonesia.
Ciri-ciri fisik, pucuknya sangat tajam membawa maut, tengahnya pantang merugikan orang lain, dan pinggir-pinggirnya menolak pencurian dan kejahatan; Tajamnya tri tunggal nan suci; benar, lurus, jujur dan didampingi Sabdopalon dan Noyogenggong (di pangkal pusaka tersebut terdapat 2 bocah kembar yang digambarkan diiringi Sambdopalon dan Noyogenggong. 2 bocah kembar ini lahir di bawah pohon beringin (lambang/pamor pohon beringin).
Untuk membuka misteri tentang gaman/pusaka tersebut telah kroscek dengan melakukan dialog batin dengan Sunan Lawu. Diakui oleh beliau bahwa pusaka tersebut memang merupakan putra kinasih (klangenan) beliau, bait 159 disebutkan seperti manusia, “ana dewa ngejawantah apengawak manungsa”) bukankah di diri masing-masing manusia terdapat 4 nur hitam, merah, kuning dan putih yang merupakan nafsu-nafsunya manusia.


demikian kutipan asal nemu dari komentar yang ada disumber: http://nurkalakalidasa.wordpress.com/2009/10/27/memecahkan-misteri-ramalan-jayabaya-bait-159-164/

(komentar nomor 41)

kalau menurut dia, berarti. . .seseorang yang bakal memegang peranan penting (satrio piningit/di zaman ratu adil), pastinya orang yang telah menemukan pusaka tersebut. sekian terima kasih

 
Bls: Ratu Adil? Fakta atau Mitos?

huekekekekeke... Analisa yang kueeereeenn Jhe..

humm.. menurut pendapat pribadi gw, ramalan hanyalah ramalan,, sebuah prediksi yang ndak ada yang tau apa benar bakal terjadi apa ndak.... termasuk ramalan joyoboyo... pola kata ataupun kalimat dalam ramalan beliau bersifat abstrak.. sehingga persepsi orang dalam menganalisa kalimatnya pun beragam.... :p

humm.. gw coba nganalisa juga mengenai bait 159 dalam ramalan jayabaya setelah itu mencoba menghubungkan keterkaitannya antara bait satu dengan bait lain.. apakah memang masih berkaitan atau tiap bait bersifat mandiri...

ghehehehehe.. sumpeh jhe.. agak tuing2 coba ngartiin baitnya..
Berparas seperti Kresna = berkulit gelap
Berwatak seperti Baladewa = Keras pendiriannya, berprinsip..
Bersenjatakan Trisula Weda = bisa benda, bisa berarti juga keahlian..
dan kemunculan orang tsb.. sebagai pertanda akan datangnya zaman yang adil... bisa diliat dari kalimat "dimana orang yang menghutang akan mengembalikan... hutang nyawa dibayar nyawa.. etc"

weekekkeke... kembali ke topik persoalan inti.. Jika kabar kedatangan ratu adil hanya bersumberkan pada sebuah ramalan.. patutkah kita percaya?
 
Bls: Ratu Adil? Fakta atau Mitos?

pendapat personal:
Ramalan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Kalau ramalan itu sendiri sudah lewat masanya, maka akan jadi perhitungan sejarah, bukan ramalan. Ramalan diciptakan untuk memprediksi yang terjadi di masa depan, Selebihnya hilang deh kemampuan dari ramalan itu. Jadi tidak diciptakan untuk sebuah kepercayaan. Seolah ramalan tersebut lebih tahu dari sang pencipta sendiri yang telah menyimpan matang-matang rahasia timeline sejarah manusia dibumi (kan Dia tahu segalanya, jadi bagiNYA manusia telah tercatat apa yang terjadi kelak layaknya sejarah)

malah kalau lebih personal lagi, gw bisa mengatakan cara menuliskan sajak dan baitnya keren. . . :D
 
Bls: Ratu Adil? Fakta atau Mitos?

so.. Ratu Adil.. FAKTA atau MITOS?

tulisannya fakta dal. . .kandungannya gak bisa disebut mitos juga. . .

jadi setau gw, tulisannya fakta. karena emang pernah ada yang nulis. Entah tujuan apa
 
Bls: Ratu Adil? Fakta atau Mitos?

awkwwkwkwkw... cemburu yak ma ratu adil?? ntar gw bahas ratu ngebor cemburu lagi
 
Back
Top