Mitos demi kelestarian flora

emansipasi

New member
pantai-drini.jpg


Pantai Drini yang terletak di Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, memang cukup eksotik. Ada pulau karang di tengah-tengahnya. Sekitar pantai pun sering dijadikan tempat berlabuhnya kepiting bila terempas dari laut selatan.

Munculnya nama Drini bukan tanpa sebab. Di sana memang ada pohon drini (Pemphis acidnia). Pohon drini di Indonesia secara umum dikenal sebagai pohon sentigi. Kayunya dipercaya sebagai kayu bertuah. Memang pohon ini dikenal sebagai kelompok perdu semak, yang banyak tumbuh di pulau-pulau kecil, dengan tinggi pohon rata-rata 2-4 meter.

Namun, jangan salah sangka bila pohon ini sudah nyaris punah. Menurut Kristio Budiasmoro, peneliti di Pusat Studi Lingkungan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta kepada Media Indonesia, kepunahan itu disebabkan banyak penggemar tanaman bonsai memburunya.

“Pada beberapa pameran bonsai, tidak jarang tanaman itu mampu menjadi juara karena sangat cocok untuk bonsai bergaya slanting mau pun windswept,” terang Kristio.

Rala-rata harga bonsai pohon drini ini bisa di atas Rp5 juta. Dengan daun berbentuk oval, tebal, dan berbulu halus, pohon itu membentuk kanopi yang sangat indah. Tanaman tersebut memiliki sebaran yang luas dengan habitatnya daerah pantai berkarang.

International Union for Conservation of Nafure (IUCN) pada 2001 telah memasukkan spesies Peniphis acidula ini ke daftar merah dengan status least concern.

Dalam catatan IUCN, sejak 1980 populasi tanaman ini terus menurun secara global. Rata-rata penurunan mencapai 21% per tahun. “Penyebabnya pembangunan fisik di kawasan mangrove dan tepian pantai menyeb?*bkan hilangnya habitat alami tanaman ini secara perlahan,” terang Kristio.
Bahkan di Singapura dan Filipina, tanaman tersebut telah masuk spesies tanaman yang harus dilindungi.

Sayangnya Indonesia belum mengikuti langkah konservasi tersebut, meskipun ada beberapa daerah yang menggunakan kearifan lokal tetap bisa mengembangkan tanaman langka, dengan memitoskannya.”

Kristio menambahkan, mitos yang tersebar di seputar masyarakat Drini tentang pohon drini ini, apabila ada orang yang membawanya sambil berperahu, perahunya akan tenggelam.

“Mitos-mitos semacam itu selalu ada. Di Salatiga ada keyakinan bila menebang pohon beringin akan membawa sial, dan sebagainya,” terangnya.


medindo
 
Bls: Mitos demi kelestarian flora

Wah indahnya Jogjaku. Memang mestinya mitos semacam itu perlu agar tanaman-tanaman langka tidak punah begitu saja. Sebab drini ini saat ini hanya bisa dijumpai satu atau dua pohon yang tumbuh di tebing atau karang sekitar Pulau Drini saja.

Nama drini ini diberikan untuk memberikan penanda bahwa kawasan itu banyak pohon drini. Kini pohonnya tinggal kenangan meski penangkaran pohon itu sudah dilakukan sejak lama.

Dia bermukim di sekitar pantai tidak jauh dan Pulau Dnini. Pekerjaannya sebagai penangkar pohon drini mi memang membawa berkah. Buktmnya untuk bibit pohon saja.

Sst... sekedar info, harga pohon ini bisa mencapai Rp 250 ribu sampai Rp 350 ribu !!

Akar pohon drini juga dikenal secara turun-temurun sebagai obat gigitan ular. Kayunya dianggap bertuah. Secara empiris masyarakat telah membuktikan kayunya, cukup ditempelkan pada luka di kulit, bisa mengurangi kadar racun.
Kayu pohon drini ini pernah diteliti di India dan terpercaya bisa mencegah infeksi penyakit kaki gajah dan demam berdarah.

Makanya ayo kita lestarikan flora dan fauna alam kita.
 
Re: Bls: Mitos demi kelestarian flora

Wah indahnya Jogjaku. Memang mestinya mitos semacam itu perlu agar tanaman-tanaman langka tidak punah begitu saja. Sebab drini ini saat ini hanya bisa dijumpai satu atau dua pohon yang tumbuh di tebing atau karang sekitar Pulau Drini saja.

Nama drini ini diberikan untuk memberikan penanda bahwa kawasan itu banyak pohon drini. Kini pohonnya tinggal kenangan meski penangkaran pohon itu sudah dilakukan sejak lama.

Dia bermukim di sekitar pantai tidak jauh dan Pulau Dnini. Pekerjaannya sebagai penangkar pohon drini mi memang membawa berkah. Buktmnya untuk bibit pohon saja.

Sst... sekedar info, harga pohon ini bisa mencapai Rp 250 ribu sampai Rp 350 ribu !!

Akar pohon drini juga dikenal secara turun-temurun sebagai obat gigitan ular. Kayunya dianggap bertuah. Secara empiris masyarakat telah membuktikan kayunya, cukup ditempelkan pada luka di kulit, bisa mengurangi kadar racun.
Kayu pohon drini ini pernah diteliti di India dan terpercaya bisa mencegah infeksi penyakit kaki gajah dan demam berdarah.

Makanya ayo kita lestarikan flora dan fauna alam kita.
wih mantap... mahal juga pohonnya
apakah tanaman ini termasuk langka?
 
Back
Top