Administrator
Administrator
Tumarjo (57), petani dari Desa Kebasen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menemukan teknologi penanaman singkong dengan hasil buah singkong bisa mencapai satu setengah kuintal per pohon. Ia menggunakan metode penyambungan (grafting) dari dua jenis batang singkong berbeda,yaitu singkong karet dan singkong gatot kaca.
Tumarjo mengaku, sejak tahun 2007 ia sudah menghasilkan singkong seberat satu setengah kuintal dan menanam satu pohon singkong. Namun, singkong tersebut hanya dikonsumsi sendiri dan tidak dijual karena hanya untuk dibanggakan keluarga sendiri.
Menurut Anto (23), salah Seorang anak Tumarjo, awalnya, keluarganya mencoba sistem penyambungan antara batang singkong karet dan singkong armona. Penyambungan itu menghasilkan singkong berbentuk panjang. Namun, panjangnya melebihi singkong armona biasa yang hanya 20 sentimeter, yakni mencapai satu meter. “Singkong panjang-panjang itu lebih cocok Untuk tape, seperti di Jawa Barat,” katanya.
Ayahnya kemudian mencoba menyambung singkong karet dan singkong gatot kaca yang memiliki bentuk umbi singkong lebih pendek dan bulat. “Setelah disambung dengan singkong jenis gatot kaca, hasilnya bagus.”
Kepala Dinas Pertanian Banyumas Djoko Wikanto mengatakan, pihaknya tertarik untuk mengembangkan budidaya singkong dengan penyambungan batang singkong karet dan batang singkong gatot kaca bagi petani Banyumas. Singkong sebesar itu potensial. sebagai bahan baku bioetanoL
Btw. penemunya kan berhak dapat hak paten tuh.
Tumarjo mengaku, sejak tahun 2007 ia sudah menghasilkan singkong seberat satu setengah kuintal dan menanam satu pohon singkong. Namun, singkong tersebut hanya dikonsumsi sendiri dan tidak dijual karena hanya untuk dibanggakan keluarga sendiri.
Menurut Anto (23), salah Seorang anak Tumarjo, awalnya, keluarganya mencoba sistem penyambungan antara batang singkong karet dan singkong armona. Penyambungan itu menghasilkan singkong berbentuk panjang. Namun, panjangnya melebihi singkong armona biasa yang hanya 20 sentimeter, yakni mencapai satu meter. “Singkong panjang-panjang itu lebih cocok Untuk tape, seperti di Jawa Barat,” katanya.
Ayahnya kemudian mencoba menyambung singkong karet dan singkong gatot kaca yang memiliki bentuk umbi singkong lebih pendek dan bulat. “Setelah disambung dengan singkong jenis gatot kaca, hasilnya bagus.”
Kepala Dinas Pertanian Banyumas Djoko Wikanto mengatakan, pihaknya tertarik untuk mengembangkan budidaya singkong dengan penyambungan batang singkong karet dan batang singkong gatot kaca bagi petani Banyumas. Singkong sebesar itu potensial. sebagai bahan baku bioetanoL
Btw. penemunya kan berhak dapat hak paten tuh.