Sadarkan Anak Anda Hitam Putih Dunia Pendidikan

Administrator

Administrator
Ada beberapa faktor yang menjadi alasan orangtua untuk memilih sekolah. Ada yang berdasarkan lokasi, fasilitas, dan biaya. Jangan sampai luput, pertimbangkan juga kualitas guru di sekolah tersebut.

Pasalnya mau tidak mau, tanggung jawab pendidikan dan pengasuhan anak di sekolah ada di pundak guru. Namun pada kenyataannya, tidak semua guru dianggap mampu mengemban tanggungjawab itu. Catatan negatif tentang guru, misalnya jual-bell soal, membocorkan dan menyebarkan bocoran soal ujian, hingga kekerasan pada murid, membuat orangtua harus waspada.

Apa yang harus dilakukan orangtua dengan situasi yang dihadapi guru saat ini? Menurut psikolog Tika Bisono, sejak awal orangtua harus menekankan kepada anaknya bahwa apa pun profesi di di dunia ini ada hitam dan putihnya. “Guru, jaksa, polisi, atau lainnya, selama dijabat manusia tentu ada yang baik dan tidak baik Tidak boleh melihat ‘seharusnya’, tapi mengatakan memang ada yang baik dan yang buruk,” katanya ketika ditemui seusai menjadi bintang tamu dalam produk obat di Jakarta.

Sehingga ketika melihat ada guru yang berbuat negatif dan khawatir anak akan mengikuti tingkah negatif dan guru, orangtua harus segera mengingatkan kepada anak akan teori ‘mestinya’ yang harus dibuang jauh.

“Semua manusia ada yang baik dan buruk, termasuk guru. Sehingga ketika ada guru yang berbuat negatif harus dijelaskan kembali itu hal yang buruk dan tidak boleh diikuti,” katanya lagi.

"orangtua yang akan menyekolahkan anaknya di sebuah sekolah, harus melihat sekolah itu sebagai suatu keseluruhan."

Tidak hanya guru, tapi juga semua yang terlibat di sekolah tersebut, termasuk satpam dan petugas kebersihan, apakah memberikan pengaruh positif atau negatif.

Ia memberikan contoh mengenai persiapan ujian. Agar bisa lulus, orangtua dan guru harus sepakat untuk mempersiapkan anak didiknya mengikuti Ujian Akhir Nasional (UAN) dengan sebaik-baiknya. Sehingga tidak memilih cara-cara negatif agar bisa lulus UAN.

‘Terpenting orangtua harus mau terlibat dalam organisasi di sekolah sehingga bisa memantau kondisi di sekolah. Namun sekolah juga tidak bisa ditekan oleh orangtua. Jadi harus ada kerja sama antara orangtua dan pihak sekolah termasuk guru, kata Tika lagi.

Role model murid
Jika di rumah orangtua dijadikan role model oleh anaknya. Di sekolah, gurulah yang menjadi role model murid-muridnya. Sehingga baik dan buruknya kualitas guru bisa jadi mempengaruhi cara pandang anak di kemudian hari.



Sumber : Republika
 
Bls: Sadarkan Anak Anda Hitam Putih Dunia Pendidikan

Ada beberapa faktor yang menjadi alasan orangtua untuk memilih sekolah. Ada yang berdasarkan lokasi, fasilitas, dan biaya. Jangan sampai luput, pertimbangkan juga kualitas guru di sekolah tersebut.

Pasalnya mau tidak mau, tanggung jawab pendidikan dan pengasuhan anak di sekolah ada di pundak guru. Namun pada kenyataannya, tidak semua guru dianggap mampu mengemban tanggungjawab itu. Catatan negatif tentang guru, misalnya jual-bell soal, membocorkan dan menyebarkan bocoran soal ujian, hingga kekerasan pada murid, membuat orangtua harus waspada.

Saya setuju dengan artikel yang di muat Abah dari harian Republika ini... tetapi sebagaimana yang saya kutip di atas... perlu di luruskan beberapa hal :

  1. Tulisan dalam artikel yang dikutip oleh Abah dari harian Republika tersebut terkesan hanya menilai profesi guru dari satu aspek saja yakni aspek negatif yang dilakukan oleh "beberapa oknum Guru".
  2. Masih banyak Guru di negara ini yang peduli dan berusaha untuk menningkatkan mutu dan kualitas pendidikan, walau untuk melakukan itu harus mengorbankan apa yang dia miliki padahal harus diakui bahwa kesejahteraan Guru sampai dengan saat ini belumlah mendapat perhatian serius dari pemerintah
  3. Tanggung jawab akan proses dan hasil dari sebuah pendidikan tidaklah semata-mata menjadi tanggung jawab Guru sepenuhnya, melainkan menjadi tanggung jawab semua pihak terkait, termasuk orangtua dan keluarga.
  4. Patut di ingat bahwa pendidikan pertama yang diterima anak adalah pendidikan di lingkungan keluarganya, sehingga baik dan buruknya proses perkembangan pendidikan selanjutnya sangat tergantung pada proses pertama ini.
 
Bls: Sadarkan Anak Anda Hitam Putih Dunia Pendidikan

Guru juga manusia
dan manusia tempatnya salah dan dosa.


Hitam putihnya guru aku dulu tetap menjadi suri tauladan dan pahlawan yang hebat.
 
Bls: Sadarkan Anak Anda Hitam Putih Dunia Pendidikan

@ non Gia

Iya benar aku se7 ma pendapat non Gia

harus diingat bahwa keberhasilan proses pendidikan tidak bergantung pada faktor guru saja khan....

repu deh untuk non Gia.....
 
Bls: Sadarkan Anak Anda Hitam Putih Dunia Pendidikan

Terima kasih reppu-nya (klik balik ah :D)


ya benar sekali den pale, keberhasilan pendidikan tidak bergantung dari faktor guru pengajar. Guru hanya memberi materi dan arahan sesuai kurikulum pendidikan. faktor murid lebih utama, dimana murid mengerti dan aktif mengolah materi yang diberikan.
 
Bls: Sadarkan Anak Anda Hitam Putih Dunia Pendidikan

untuk anak yang masih sekolah di TK atau Sekolah Dasar, sangat penting bagi orang tua untuk melakukan koordinasi rutin dengan guru2 di sekolahnya.. minimal dengan wali kelasnya.. hal ini selain untuk memperhatikan perkembangan anak, juga membuat orang tua mengetahui kesulitan2 apa saja yang dihadapi oleh anak kita di sekolah. Hal itu bisa menjadikan dasar bagi orang tua agar bisa membantu kesulitan anak sehingga mereka tetap merasa nyaman berada di lingkungan sekolah.

 
Bls: Sadarkan Anak Anda Hitam Putih Dunia Pendidikan

untuk anak yang masih sekolah di TK atau Sekolah Dasar, sangat penting bagi orang tua untuk melakukan koordinasi rutin dengan guru2 di sekolahnya.. minimal dengan wali kelasnya.. hal ini selain untuk memperhatikan perkembangan anak, juga membuat orang tua mengetahui kesulitan2 apa saja yang dihadapi oleh anak kita di sekolah. Hal itu bisa menjadikan dasar bagi orang tua agar bisa membantu kesulitan anak sehingga mereka tetap merasa nyaman berada di lingkungan sekolah.

Betul sekali pendapat den Red...
Tapi kalo bisa aku lengkapi ya den, jangan hanya di tingkat TK dan SD aja ortu memperhatikan pendidikan anaknya, tetapi menurut saya alangkah bagusnya bila di tingkat SMP dan SMA pun tetap berlangsung kerja sama antara ortu ama pihak sekolah (para Guru), sehingga semua perkembangan siswa di sekolah ataupun di rumah selalu mendapat perhatian dari semua pihak agar perkembangan belajar anak dapat dikontrol dengan baik.
 
Last edited:
Back
Top