Kebutuhan SQ di lingkungan kerja

lala_lulu

New member
Manusia memiliki pikiran dan roh, ingin mencari arti dan tujuan, berhubungan dengan orang lain dan menjadi bagian dari komunitas. Karenanya, organisasi perlu membentuk budaya spiritualitas di lingkungan kerja. Organisasi yang bersifat spiritual membantu karyawannya untuk mengembangkan dan mencapai potensi penuh dari dirinya (aktualisasi diri).

Robbins & Judge dalam bukunya,Organizational Behavior, menyebutkan budaya spiritualitas yang perlu dibentuk adalah:

1. Strong sense of purpose. Meskipun pencapaian keuntungan ini penting, tetapi hal itu tidak menjadi nilai utama dari suatu organisasi dengan budaya spiritual. Karyawan membutuhkan adanya tujuan perusahaan yang lebih bernilai,yang biasanya dinyatakan dalam bentuk visi dan misi organisasi.

2. Trust and respect. Organisasi dengan budaya spiritual senantiasa memastikan terciptanya kondisi saling percaya, adanya keterbukaan dan kejujuran. Salah satunya dalam bentuk manajer dan karyawan tidak takut untuk melakukan dan mengakui kesalahan.

3. Humanistic work practices. Jam kerja yang fleksibel, penghargaan berdasarkan kerja tim, mempersempit perbedaan status dan imbal jasa, adanya jaminan terhadap hak-hak individu pekerja, pemberdayaan karyawan, dan keamanan kerja merupakan bentuk-bentuk praktik manajemen sumber daya manusia yang bersifat spiritual.

4. Toleration of employee expression. Organisasi dengan budaya spiritual memiiki toleransi yang tinggi terhadap bentuk-bentuk ekspresi emosi karyawan. Humor, spontanitas, keceriaan di tempat kerja tidak dibatasi.



Sumber : Sindo


Nah, hal ini mungkin yang tidak diterapkan oleh perusahaan elektronik di China, sehingga menyebabkan banyak karyawannya yang melakukan aksi bunuh diri.

Bagaimana dengan pendapat Anda. Apakah spiritual dalam dunia kerja dapat membantu kesuksesan Anda dan perusahaan Anda?
 
Back
Top