konsep penciptaan

Bls: konsep penciptaan

gimana sih konsep penciptaan dalam hindu ?:)

Sebenarnya ada banyak pandangan, namun rata-rata memiliki kemiripan - jika yang dimaksud adalah penciptaan semesta.

Salah satu yang bisa saya kutipkan adalah:

With its cyclical notion of time, Hinduism teaches that the material world is created not once but repeatedly, time and time again. Additionally, this universe is considered to be one of many, all enclosed "like innumerable bubbles floating in space." Within this universe, there are three main regions: the heavenly planets, the earthly realm and the lower worlds. Scripture goes into some detail as to the nature of these regions and their respective inhabitants.

Hinduism is therefore not predominantly earth-centred, and puts much emphasis on other "planes of existence" – various material abodes and the spiritual realm itself. This is reflected in Hindu stories and specifically through the concept of lila (divine pastime).These lilas take place in the spiritual world and are replicated at sacred locations on earth.

There is no one simple account of creation, and there are many detailed and inter-related stories. Central is the narration of the sacrifice of the primal being (purusha), found in the Rig Veda. On the metaphysical level, the universe is created from sound (vak). Sound corresponds to ether, the subtlest of the five material elements. According to such sankhya philosophy, the elements develop progressively from subtle to gross.

The atman, more subtle than any matter, generates his own successive material bodies.This world and its creatures are here to facilitate the soul's self-centred desires, and ultimately to enable his return to the spiritual world.

Lebih banyaknya bisa dibaca di "Creation - Hinduism"
 
Penciptaan menurut Agama Hindu


Penciptaan dalam agama Hindu dijelaskan dalam Prasna Upanishad sebagai berikut: "Pada awalnya Sang Pencipta (Tuhan) merindukan kegembiraan dari proses penciptaan. Dia lalu melakukan meditasi. Lahirlah Rayi, jat ataumateri dan Prana, roh kehidupan, lalu Tuhan berkata: "kedua hal ini akan melahirkan kehidupan bagiku". Demikianlah mahluk hidup diciptakan, melalui suatu perkembangan perlahan dari dua unsur yang mula-mula diciptakan Tuhan sehingga mencapai bentuk-bentuknya sekarang.

Bagaimanakah alam semesta diciptakan? Mundaka Upanishad menyebutkan : "Seperti laba-laba mengeluarkan dan menarik benangnya, demikianlah alam semesta ini muncul dari Tuhan Yang Maha Esa". laba-laba mengeluarkan jaringnya secara perlahan-lahan dari perutnya. Menurut penelitian ilmiah modern, alam semesta kita sampai sekarang masih berkembang secara perlahan-lahan. menurut teori ledakan besar (big bang) alam semesta ini dari titik kecil perlahan-lahan berkembang makin membesar seperti balon karet yang ditiup.
Dari pernyataan di atas jelaslah menurut agama Hindu kehidupan pada alam semesta ini berkembang melalui evolusi.
Jiwa dan Raga.

Pasangan dua kata di atas sering kita temukan dalam lagu-lagu kebangsaan kita. bangunlah badannya, bangunlah jiwanya. Padamu negeri, kupersembahkan jiwa dan ragaku. Dalam percakapan sehari-hari kita mengatakan "badanku terasa ngilu dan sakit". kalau kita dikhianati oleh seseorang kita mengatakan "hatiku sakit sekali". Aku hidup dalam kelimpahan harta, tapi jiwaku gersang", demikian mungkin yang dikatakan seseorang yang secara materi berlebihan namun miskin secara spiritual.
Badanku, hatiku, jiwaku! Jadi siapa "aku" yang memiliki badan, hati dan jiwa?
Manusia terdiri dari badan dan jiwa. Badan tanpa jiwa ibarat mobil yang lengkap badan dan mesinya tapi tanpa aki. mobil ini tidak bisa bergerak, karena tidak ada panas atau api yang menghidupkan mesinnya. Jiwa tanpa raga ibarat aki tanpa mobil, panas atau tenaga yang tersimpan dalam aki menjadi tenaga yang tidur karena tidak ada mesin untuk digerakkan.
Jiwa dan raga itu merupakan satu kesatuan. Tanpa Jiwa tidak dapat melakukan aktivitasnya.
Pengandaian diatas mengikuti pengandaian dalam Katha Upanishad yang mengatakan badan adalah kereta, akal(ilmu pengetahuan) adalah kusirnya, pikiran adalah kendali, dan indriya adalah kuda-kudanya. Sedangkan jiwa adalah pemilik kereta.

Dikatakan selanjutnya, mereka yang mengetahui hakikat dan tujuan hidup ibarat kusir yang cakap dengan kuda terlatih baik, akan mencapai tujuan perjalanan. Tapi meeka yang tidak mengetahui hakikat dan tujuan hidup, ibarat kusir bodoh dengan kuda liar, tidak akan mencapai tujuan perjalanan, akan mengembara dari satu kematian kepada kematian yang lain.
Dari mana datangnya raga atau badan?
Badan datang dari orang tua kita, Percampuran sperma dan ovum dari bapak dan Ibu kita membentuk badan dalam rahim ibu.

Dari mana datangnya Jiwa?

Menurut agama Hindu, jiwa kita sudah ada sebelumnya dan ia masuk ke tubuh bayi dengan membawa "karma wasana" atau hasil-hasil perbuatan dalam hidupnya sebelumnya.
Tubuh tak Kekal
Badan merupakan bagian yang tidak kekal dari manusia. Karena ia berubah. Dari setetes cairan ia tumbuh menjadi janin, lahir sebagai bayi berkembang menjadi manusia dewasa. Badan yang tegap ketika remaja berubah menjadi bungkuk ketika tua. Kulit yang halus dan kencangketika remaja, berobah menjadi kisut dan layu ketika tua. Ketia sudah mati badan hancur. badan disebut stula sarira.
Jiwa Kekal
Jiwa merupakan bagian yang kekal dari manusia. Ia tak pernah berobah. Ia tidak mati ketika badan mati. Iatidak terluka oleh senjata, tidak terbakar oleh api. Ia ada selamanya. Jiwa disebut sukma sarira.

Menurut agama Hindu badan terdiri dari lima unsur yang disebut panca maha buta yaitu : tanah (pertiwi), air (apah), api (teja), angin (bayu) dan ether (akasa). Pandangan Hindu kemudian dibenarkan oleh hasil penelitian ahli fisika ternama Albert Eistein bersama ahli fisika bangsa India Satyendra Nath Bose. Dalam bahasa fisika unsur-unsur at adalah : padat, cair, gas dan plasma dan unsur yang kelima disebut KBE (kondesat Bose-Eistein).
Jiwa berasal dari Tuhan. Atman adalah jiwa dari mahluk. Brahman adalah jiwa alam semesta. Atman merupakan bagian dari Brahman. Seperti setitik air hujan yang berasal dari samudera luas.

sumber : www.parisada.org
 
Last edited:
Back
Top