Nonton bersama Anak lebih bermanfaat

Administrator

Administrator
Menonton film bisa menjadi alternatif mengisi liburan atau waktu senggang. Lalu bagaimana jika anak-anak diberi pengetahuan cara membuat film, plus menonton film anak-anak? Tentu menyenangkan.

Dalam rangka liburan sekolah, Goelali Foundation menggelar acara Goelali Children’s Film Festival 2010. Dengan mengusung tema “A Celebration of fun activities for all children’, Festival Film Goelali akan mengenalkan anak-anak ke dalam industri perfilman. Mulai dari membebaskan pikiran mereka untuk berimajinasi melalui film, membuat ide cerita, menulis naskah, terlibat dalam proses produksi, hingga akhirnya anak-anak menikmati hasilnya melalui layar lebar.

“Kami mencoba memberikan kegiatan untuk mendukung kreativitas anak-anak yang berusia 3-16 tahun Tidak hanya untuk anak-anak tapi keluarga juga bisa ikut terlibat,” kata Dinna Jasanti, Festival Director Goelall saatjumpa pers, Kamls (3/6).

Ia menjelaskan, lebih dan 50 film akan diputar selama festival berlangsung. Tidak hanya film Indonesia saja, tapi juga dari berbagai negara Asia dan Eropa. Pemutaran film diselenggarakan di dua tempat, yakni Taman Ismall Marzuki dan Mineapolis Plaza Indonesia, tanggal 12-20 Juni 2010.

Di antara film yang akan diputar ada Stormheart sebuah film dari Finlandia yang mengisabkan persahabatan anak perempuan dengan seekor anak anjing pasca reruntuhan tembok Berlin, Mozart in China, tentang petualangan anak laId-laid keturunan China-Austria bersama Mozart si boneka wayang dan teman-temannya.

Ada juga film animasi dan kompilasi film pendek yang tergabung dalam best of the fest award-winning films form Chicago International Children’s Film Festival’. Sedangkan dari negeri sendiri ditayangkan Garuda di Dadaku, Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, juga film lawas eperti Ateng Sok Tahu, Bing Slamet Sibuk, Nakalnya anak-anak, Si Pincang, dan Si Badung.

Selain menonton film serta mengikuti workshop pembuatan film yang ditujukan untuk anak-anak, pihak panitia juga mengadakan talkshow bagi para ibu atau ayah mengenal ‘mengenal ilustrasi buku anak lokal’ dan seminar serta workshop.





Sumber : Warkot
 
Back
Top