Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Anas Urbaningrum sangat yakin dirinya bisa bekerja sama dengan penunjukan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) Sebagai Sekretaris Jenderal. Anas pun menyebut duetnya dengan Ibas sebagai duet maut.
“Ibarat di Piala Dunia, kami adalah duet maut,” kata Anas ketika mengumumkan susunan pengurus DPP Partai Demokrat periode 2010-2015, Kamis (17/6) di Kantor DPP PD Jalan Pemuda. Rawamangun.
Seperti diduga sebelumnya, Ibas akhirnya menempati posisi sangat strategis yakni Sekjen partai. Meski demikian, banyak kejutan dalam susunan pengurus baru. Di antaranya masuknya nama anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Andi Nurpati. Andi mengemban tugas sebagai Ketua Divisi Komunikasi Publik. Nama Jhonny Allen Marbun yang diduga terlibat dana stimulus di Indonesia Timur sebesar Rp 100 miliar dengan terpidana Abdul Hadi Djamal dipilih menjadi Wakil Ketua Umum.
Dua tokoh muda Nahdlatul Ulama juga masuk dalam susunan pengurus. Mereka adalah Abshar Abdalla sebagai ketua, dan Khatibul Umam Wiranu yang masuk di Pusat Pengembangan
dan Kebijakan. Dalam kepengurusan itu juga terdapat pasangan Angelina Sondakh (Wakil Sekjen I) dan suaminya CP Samiadji Massaid (Ketua Departemen Pekerjaan Umum).
“Tidak mudah menyusun kepengurusan ini karena ada 2.000 curriculum vitae yang diajukan. Semuanya merupakan kader yang baik dan cakap. Tapi formatur memilih kader yang dianggap tepat untuk mengawal kepengurusan lima tahun mendatang,” kata mantan Ketua Umum PB HMI ini Sementara itu Ibas mengaku dirinya baru tahu menjadi Sekjen pada saat pengumuman tersebut.
Sumber : Warkot
Ah, buah engga jatuh jauh dari pohonnya, anak politisi juga mewarisi kekuasaan dari bapaknya
“Ibarat di Piala Dunia, kami adalah duet maut,” kata Anas ketika mengumumkan susunan pengurus DPP Partai Demokrat periode 2010-2015, Kamis (17/6) di Kantor DPP PD Jalan Pemuda. Rawamangun.
Seperti diduga sebelumnya, Ibas akhirnya menempati posisi sangat strategis yakni Sekjen partai. Meski demikian, banyak kejutan dalam susunan pengurus baru. Di antaranya masuknya nama anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Andi Nurpati. Andi mengemban tugas sebagai Ketua Divisi Komunikasi Publik. Nama Jhonny Allen Marbun yang diduga terlibat dana stimulus di Indonesia Timur sebesar Rp 100 miliar dengan terpidana Abdul Hadi Djamal dipilih menjadi Wakil Ketua Umum.
Dua tokoh muda Nahdlatul Ulama juga masuk dalam susunan pengurus. Mereka adalah Abshar Abdalla sebagai ketua, dan Khatibul Umam Wiranu yang masuk di Pusat Pengembangan
dan Kebijakan. Dalam kepengurusan itu juga terdapat pasangan Angelina Sondakh (Wakil Sekjen I) dan suaminya CP Samiadji Massaid (Ketua Departemen Pekerjaan Umum).
“Tidak mudah menyusun kepengurusan ini karena ada 2.000 curriculum vitae yang diajukan. Semuanya merupakan kader yang baik dan cakap. Tapi formatur memilih kader yang dianggap tepat untuk mengawal kepengurusan lima tahun mendatang,” kata mantan Ketua Umum PB HMI ini Sementara itu Ibas mengaku dirinya baru tahu menjadi Sekjen pada saat pengumuman tersebut.
Sumber : Warkot
Ah, buah engga jatuh jauh dari pohonnya, anak politisi juga mewarisi kekuasaan dari bapaknya