Klise!!!!

musthaf9

New member
Pikiranku penuh dengan kata-kata. Belum pernah sebelumnya aku merasa sedemikian jenuh. Sambil sesekali melirik pada sebuah buku berjudul "EYD", aku mencoba mengolah kata-kata itu. Tidak hanya kata-kata narasi, beragam prinsip-prinsip juga bermunculan. Mulai dari "show, don't tell", "a story is basically about someone", "buat pembaca penasaran", "tan A = sin A / cos A", sampai dengan slogan "begadang, jangan begadaaang". Pusing ah!
Baca lebih lanjut (ada 463 kata)

Di depanku, sebuah layar yang di dalamnya ada sebuah kotak putih dengan bintik-bintik hitam kecil yang berbentuk alfabet, dengan sebuah garis hitam kelap-kelip di ujung bawah. Kotak itu terjebak dalam latar abu-abu dan dikelilingi oleh garis biru tipis. Garis biru bagian atas cukup tebal, bertuliskan "Untitled-1 @ 50% (RGB/8)" dengan logo Ps berwarna biru di sebelah kirinya.

Sudah sedari tadi aku sendirian di sini, di sebuah ruang dengan meja kursi kayu yang berlimpah. Dengan dua papan putih yang setiap harinya digambari hanya untuk dihapus lagi nantinya. Bahkan jika ada yang belum pernah dicoreti sedikit pun, sang penghapus sudah tersedia tepat di depannya.

Aku memang sendirian, tapi aku menikmatinya. Sayangnya, itu tidak lama. Cahaya matahari yang datang dari arah pintu meredup. Sebuah bayangan datang dan laksana gerhana, perlahan mengganti cahaya terang matahari yang berbentuk kotak karena melewati pintu, menjadi kegelapan, yang memang sejatinya tak pernah punya bentuk. Seandainya orang-orang Cina kuno berada di dekatku saat ini, mereka pasti akan mengatakan, "Sang naga telah melahap pintu!"

Seseorang datang. Seseorang yang tidak kutunggu. Ia datang tak diundang, dan mungkin pulang juga tak diantar. Aku melirik ke arahnya. Dan meskipun aku bukan tukang sihir, dapat kurasakan auranya yang semakin kuat dan semakin mendekat. Bau keringat!!!

"Heh, lagi ngapain sih? Di kelas melulu." Temanku yang cukup menyebalkan itu, sebut saja namanya Bunga. Oh maaf, dia laki-laki, sebut saja namanya Mos (Masih Orang Sialan). Dia berasal dari keluarga yang cukup kaya, Ursidae dari Kingdom Animalia.

Aku diam.

"Apaan tuh, ngetik ya? Liat!" Tangannya yang berbulu itu memegang layar laptopku dan mengganti arahnya. Seandainya bukan karena insting normalku yang menyuruhku untuk "stay away", "keep out", "touch 'em and u're dead", niscaya sudah kugigit tangannya itu.

Aku pun pasrah. Disertai rasa harap, aku berdoa dalam hati, "Oh Tuhan, sesungguhnya selama ini aku adalah orang yang berdosa, aku tidak pernah beribadah, bahkan berdoa pun belum pernah. Tapi kali ini, aku mengakuinya. Aku akan berdoa dan meminta, sekali saja tapi kumohon kabulkanlah. Tolong aku Superman!!!!!!"

"Mwahahahahahaha uhuk uhuk uhuk, eherm, hah. Hahaaaa, cerita kayak gitu ditulis, gak ada yang bakalan baca wis, jalan ceritanya udah ketebak tu dari judulnya. Liat tuh judulnya, "Not Responding", itu mah uda klise sejak neneknya nabi Adam lahir!"

Kali ini aku tak tahan. Aku berkonsentrasi pada seluruh kekuatanku, dan aku berhasil. Aku pun mulai berkomat-kamit, "Oh, begitu ya? Kau mau tahu apa yang lebih klise dari ini, ha?"

Ia nyengir. "Amboi, macem mana ada yang lebih klise dari tu?"

Tiba-tiba aku merasa kerasukan sesuatu, tapi tak apa, aku memang sedang membutuhkannya. "MUKAMU TU KLISE!!! Kau belum lahir tu udah ketebak mukamu kayak gimana. Sejak bapak emak kau menikah tu orang-orang dah pada tahu mukamu bakal kayak apa. Lebih klise mukamu tau!!!!!"
 
Back
Top