Berdosakah membaca Alquran tanpa tajwid?

yang enterupload bisa kok Darkgrey...
Dari tempatku cuma 3 menit dah rampung...
-dipi-

kirimin dong mbak...
ditempat darkgrey juga bisa.. sama.. tiga menit juga.. tapi gak full..
di enter upload tulisannya sekitar 57 megaan di tempat darkgrey cuma kisaran kb.. xixixi



coba pakai link mediafire (baru)

mana om..?? mana om..??
weh.. oh iya ada.. donlot duluuuuu pake h
 
Last edited:
sekedar nambhain dikit...
Jadi umumnya dalam Tajwid ada beberapa pembagian hukum (boleh dibilang bab/pembahasan)
  1. Hukumnya nun mati dan tanwin ketika bertemu huruf hijaiyah
  2. Hukum mim mati (mim sukun) ketika bertemu huruf hijaiyah ((Dalam aplikasi sudah digabung dengan hukum bacaaan nun mati dan tanwin)
  3. Hukum bacaan Idghom (Dalam aplikasi sudah digabung dengan hukum bacaaan nun mati dan tanwin)
  4. Hukum bacaan mad
  5. Hukum bacaan Qolqolah
  6. Hukum bacaan Ghunnah
  7. Hukum bacaan Alif Laam (ال)
  8. Hukum bacaan Ro'(ر)
  9. Waqof


Bang Jaka, Bisa Jelaskan Hukum Bacaan Alif Lam, Ro Dan Waqof. Berikut Contohnya Agar Cepet dimengerti. . ;)
 
Bang Jaka, Bisa Jelaskan Hukum Bacaan Alif Lam, Ro Dan Waqof. Berikut Contohnya Agar Cepet dimengerti. . ;)

aku coba bantu, tentang hukum bacaan alif lam atau lam ta'rif, lam ta'rif dibagi menjadi 2 bagian:

  1. Qomariyah atau populer disebut Idhar qomariyah, yaitu apabila alif-lam bertemu dengan salah satu huruf berikut ini "ﺍ ﺏ ﻍ ﺡ ﺝ ﻙ ﻭ ﺥ ﻑ ﻉ ﻕ ﻱ ﻡ ﻫ" untuk mempermudah menghafal bisa disingkat menjadi kalimat "ابغ حجك وخف عقيمه" (abghi hajjaka wa khaf 'aqimah)
    contoh:
    الحي
    Dibaca Al-Hayyu, Alif-lam bertemu dengan salah satu huruf Idhar qomariyah yaitu "ha" maka alif lam dibaca jelas (Idhar) yaitu Al Hayyu.
    contoh lain:
    القيوم
    Dibaca Al Qayyum
  2. Syamsiyah atau populer disebut Idham syamsiyah, yaitu apabila alif-lam bertemu dengan huruf hijaiyah lainnya selain huruf diatas, maka alif-lam dibaca dengan Idham (dimasukkan)
    Contoh:
    الرّحمن
    Dibaca Arrahman (bukan al rahman), Alif-lam bertemu dengan selain huruf idhar qomariah (huruf "ra") maka alif-lam dimasukkan (idhgam) ke huruf "ra"
    contoh lainnya:
    النّاس
    Dibaca Annas (bukan alnas)
 
Bang Jaka, Bisa Jelaskan Hukum Bacaan Alif Lam, Ro Dan Waqof. Berikut Contohnya Agar Cepet dimengerti. . ;)

Untuk bacaan alif Lam nya udah dibahas kang Masykur sedangkan soal waqofnya udah ada di aplikasi. sekarang saya coba jelasin soal hukum bacaan ro'-nya saja

Hukum membaca ro’ itu ada dua yaitu :

1. Tafkhim
yaiti,Ro’ yang dibaca berat, ketika mengucapkan huruf ini, maka bibir yang bawah terangkat naik. Sedangkan ukuran getaran ro’ paling banyak adalah tiga getaran atau boleh kurang dari tiga getaran dan tidak boleh lebih dari tiga getaran.

Adapun ciri-ciri ro’ yang dibaca tebal adalah sebagai berikut :
A.Ro’ yang berharokat fathah atau dhommah.
Contoh : رَحْمَةٌ, رُبَمَا

B. Ro’ mati jatuh setelah harokat fathah atau dhommah (baik ro’ sukun asli atau karena waqof.
Contoh : يَرْزُقُ , يُرْزَقُون

C. Ro’ mati jatuh setelah harokat kasroh dan bertemu dengan huruf isti’la’ dalam satu kalimat (karena tinggi dan beratnya huruf isti’la’). Jumlah hurufnya ada tujuh yaitu yang terkumpul dalam lafadh خُصَّ ضَغْطٍ قِظْ .
Contoh: لبِالمِرْ صَادِ , مِنْ كلِّ فِرْ قَةٍ ,

Tetapi jika ro’ mati jatuh setelah kasroh dan meskipun bertemu dengan huruf isti’la’, tetapi tidak dalam satu kalimat, maka ro’ tetap dibaca tipis.
Contoh : فَاصْبِرْ صَبْرًا جَمِيْلًا

D. Ro’ mati didahului oleh hamzah washol ( baik harokat fathah, dhommah atau kasroh), baik harokatnya itu asli atau aridli.
Contoh : اِرْ جِعىِ, الذىارْ تَضىَ

2. Tarqiq
yaitu ro yang di baca tipis atau ringan.

sedangkan ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
A.Semua ro’ yang berharokat kasroh, baik diawal kalimat, tengah kalimat atau akhir kalimat. Semua itu baik dalam kalimat Isim atau kalilmat Fi’il.
Contoh : كَافِرِيْنَ , أرِنَا الّذين

B.Ro’ mati jatuh setelah harokat kasroh asli dan sambung sekaligus tidak bertemu dengan salah satu huruf Isti’la’ dalam satu kalimat.
Contoh : وقَالَ فِرْعَوْنُ, واصْطَبِرْ

C.Semua Ro’ yang mati tidak asli (karena waqof) baik ro’ berharokat fathah, dhommah atau kasroh dan selama ro’ tidak jatuh setelah harokat fathah atau dhommah.
Contoh:السّحْرُ, السَّرَا ئِرْ

D. Ro’ mati jatuh setelah harokat kasroh meski bertemu dengan huruf isti’la’ tetapi tidak dalam satu kalimat.
Contoh : ولاَ تُصَعِّرْ خَدَّكَ

E. Ro’ mati sebab waqof dan didahului oleh ya’ mati.
Contoh : خَيْرٌ, خَبِيْرٌ

Ro’ yang boleh dibaca dengan dua cara.


A. Ro’ sukun karena waqof dan jatuh setelah kasroh yang terpisah dengan huruf isti’la’ yaitu pada lafadh عَيْنَ القِطْرِ dan .مِصْرَ
Sedangkan cara yang bagus membacanya adalah, untuk lafadh مِصْرَ dibaca tebal karena jika dibaca ketika washol, maka ro’ dibaca dengan tebal.
Sedangkan lafadh عَيْنَ القِطْرِ dibaca tipis sebab jika diwasholkan dibaca tipis sebab berharokat kasroh.

B. Lafadh كُلُّ فِرْ قٍ dibaca tebal karena ro’ sukun dan bertemu dengan huruf isti’la’. Dibaca tipis karena karena huruf isti’la’ (qof) berharokat kasroh.

Ro’ yang bertasydid

A.Jika kita menjumpai ro’ yang bertasydid, maka cara membacanya yaitu dengan menyamarkan suaranya ro’ (kira-kira paling banyak tiga getaran).
Contoh : الرَّحيْمُ

B.Ro’ dibaca tipis sebab ro’ tasydid berharokat kasroh .
Contoh : الرِّ جَالُ

C.Ro’ dibaca antara tebal dan tipis yaitu apabila ro’ bertasydid yang berharokat kasroh jatuh setelah harokat fathah.
Contoh: حَرِّقُوْهُ

D.Ro’ dibaca antara tipis dan tebal yaitu apabila ro’ bertasydid baik berharokat fathah atau dhommah jatuh setelah harokat kasroh.
Contoh: بسْمِ اللّه الرّحمن الرّحيم
=================================
MOHON KOREKSINYA JIKA ADA YANG KURANG BENAR
 
Pengecualian:

1. Ro’ sukun jatuh setelah harokat kasroh yang wajib dibaca tafkhim (tebal), hal ini disebabkan karena ro’ tersebut bertemu dengan huruf isti’la’. contoh:
قِرْطَاسٌ, اِرْصَادًا, مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ, مِرْصَادًا, لَبِالْمِرْصَادِ

2. Ro’ sukun jatuh setelah harokat kasroh yang wajib dibaca tafkhim (tebal), hal ini disebabkan karena ro’ tersebut jatuh setelah hamzah washol. Banyak sekali terdapat didalam Al Qur an, contoh :
اِنِ ارْتَبْتُمْ, رَبِّ ارْحَمْهُمَا, لِمَنِ ارْتَضَى, اِرْكَعُوْا واسجدوا, امِ ارْتَابُوْا

Untuk tahu cara baca yang benar tebal tipisnya seperti apa sebaiknya datang kepada ustadz/guru yang berkompeten dibidangnya sebagaimana yang udah ditulis kang masykur...
 
FATWA-FATWA SEPUTAR MEMBACA ALQURAN

Membaca Al Qur'an Dan Salah

Soal:
Ibnu Taimiah ditanya tentang suatu kaum yang membaca Al Qur'an dan salah. Di antara mereka ada yang menyalahkannya, kemudian salah seorang dari mereka berkata: satu kesalahan adalah sebesar sepuluh kebaikan?!

Jawab :

Syaikhul Islam Taqiuddin Abu Al-'Abbas Ahmad bin Taimiah berkata: Segala puji hanyalah bagi Allah. Apabila mereka dapat membetulkan maka betulkanlah, dan apabila tidak dapat, maka tidak apa-apa, menurut kemampuan mereka (majmu'fatawa, jilid 13, halaman 422)

Mematuhi Hukum Tajwid Dalam Salat

Soal:
Mematuhi hukum Tajwid dalam salat, wajib atau tidak? Dengan dalil

Jawab :

Allah swt. memerintahkan untuk membaca Al Qur'an dengan pelan-pelan (tartil)dan mengucapkan semua huruf sebagaimana mestinya. Allah berfirman: "Dan bacalah Al Qur'an itu dengan perlahan-lahan". [Al Muzzammil:4]
Menurut petunjuk Nabi pun membaca Al Qur'an harus dilakukan dengan pelan-pelan dan tidak tergesa-gesa. Huruf perhuruf dan berhenti pada setiap ayat. Beliau memanjangkan yang mesti dipanjangkan, seperti memanjangkan Ar Rahmaan dan memanjangkan Ar Rahiim serta membaca a'uzu billahi minasy syaithanir rajim pada awal bacaannya. (Fatwa-Fatwa Komite Tetap Kajian Ilmiah dan Fatwa, jilid 6, halaman 393)

Tidak Dapat Mengucapkan Beberapa Ayat Dengan Benar

Soal:
Saya asli Yaman. Bermukim di Saudi selama lebih dari sepuluh tahun. Yatim piatu. Saya senang membaca Al Qur'an, saya sering membacanya di masjid. Tetapi ada beberapa ayat yang tidak dapat saya ucapkan dengan benar. Hal itu disebabkan karena saya tidak pernah sekolah sama sekali. Apakah bacaan saya yang tidak tepat itu menyebabkan dosa atau tidak? Mohon penjelasan.

Jawab :

Kamu harus berusaha membetulkan bacaan itu. Yaitu dengan belajar membaca kepada pembaca Al Qur'an yang diakui, dan banyak membaca yang kamu kuasai di masjid dan lainnya. Insya Allah, jika kamu telah berusaha, Allah akan memudahkan urusanmu. Diriwayatkan dengan benar dari Rasulullah, bahwa beliau bersabda: Orang yang pandai membaca Al Qur'an akan bersama para rasul yang mulia dan taat-taat. Adapun orang yang membaca Al Qur'an dengan tersendat-sendat dan susah payah akan mendapatkan dua pahala (Fatwa-Fatwa Komite Tetap Kajian Ilmiah dan Fatwa, fatwa nomor 5948)

Salah Dalam Membaca Al Qur'an, Tetapi Tetap Berusaha Mempelajarinya

Soal:
Ibu saya buta huruf, tidak dapat membaca dan menulis. Tetapi, AlHamdulillah, puasa dan salat. Hanya saja pada saat membaca ayat Al Qur'an dalam salat membacanya dengan sedikit perubahan karena ketidak tahuannya. Apakah hal itu termasuk pengubahan dalam Al Qur'an yang menyebabkan dosa? Saya sudah berusaha mengajari bacaan yang betul, tetapi tetap tidak bisa juga?

Jawab :

Ibumu tidak akan berdosa karena hal itu, karena hal itu adalah batas kemampuannya. Disebutkan dalam hadis: Adapun orang yang membaca Al Qur'an dengan tersendat-sendat dan susah payah akan mendapatkan dua pahala Jika kamu sudah berusaha untuk mengajari dan meluruskan bacaan maka kamu telah berbuat baik. Dia pun sudah berusaha, tetapi tetap tidak bisa, dari tidak apa-apa, insya Allah. Walaupun demikian dia tetap terus berusaha, baik dengan memperdengarkan bacaan ayat yang kamu hafal atau dengan memperdengarkan kaset atau dengan mendatangkan seorang guru ngaji. Seseorang jika berusaha akan ditolong oleh Allah. (Fatwa-Fatwa Al Fauzan, Al Muntaqa, jilid 1, halaman 81, 82)

Orang Yang Tidak Pandai Dalam Hukum Membaca Al Qur'an, Dosa Atau Tidak


Soal:
Saya banyak membaca Al Qur'an, tetapi saya tidak menguasai hukum-hukumnya dan sering salah dalam membaca. Apakah dalam hal ini saya berdosa?

Jawab :

Kewajiban seorang Muslim adalah belajar membaca lafal Al Qur'an sampai dia menguasai dan mampu membacanya sebagaimana yang diriwayatkan oleh Rasulullah dan diturunkan oleh Allah kepada Rasul-Nya. Hal itu dilakukannya pada batas kemampuannya. Apabila memungkinkan untuk membacanya dengan hati-hati dan dengan mengulangnya berkali-kali hingga membacanya dengan benar, maka dia akan mendapatkan dua pahala atas apa yang dilakukannya itu. Sebagaimana yang dikabarkan oleh Nabi saw. dengan sabdanya: "Orang yang membaca Al Qur'an dengan terbata-bata dan dia mendapatkan kesulitan dalam melakukannya, maka dia mendapatkan dua pahala". Maka bersabarlah Anda, wahai saudaraku, berhati-hatilah dalam membaca, dan bacalah kata-kata Al Qur'an berkali-kali sampai Anda dapat membacanya sebagaimana ketika diturunkan meskipun dalam melakukannya Anda mendapatkan kesulitan, sesungguhnya hal itu menjadikan pahala Anda lebih besar. Dan Anda jangan tergesa-gesa dan sekedar mengeluarkan suara sehingga tidak mempedulikan apakah di dalam bacaan itu terdapat kesalahan atau kebenaran. Hal itu berarti meremehkan firman Allah swt. Sedangkan kita mengetahui bahwa Al Qur'an ini adalah firman Allah yang diucapkan-Nya sebagaimana kita membacanya dengan huruf-huruf dan harakat-harakat ini. Jibril menerimanya dari Allah swt. kemudian disampaikannya kepada hati Nabi Muhammad saw. persis seperti ketika dia menerimanya dari Allah. Allah berfirman: "Dan sesungguhnya Al Qur'an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas." [Asy Syu'araa':192-195]. (Fatwa-Fatwa Al Fauzan Nur 'Ala Ad Darb, dipersiapkan oleh Faiz Muhammad Syihah, jilid 1)

sumber:http://qurancomplex.com/qfatwa/tree.asp?l=ind
 
kalau males bacanya, tinggal nonton yg videonya :)
kalau kuis tajwid, usulan yang bagus, nanti aku pikirin dulu format kuisnya.

gimana kalu kuisnya ntu diberikan tiap akhir pekan dan isi soalnya disuruh mencari bacaan2 tajwid yang dimaksud di surat2 tertentu. jadi, lebih aplikatif dan sekalian mbuka dan baca Al Qur'an ...gimana? :)

sbgai contoh, saia akan memberi soal dech,

berhubung di page2 belakang dah ada materi mengenai qalqalah, maka carilah bacaan qalqalah sughra di surat Al Buruj!

bagi yang bisa, dapet 3 reppu dari saia ...:)(
 
^ bang ishimaru, gimana kalau buat quis tajwidnya di forum quis aja? biar lebih fokus dan teratur gitu....nanti aku bantu ngasih soalnya :)
 
Back
Top