her_is_mine
New member
Kalbe.co.id - Berikut ini merupakan laporan hasil penelitian terbaru dari Nutrion Journal 2010 yang meninjau manfaat probiotik untuk kasus konstipasi pada pasien geriatrik yang menjalani perawatan di rumah. Pasien dengan usia lanjut sering mengalami kasus konstipasi, berbagai faktor ikut berperan terhadap kejadian konstipasi pada pasien geriatrik ini, selain karena gerakan peristaltik yang tidak seoptimal pada saat muda, turunnya metabolisme tubuh juga dapat menjadi penyebab kondisi ini.
Bakteri asam laktat merupakan probiotik yang telah dikenal memiliki manfaat dalam mengatasi masalah pencernaan, seperti diare. Melalui studi ini ingin dilihat apakah kasus konstipasi juga dapat ditangani dengan pemberian probiotik.
Sejumlah 19 pasien geriatrik yang menjalani perawatan di rumah ( 8 pria, 11 wanita, dengan rentang usia 77,1± 10,1) dan menderita konstipasi kronik diikutsertakan dalam studi ini. Semua pasien diberikan probiotik LAB (kandungan 3x1011 CFU) dua kali sehari selama 2 minggu.yang diberikan setelah sarapan dan makan malam. Selanjutnya pasien diberikan kuisioner untuk menuliskan kebiasaan BAB nya (frekuensi, jumlah dan konsistensi fesesnya), sampel feses juga diambil sebelum dan setelah dilakukannya penelitian untuk mengukur kadar LAB dan potensi hambatan terhadap zat-zat yang bersifat patologis.
Hasil analisa menunjukkan bahwa terjadi peningkatan frekuensi defekasi dan jumlah feses pada pola BAB harian pasien. Kadar LAB juga meningkat secara bermakna (p<0,05) di dalam usus halus, demikian pula zat-zat toksik seperti urease dan tryptophanase yang dihasilkan bakteri pathogen secara nyata (p<0,05) menurun setelah mendapat terapi probiotik LAB.
Hasil studi ini meyimpulkan bahwa pemberian probiotik LAB jika dikombinasi dengan terapi standar pada penanganan kasus konstipasi kronik pasien geriatrik dapat memperbaiki pola defekasi dan meningkatkan koloni probiotik dalam saluran cerna serta menekan zat-zat yang bersifat toksik yang dihasilkan kuman patogen. Oleh karenanya probiotik LAB dapat digunakan sebagai probiotik fungsional untuk membantu menjaga kesehatan dan mencegah konstipas
Bakteri asam laktat merupakan probiotik yang telah dikenal memiliki manfaat dalam mengatasi masalah pencernaan, seperti diare. Melalui studi ini ingin dilihat apakah kasus konstipasi juga dapat ditangani dengan pemberian probiotik.
Sejumlah 19 pasien geriatrik yang menjalani perawatan di rumah ( 8 pria, 11 wanita, dengan rentang usia 77,1± 10,1) dan menderita konstipasi kronik diikutsertakan dalam studi ini. Semua pasien diberikan probiotik LAB (kandungan 3x1011 CFU) dua kali sehari selama 2 minggu.yang diberikan setelah sarapan dan makan malam. Selanjutnya pasien diberikan kuisioner untuk menuliskan kebiasaan BAB nya (frekuensi, jumlah dan konsistensi fesesnya), sampel feses juga diambil sebelum dan setelah dilakukannya penelitian untuk mengukur kadar LAB dan potensi hambatan terhadap zat-zat yang bersifat patologis.
Hasil analisa menunjukkan bahwa terjadi peningkatan frekuensi defekasi dan jumlah feses pada pola BAB harian pasien. Kadar LAB juga meningkat secara bermakna (p<0,05) di dalam usus halus, demikian pula zat-zat toksik seperti urease dan tryptophanase yang dihasilkan bakteri pathogen secara nyata (p<0,05) menurun setelah mendapat terapi probiotik LAB.
Hasil studi ini meyimpulkan bahwa pemberian probiotik LAB jika dikombinasi dengan terapi standar pada penanganan kasus konstipasi kronik pasien geriatrik dapat memperbaiki pola defekasi dan meningkatkan koloni probiotik dalam saluran cerna serta menekan zat-zat yang bersifat toksik yang dihasilkan kuman patogen. Oleh karenanya probiotik LAB dapat digunakan sebagai probiotik fungsional untuk membantu menjaga kesehatan dan mencegah konstipas
