<CERBUNG> Tatkala Cinta Barry Mendekat

anafitri

New member
Dari tulis menulis kuingin bercerita dalam sebuah keluarga yang dimulai dari kesendirian pria itu bernama Barry, dengan segala kemampuan yang dia miliki, Barry menjalani kehidupan sendiri tanpa orang tua dan belum mempunyai seorang istri, keinginannya dia ingin menikah sangat kuat tetapi dia tidak mempunyai kemampuan yang lebih untuk menarik hati seorang wanita.
“Aku….harus maju, tidak ingin seperti terus, harus menikah dan mencari seorang istri tetapi sebelum itu aku mencari sebuah pekerjaan dulu” begitu penyesalan dalam hatinya, disertai keinginan maju. Hingga keesokan harinya ada tukang koran yang seperti biasanya, tetapi kali ini Barry tidak mengabaikan seperti biasanya, karena tekat yang kuat dia harus berjuang untuk hidupnya.

Diputar-putarnya korannya, cari pada kolom lowongan kerja. Ada sebagian yang sesuai dengan skill yang Barry punya, tetapi belum tentu keinginan dia. Ada pekerjaan lowongan pekerjaan mulai dari hmmm…..

“Hmmm….Assisten dokter, wah…besar banget ya?gajinya, tetapi aku belum punya kemampuan untuk assistennya, kuliah aja sebatas D3, mana bias aku jadi Assisten dokter” dengan memutar-mutar otak, memutar kertas “apalagi sich….kok gak ketemu-ketemu ya?, akhirnya Barry menemukan sebuah pekerjaan “nah…ini yang aku suka, pekerjaan pelatih sepak bola, kebetulan sekali aku suka sama dunia olahraga sepak bola. Siiipp….besok aku lamar di sekolahan ini. Sekarang aku mau menyiapkan dokumen yang dibutuhkan untuk melamar besok. Sambil berkata “semangat Barry, setelah bisa bekerja pasti wanita tidak akan menolak kehadiranmu lagi!!!!”

Dengan persiapan yang gak banyak, tetapi ada satu yang perlu dia siapkan yaitu kekuatan badan agar bisa kuat menjalankan sebagai seorang pelatih. Ehmmm….ngapain repot-repot, aku kan belum mengirim lamaran, proses wawancara aja belum, udah ada acara menguatkan otot, jasmani jiwa dan raga. Kita lihat aja besok, sekarang waktunya tidur…..ngantuk.

Ya,…seperti itulah sifat Barry meskipun dia mempunyai keinginan yang kuat tetapi dia tidak pernah lepas dari sifat malasnya, untuk memenuhi keinginannya dia tidur, maen game, makan, mandi. Tetapi untung saja Barry masih menyimpan uang warisan dari almarhum orang tuanya, yang dari warisan itu dia tinggal di rumah titipan almarhum orang tuanya, uang dan perhiasan yang besar membuat dia malas. Tanpa disadari bahwa kekayaan tidak membawanya
 
Bls: Cerbung : Tak Kala Cinta Barry Mendekat

Wah mbak fitri bikin cerbung...manteb dah..
O ya, pemakaian kata dijudulnya yang lebih tepat adalah Tatkala, dan bukan Tak kala, mbak. :D

wah, jiwa editorku tiba2 muncul...:))


-dipi-
 
Bls: Cerbung : Tak Kala Cinta Barry Mendekat

terima kasih sudah mengingatkannya, tetapi buat ganti judulnya bagaimana? saat di rubah tidak ada untuk penggantian judulnya.

Buat temen-teman di forum to be continue ya, sabar....OK:)(
 
Bls: Cerbung : Tak Kala Cinta Barry Mendekat

Dari tulis menulis kuingin bercerita dalam sebuah keluarga yang dimulai dari kesendirian pria itu bernama Barry, dengan segala kemampuan yang dia miliki, Barry menjalani kehidupan sendiri tanpa orang tua dan belum mempunyai seorang istri, keinginannya dia ingin menikah sangat kuat tetapi dia tidak mempunyai kemampuan yang lebih untuk menarik hati seorang wanita.
“Aku….harus maju, tidak ingin seperti terus, harus menikah dan mencari seorang istri tetapi sebelum itu aku mencari sebuah pekerjaan dulu” begitu penyesalan dalam hatinya, disertai keinginan maju. Hingga keesokan harinya ada tukang koran yang seperti biasanya, tetapi kali ini Barry tidak mengabaikan seperti biasanya, karena tekat yang kuat dia harus berjuang untuk hidupnya.

Diputar-putarnya korannya, cari pada kolom lowongan kerja. Ada sebagian yang sesuai dengan skill yang Barry punya, tetapi belum tentu keinginan dia. Ada pekerjaan lowongan pekerjaan mulai dari hmmm…..

“Hmmm….Assisten dokter, wah…besar banget ya?gajinya, tetapi aku belum punya kemampuan untuk assistennya, kuliah aja sebatas D3, mana bias aku jadi Assisten dokter” dengan memutar-mutar otak, memutar kertas “apalagi sich….kok gak ketemu-ketemu ya?, akhirnya Barry menemukan sebuah pekerjaan “nah…ini yang aku suka, pekerjaan pelatih sepak bola, kebetulan sekali aku suka sama dunia olahraga sepak bola. Siiipp….besok aku lamar di sekolahan ini. Sekarang aku mau menyiapkan dokumen yang dibutuhkan untuk melamar besok. Sambil berkata “semangat Barry, setelah bisa bekerja pasti wanita tidak akan menolak kehadiranmu lagi!!!!”

Dengan persiapan yang gak banyak, tetapi ada satu yang perlu dia siapkan yaitu kekuatan badan agar bisa kuat menjalankan sebagai seorang pelatih. Ehmmm….ngapain repot-repot, aku kan belum mengirim lamaran, proses wawancara aja belum, udah ada acara menguatkan otot, jasmani jiwa dan raga. Kita lihat aja besok, sekarang waktunya tidur…..ngantuk.

Ya,…seperti itulah sifat Barry meskipun dia mempunyai keinginan yang kuat tetapi dia tidak pernah lepas dari sifat malasnya, untuk memenuhi keinginannya dia tidur, maen game, makan, mandi. Tetapi untung saja Barry masih menyimpan uang warisan dari almarhum orang tuanya, yang dari warisan itu dia tinggal di rumah titipan almarhum orang tuanya, uang dan perhiasan yang besar membuat dia malas. Tanpa disadari bahwa kekayaan tidak membawanya

kebahagiaan. Barry selalu bersenang-senang dengan uang warisannya, menikmati hidup seperti menikmati surganya dunia.

Tetapi satu kesalahan yang dia sesali yaitu dia sempet tertarik dengan seorang wanita, tetapi wanita itu malah mengambil semua uangnya, sehingga yang tertinggal hanya uang tabungannya sendiri yang tidak banyak beserta rumah pemberian almarhum orang tuanya. Kehidupan selalu berjalan, begitu juga dengan pikiran Barry yang selalu memutar otak supaya kehidupannya kembali seperti dulu menjadi orang yang kaya, tetapi untuk kali ini kekayaan yang dia dapatkan adalah hasil jerih payahnya karena kesuksesannya.
Begitulah keinginan dan angan-angan dari Barry.

Hingga akhirnya Barry menyukai seorang wanita dan wanita tersebut bernama Jenny, Jenny adalah wanita yang sangat cantik, kulitnya putih dan dia termasuk orang yang pintar dalam berkomunikasi, Barry bertemu dengannya saat dia sedang menyapu halaman, di halaman ada wanita cantik, kemudian Barry menyapanya.

“Hai….boleh saya berkenalan dengan, kamu, aku lihat kamu dari kejauhan tertarik ingin lebih mengenalmu, boleh kita ngobrol di rumahku” ajak Barry terhadap wanita tersebut.

“Oke….tetapi siapa nama kamu. Namaku Jenny”

“Namaku Barry, wah…nama yang cantik sama seperti orangnya” kagum Barry merayu Jenny. Ucapan yang sering diucapkan oleh wanita lainnya.

“Terima kasih, tetapi lebih baik kita mengobrol di luar saja, tidak baik dilihat orang. Apalagi kamu sendiri di rumah, bagaimana ?”

Bener-bener gadis yang sopan dan beragama “Ehmmm….baiklah kita bisa mengobrol di teras, sehingga tetangga tidak menyangka yang aneh-aneh”
 
Bls: <CERBUNG> Tatkala Cinta Barry Mendekat

Kaki mereka berdua mulai berjalan menuju teras rumah Barry, rumah Barry memang sangat besar sehingga wanita manapun pasti mau diajak ke rumahnya. Tetapi sebelum dia bertemu dengan Jenny, Jenny bukan sembarang wanita yang tiap hari mau untuk mengajak ke rumahnya, itu terlihat wajahnya yang lembut.

Mulailah mereka mengobrol, dengan kepintarannya Barry merayu kata-kata akhirnya dia langsung to the point mengutarkan cintanya pada Jenny.

“Jenn….aku seneng sekali bisa mengobrol denganmu, tiap hari aku menatap wajahmu dari kejauhan tetapi baru kali ini aku berani untuk menyapamu, lalu bagaimana pendapatmu saat pertama kali melihatku?” tantang Barry langsung kepada Jenny, dia tidak perduli apakah Jenny akan menolak karena dia yakin pastilah Jenny juga menyukai dirinya.

“Barry, kita baru saja bertemu….tidak mungkin aku langsung menyukaimu, kesukaan kita berbeda, kamu menyukai sepak bola sedangkan aku sedang menekuni dunia bisnis dari kakekku, jadi untuk hubungan lebih jauh apakah tidak sebaiknya kita berteman dahulu, tapi maaf Barry saya tidak bisa terus menerus datang ke rumahmu, tidak enak dengan tetangga dan kakekku, tetapi lain waktu jika Barry mau silakan datang berkunjung ke rumahku” jawab Jenny dengan nada yang ramah dan lembut.

Barry senang sekali menyambut ajakan dari Jenny, dengan itu artinya ada kesempatan baik untuk berjuang mendapatkan cinta dari Jenny, kemudian saat tiba waktunya siang hari. Barry ingin mengajak gadis itu untuk makan siang bersama.

“Jenn….hari sudah siang, apakah kamu mau untuk makan siang bersama? Itu jika kamu tidak keberatan”
“Kalau hari ini tidak mungkin, bagaimana kalau suatu saat nanti aku bisa memasakkannya buat kamu, tetapi alakah baiknya aku mengajak saudaraku laki-laki sehingga tidak terlihat berdua, karena memasak harus masuk rumahmu. Bagaimana menurut kamu?”

Barry senang sekali, Ya….Allah apakah ini pertanda kalau aku akan mendapatkan jodoh, esok aku akan melamar kerja, tetapi hari ini aku sudah mendapatkan balasan yang sangat luar biasa jika aku bisa mendapatkan gadis secantik dan selembut Jenny. Kata demi kata, kalimat demi kalimat mereka berbicara kesenangan mereka dan akhirnya Barry memberanikan diri menanyakan hal pribadi pada Jenny.
 
Bls: <CERBUNG> Tatkala Cinta Barry Mendekat

“Jenn…boleh aku menanyakan sesuatu padamu, tetapi ini agak pribadi”
“Boleh…apa yang ingin kamu tanyakan Barry ?”

“Jenny, itu sudah menikah apa belum? Di rumah tinggal sama siapa? Maaf jika sedikit memaksa ingin mengetahui lebih lanjut, karena tadi kamu menolak pernyataan cintaku padamu”

Sedikit ragu Jenny menjawab, karena dia mungkin juga tidak salah menjawab sehingga menimbulkan Barry salah paham. “Aku tinggal bersama kakakku, dulu memang tinggal bersama orang tua tetapi mereka sudah meninggal, akhirnya aku dan kakakku menyewa rumah untuk aku, karena jika masih tinggal di rumah itu pasti aku masih sedih karena kejadian orang tuaku, mengapa kamu menanyakan hal itu? Apa karena penolakkanku ya? Sebenarnya aku tidak menolak hanya saja sedikit waktu untuk berpikir, tidak masalah bukan?”

“Iya…terima kasih buat jawaban kamu”
“Barry…aku pulang dulu ya? Sudah siang, aku akan senang jika kamu jadi mampir ke rumahku untuk memenuhi undangan makan siangku, kapan kiranya kamu datang tinggal hubungi aku, terima kasih ya?”
“Oke….terima kasih juga sudah menemani ngobrol”

Hari berganti, sambut cinta dari Barry untuk Jenny, kesenangan dilalui dalam hatinya dengan semangat dia melamar sebuah pekerjaan yang telah diminatinya tersebut. Sesudah tadi dia mengingat pertemuannya dengan Jenny, Barry bangun pagi dengan wajah gembira dan segera bergegas karena jam sudah menunjukkan pukul 08.00 dan hari akan kembali siang jika tidak cepat-cepat. Segera mandi dan sarapan pagi mengambil kunci motornya langsung ngebut untuk menuju ke tempat lamaran kerja tersebut.

Sewaktu tiba disana banyak sekali yang melamar pekerjaan, wah…saingan berat-berat apakah aku akan diterima?” ragu dalam hatinya. Tetapi Barry juga kaget karena dia tidak mengira kalau langsung wawancara dan tes mengajar, mungkin Barry tidak menyiapkan persiapan khusus jadi dia kelihatan ketakutan sekali.

Begitu dipanggil oleh seorang sekretaris. “Mas Barry, silakan anda langsung masuk ke dalam ruangan” tetapi Barry tidak putus asa, dengan membaca doa dia langsung masuk ke dalam ruangan. Waktu demi waktu, detik demi detik dilaluinya untuk menjawab pertanyaan dari pimpinan tersebut, akhirnya keputusan mengatakan bahwa Barry diterima untuk menjadi pelatih sepak bola untuk menjalani tes kedua yaitu mengajar, Barry kaget karena memang dia tidak pernah melatih sepak bola, dia hanya sebatas penonton bola dari siaran langsung di televisi.

Semua sudah dipanggil, hingga giliran Barry untuk melatih anak-anak SMA sebagai latihan, awalnya memang Barry memang mempunyai pengetahuan tentang bola, karena Barry hanya mengetahui lewat televisi saja, sehingga Barry kebingungan mengajarnya. Waktu sudah begitu cepat berlalu, setelah Barry mengajar dia pulang dan menunggu keputusan apakah terima atau tidak lamarannya, walaupun Barry tidak begitu yakin.
 
Bls: <CERBUNG> Tatkala Cinta Barry Mendekat

Barry mulai kangen sama Jenny, “apa kabar ya dia sekarang? Apakah dia sama seperti aku sama-sama memikirkan?” daripada kebingungan sudah lama berlalu Barry tidak berkomunikasi dengan Jenny, akhirnya dia memutuskan untuk menelpon Jenny.

“Selamat pagi Jenny, bagaimana kabarmu sekarang? Bagaimana dengan undangan makan yang dulu?”

“Kabarku baik-baik saja, bagaimana dengan lamaranmu apakah diterima bekerja? Kalau tentang undangan makan, aku sedang menunggu kamu, tetapi lama sekali kamu tidak menelpon malah aku mengira kamu melupakan aku.”

Sejenak Barry berpikir, bahwa dia sedang berusaha keras karena kelak saat dia sukses Barry ingin menikahinya, makanya saat dia ingin konsentrasi berusaha untuk tidak menghubungi Jenny, sampai dia mendapatkan pekerjaan. Tetapi dasar karena Barry tidak bisa menahan rasa kangen akhirnya dia menelpon. Dari telinga Barry terdengar teriakan Jenny yang membuat lamunannya menjadi buar.

“Barry….Barry….kamu masih disitu? Melamun ya?”
“Maaf….tadi bicara tentang apa?”
“Ya….udah gak apa-apa besok aku akan ke rumahmu bersama kakakku, kamu ada acara tidak?”
“Besok hari minggu, boleh aja, apa yang bisa aku persiapkan?”
“Tidak perlu, cukup persiapkan tempat saja”
“Oke dech….Jenny selamat datang kembali, aku tunggu kedatanganmu besok pagi. Terima kasih, selamat pagi”

Kemudian Barry menutup teleponnya dengan senang hati. Hari berganti hari dan waktu berlalu dengan cepat sekali, mereka lama kelamaan bertambah akrab. Barry jadi tidak sungkan untuk ke rumah Jenny begitu juga sebaliknya.
Barry juga giat untuk belajar dalam bekerja supaya dapat penghasilan menambah biaya pernikahannya Jenny, meskipun persaingan berat karena banyak laki-laki yang menyukainya.

Waktu telah tiba Barry menelpon Jenny dan ingin ke rumahnya, Jenny tidak keberatan tetapi tiba-tiba ada kakak laki-lakinya menantang Barry untuk bermain catur, tetapi kalah. “Gak apa-apa?”

“Gimana, hubungan kamu dengan Jenny. Kamu serius melamarnya”
“Iya, kak. Walupun pertamanya dia menolak tetapi aku tetap ingin memperjuangkan untuk mendapatkan hatinya”
“Oke, aku dukung karena aku lihat kamu orang yang baik”
“Ini sudah malam, besok kamu datang lagi dan segera nyatakan lamaran kamu di depan adikku, gimana?”
“Beneran kak, oke….aku akan datang melamar Jenny besok pagi”

Malam hari Barry tidak bisa tidur memikirkan masa depannya, Barry janji akan memperbaiki masa depannya, dan suatu saat kelak kalau mempunyai anak, tidak ingin mendapatkan anak yang bernasib sama seperti ayahnya.
 
Bls: <CERBUNG> Tatkala Cinta Barry Mendekat

Waktu semakin larut matapun terlelap menyambut datangnya malam dan sang peri tidur menemani dalam mimpinya Barry, hingga pagi sudah menjelang tak sadar sampai bangun kesiangan.

Dengan segera Barry bangun karena waktu sudah hampir pukul 08.00 untuk berangkat ke kantor, mandi dengan cepat, karena Barry tidak mempunyai pembantu makanya dia harus mempersiapkan makanan sendiri untuk sarapan pagi. “Ahh….kalau sudah menikah dengan Jenny pasti akan menyiapkan sarapan pagi dengan dirinya”. Kemudian dia keluarkan motornya untuk pergi ke kantor.

Sesudah dia ke kantor untuk bekerja dan pulang jam 14.00, Barry mempersiapkan dengan tampilan yang menarik, dan langsung tancap gas untuk pergi ke rumahnya Jenny. Sebenarnya Barry ingin bertunangan dulu dengan Jenny tetapi kakakknya menegaskan jika memang serius harus segera menikahinya. Barry memang tidak mempunyai orang tua untuk mendampinginya melamar, tetapi yang terpenting semua harus berjalan dengan lancar.

Sepanjang perjalanan Barry bahagia menuju ke rumah Jenny. Akhirnya tiba juga melamar. Acara berjalan dengan lancar ternyata Jenny juga mencintai Barry dan menerima lamarannya. Jenny bersama kakaknya memutuskan untuk pernikahannya dilakukan bulan depan. Barry kaget tetapi sekaligus senang.

“Cinta……
Meskipun kuberjuang menantikanmu
Akhirnya kumendapatkanmu juga
Cinta pertama tulus dari hati
Hingga pernikahan di depan mataku

Menjadikan senyuman gadis cantik indah menawan
Tersipu malu menerima hatinya
Cinta memang sulit dipercaya……………
Karena cinta adalah keputusan pasti menuju mahligai pernikahan
 
Bls: <CERBUNG> Tatkala Cinta Barry Mendekat

Waktu berlalu begitu cepat, hingga tiba waktunya 1 bulan yang telah dinanti menunggu keputusan pasti untuk rayakan acara pernikahan, siang itu Barry bersama 2 orang temannya yang menjadi saksi atas pernikahannya datang menemui Jenny. Alangkah tampan dan cantiknya kedua pengantin tersebut. Dengan arsitektur dan mewah rancangan yang sengaja ditanamkan untuk menambah kemegahan acara tersebut.

Pembacaan akad nikah bagaikan sebuah benang yang terulur secara rapi dan halus, dengan lancarnya Barry mengucapkan akad nikah tersebut membuat serentak bahagia, semua berjalan dengan lancar, kehidupan baru akan dimulai oleh kedua pasangan itu. Kagetnya lagi perusahaan tempat Jenny bekerja memberikan hadiah bulan madu, saat akad nikah dan resepsi pernikahan selesai, mobil itu berhenti di depan rumah Jenny untuk menjemput kami untuk acara bulan madu.

“Satu hari, dua hari, tiga hari semua berlalu
Bersama menaruh kasih, bersama menuai cinta
Jaga janji setia untuk hidup semati
Menjadi saksi pernikahan kami

Pernikahan jadikan kebahagiaan penuh seutuhnya
Pantai alam yang indah menemani malam-malam bahagia kami
Satu minggu sudah berlalu
Kami kembali membawa senyum kebahagiaan”
 
Bls: <CERBUNG> Tatkala Cinta Barry Mendekat

Waktu berlalu begitu cepat, hingga tiba waktunya 1 bulan yang telah dinanti menunggu keputusan pasti untuk rayakan acara pernikahan, siang itu Barry bersama 2 orang temannya yang menjadi saksi atas pernikahannya datang menemui Jenny. Alangkah tampan dan cantiknya kedua pengantin tersebut. Dengan arsitektur dan mewah rancangan yang sengaja ditanamkan untuk menambah kemegahan acara tersebut.

Pembacaan akad nikah bagaikan sebuah benang yang terulur secara rapi dan halus, dengan lancarnya Barry mengucapkan akad nikah tersebut membuat serentak bahagia, semua berjalan dengan lancar, kehidupan baru akan dimulai oleh kedua pasangan itu. Kagetnya lagi perusahaan tempat Jenny bekerja memberikan hadiah bulan madu, saat akad nikah dan resepsi pernikahan selesai, mobil itu berhenti di depan rumah Jenny untuk menjemput kami untuk acara bulan madu.

“Satu hari, dua hari, tiga hari semua berlalu
Bersama menaruh kasih, bersama menuai cinta
Jaga janji setia untuk hidup semati
Menjadi saksi pernikahan kami

Pernikahan jadikan kebahagiaan penuh seutuhnya
Pantai alam yang indah menemani malam-malam bahagia kami
Satu minggu sudah berlalu
Kami kembali membawa senyum kebahagiaan”
 
Bls: <CERBUNG> Tatkala Cinta Barry Mendekat

Pagi, siang, sore dan malam tak terasa membawa kebahagiaan sepenuhnya, hingga tiba-tiba 1 tahun berjalan pernikahan kami, kami tidak sering berkomunikasi karena kesibukan pekerjaan, aku yang sudah dipromosikan menjadi bos dari anak buahku untuk memimpin sanggar senam sedangkan istriku Jenny selalu sibuk dengan bisnis cafenya. Hanya sabtu dan minggu yang tersisa untuk kami. Aku pernah mencoba mendiskusikan waktu ini pada Jenny meskipun sudah menyewa pembantu tetap saja Jenny sibuk dengan rumah tangganya seperti memasak menu-menu baru untuk kafenya.

Aku kira kebahagiaan akan terus mewarnai hidup kami, tapi ternyata tidak. Pada sabtu sore, saat Istriku Jenny sedang tidur, aku mulai berpikir “Ingin rasanya aku punya anak, tetapi kapan?”

“Jenn……bangun….Jenny!!!” dengan suara lantang membangunkan istrinya karena dengan suara lembut tidak bisa membangunkan istrinya.

“Apa sich…..ganggu tidur saja, aku itu capek!!” jawab Jenny kesel

“Jenny…..sebentar aku mau bicara sama kamu, sebentar saja,” dengan suara memelas memohon kepada Jenny agar berkenan untuk mendengarkan dirinya.
“Gimana? Apa yang ingin kamu bicarakan, aku dengerin”

“Begini Jenn….aku pengen kita punya anak, bagaimana pendapatmu?”
“Boleh…..kenapa gak bilang dari tadi? Tapi kalau aku hamil, gimana dengan pekerjaanku pasti capek banget”

“Soal itu gampang kita bisa menyuruh karyawan dan anak buahku untuk menggantikan pekerjaan kita, yang penting kita berusaha untuk mendapatkan anak tersebut, gimana?”

“Oke……….setuju, semoga Allah langsung memberikan kita anak ya?”

“Amin…….asalkan kita berusaha pasti bisa” dengan senyuman kita berdua membuat surga dan atas anugrah terindah malam indah menjadi saksi kita berdua.
 
Bls: <CERBUNG> Tatkala Cinta Barry Mendekat

Sesudah kita berusaha dan menjadikan malam-malatm indah menjadi teman kita, ternyata Allah mendengarkan doa kita, ternyata istriku telat 2 minggu, kita bahagia sekali mendengar hal itu. Tetapi kita harus cek dulu ke dokter untuk memastikan hal itu.

“Mas…..kita besok ke dokter ya? Sesudah pulang kantor, karena besok aku sudah ijin dan menunjuk karyawan untuk menggantikan pekerjaanku”
“Baiklah, sesudah pulang kantor kita langsung ke dokter, semoga hasilnya baik”
“Amin………. Itulah harapan kita berdua”

Begitu berlalu menunggu harapan-harapan yang kita tuangkan kita berdua. Dengan malam hari menggelisahkan hati kami. Apakah kita harus pergi malam ini untuk memastikannya, aduh….gak sabar rasanya menunggu besok pagi.

Matahari menyinari semua yang ada dalam rumah, dan embun pagi menyirami seluruh hati sehingga menjadi gembira menyambut semua ini. Barry dan Jenny segera menyiapkan diri dan secepatnya untuk menemui dokter dan membawa kabar gembira ke dalam rumah tangga mereka. Motor segera melaju menuju rumah sakit.

Tiba giliran Jenny untuk diperiksa, hingga matahari itu benar mampir menyinari wajahnya Jenny sehingga tampak cerah sekali. “Apa keputusan dokter ya…? Istriku kelihatan cerah sekali, aku tanya ahh….” batin Barry dalam hatinya.

“Jenn….apa kata dokter, kamu hamil kan?”
“Coba tebak mas bisa baca raut wajahku kan?”
“Owh….terima kasih ya Allah telah berikan anugrah terindah ini”
Masa-masa kehamilan Jenny memang memutuskan untuk tidak bekerja karena ingin merasakan nikmatnya anugrah yang Allah berikan pada keluargaku, Barry juga begitu dia selalu menghabiskan waktunya untuk berkomunikasi dengan bayi yang ada di perut istrinya dan gak pernah berhenti memperhatikan istrinya. Tidak lupa memasakkan makanan untuk istri dan anaknya, untung saja Barry bisa memasak sehingga tidak memberatkan istrinya.

Setelah berjalan lancar, Jenny merasakan sesuatu di perutnya, waktu ke kamar mandi dan perutnya sudah membesar, tiba-tiba merasakan sakit sekali. “Barry……Barry…… perutku sakit sekali, kayaknya sudah mau melahirkan. Jangan sampai keluar disini.” Jerit Jenny meminta Barry untuk segera membawanya ke rumah sakit.

“Tawa………riang dan senyum anak kami
Lucu dan pintarnya anugrah yang Allah berikan
Semoga hadiah ini menjadi surga bagi kami
Awal dari sebuah kehidupan anak kami”
 
Bls: <CERBUNG> Tatkala Cinta Barry Mendekat

Semua ujian dan harapan menjadi satu dari pernikahan kami, setelah melahirkan sangat bahagia sekali dan anak pertama dari pernikahan kami, diberikan nama Riko Putra Barry, dia tumbuh sangat menggemaskan dan lucu, kami selalu bersama-sama untuk menemani Riko sehingga tak pernah memikirkan untuk menyewa baby sister karena kami tidak mau jika Riko akrab dengan baby sister dan bukan pada kami orang tuanya.
Riko sangat pintar dan lincah, kami mengajarkan berjalan dia cepat sekali untuk abelajar, sehingga sudah berumur 1 tahun Riko sudah bisa jalan dan mengerjakan sesuatu sendirian, seperti minum dan makan sendiri, juga bisa bermain sendiri. Tambah satu kebahagiaan lagi saat Riko bisa berbicara menyebut nama Ayah dan Ibu.
“Bu….anak kita pintar ya? Sudah bisa memanggil nama kita, kalau sudah besar nanti aku ingin sekali anakku bisa menjadi dokter, biar bisa murah kalau ada apa-apa” sambil senyum ke arah Jenny.
“Ayah….bisa aja, kalau mau murah. Tapi kan sekolah kedokteran mahal, yah…”
“Iya…ya, ya siapa tahu anak kita tumbuh menjadi anak pintar dan dapat beasiswa”
 
Bls: <CERBUNG> Tatkala Cinta Barry Mendekat

Hari berlalu semakin cepat dan dalam sebuah penantian yang panjang dari percakapan antara Barry dan Jenny mengenai Riko, dan Riko tumbuh menjadi dewasa, akhirnya dia bertemu dengan wanita dari semasa kecilnya dari SMP hingga kuliah mereka tidak pernah pisah, hingga Tuhan menyatukan mereka alias mereka menikah setelah Barry dan Jenny sudah mulai tua.

Tak disangka 2 bulan pernikahan mereka, Riko dan Kinanti begitulah nama istrinya mereka dikarunia seorang anak yang lucu-lucu, karena Riko ingin menantikan anak yang ke-2, ke-3 dan pada saat anak ke-4, Tuhan memberikan mereka anak kembar dan diberikan nama Cinta dan Kasih karena anugerah yang terindah.

Selama dalam masa perawatan, ketiga anaknya yang sudah besar mereka selalu menjaga adik kembarnya itu.

"Cinta dan Kasih
Anugerah yang diberikan Tuhan karena adanya cinta dan kasih sayang
Dari sebuah kelahiran menuju surga kehidupan
Mengakhiri segala kesedihan dengan mengganti sebuah cinta"


---------------------------- SELESAI -------------------------------------

Terima kasih sudah membaca ceritaku, mungkin ada sedikit kekurangan karena baru pertama membuat cerbung, ada kritikan saya terima tetapi harus ada saran yang membangunnya, semoga teman-teman ii yang membaca mau berkomentar disini. Terima kasih
 
Back
Top