Alam Semesta

luckywinner

New member
Alam Semesta​

Dalam ilmu perbintangan, pengertian alam semesta atau universum adalah ruang angkasa dengan segala zat serta energi yang ada di dalamnya. Sudah sejak lama manusia berusaha menyusun suatu peragaan alam semesta yang sesuai dengan gejala-gejala yang kelihatan. Bangsa Yunani kuno sudah menciptakan sebuah model yang dapat menjelaskan gerak matahari, bulan, planet-planet dan bintang bintang seperti yang tampak. Model itu terdiri atas seperangkat mangkok berbentuk bola yang dipasangkan satu sama lain, dan berputar mengelilingi bumi sebagai titik pusat; padanya dilekatkan benda-benda angkasa yang berbagai ragam itu.

Mangkok paling luar umpamanya meliputi bintang-bintang, dan menjalani satu putaran selama 24 jam. Pernikiran demikian tetap beredar sampai jaman renaisans. Penemuan teropong serta pemakaiannya oleh Galilei menempatkan matahari pada titik pusat lintasan-hntasan planet, dan memberikan penjelasan tentang gerak nyata angkasa perbintangan berdasarkan perputaran bumi pada sumbunya. Baru dalam abad ke-20 pengetahuan kita berkembang sangat luas; dan alam semesta yang terdiri hanya atas susunan bimasakti kita sendiri, kini orang telah sampai pada suatu alam semesta dengan milyaran bimasakti semacam itu.

Gugusan lokal, di antaranya M 31 (Kabut Andromeda dan Bimasakti adalah kelompok bintang yang terbesar; selanjutnya merupakan lagi bagian kecil dalam kesatuan yang jauh lebih besar, yang terdiri dari susunan-susunan bimasakti yang tak ternilai banyaknya.

Dengan teleskop-Rale di Mount Palomar (Amerika Serikat), yaitu teleskop terbesar, dapat dilakukan pemotretan sampai jarak 2.000.000.000 tahun sinar. Namun dengan jarak-jarak yang tidak terkirakan itu kita baru melangkah setapak saja dalam alam semesta. Hingga kini, tak ada satu petunjuk pun yang menyatakan berkurangnyajumlah gugus bintang yang berada di luar susunan bimasakti kita, yang dinamakan juga susunan ekstragalaksi. Dalam gambar yang diambil dengan waktu penyinaran sangat lama itu, lebih banyak kelihatan kelompok-kelompok biñtang daripada bintangbintang tunggal yang letaknya di bagian depan; termasuk bimasakti kita sendiri. Jumlah susunan bimasakti yang dapat ditangkap dengan teleskop-Hale dapat berkisar antara 100—1.000 juta.

Berdasarkan teori pun telah dilakukan penyelidikan tentang kemungkinan bentuk struktur alam semesta. Salab satu masalah yang paling menarik ialah mengenai “mengambangnya” alam semesta. Dengan penyelidikan spektroskopis atas sinar yang dipancarkan kepada kita oleh susunan-susunan ekstragalaksi, kemungkinan dapat dianggap bahwa semua susunan (kecuali yang termasuk gugusan lokal) bergerak menjauhi kita, disertai kecepatan yang semakin tinggi bilamana susunan itu berada lebih jauh dan kita. Dalam hal ini ternyata bahwa sinar yang dipancarkan susunan-susunan itu berwarna lebih merah daripada seharusnya.

Biasanya hal tersebut dijelaskan dengan efek Doppler: bilamana suatu sumber cahaya menjauhi kita, maka gelombang sinarnya akan lebih berjauhan antara sesamanya; riak gelombang lebih besar, sinarnya lebih merah. Dengan cara demikian dilakukan pengukuran kecepatan sampai 60.000 km/detik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa andaikata kecepatan-kecepatan itu betul adanya, maka semua jarak dalam alam semesta akan menjadi lebih besar secara teratur; alam raya mengambang, dan kurang lebih dapat diumpamakan sebagai sebuah balon yang ditiup, sehingga titik-titik pada lengkungannya akan berada semakin jauh antara sesamanya. Manusia belum lagi sependapat apakah alam semesta tidak terbatas dan dapat mengambang tanpa akhir ke segenap jurusan, ataukah memiliki dan hanya berisikan zat sampai sejumlah tertentu saja.

Sejumlah ahli astronomi dewasa ini cenderung berpendapat pada bahwa alam semesta ada batasnya; namun kesepahaman terakhir mengenai hal itu masih belum tercapai. Pada akhirnya pengamatan-pengamatan masih harus menentukan teori manakah yang sesuai dengan kenyataan.

Ikhtisar di sebelah ini menyatakan satuan-satuan panjang astronomi yang lazim, serta beberapa jarak dalam alam semesta.
1 tahun sinar
I parsec
I megaparsec
Jarak-jarak dalam alam semesta Sinar dalam I detik menempuh Jarak bumi-bulan bumi-matahari matahari-pluto (rata-rata) Jarak dan matahari sampai bintang terdekat (Centauri) Garis tengah susunan Bimasakti Jarak sampai Susunan bintang-dalam Andromeda (M 31)

Garis tengah gugusan lokal Jarak sampai timbunan susunan-susunan bimasaktj yang terdekat dalam Virgo Jarak sampai kedua timbunan bimasakti dalam Rasi Biduk (Ursa Mayor) adalah = jarak yang ditempuh sinar 9.640.000.000.ocjo km;
dalam waktu 1 tahun = tiga tahun sinar lebih = 30.380.000.000.000 km;
= l.000.000parsec.
jarak sepanjang 300.000 km atau 7,5 kali keliling bumi.
= 1/3/10 detik sinar;
= 8 menit sinar;
= 5½ jam sinar
4,3 tahun sinar = 135 juta detik sinar lebih.
= 100.000 tahun sinar.
= 2.000.000 tahun sinar.
= 3.000.000 tahun sinar.
= 17.000.000 tahun sinar.
200.000.000 dan 550.000.000 tahun sinar.
 
Suatu Susunan Bimasakti

SUATU SUSUNAN BIMASAKTI​


Seandainya susunan Bimasakti kita sendiri dapat kita potret dan luar dan dari jarak secukupnya, akan jelas dapat terlihat lengan-lengan spiral, yang selain meliputi bintang-bintang juga awan-awan gelap dan terang. Lengan-lengan berbentuk spiral itu disebabkan oleh perputaran M 31 pada pusatnya, yang merupakan konsentrasi bintang-bintang paling besar. Susunan bintang-bintang mi terletak cukup dekat pada Bimasakti kita sendiri, agak lebih besar, dan bersamanya membentuk suatu sistem kembar; berada di angkasa dalam rasi bintang Andromeda, menurut penyelidikanpenyelidikan mutakhir (W. Beade, Amerika Serikat, 1955) terletak pada jarak 2 juta tahun sinar. Jumlah bintangnya ditaksir sebanyak 100.000 juta. Susunan itu dinyatakan dengan lambang M 31, yaitu nomor 31 dalam suatu daftar timbunan bintang dan benda-benda kabut yang dikemukakan Messier dalam tahun 1784.

Kedua susunan bintang yang lebih kecil (bukan kabut spiral) terletak sangat dekat pada M 31, dan bersamanya membentuk suatu kesatuan. Kira-kira secara demikian juga susunan Bimasakti kita membentuk sistem rangkap tiga dengan Awan-Awan Besar dan Kecil Magelhães, yang dapat dilihat pada belahan bumi selatan.
 
Susunan Bimasaxte Kita

SUSUNAN BIMASAXTE KITA​


Bimasakti adalah susunan bintang, gas dan zat di mana matahari merupakan bagian daripadanya. Mengenai bentuk dan strukturnya, baru dalam tahun-tahun terakhir lebih banyak terungkap. Pertama-tama hal itu berkat radio astronomi yang telah menyajikan cara pengamatan baru untuk dapat mengukur kedalaman-kedalaman Bima sakti. Melalui pengamatan dengan teleskop radio dapat diketahui bahwa susunan Bimasakti kita sekurang-kurangnya terdiri atas 3 struktur.

a). penampang lengan-lengan spiral (dalam gambar berwarna putih). Bintang-bintangnya termasuk jenis yang dinamakan kerumunan I,terdiri dan sejumlah besar bintang muda, kabut gas dan kabut debu, serta yang dinamakan "timbunan-timbunan bintang terbuka” (umpamanya Pleyada). Dalam kabut-kabut itu masih terus terbentuk bintang-bintang baru. Penampang itu berputar pada pusatnya; susunannya yang berbentuk spiral terbukti dan pengamatan-pengamatan dengan teleskop radio yang dapat menangkap gelombang-gelombang radio yang dipancarkan awan-awan hidrogen. Dengan pengamatan-pengamatan demikian dapat ditetapkan jarak antara kita dengan sumber gelombang radio tersebut. Ternyata bahwa awan—awan hidrogen itu mengelompok dalam jalur-jalur berbentuk spiral.


b). halo, yaitu bintang-bintang tua berbentuk bola serta timbunan-timbunan bintang berupa bola. Bintang-bintangnya termasuk jenis kerumunan II. Bintang-bintang halo berkerumun kuat ke pusat. Sebagaimana timbunan-timbunan bintang yang berupa bola, gugus ini menempuh lintasanlintasan berbentuk elips yang sangat memanjang di mana salah satu titik apinya berada pada intinya.

Garis tengah halo termasuk golongan 100.000 tahun sinar, dan diduga bahwa bentuknya agak pepat. Halo dan penampang lengan-lengan spiral saling menembus satu sama lain sehingga bintang-bintang dan timbunan-timbunan bintang halo yang berupa halo itu (kerumunan II) dapat pula berada dalam lengan-lengan spiral.


c). Ini susunan, ialah suatu kerumunan bintang-bintang yang rapat. Di dalamnya mungkin terdapat percampuran antara kerumunan I dan II. Lingkaran A yang dilukis mengelilingi matahari menyatakan bagian ruang angkasa yang ditempati semua bintang yang masing-masing kita kenal. Hal ini setidak-tidaknya memberi gambaran yang tepat tentang luasnya susunan bimasakti yang dahulunya tak terkirakan.

Matahari dengan segala planetnya (tata surya) termasuk kerumunan 1, dan terletak cukup jauh dan pusat Bimasakti.
 
Tata Surya

TATA SURYA​

Tidak mudah melukiskan tata surya dengan baik dalam satu gambar, karena lintasan planet-planet luar sedemikian besarnya jika dibandingkan dengan lintasan planet-planet dalam, sehingga yang disebut belakangan ini akan hilang dalam gambar. Di antara lintasan Mars dan Jupiter masih ada ribuan planetoida yang beredar, yaitu planet-planet kecil dengan garis tengah sampai beberapa ratusan kilometer; daripadanya hanya lintasan Pallas saja yang dapat ditampilkan. Segala lintasan itu terletak dalam satu bidang datar. Penyimpangan-penyimpangan terbesar terhadap bidang lintasan bumi terlihat pada planetoida-planetoida, Pluto dan Mercurius. Ada juga beberapa lintasan yang betul-betul berbentuk elips, sehingga planet-planet yang bersangkutan dapat berada pada jarak lebih jauh maupun lebih dekat pada matahari; mengingat matahari berada pada salah satu titik api elips-elips ini. Keadaan demikian jelas kelihatan pada Pluto, Pallas, Mars dan Mercurius.





Matahari merupakan salah satu bintang dalam susunan Bimasakti kita. Bahwa dari bumi matahari kelihatan jauh lebih besar dan memancarkan cahaya jauh lebih terang daripada bintang-bintang lainnya, tak lain karena letaknya sangat lebih dekat.

Matahari adalah satu-satunya bintang yang dapat kita pelajari secara mendalam, karena letaknya cukup dekat pada bumi.
Sampai pada intinya matahari merupakan gas meskipun di sana berlangsung tekanan yang sangat tinggi.

Cahaya yang sampai pada kita dan bagian pinggir matahari harus menembus gas-gas yang ada di atas atmosfer matahani; jadi harus menempuh jarak yang lebih jauh daripada cahaya yang dipancarkan dan bagian tengah bundarannya, karena itu cahaya matahari yang kita lihat di bumi pada bagian pinggir matahari kurang kuat danipada di bagian tengah bundarannya. Matahari memancarkan energi dalam jumlah yang luar biasa banyaknya.
Bagian pinggir luar atmosfer bumi menerima energi-matahani sejurnlah 2 kalori/cm2 atau 1 kilowatt/rn 2 setiap menit. Pembentukan dan pemancaran energi mi disebabkan oleh serentetan reaksi-inti yang dinamakan proton-sikius proton (proton adalah inti zat-air).

Empat buah proton bergabung menjadi dua buah deton; di samping itu terbentuk dua netrino dan dua positron. Yang tersebut belakangan inii bergabung dengan sebuah elektron; di mana satu positron + elektron berubah menjadi sinar. Kedua deton tadi masing-masing bergabung dengan sebuah proton menjadi Helium 3, di mana sejumlah besar energi terlepas dalam bentuk sinar.

Kedua inti helium 3 itu bergabung menjadi sebuah intl—helium 4; dalam hal mi terlepas dua buah proton. Lambat laun persediaan sat air matahari akan berktirang, sedang jumlah helium semakin banyak.
Dewasa ini sebagian terbesar massa matahari terdiri dari sat air, dan telah memancarkan energi selama beberapa milyar tahun;
namun manusia tidak perlu cemas, sebab perbandingan suhu dan tekanan pada matahari, berikut jumlah saat air yang ada, akan sanggup mempertahankan siklus ini hingga milyaran tahun lagi.
Bintik-bintik matahari adalah bagian-bagian yang gelap pada matahari; bersifat seperti magnet, zinun bagaimana terjadinya belum lagi diketahui secara pasti. Bintik-bintik itu lebih dingin beberapa derajat daripada daerah sekitarnya, karena itu kelihatan lebih gelap. Walaupun demikian masih memancarkan sangat banyak cahaya.

Dengan mengikuti gerakan bintik-bintik itu pada bundaran matahari dapat dilihat matahari itu berputar mengelilingi sumbunya (satu perputaran dalam kira-kira 26 han).

Suatu bintik terdiri dan bagian dalam yang gelap, dinamakan umbra dan bagian pinggir yang lebih terang, dinamakan penumbra.
Jumlah bintik-bintik itu berubah-ubah secara berkala;
rata-rata dalam selang waktu 11 tahun, bifltik-bintik itu tampak muncul terbanyak. Dalam kromosfer terbentuk protuberansa, kemungkinan disebabkan oleh tekanan magnet dalam daerah-daerah aktif pada matahari.

Tekanan ini dapat timbul di antara dua medan magnet (seperti halnya bintik-bintik matahari) yang mempunyai kutub benlawanan, dan saling tanik-menarik. Gas-gas yang ada di antara kedua medan itu didesak oleh garis-garis gaya magnet, disertai proses pemanasan.

Dalam hal ini kenaikan suhu dapat sedemikian tinggi sehingga timbul gejala-gejala eksplosif yang dinamakan protuberansa.

Di sekitar daerah akflf pada matahari bermunculan protuheransa dan nyala-nyala matahari. Dengan suatu teknik fotografi khusus, gas-gas yang bergerak ke arab pengamat memperoleh warna kehijau-hijauan, sedangkan gas-gas yang bergerak menjauhi pengamat memperoleh warna kemerah-merahan.
Protuberansa dapat membangkitkan kecepatan sampai ± 1.600 km/detik, dan mencapai ketinggian ± 1,5 juta km.

Matahari memainkan peranan penting dalam berbagai gejala. Pada gerhana matahari total, bulan berada antara matahari dan bumi. Bayangan inti bulan jatuh pada permukaan bumi, dan seorang pengamat di bumi dapat menyaksikan suatu gerhana matahani total.

Gejala-gejala terang di bagian pinggir disebabkan oleh pinggir bulan yang tidak rata, sehingga ada bagian-bagian kecil dan matahari yang tidak tertutup. Atmosfer-matahani, yang biasanya tenggelam dalam sinar matahani yang silau, kini kelihatan jelas.

Sinar kutub disebabkan oleh aliran sat-sat bermuatan listrik, yang dipancarkan matahari di sekitar suatu bintik matahari. Setiba dalam lingkungan pengaruh medan magnet bumi, zat-zat itu membelok mengikuti garis-garis kuat magnet bumi dan menembus atmosfer bumi di sekilar kutub-kutub magnet.

Penembusan mi terlaksana dengan kecepatan yang sangat tinggi, schingga sat-sat itu sanggup mengionisasikan molekul-molekul udara atmosfer yang hampa, dengan menimbulkan gejala-gejala cahaya, yaitu sinar kutub; yang kelihatan sebagai jalur-jalur lengkung (diarsir) di seputar kutub-kutub magnet.
 
Planet

PLANET


Mercurius adalah planet dalam tata surya yang terletak paling dekat pada matahari. Jarak rata-rata sampai matahari 58 juta km.
Hal ini berarti bahwa di angkasa, Mercurius tidak terlalu jauh dan matahani; sehingga karena sinar matahari yang silau, planet tersebut hanya dapat terlihat sekali-sekali saja dalam cuaca baik;
atau sesudah matahari terbenam, atau menjelang matahari terbit. Planet ini mengelilingi matahari dalam 88 hari. Mercurius adalah planet terkecil dalam tata surya garis tengah 4.879 km, yaitu 0,39 kali garis tengah bumi.
Semula diduga bahwa planet mi selalu menghadap matahani dengan bidang permukaan yang sama, sebagaimana yang terjadi dengan bulan tenhadap bumi;
hal itu tentu akan mengakibatkan terjadinya perbedaan suhu ratusan derajat Celsius antara bidang Mercurius yang menenima cahaya dan yang tidak menenima; dugaan itu ternyata tidak benar.

Bendasankan penyelidikan radar terbukti bahwa jangka waktu notasinya bukan 88 han, melainkan menunut keadaan sebenannya kira-kira 59 han. Mereunius mempunyai atmosfen yang sangat hampa.
Kadang-kadang terjadi bahwa planet tersebut bergerak tepat di antara matahari dan bumi, sehingga akan terlihat sebagai sebuah bintik gelap yang sangat kecil, dengan bundaran matahari yang terang di belakangnya.
Mercurius — Catatan dasar jarak sampai matahari penampang
Mercurius terdiri dari besi kira-kina 58%, bagian terbesar danipadanya kemungkinan berada dalam intinya.







Venus adalah planet yang lintasannya mengelilingi matahari
terletak di sebelah dalam lintasan bumi mengelilingi matahani.
Dengan demikian jaraknya sampai matahani pada bola langit seperti
yang terlihat dan bumi, terikat pada batas-batas tertentu yang besarnya
tidak mungkin lebih tinggi dan 48 derajat. Jadi planet ini akan selalu
muncul dekat sebelum matahari terbit, dan tenggelam tak lama sesudah
matahari terbenam (paling lama sekitar 3 jam lebih awal atau sesudahnya).
Venus menampakkan diri sebagai “bintang” paling terang di angkasa,
dan dinyatakan sebagai “bintang pagi” dan “bintang malam”. Jarak rata-rata
dari Venus sampai matahari adalah 108 juta km. Waktu lintasannya mengelilingi
matahari adalah 225 hari atau 0,615 tahun. garis tengah planet itu lebih pendek dari garis tengah bumi, yaitu 12.104 Km.

Venus hanya memancarkan cahaya yang diterima dan matahari sebagaimana halnya pada semua planet serta satelit-satelitnya; kanenanya sebagaimana umpama bulan, planet ini akan menampilkan bentuk-bentuk bayangan, yang akan kelihatan paling jelas ketika melintas antara bumi dan

Dengan sebuah teropong kecil,bentuk saturnus kelihatan seakan-akan agak panjang meregang:
setelah penilitian lebih lanjud hal itu ternyata disebabkan oleh sebuah cincin.
Dengan teleskop-teleskop besar kelihatan bahwa planet itu dilingkari tigas buah cincin konsentris yang berbeda kadar terangnya.

Satusnus mempunyai atmosfir tebal yang mengandung awan-awan amoniak.
planet itu ternyata terutama terdiri dari hidrogen dan helium:semakin ke pusat semakin besar.

namun dapat di pastikan bahwa saturnus masa jenis (kepadatan)0,7g/cm3;jadijauh lebih kecil dari pada air dan yang terndah di antra semua planet;sedangkan bumi justru mempunyai massa jenis besar(5,5g/cm3).

Uranus - catatan dasar
jarak sampai matahari 2.872 juta km
penampang 50.800 km
suhu permukaan - 183oc
bulan 5
atmosfer rapat
massa 14.55 massa bumi
rotasi 10 jam 49 menit
kepadatan 1,56 g/cm3
jangka waktu satu tahun 84 tahun bumi


uranus adalah salah satu planet berukuran sedang;garis tengahnya 3,7 kali garis tengah bumi, dan massa 15 kali massa bumi.Jarak rata-rata sampai matahari 2.800 juta km lebih,dan untuk melingkari matahari sepenuhnya memerlukan waktu 84 tahun.planet itu berada demikian jauh dan terpencil dari kita,hingga dengan mata telanjang hanya dapat di lihat dalam keadaan-keadaan yang menguntungkan saja;itu pun dengan susah payah,dan hanya akan kelihatan sebuah bintang kecil ke6 dari golongan besar.

Uranus cukup berat berputar mengelilingi sumbunya,yaitu dalam waktu kurang dari 11jam; karenanya juga mengalamipemepatan yang kuat;kira-kira sama kuat dengan jupiter.Sumbu kutubnya boleh di katakan terletak dalam bidang lintas planet itu.Hal ini berarti bahwa siang dan malam di masing-masing kutubnya berlangsung selama setengah kaliling,jadi 42 tahun;sedangkan pada ekuator memang ada siang dan malam sepanjang5,5 jam,tetapi ada perbedaan besar pada jarak titik-kulminasi matahari. Sementara itu,oleh jaraknya yang lebih jauh,uranus hanya menerima seper-370 bagian dari panas (matahari) yang di terima bumi.Dengan demikian suhu permukaanya yang ytampak,kira-kira adalah 180oc di bawah nol,sepanjang yang telah diketahui,Uranus mempunyai lima buah bulan yang waktu perputarannya berbada antara 13,5 sampai 1,5 hari.ketidakteraturan pada lintasan Uranus telah mengakibatkan penemuan planet neptunus dalam tahun 1846.

Dari penyelidikan-penyelidikan seterusnya tidak ada suatu bukti pun tentang adanya kehidupan (primitif) di Mars; akan tetapi belum ada petunjuk bahwa hal itu tidak mustahil ada di sana (umpamanya berbagai jenis lumut).

Pada penghujung abad yang lalu Mars menjadi perhatian umum setelah ahli astronomi Italia, Sehiaparelli, melihat garis-garis tipis dan gelap pada permukaan planet itu yang mengingatkan pada adanya terusan-terusan. Belakangan terbukti bahwa pandangan itu disebabkan tipu-mata.

Mars mempunyai 2 bulan. Yang terbesar Phobos, mempunyai garis tengah ± 15 km, waktu perputaran sekitar 7 V2 jam, dan jarak rata-rata sampai Mars ± 9.000 km; Deimos, mempunyai garis tengah 8 km, waktu perputaran sekitar 30 jam dan jarak rata-rata sampai Mars sebesar 23.500 km.


Jupiter adalah planet terbesar dalam tata surya kita. Garis tengahnya kira-kira sebelas kali garis tengah bumi; massanya lebih dan 300 kali; waktu perputaran mengelilingi matahari kurang sedikit dan 12 tahun; jarak rata-rata sampai matahari lebih dan lima kali jarak bumi ke matahari. Jupiter tampak sebagai salah satu benda angkasa paling terang di langit yang penub bintang; meskipun dengan teropong kecil sudah kelihatan sebagai sebuah cakram kecil, bukannya sebagai suatu titik cahaya seperti bintang. Dengan teropong-teropong besar dapat dikenali berbagai-bagai perincian pada permukaannya; dan padanya dapat disimpulkan bahwa planet mi berputar pada sumbunya dalam waktu hampir sepuluh jam. Jupiter mempunyai atmosfer rapat, yang kemungkinan terutama terdiri dan gas-gas hidrogen dan helium. Atmosfer mi menampilkan suatu struktur ban dengan noktah merah yang menurut dugaan diakibatkan sebuah Iajur stabil dalam atmosfer.

Bagian yang terlihat dan planet itu adalah lapisan-lapisan paling luar dalam atmosfer ini Bahkan masih belum jeLas apakah Jupiter mempunyai permukaan yang padat, ataukah hanya terdiri dan gas melulu. Jupiter tidak hanya mempunyai satu bulan seperti bumi, akan tetapi menurut yang diketahui tidak kurang dan dua betas buah. Berdasarkan gerak satelit-satelit telah dimungkinkan untuk menetapkan bagaimana kira-kira bangun dan susunan Jupiter.

Jupiter — Catatan dasar
jarak sampai matahari 778 juta kilometer
penampang 141.700 km (pada ekuator)
suhu permukaan -100°C (tidak pasti)
bulan 12
atmosfer rapat
massa 3 17,9 massa bumi
rotasi 9 jam 50 menit 30 detik (ekuator)
9 jam 55 menit 40 detik (tempat lain)
kepadatan 1,327 g/cm3
jangka waktu satu tahun 11,862 tahun bumi


Saturnus — Catatan dasar
jarak sampai matahari 1.426 juta kilometer
penampang 120.000 km (pada ekuator)
suhu permukaan -145°C
bulan 10
atmosfer rapat
massa 95,22 massa bumi
rotasi 10 jam 14 menit
kepadatan 0,71 g/cm3

jangka waktu satu tahun 29 tahun bumi dan 167 hari Saturnus adalah salah satu di antara planet besar. Garis tengahnya hampir sepuluh kali garis tengah bumi, dan massanya 95 kali lebih besar. Jarak rata-ratanya sampai matahari hampir sepuluh kali jarak bumi, dan untuk mengelilingi matahari memerlukan waktu hampir 30 tahun. Saturnus herputar pada sumbunya dalam waktu kira-kira 10½ jam; karena rotasinya yang cepat planet itu sangat memepat; jarak antara kutub-kutubnya menjadi kira-kira 10% lebih pendek daripada garis tengahnya pada ekuator.


jangka waktu satu tahun 29 tahun bumi dan 167 han
Saturnus adalah salah satu di antara planet besar. Garis tengahnya hampir sepuluh kali garis tengah bumi,
dan massanya 95 kali lebih besar. Jarak rata-ratanya sampai matahari hampir sepuluh kali jarak bumi,
dan untuk mengelilingi matahari memerlukan waktu hampir 30 tahun. Saturnus herputar pada sumbunya dalam
waktu kira-kira 10½ jam; karena rotasinya yang cepat planet itu sangat memepat; jarak antara
kutub-kutubnya menjadi kira-kira 10% lebih pendek daripada garis tengahnya pada ekuator.





matahari. Situasi demikian dapat terjadi karena Venus adalah planet dalam.
Bentuk bayangan yang menyerupai sabit itu sudah dapat tertangkap sempurna dengan teropong kecil.

Melalui berbagai penyelidikan dengan wahana ruang angkasa diketahui bahwa Venus tertutup suatu lapisan awan yang tebal. Atmosfernya terutama terdiri dan gas asam arang (93 sampai 97 ½), Atmosfer itu demikian padatnya sehingga pada permukaan Venus berlangsung tekanan sebesar 97 atmosfer. Venus berputar dalam waktu 243 han sekeliling sumbunya dengan arab perputaran yang berlawanan dengan arah perputaran bumi (gerak retrograd).
Dimulai dan matahari, setelah bumi menyusul Mars. Planet mi paling tepat dapat dilukiskan sebagai sebuah gurun merah.
Jangka waktu Mars berputar pada sumbunya adalah setengah jam lebih lama daripada bumi; yaitu 24 jam, 37 menit 23 detik.
Sudut yang dibentuk bidang ekuator Mars (tegak lurus pada sumbu perputaran) dengan bidang tempat perputarannya mengelilingi
matahari adalah 24 derajat, dibandingkan dengan 23¼ derajat pada bumi. Jadi serupa dengan bumi, Mars mempunyai musim.
Tahun Mars - yaitu jangka waktu planet itu menempuh satu kali lintasannya mengelilingi inatahari - adalah 686 han bumi; jarak rata-rata sampai matahari adalah 228 juta km.

Mars mempunyai garis tengah 6.787 km, jadi lebib dan setengah garis tengah bumi. Mars hanya mempunyai atmosfer yang hampa. Pada ekuator Mars terjadi perubahan-perubahan suhu dan -70°
sampai -i- 30° C.

Berkat penyelidikan ruang angkasa, kita mengenal Mars sebagai planet dengan ± 10.000 kawah dengan garis tengah dan 5—1 20 km. Tidak ada tanda bekas-bekas erosi; hal itu menunjukkan bahwa tidak cukup ada satuan-satuan air untuk dapat membentuk sungai, tidak pernah ada samudera ataupun danau. Hal mi ada hubungannya dengan tidak adanya atmosfer yang berarti.

Kap-kap kutub yang kelihatan berwarna putih, kemungkinan terdiri dan suatu lapisan salju asam arang yang sangat tipis. Berlainan dengan bumi, Mars memiliki inti yang tidak aktif, dan kemungkinan sudah mati semenjak jutaan tahun. Hal belakangan mi disimpulkan dan catatan-catatan pengukuran Mariner 4, yang telah membuktikan bahwa di sekeliling Mars tidak ada jalur sinar dan medan magnet yang dapat

Mars — Catatan dasar jarak sampai matahari 228 juta kilometer penampang 6.787 km suhu permukaan -70° sampai + 30°C bulan 2 atmosfer hampa massa 0,1075 massa bumi rotasi 24 jam 37 menit 22,66 detik kepadatan 3,95 g/cm3 jangka waktu satu tahun 686 han 23 jam 31 menit 47 detik

Neptunus adalah sebuah planet dalam tata surya kita, yang setelah Pluto, terletak paling jauh dari matahari.
Planet itu ditemukan akibat ketidakteraturan pada lintasan Uranus.
Jarak rata-ratanya sampai matahari adalah 4.490 juta km; yaitu sebesar 30 kali jarak bumi terhadap matahari.
Waktu perputarannya mengelilingi matahari ialah 165 tahun. Ganis tengah planet mi kira-kira 48.600 km.

Cahayanya sangat lemah sehingga tidak kelihatan dengan mata telanjang.
Neptunus mempunyai atmosfer yang terutama terdiri dan hidrogen dan metan; serta mempunyai dua buah bulan, Triton dan Mereid, yang bergerak dalam arah berlawanan.



Neptunus — catatan dasar
jarak sampai matahari 4.490 juta km
penampang 48.600 km
suhu permukaan - 200°C
bulan 2
atmosfer rapat
massa 17,23 massa bumi
rotasi 15 jam 40 menit
kepadatan 2,47 g/cm3
jangka waktu satu tahun 164,8 tahun bumi



Pinto — Catatan dasar
jarak sampai matahari - 5.910 juta kilometer
penampang 4.500 km atau kurang
suhu permukaan lebih dan 210° C di bawah nol
bulan tidak ada kelihatan
atmosfer tidak kelihatan
massa 0,18 massa bumi
rotasi 6 han 9 jam 16 menit 54 detik
kepadatan 23,5 g/cm3
jangka waktu satu tahun 248,4 tahun bumi



Pluto adalah planet paling luar dalam tata surya kita, yang baru ditemukan tahun 1930. Jarak rata-rata sampai matahari kira-kira 40 kali jarak bumi-matahari (jadi sebesar 40 satuan astronomi).

Meskipun jarak ini lebih jauh daripada jarak rata-rata Neptunus, akan tetapi lintasan Pluto sangat eksentris; sehingga kadang-kadang planet itu berada lebih dekat pada matahari daripada Neptunus. Meskipun Pluto adalah salah satu dan antara planet luar,
yang semuanya kecuali Mars lebih besar daripada bumi, namun ukurannya adalah antara Mercurius dan Mars: garis tengah agak kurang dan 4.500 km (kira-kira setengah dan garis tengah bumi). Waktu perputaran mengelilingi matahari adalah248 tahun lebih; karena itu geraknya dalam lingkungan bintang-bintang di langit sangat lamban bila dibandingkan dengan gerak planet-planet lain.
Cahaya Pluto sangat kurang dan hanya dapat kelihatan dengan teropong-teropong besar.
 
Bulan

BULAN​


s_full-moon.jpg


Bulan adalah benda ruang angkasa yang mengelilingi bumi dalam waktu tidak sampai empat minggu, pada jarak rata-rata 384.000 km (kira-kira 60 kali jan-jan bumi),
melalui suatu lintasan yang hampir berbentuk lingkaran.

Bulan merupakan benda dingin yang buLat dengan garis tengah 3.476 km (kira-kira seperempat garis tengah bumi, dan kira-kira seperempat ratus garis tengah matahari).

Bahwasanya kendati demikian bundaran bulan di langit tampak hampir sama besar dengan bundaran maiahari, adalah karena matahani berada pada jarak empat ratus kali lebih jauh dan bumi dibandingkan bulan.
Bulan tidak mempunyai atmosfer. Bulan adalah sebuah benda gelap yang tidak inetnancarkan cahaya dan dirinya sendiri. Dan bumi hanya kelihatan bagian permukaan bulan yang disinani matahani.

Bilamana dilihat dan bumi, bulan berada di pihak yang sama dengan matahari, hagian yang disinari matahari (yang letaknya memang sangat lebih jauh daripada bulan) adalah permukaan bulan yang membelakangi bumi.
Dengan demikian dan bumi bulan kelihatan gelap, artinya:
tidak tampak; keadaan itu dinamakan bulan baru. Jika dilihat dan bumi, bulan berada pada pihak yang berlawanan dengan matahani, bagian yang kelihatan justru bidang permukaan bulan yang diterangi matahari; keadaan ito dinamakan bulan purnama.

Pada waktu-waktu di antaranya, hanya sebagian dan permukaan bulan yang diterangi matahari; keadaan-keadaan tersebut dinamakan menurut urutan kuartir pertafna dan kuartir terakhir. Batas antara bagian bulan yang diterangi dan yang tidak diterangi dinamakan terminator.

Gerhana bulan tenjadi jika bulan berada dalam kerucut bayangan bumi dan penyinaran matahari; keadaan demikian hanya mungkin pada waktu bulan purnama; jadi pada waktu bumi berada antara bulan dan matahari. Dengan mata telanjang kita sudah dapat me]ihar noda-noda gelap yang tidak teratur pada bulatan bulan. Dengan teropong-teropong astronomi yang besar, pada permukaan bulan akan kelihatan lebih banyak lagi liku-liku. Bulan ternyata ditaburi sejumlah besar kawah besar-kecil yang boleh dikata berbentuk lingkaran dan lingkar pegunungan (lingkar pegunungan Langrenus). Di samping itu terdapat juga pegunungan-pegunungan yang bentuknya kurang teratur. Mengenai terjadinya kawah-kawah itu, orang masih meraba-raba. Sernula diduga terjadi karena hamburan meteorit; kini sedang diteliti juga kemungkinan adanya aktivitas vulkanik di bulan. Noda-noda yang gelap itu ternyata dataran luas yang berwarna lebih gelap daripada lingkungannya. Dataran ito dinamakan “lautan” (Lat.: nare = laut).

Namun sama sekali tidak mungkin disamakan dengan lautan atau samudera di bumi; mengingat di bulan tidak ditemukan adanya air.

Tepat pada waktu bulan berpotar satu kali pada sumbunya, diselesaikannya pula peredaran mengelilingi bumi.

Hal itu berarti bahwa dan bumi kita selalu melihat bagian permukaan yang sama dan bulan. Daerah-daerah pada pinggir bulatan bulan tidak selalu kelihatan, karena bulan melakukan gerakan-gerakan “mengangguk” dan “menggeleng”. Jadi bagian belakang bulan tidak kelihatan dan bumi. Namun berkat perkembangan bulan-bulan buatan, dimungkinkan untuk mengetahui barang sesuatu dan bagian belakang ini, hal ini untuk pertama kali terjadi dalam bulan Oktober 1959 (Loenik
III Rusia).

Penerbangan Natal (1968) yang dilakukan pesawat ruang angkasa berawak, Apollo 8, dan Amerika telah menghasilkan gambar dan sebagian besar bagian belakang bulan.

Pesawat Apollo 11 berhasil mendaratkan manusia pertama di bulan (20 Jul 1969). Sesudah dilakukan berbagai penyelidikan terhadap contoh-contoh tanah bulan yang diangkut, ternyata tidak ditemokan tandatanda kehidupan.
Memang berdasarkan contoh-contoh batu-batuan yang tersimpan sekarang ini, dapat ditetapkan bahwa umur bulan adalah 4,6 milyar tahun, Mineral-mineral yang ada di dalamnya menunjukkan persamaan sedemikian besar dengan mineral sejenis di bumi, sehingga mudah dikenal.

Lebih lanjut dalam contoh-contoh dan bulan itu telah ditemukan empat mineral baru. Umur 4,6 milyar tahun tersebut dianggap berlaku pula bagi bumi dan planet-planet yang lain dan tata surya.

Tidak kurang dan 3,6 milyar tahun yang lalu bulan membeku dan keadaan cair. Sewaktu perjalanan ke bulan tercatat penyimpangan gaya berat pada beberapa tempat di bulan; penyelidikan dengan seismograf pun menunjukkan bahwa bulan bukan berupa massa homogen.
 
Bls: Bulan

bulan adalah pangkalan alien dan ufo di bumi

karena jarak bumi dan bulan yang begitu dekat jarak nya
 
Back
Top