Motif mendapatkan kekuasaan ekonomi

gerimis

New member
Motif mendapatkan kekuasaan ekonomi​

Motif ini mendorong seseorang untuk mendapatkan kekuasaan dalam bidang ekonomi. Umumnya dimiliki oleh pedagang besar. Misalnya, para pedagang besar ingin memperoleh kekuasaan di bidang ekonomi, maka barang dan jasa yang dimiliki diusahakan untuk lebih laku terjual dan lebih disukai konsumen, serta mampu menguasai pasar. Jadi, seseorang untuk mendapatkan kekuasaan ekonomi, harus menguasai lapangan-lapangan perekonomian, dan memperluas usahanya sampai ke beberapa daerah.
 
Tindakan ekonomi yang dilakukan oleh manusia selalu didorong oleh suatu alasan tertentu. Alasan yang mendorong manusia melakukan kegiatan ekonomi ini bisa bersifat ekonomi dan non-ekonomi. Alasanyang bersifat ekonomi biasa disebut motif ekonomi, sedangkan alasan yang bersifat non-ekonomi biasa disebut motif nonekonomi.

Jadi apa yang dimaksud dengan motif ekonomi?.

Motif ekonomi diantaranya adalah motif sosial, motif pendidikan, motif penghargaan, motif kekuasaan, motif kedamaian, motif kedudukan dan motif keamanan. Mari kita lihat lebih dalam satu per satu motif. Motif Ekonomi untuk mendapatkan keuntungan merupakan alasan yang dimiliki oleh hampir semua makhluk ekonomi yang melakukan tindakan ekonomi.

Misalnya Bu Aminah adalah pedagang sayuran. Ia memiliki motif ekonomi mendapatkan keuntungan maka ia berusaha menjaga kualitas barang dagangannya tetap baik, membawanya di pasar, dan menawarkannya kepada calon pembeli. Jika dagangannya laku, ia akan memperoleh uang dan sebagian dari uang tersebut merupakan keuntungan atau laba. Apa yang dimaksud laba bukan? Selisih antara Harga Jual dan Harga Beli dimana Haga Jual lebih besar dari harga beli Contoh lain adalah seorang pengusaha tempe dan tahu. Ia menghasilkan tempe dan tahu melalui serangkaian proses produksi


PENGERTIAN Motif Ekonomi adalah dorongan /alasan sesorang melakukan tindakan ekonomi untuk mendapatkan keuntungan

Ada biaya untuk membeli bahan baku kedelai, ragi, bahan bakar, membayar karyawan, biaya listrik di pabriknya, dan lain-lain. Agar memperoleh laba, pengusaha tersebut menjual produknya tentu dengan harga yang lebih tinggi dari biaya-biaya yang sudah dikeluarkannya.

Bu Nita seorang guru, selain berharap dapat memperoleh gaji sebagai imbalan bekerja (motif ekonomi!), ia juga memiliki motif pendidikan yaitu mencerdaskan, memberikan keterampilan dan mendidik moral para siswanya. Maka ia akan bekerja dengan sungguhsungguh, peduli, dan mencintai para siswanya.

Jika seorang guru tidak memiliki motif pendidikan maka ia hanya akan bekerja untuk mencari uang sebanyak-banyaknya tanpa menghiraukan anak didiknya. Contoh lain, siswa yang baik akan belajar dengan tekun karena memiliki motif pendidikan untuk mengembangkan dirinya. Maka, Motif Pendidikan muncul dalam diri seseorang yang melakukan tindakan ekonomi karena didorong oleh alasan ingin meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikapnya baik bagi orang lain ataupun dirinya sendiri. Ada motif lain yakni dorongan untuk membantu orang lain tanpa pamrih atau motif sosial. Jika kalian masih ingat cerita Pak Siregar, pengusaha jeruk di Medan, kalian tentu mengerti bahwa ia memiliki motif sosial dengan memberi pekerjaan pada para pemuda di sekitarnya.
Contoh lainnya adalah seorang pengusaha yang menyisihkan sebagian dari keuntungan usahanya untuk disumbangkan ke panti asuhan dan korban bencana alam. Pengusaha ini selain memiliki motif ekonomi mencari laba namun juga memiliki motif sosial. Bisakah kalian mencari contoh motif sosial yang lain?

Seorang atlit akan berusaha sekuat tenaga untuk memenangkan pertandingan karena selain mendapat bonus atau hadiah uang (motif ekonomi!) ia berharap bisa mendapatkan penghargaan atau diakui oleh orang lain sebagi atlit yang berhasil. Seorang penyanyi berharap mendapat penghargaan dari para penggemarnya. Siswa yang belajar dengan rajin dan tekun, memiliki motif penghargaan ketika ia berharap bahwa apa yang dikerjakannya akan diakui dan mendapatkan pujian dari orang tuanya. Seseorang yang melakukan tindakan ekonomi dengan dorongan ingin mendapatkan penghargaan atau pengakuan atau pujian dari orang lain, maka motif yang dimilikinya adalah Motif Penghargaan. Bagaimana dengan kalian? Apakah ada yang memiliki motif penghargaan ketika belajar? Jika diantara kalian ditanya apakah sudah puas dengan apa yang kalian miliki saat ini? Mungkin sebagian besar akan menjawab belum. Kalian masih ingin memiliki banyak hal, ingin bersekolah lebih tinggi, dan seterusnya.
 
Back
Top