[CERBUNG] KUTUKAN SANG GURU -end-

Cuaca pagi di sekitar gunung halimun hari itu mendung sekali,awan tebal hitam dan pekat menyelimuti seluruh pelosok,sehingga memberikan kesan bahwa hari telah senja,seorang kakek tua memakai cawat dan kain kuning yang di selempangkan berdiri memandangi alam sekitar,sambil mengelus-elus janggutnya yang telsh memutih itu ia berkata,"hm...nampaknya cuaca hari ini tidak bersahabat,ataukah ini merupakan suatu pertanda?semoga saja semua akan baik-baik saja",tiba-tiba dari dalam gubug keluar seorang pemuda berusia kira-kira delapan belas tahun menghampiri si kakek,"kanjeng guru aku sudah siapkan peralatanya,sekarang apa lagi yang harus murid lakukan?",si kakek yang di panggil guru oleh si pemuda menoleh dan berkata,"kalau begitu permana,sekarang lekas kau tempa keris layang jagat,setelah itu bawa kehadapanku",mendengar perintah gurunya si pemuda yang bernama permana segera masuk dan melaksanakan tugasnya,setelah semuanya selesai permana lalu menyerahkan keris layang jagat ke tangan gurunya.

Sang guru mengusap-usap keris itu dan dengan cermat ia membersihkannya,keris itu memancarkan sinar kekuningan yang menggidikkan namun tampak terlihat berwibawa,"permana,kau tau bahwa aku yang sudah tua ini tidak dapat berbuat sesuatu terhadap kerajaan,maka dari itu aku buatkan keris layang jagat ini untuk di serahkan kepada sri baginda di pajajaran,karena hanya itu yang dapat kulakukan sebagai baktiku pada kerajaan,sekarang lekas kau antarkan keris ini kepada sri baginda",setelah sang guru menyarungkan kerisnya ia serahkan benda itu kepada permana,"tapi ingat permana,kau harus berhati-hati jangan sampai keris itu jatuh ketangan orang yang salah,sebab barang siapa yang memegang keris itu,meskipun orang tersebut awam dan tidak mempunyai kepandaian,maka dia akan menjadi seorang yang tangguh dan sakti karena pengaruh keris itu,jadi kau harus waspada di perjalanan dan jangan sampai di curi orang",permana menjadi terkagum-kagum mendengar kehebatan keris layang jagat yang di buat oleh gurunya itu.

Ketika permana masuk ke kamarnya untuk mempersiapkan bekal di perjalanan fikiranya tertuju kepada keris yang berada di genggamannya,dia mulai berhayal jikalau saja keris itu menjadi miliknya sudah barang tentu dia akan menjadi orang hebat di delapan penjuru angin,sebab permana hanyalah seorang pemuda biasa yang tidak memiliki kepandaian ilmu beladiri sedikitpun,selama ini dia tinggal di pondok bersama gurunya hanya untuk membantu gurunya mencari kayu bakar dan berburu atau menempa keris-keris yang di buat oleh gurunya,setan dalam dirinya mulai berkata,"sebaiknya kau ambil saja keris itu,kalau kau takut kepada gurumu,singkirkan saja orang tua itu",bisikan itu terus terngiang-ngiang di telinga permana,akhirnya fikiran jahat berhasil merasuk dan menguasai jalan fikirannya,ketika permana ke luar kamar dia melihat gurunya sedang bersemadi di atas balai bambu,lalu terdengar bisikan kembali di telinga permana,"inilah saat yang tepat bagi mu untuk menyingkirkan orang tua itu".

Permana mendekati gurunya yang sedang hidmat bersemadi,lalu dengan sabatnya dia hujamkan keris itu ke dada sang guru,"hekk...,pemuda haram jadah!,berani-beraninya kau berbuat begini rupa,ingat pemuda dajjal kau akan mampus oleh keris ini",sang guru hendak memegangi keris yang menancap di dadanya untuk menusukkannya ke permana,namun segera saja permana mencabutnya kembali dan menghujamkan lagi keris layang jagat ke tubuh gurunya berkali-kali hingga orang tua itu roboh mandi darah,seketika itu juga permana merasakan tubuhnya bergetar dan terasa lebih enteng,ada hawa aneh sakti yang menjalar ke sekujur tubuhnya,ini adalah pengaruh keris layang jagat yang di genggamnya,kemudian keris layang jagat yang berlumuran darah itu ia bersihkan dan di sarungkannya kembali,lalu permana melarikan diri ke jurusan utara di iringi petir yang menyambar-nyambar dan hujan yang turun dengan lebat dan derasnya.

Permana terus saja berlari dan ketika ia melihat sebuah gubuk kecil di pematang sawah segera saja ia berhenti lalu beristirahat sejenak,ia timang-timang keris layang jagat itu sambil tersenyum,"ha..ha..ha...dengan keris ini aku bisa merajai dunia persilatan",namun tiba-tiba permana menjadi terkejut,karena tiga sosok lelaki berpakaian serba hitam sudah berdiri di hadapannya,ketiga lelaki itu masing-masing membawa sebilah golok besar-besar,lelaki yang pertama bercambang bawuk,sedangkan yang kedua berkumis melintang,dan yang ketiga berkepala botak,lalu lelaki yang berkepala botak berkata ke pada permana,"hei bocah,lekas kau serahkan keris itu kepada kami secara baik-baik!,kalau tidak terpaksa aku turunkan tangan kasar terhadapmu!",permana hanya tersenyum mendengar gertakan orang,"memangnya kalian ini siapa?,datang-datang sudah mau merampas",lalu si cambang bawuk menyahuti,"puahh...pemuda tolol,asal kau tau saja,sekarang kau berhadapan dengan tiga golok setan,sebelum kau kami buat celaka lekas kau serahkan keris itu".



(BERSAMBUNG)
 
Last edited:
KUTUKAN SANG GURU (Bagian 2)

Di ancam begitu rupa permana tidak gentar ataupun takut,"owh..ternyata hanya tiga setan kesasar rupanya,kalian bertiga sebaiknya menyingkir dari hadapanku atau kalian akan mampus!",marahlah tiga golok setan di ejek begitu rupa,"bangsat!,ayo kita habisi saja pemuda ini!",lalu ketiga orang itu membabatkan goloknya ke arah permana,namun karena pengaruh keris layang jagat yang berada di tangan permana bisa keluar dari gubug dengan melompat dan mendarat dengan entengnya,sehingga selamatlah dia dari kepungan tiga golok besar itu,melihat hal itu tiga golok setan menjadi terperangah,"kalian lihat,pemuda itu ternyata punya ilmu simpanan juga,cepat pergunakan jurus mengurung malaikat,aku akan mencoba merampas keris itu",yang berkata adalah si cambang bawuk kepada dua kambratnya,lalu ketiga orang itu kembali menyerbu permana dari tiga jurusan,si kepala botak menyerang dari belakang,si kumis melintang dari arah depan,sedangkan si cambang bawuk menyerang dari samping sambil berusaha merebut keris di tangan permana.

Sadar akan adanya bahaya permana melompat beberapa tombak lalu sabatkan keris layang jagat,sinar kuning berkilauan menderu-deru kian kemari,"arrgghh..",terdengar dua pekikan menggidikkan,si kepala botak pegangi lehernya yang terluka lalu tak berapa lama tubuhnya terkapar dengan darah mengucur dari lehernya,lain lagi dengan si kumis melintang,dia mati dengan perut robek dan usus berbusaian,begitu sebatnya gerakan permana tadi sehingga lawan-lawannya tak menduga akan datangnya serangan,kini tinggal si cambang bawuk sendirian,wajahnya mendadak berubah pucat dan keringat dingin mengucur dari tubuhnya,dia tak menduga begitu mudahnya permana membunuh dua kambratnya itu,sungguh luar biasa kehebatan keris layang jagat di tangan permana,lalu tanpa pikir panjang lagi si cambang bawuk hendak berusaha untuk melarikan diri,tapi baru saja dia akan bertindak terdengar sentakan,"mau lari kemana kau!",permana berkelebat melesat menyerang si cambang bawuk,tak ada jalan lain lagi baginya selain harus berhadapan dengan permana.

Si cambang bawuk berusaha menangkis serangan keris permana dengan goloknya,namun kasip golok yang di gunakan untuk menangkis itu terbelah dan keris layang jagat terus menembus ke dadanya,"hekkk..",darah kental berbuku-buku keluar dari mulutnya,dan tubuh si cambang bawuk melosoh lalu tak bergerak lagi,permana tersenyum menyeringai melihat hal itu,"dasar orang-orang tolol!di beri kesempatan hidup malah mencari mampus",lalu permana menggeledah pakaian mereka bertiga,fikirnya barangkali ada beberapa kantung uang,benar saja dugaan permana,dia berhasil menemukan lima kantung uang dari pakaian tiga golok setan,"uang ini akan kupergunakan untuk membeli pakaian dan perbekalan dalam pengembaraanku,mulai sekarang aku akan mengembara dan menantang tokoh-tokoh rimba persilatan,akan ku kalahkan mereka satu persatu,ha..ha..ha..",dengan ponggah dan piciknya permana begitu yakin,apalagi kini dia memiliki keris layang jagat di tangannya,dan begitulah permana yang terus mengembara untuk menjajal keris layang jagat dan mengalahkan tokoh-tokoh rimba persilatan.

Hutan itu di penuhi dengan pepohonan yang rindang dan lebat sehingga udara sejuk begitu terasa,seorang pemuda berjalan menyusuri hutan itu dengan santainya dan sambil bernyanyi-nyanyi tak karuan,rambutnya yang panjang sebatas leher,berkulit putih dan berwajah cakap,di bahu kirinya ia membawa buntalan yang berisi beberapa helai pakaian dan makanan,dan di punggungnya terselip sebilah pedang yang gagangnya terukir seekor naga melingkar berlapis emas,pemuda itu yang tidak lain adalah jaka adanya yang sedang melakukan pengembaraan,namanya semakin terkenal saja di rimba persilatan,apalagi setelah tersirap kabar bahwa ia berhasil mengalahkan beberapa tokoh-tokoh silat sakti dari tanah sebrang,sebenarnya semenjak jaka berhasil membantu menggagalkan pemberontakan di tanah makassar(untuk mengetahui kisah lengkapnya harap baca serial jaka arya santanu,pendekar pedang naga ungu yang berjudul "BANJIR DARAH DI LOSARI")ia akan menyudahi pengembaraannya,namun gurunya kiyai telingsing berpesan agar ia terus memberantas angkara murka dan menegakkan keadilan,sekaligus menambah pengalamannya di dunia persilatan.

Ketika sedang asyik-asyiknya bernyanyi tiba-tiba jaka hentikan langkahnya,dari atas pohon besar terdengar suara orang tertawa,"hik..hik..hik....hai anak muda,naiklah ke atas sudah lama kita tidak berjumpa,hik..hik..hik..",lalu jaka menengadah dan melihat ke atas pohon besar dimana suara itu berasal,dilihatnya seorang kakek memakai cawat dan memegang bumbung anggur,"setan mabuk!",desis jaka,kemudian ia melesat dengan entengnya ke pohon besar di mana setan mabuk berada,lalu jaka menjura hormat kepada orang tua itu dan duduk berhadap-hadapan,"kek,bagaimana kabarmu?",jaka bertanya kepada setan mabuk,"kau lihat diri tua ini masih sehat-sehat saja anak muda,hik..hik..hik..",setan mabuk meneguk anggurnya lalu berkata kembali,"jaka,aku akan menceritakan sesuatu,tapi sebelumnya aku mau bertanya kepadamu,apakah kau mau menolongku?",yang ditanya terdiam sesaat lalu berkata,"kalau orang mau minta tolong masakan aku tolak?,aku bersedia kek,sekarang apa yang mau kau ceritakan?",si kakek tersenyum sambil manggut-manggut.



(BERSAMBUNG)
 
Last edited:
KUTUKAN SANG GURU (Bagian 3)

Kemudian setan mabuk memulai ceritanya kepada jaka,"beberapa waktu lalu aku menyambangi sobatku ki sulur di puncak gunung halimun,tapi aku di buat terkejut karena yang kutemui adalah mayat ki sulur dalam keadaan mengenaskan,tubuhnya penuh luka,lalu aku teringat akan keris layang jagat yang dibuat ki sulur untuk di berikan kepada sri baginda di pajajaran",setan mabuk meneguk anggurnya lalu melanjutkan ceritanya kembali,"setauku ki sulur mempunyai seorang murid bernama permana,aku menaruh wasyangka bahwa permana yang telah membunuh gurunya sendiri dengan keris layang jagat itu,karena keris itu lenyap bersamaan dengan hilangnya permana,aku sudah berusaha mencarinya kemana-mana tapi tetap tak kutemukan,dan benar saja dugaanku itu jaka,akhir-akhir ini dunia persilatan di gemparkan oleh seorang pemuda sakti yang membawa keris yang menantang tokoh-tokoh persilatan,baik itu dari golongan hitam maupun golongan putih,setelah kuselidiki ternyata pemuda yang di maksud memang benar permana adanya yang membawa keris layang jagat",setan mabuk terbatuk-batuk sesaat lalu meneguk lagi anggurnya.

Jaka terdiam sesaat setelah mendengar cerita setan mabuk lalu berkata,"lantas pertolongan apa yang akan kau minta dariku kek?",si setan mabuk usap-usap janggutnya yang panjang seraya berkata,"kau harus mencari permana dan meminta keris itu kembali,lalu kau serahkan keris itu kepada sri baginda di pajajaran,kalau dia menolak menyerahkan keris itu secara baik-baik pateni saja manusia terkutuk itu,hik..hik..hik..",setan mabuk tertawa mengekeh sedangkan jaka kernyitkan keningnya,"kenapa tidak kau sendiri saja yang melakukannya kek?",setan mabuk meneguk anggurnya dan menyahuti,"aku yang sudah tua ini tidak mau ikut campur lagi urusan kekotoran dunia,aku mau beristirahat dari dunia persilatan seperti gurumu itu,hik..hik..hik...,jaka,aku yakin kau pasti sanggup melakukan tugas ini,apalagi ini menyangkut urusan kerajaan",menimbang beberapa lama akhirnya jaka mengangguk dan bersedia melakukan tugas yang di berikan setan mabuk kepadanya,tapi ketika jaka hendak mengatakan sesuatu setan mabuk sudah tak ada di tempatnya lagi,hanya suara kekehannya saja yang terdengar dari kejauhan,jaka geleng-gelengkan kepalanya lalu segera melompat turun dan melanjutkan perjalanannya kembali.

Jaka berjalan melewati bebatuan yang licin itu dengan santainya,kalau bukan orang yang berkepandaian tinggi pastilah dia akan jatuh tergelincir,lalu tak berapa lama ia melihat sungai yang berair jernih dan berniat untuk mencuci muka,tapi ketika ia sedang mencuci muka satu sentakan terdengar dari arah belakang,"hai pemuda!",jaka segera berdiri lalu menoleh ke arah di mana suara itu berasal,dilihatnya seorang pemuda menggenggam sebilah keris yang memancarkan sinar kuning menggidikkan,"dilihat dari dandananmu agaknya kau orang dunia persilatan,aku menantangmu bertanding!",yang berkata adalah pemuda di hadapan jaka,"apakah kau orangnya yang bernama permana?dan keris itu adalah keris layang jagat?",sebenarnya jaka hanya menerka-nerka saja,"tidak salah,aku memang permana dan ini adalah keris layang jagat",rupanya dugaan jaka memang betul adanya bahwa pemuda itu adalah permana,kini tak perlu lagi jaka repot-repot mencari permana,karena pemuda itu sekarang berada di hadapannya,"permana,aku di utus untuk meminta keris layang jagat secara baik-baik agar bisa kuserahkan kepada sri baginda di pajajaran,sekarang berikan keris itu kepadaku dan bertaubatlah".

Kaget juga permana mendengar perkataan jaka,sebab darimana pemuda itu mengetahui tentang keris layang jagat yang ada ditangannya,"puahh..kalau kau mau keris ini,langkahi dulu mayatku!",kemudian dengan entengnya permana melompat melesat menyerang jaka,pertarungan pun tak dapat di hindari dan berlangsung sengit,permana terus sabatkan kerisnya yang memancarkan sinar kuning ke seluruh bagian tubuh lawannya,sedangkan jaka pergunakan jurus naga menangkis badainya untuk menghindar dari serangan senjata lawan,begitu hebatnya gerakan dua pemuda itu sehingga hanya bayang-bayang mereka saja yang terlihat saling berkelebat kian kemari,dua puluh jurus telah berlalu dan jaka masih mengandalkan tangan kosong,"bret..",pakaian jaka sebelah lengan kanan sobek tersambar keris di tangan lawan,meskipun hanya mengenai pakaiannya namun hawa panas keris itu begitu terasa,"bukk..",belum habis rasa terkejut jaka satu hantaman mendarat di dada nya sehingga membuat ia mundur beberapa tombak lalu atur jalan pernafasannya,kemudian jaka lipat gandakan tenaga dalamnya dan hantamkan pukulan naga biru,selarik sinar biru menggidikkan melesat ke arah permana.

Tapi permana berhasil menghindar dan pukulan naga biru itu melesat menghantam pohon besar hingga tumbang,melihat hal itu jaka mulai pergunakan pedang naga ungunya,sinar ungu menggidikkan menyelimuti pedang itu,dan pertarungan pun di mulai kembali,"trang..trang..",dua senjata sakti saling beradu sehingga bunga api memercik keluar,jurus demi jurus telah di lalui namun tak satupun dari mereka yang kalah,nampaknya pertarungan itu berlangsung seimbang karena mereka berdua sama-sama kuat,jerih juga jaka melihat lawannya yang semakin gencar dan ganas menyerangnya,kemudian jaka berkelebat mundur beberapa tombak untuk mempergunakan jurus simpanannya,yaitu delapan naga mengurung bukit,tubuhnya laksana di gulung dan dilindungi angin topan prahara,di tambah gerakannya yang menjadi lebih cepat dan enteng,lalu jaka menyerang musuhnya dari delapan arah dengan gerakan kilat yang tak terduga,"arrgh..",terdengar pekik permana,tubuhnya penuh luka dan mengerikan,lalu permana megap-megap sesaat dan tubuhnya tak bergerak lagi kutukan ki sulur bagi nya telah berlaku,jaka menghela nafas panjang kemudian mengambil keris layang jagat lalu menyarungkannya,"maaf sobat,aku terpaksa membunuhmu",lalu jaka pergi meninggalkan tempat itu untuk menuju pajajaran.



TAMAT
 
Last edited:
Back
Top