[cerpen] Hadiah Untuk Kalian

Claus begitu resah dan gelisah,wajahnya terlihat murung,rupanya dia sedang memikirkan apa yang harus di berikan untuk para adik-adik angkatnya,peter sobatnya hanya memperhatikan sambil geleng-gelengkan kepalanya,

"hei,ada apa denganmu hari ini??tidak seperti biasanya?",

claus memandang sobatnya itu dengan wajah sedih,"peter kau tau aku punya beberapa adik-adik angkat yang sudah ku anggap sebagai adikku sendiri",

peter mengangguk,"ya aku tau hal itu,lalu apa yang membuatmu gundah dan resah?",claus menghela nafas panjang dan suasana menjadi hening sesaat.

"Peter kau tau sebagai kakak aku merasa tidak berguna,karena setiap mereka semua sedang bersedih dan ada masalah aku tak ada disisi mereka,dan tidak bisa menghibur mereka,bodohnya aku ini",

peter tersenyum melihat sobatnya itu sambil menepuk bahunya,

"tidak claus,kalau aku perhatikan kau itu selalu perhatian kepada mereka,bahkan mungkin kalau aku boleh kategorikan kau termasuk kaka yang baik untuk mereka,sudahlah kawan,kau jangan berfikiran yang tidak-tidak lagi,aku salut kepadamu karena kau sanggup mengemban tugas sebagai seorang kaka".

Claus semakin murung mendengar ucapan peter lalu berkata,

"iya,tapi itu menurutmu,kalau menurutku tetap saja aku ini payah dan bodoh",

peter termenung melihat sobatnya itu,dia tau betapa sedihnya perasaan claus yang sedang merasa kepayahan,ingin sekali dia membantu claus tapi bingung bagaimana caranya,

"baiklah kawan,aku mengerti perasaanmu,terserah kau mau berfikiran apa saja,yang penting kau tetap sobat terbaikku,sekarang lebih baik kita pulang saja karena hari sudah mulai gelap",lalu mereka pulang ke rumah masing-masing.

Siang itu claus mengajak peter ke toko untuk membeli boneka sebagai hadiah untuk para adik-adiknya,setelah mereka membeli beberapa boneka dan membungkusnya,claus dan peter pergi ke cafe untuk bersantai sambil berbincang-bincang,

"peter aku sangat senang karena akhirnya aku bisa memberikan sesuatu untuk mereka walaupun tidak seberapa",

peter tersenyum melihat sobatnya itu,"hm..tapi kasih sayangmu terhadap mereka itu sangat mahal dan tak ternilai claus,kurasa itu sudah sangat berharga",claus hanya terdiam sambil menyantap makanannya.

Dalam perjalanan pulang kedua sahabat itu terus tertawa sambil bercanda,namun tiba-tiba claus terjatuh tapi dengan sigap peter menangkap tubuh claus,

"hei,kau kenapa kau sakit?",tanya peter,

sambil pegangi dadanya claus menjawab,"aku tidak apa-apa peter,aku baik-baik saja",

baru saja claus berkata dia terbatuk-batuk dengan mengeluarkan darah kental dari mulutnya,peter nampak panik melihat sobatnya itu,

"kau bohong,kau sakit parahkan?",lalu segera saja peter merangkul dan membopong claus menuju kerumahnya.

Dalam pembaringan claus masih terbatuk-batuk,ibu dan kakaknya terlihat syock dan sedih melihat keadaan claus,sedangkan peter hanya berdiri memandangi sobatnya itu,lalu claus memandang dan berkata kepada peter sambil tersengal-sengal,

"peter,maukah kau berjanji kepadaku?",peter mengangguk,

"apapun yang terjadi nanti kau harus serahkan boneka-boneka itu kepada para adik-adik angkatku,kau mau kan menolongku?",

peter mengerti maksud claus lalu berkata,"baiklah sobatku,aku berjanji akan mengantarkan boneka-boneka itu kepada adik-adikmu".

Dua hari kemudian...

Peter bertemu dengan para adik-adik angkat claus di sebuah taman,

"ini ada pemberian dari kaka kalian,silahkan ambil",peter menyerahkan boneka-boneka yang telah di bungkus kepada mereka semua,lalu salah satu dari adik angkat claus bertanya,

"dimana kaka?",peter tersenyum mendengar kata-kata itu lalu menjawab,

"kalian ingin melihat kaka kalian?"

,semua adik-adik angkat claus mengangguk,

"baiklah,kalau kalian ingin melihat kaka kalian ikuti aku",peter menyambung,

lalu mereka semua mengikuti peter,ketika tiba di tempat peter menunjuk sebuah makam dan berkata dengan nada tergetar,

"kalian lihat makam itu?di sanalah sekarang kaka kalian tertidur dengan tenang".

Hari itu derai air mata dan isak tangis menjadi satu.



SEKIAN
 
Last edited:
Re: (cerpen)Hadiah Untuk Kalian

[lang=en]What a pity, the story ends sadly. >:'( How did you composed this story, was it by your imagination or the real story that there is in your life, actually?[/lang]
 
Back
Top