4 perbedaan jatuh cinta dgn kagum

Raniiagel

New member
Setiap orang memang memiliki waktunya sendiri untuk memutuskan jatuh cinta menjadi pilihan untuk mencintai. Tetapi tak jarang juga pilihan itu diwarnai oleh euforia perasaan yang kemudian diakhiri dengan berakhirnya hubungan secepat kilat. Alhasil kita merasa salah memilih dan menangis berminggu-minggu karena menyesali keputusan yang telah diambil.


Tetapi sebenarnya ada cara untuk mengukur apakah kita terlalu cepat jatuh cinta sehingga proses mendefinisikan cinta menjadi terburu-buru. Dan cara itu adalah:

Kenali perbedaan antara jatuh cinta dengan kagum

Menurut Lynn Harris, penasehat hubungan yang menulis buku He Loved Me, He Loves Me Not, jatuh cinta dan kagum pada seseorang hanya dipisahkan oleh garis tipis. Bahkan tak jarang keduanya datang secara bersamaan.

Itu mengapa kita perlu bertanya pada diri kita sendiri, apakah kita sangat nyaman untuk berada di sampingnya? Tak hanya sekadar nyaman, tapi juga bebas untuk menjadi diri sendiri serta memberikan kebebasan yang sama pada calon cinta baru kita

Karena sebuah hubungan akan selalu diwarnai dengan kekurangan dan kelebihan dari dua belah pihak, maka yang perlu kita pertimbangkan adalah seberapa siap kita dan calon pasangan menerimanya.

Amati speed perkenalan yang kita gunakan

Sebenarnya kita yang paling mengerti seberapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengenal lawan jenis yang kemudian diikuti dengan keputusan mencintainya. Jika memang dirasa terlalu cepat, jangan sungkan untuk mengatakannya pada calon pasangan. Katakan saja bahwa kita butuh mengenal dia dengan ritme yang kita miliki

Waspada reaksi impulsif

Tanpa kita sadari, saat tengah melakukan pendekatan dengan seorang laki-laki, biasanya kita akan menghubungi dia sesering mungkin. Dalam sehari bisa jadi ada lebih dari 5 telepon dari kita yang masih harus dilengkapi dengan SMS singkat hanya untuk bertanya, “Sudah makan?”

Menurut Harris, telepon dan SMS yang terlalu sering dalam satu hari bisa diinterpretasikan salah oleh "target" kita. Pelankan kecepatan kita, dan nikmatilah momen dimana kita benar-benar bisa bercerita banyak hanya dengan satu kali telepon
Saat respons dari calon pasangan sudah terlihat positif, kita bisa meningkatkan intensitas perhatian melalui telepon dan SMS. Bahkan saat kita sudah resmi pacaran, semua itu bisa kita ekspresikan dengan lebih leluasa

Jangan terlalu sering membicarakan masa depan

Jika kita belum resmi berpacaran dengan si dia, pembicaraan mengenai membentuk sebuah keluarga bukanlah topik yang cukup pas. Terlebih jika kita terlalu sering memancing topik tersebut. Ini akan mengesankan kita hanya ingin resmi menyandang status in a relationship

Bila terlalu sering membahas topik ini, pola interaksi yang terbentuk hanya akan berpusat pada keinginan kita, bukan pada interaksi antara kita dengan calon pasangan kita. Itu mengapa kita disarankan agar pergi ke tempat-tempat yang bisa menunjukkan kualitas kebersamaan kita dengan calon pasangan. “Fokuslah pada interaksi Anda berdua"


Sumber : female.kompas
 
Last edited by a moderator:
Setiap orang memang memiliki waktunya sendiri untuk memutuskan jatuh cinta menjadi pilihan untuk mencintai. Tetapi tak jarang juga pilihan itu diwarnai oleh euforia perasaan yang kemudian diakhiri dengan berakhirnya hubungan secepat kilat. Alhasil kita merasa salah memilih dan menangis berminggu-minggu karena menyesali keputusan yang telah diambil.


Tetapi sebenarnya ada cara untuk mengukur apakah kita terlalu cepat jatuh cinta sehingga proses mendefinisikan cinta menjadi terburu-buru. Dan cara itu adalah:

Kenali perbedaan antara jatuh cinta dengan kagum

Menurut Lynn Harris, penasehat hubungan yang menulis buku He Loved Me, He Loves Me Not, jatuh cinta dan kagum pada seseorang hanya dipisahkan oleh garis tipis. Bahkan tak jarang keduanya datang secara bersamaan.

Itu mengapa kita perlu bertanya pada diri kita sendiri, apakah kita sangat nyaman untuk berada di sampingnya? Tak hanya sekadar nyaman, tapi juga bebas untuk menjadi diri sendiri serta memberikan kebebasan yang sama pada calon cinta baru kita

Karena sebuah hubungan akan selalu diwarnai dengan kekurangan dan kelebihan dari dua belah pihak, maka yang perlu kita pertimbangkan adalah seberapa siap kita dan calon pasangan menerimanya.

Amati speed perkenalan yang kita gunakan

Sebenarnya kita yang paling mengerti seberapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengenal lawan jenis yang kemudian diikuti dengan keputusan mencintainya. Jika memang dirasa terlalu cepat, jangan sungkan untuk mengatakannya pada calon pasangan. Katakan saja bahwa kita butuh mengenal dia dengan ritme yang kita miliki

Waspada reaksi impulsif

Tanpa kita sadari, saat tengah melakukan pendekatan dengan seorang laki-laki, biasanya kita akan menghubungi dia sesering mungkin. Dalam sehari bisa jadi ada lebih dari 5 telepon dari kita yang masih harus dilengkapi dengan SMS singkat hanya untuk bertanya, “Sudah makan?”

Menurut Harris, telepon dan SMS yang terlalu sering dalam satu hari bisa diinterpretasikan salah oleh "target" kita. Pelankan kecepatan kita, dan nikmatilah momen dimana kita benar-benar bisa bercerita banyak hanya dengan satu kali telepon
Saat respons dari calon pasangan sudah terlihat positif, kita bisa meningkatkan intensitas perhatian melalui telepon dan SMS. Bahkan saat kita sudah resmi pacaran, semua itu bisa kita ekspresikan dengan lebih leluasa

Jangan terlalu sering membicarakan masa depan

Jika kita belum resmi berpacaran dengan si dia, pembicaraan mengenai membentuk sebuah keluarga bukanlah topik yang cukup pas. Terlebih jika kita terlalu sering memancing topik tersebut. Ini akan mengesankan kita hanya ingin resmi menyandang status in a relationship

Bila terlalu sering membahas topik ini, pola interaksi yang terbentuk hanya akan berpusat pada keinginan kita, bukan pada interaksi antara kita dengan calon pasangan kita. Itu mengapa kita disarankan agar pergi ke tempat-tempat yang bisa menunjukkan kualitas kebersamaan kita dengan calon pasangan. “Fokuslah pada interaksi Anda berdua"

nice tread ;);););)
 
waaaah.. darkgrey mah masih kecil.. gak bole cinta cintaan.. kagum aja deh..
xixixi

threadnya keren
 
wkwkwkwk si darkgrey masih sekolah??? wuakakakaka..

jiaaah.. beneran cak.. masak darkgrey bohong..
kata master kan ga bole bohong..


silahkan cak niz pereksa pereksa lagi tentang darkgrey.. beneran masih sekolah kok..
tanya mama aja.. xixi
 
mmhh.. kalo darkgrey sih smp mah udah lewat.. hehe..
Ayoo.. ranii sekolah yang pinter.. biar bisa kejar darkgrey...
jiahahah kejar kemanaaaaaa...??

b'arti aku yg harus manggil darkgrey kk . aku SMP klas 9, bntar lg UN~
kemana aja bolee :))
 
wew.. antara jatuh cinta ma kagum itu beda ya?? hmm... penasaran.. ajari lebih dalam

beda dong om kadal , kalo jatuh cinta itu di jamin bakal lama sukanya . kalo kagum cuma sesaat.
contoh : kita sering blg suka sma orang karena orang itu baik sma kita, nah itu bukan jatuh cinta tapi kagum . orang itu ganteng/cantik, itu bukan jatuh cinta tapi kagum dgn kegantengan/kecantikannya . hehe :D:D
 
kalo kagum sama sifat atau tingkah lakunya gimana? terus kagumnya itu jangka waktunya lamaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa banget :D
 
yang pasti seseorang yang jatuh cinta udah pasti mengagumi yg d cintainya sedangkan kekaguman itu belum tentu mencintai yang dia kagumi
 
Back
Top