Rumah Kos dan Warnet Siap Kena Pajak di Pekan Baru

Dipi76

New member
Rumah Kos dan Warnet Siap Kena Pajak
Kamis, 9 Desember 2010 | 02:34 WIB


1603419620X310.jpg


PEKANBARU, KOMPAS.com - Rumah kos dengan lebih dari 10 kamar dan warnet dengan lebih dari 10 komputer di Kota Pekanbaru, Riau, akan dikenai pajak lima persen mulai 2011.

Anggota Pansus I DPRD Pekanbaru Kamaruzaman, Rabu, mengatakan, pajak tersebut sudah ditetapkan dan disahkan dalam rapat paripurna DPRD Pekanbaru, Rabu (8/12/2010).

Rumah kos yang akan dikenai pajak adalah rumah kos non-mahasiswa. Sedangkan rumah kos mahasiswa, tidak akan dikenai pajak karena akan memberatkan mahasiswa.

"Tetapi kalau rumah kos bagi karyawan atau umum akan dikenai pajak dan pajak itu akan ditarik setiap bulan oleh Pemkot Pekanbaru," kata Kamaruzaman.

Rumah kos mempunyai potensi cukup besar untuk menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pekanbaru.

"Selama ini, pemilik rumah kos diuntungkan dengan kamar yang disewakan tanpa dikenai pajak. Oleh karena itu, Pemkot melakukan kajian terhadap pajak tersebut dan mengusulkannya pada DPRD," jelasnya.

Begitu juga dengan warnet, yang juga mempunyai potensi cukup besar untuk dikenai pajak. Apalagi, saat ini warnet di Pekanbaru tumbuh pesat.

Salah seorang pemilik warnet Candra mengatakan, pajak tersebut memberatkan dirinya sebagai pengusaha warnet.

"Pendapatan warnet tidak seperti dulu lagi, kalau dulu memang setiap hari selalu penuh. Namun sejak setahun belakangan, pengunjung warnet mulai berkurang," jelasnya.

Ia menyebutkan, dalam sehari dirinya hanya bisa mengumpulkan uang Rp 110 ribu. Jumlah ini, hanya cukup untuk menutup biaya operasional warnet untuk sewa tempat, listrik dan biaya internet per bulan.

"Jadi, kami keberatan dengan pajak warnet ini," katanya.

================

Sumber: Kompas.com


-dipi-
 
kl d Tambora Jakarta Barat kata temanku rumah kost ga d kenai pajak tapi penghuninya dapat tagihan rutin dari RT setempat sebesar 3000 hingga 5000/orang tiap bulannya
 
Gila nih, kalangan mahasiswa makin tercekik
Kos bakal tambah mahal, mau makan di warteg yang biasanya paling murah bakalan jadi mahal, mau ngerjain tugas di warnet, karena warnet kena pajak jadi tambah mahal.

Akhirnya mahasiswa DO, dan negara ini dipenuhi dengan mahasiswa DO. Eh itu terlalu jauh ya?

 
Pemalakan berkedok pajak, padahal ujung-ujungnya kantong...
Nanti orang pacaran dipajakin, internet dipajakin, kenapa ga jadi pejabat dipajakin juga aja
 
Back
Top