Lollipop Bikin Si Buta Bisa Melihat

L_Ryuzaki

New member
2009_09_02_05_53_18_lollipop-d.jpg

SEGALA upaya mengatasi keterbatasan manusia melalui teknologi selalu dilakukan. Seperti yang tengah dikembangkan oleh peneliti yang memanfaatkan gula-gula (lollipop) elektris yang memungkin orang buta 'melihat' dengan menggunakan lidah mereka. Menurut salah seorang peneliti Dr William Seiple, teknologi yang diberi nama BrainPort ini memungkinkan orang buta dengan cepat bisa memelajari cara menemukan pintu dan tombol di lift, membedakan pisau dan garpu, serta membaca huruf-huruf dan angka-angka. Selain itu, mereka juga dinyatakan bisa mengambil cangkir dan garpu di meja saat makan malam tanpa meraba-raba.


Cara kerja alat elektronik ini berfungsi mengubah gambar yang ditangkap oleh kamera kecil menjadi getaran-getaran elektrik, yang bisa dirasakan oleh lidah. Saraf akan mengirimkan pesan ini ke otak dan selanjutnya otak akan mengubah getaran tersebut menjadi gambar.

Menurut para peneliti dari vision healthcare and research organisation Lighthouse International ini, mereka yang baru menggunakan mesin tersebut selama satu hari saja sudah bisa mengenali bentuk, gerakan dan isyarat. Beberapa diantaranya bahkan bisa menginterpretasikan objek setelah menjalani pelatihan selama 15 menit.

"Awalnya saya sangat terkejut melihat cara kerja alat ini. Salah seorang partisipan laki-laki bahkan menangis setelah melihat hruuf pertamanya," tutur Seiple, seperti dikutip situs dailymail.

Robert Beckman dari Wicab, yang sedang mengembangkan alat ini menjelaskan bahwa alat cerdas ini memungkinkan mereka yang buta mengenali objek, seperti bola atau huruf-huruf alfabet."Mereka mungkin tidak akan bisa membaca buku, tetapi bisa membaca tanda."

BrainPort ini, terang Beckman lagi, dilengkapi dengan kamera tersembunyi sepanjang 1 inci. Kamera ini dipasang pada kacamata yang akan dipakai pengguna. Sinyal-sinyal dari kamera akan dikirim melalui kabel ke unit kontrol seukuran telepon seluler yang bisa dipegang dengan tangan. Sinyal ini selanjutnya dikirim ke lollipop berbentuk tongkat yang ditempatkan di lidah.

Unit kontrol ini akan mengubah gambaran yang ditangkap menjadi gambar hitam, putih, dan abu-abu yang ber-resolusi rendah. Pada lollipop, gambar ini akan diciptakan ulang dalam bentuk kabel listrik segi empat yang terdiri dari 400 elektroda, hampir setara dengan ukuran kartu pos. Masing-masing elektroda akan bergetar sesuai jumlah cahaya di area gambar. Menurut dia, area putih mempunyai getaran kuat, abu-abu mempunyai getaran lemah sedang hitam sama sekali tidak memberikan sinyal. Unit kontrol, lanjut Beckman lagi, memungkinkan pengguna memperbesar dan mengecilkan, serta menyesuaikan kontras gambar dan intensitas getaran.

Pada awalnya, terang dia, pengguna akan 'merasakan' gambaran di lidah."Tetapi dengan latihan, sinyal-sinyal tersebut akan mengaktifkan bagian otak yang berfungsi menerjemahkan gambar.

Kapan tersedia di pasaran? Menurut Beckman, alat sudah didaftarkan ke badan pengawas obat dan makanan Amerika (FDA) dan akan mendapatkan persetujuan bulan ini. BrainPort akan mulai dipasarkan akhir tahun ini dengan harga sekitar 6.000 euro. (OL-08)

Sumber
 
Back
Top