[discuss]What Should I do ...

acangz

New member
Ketika .. suatu masalah mulai menghadapi kita di setiap karir kita ...

sering kali kita berpikir bahwa masalah yang kita hadapi adalah masalah yang terburuk dan sering kali berfikir bahwa solusi yang terbaik adalah orang lain berubah dan kita yang paling benar ...

kadang juga ketika kita dalam suatu dilema yang tidak baik ...

kita menjadi binggung apa yang harus kita lakukan ...

Bolehkah kita berdiskusi friend ?

kira2x pernah gak teman2x mengalami masalah di karirnya .. baik tempat anda bekerja .. atau anda wirausaha dalam menghadapi masalah bisnisnya dan lain2x ?

kalau ada boleh kita sharing ?

dimulai dari diri saya ..

'saat ini saya lagi binggung nih ...
hmhmh ingin rasanya mandiri ... artinya dagang sendiri .. .
tetapi 1 tahun yang lalu udah pernah dilakuin dan hasilnya gagal sehingga harus kerja lagi ... :) ..

tapi naluri ini terus ada ..

ada yang boleh kasih pendapat ??

thanks :)
 
Sharing aja ya...

Bagaimanapun yang namanya masalah di tempat kerja atau masalah soal karier itu pasti ada. Dan semuanya kembali ke kita sendiri bagaimana cara me-manage-nya.

Kalo buat aku sendiri, Alhamdulillah tidak pernah ada suatu masalah yang berarti saat bekerja ataupun dalam berkarier. Dan jadi timbul suatu masalah ketika aku memutuskan untuk bekerja di tempat dan bidang yang jauh dari latar belakang pendidikanku. Setelah lulus kuliah, aku bekerja di sebuah perusahaan minyak skala internasional dan ditempatkan di London kemudian di Doha, beberapa tahun di situ ada penawaran yang cukup menarik dari perusahaan minyak negara tetangga, yang akhirnya aku ambil karena pertimbangan lokasi yang dekat dengan Indonesia. Setelah beberapa tahun berkarier di situ, timbul pemikiran untuk menetap di Indonesia, karena seumur2 aku belum pernah merasakan menetap di Indonesia, jadi 'nafsu' untuk menetap di Indonesia begitu besar. Nah di sini mulai timbul suatu masalah, ketika aku memutuskan untuk bekerja di bidang yang jauh dari latar belakang pendidikanku. Aku memutuskan menerima tawaran dari sebuah media internasional untuk ditempatkan di Jakarta dan berposisi sebagai seorang writer dan editor.

Saat ini aku juga sedang merintis usaha sendiri dibidang penerbitan dan tulis menulis, sebuah bidang yang sangat aku senangi.

Intinya adalah ketika kita memutuskan sesuatu, yang jadi pertimbangan adalah putuskan ketika kita benar2 siap untuk memasuki suatu bidang tersebut, juga siapkan mental sehingga kita nggak mundur di tengah jalan.

Seperti halnya mas Acangz, ketika memutuskan untuk usaha sendiri, harusnya tidak perlu mundur ketika semuanya disiapkan dari awal. Dan tidak perlu takut untuk gagal, karena yang namanya usaha itu nggak akan selalu mulus2 saja. Kegagalan bahkan bisa membuat kita lebih pintar dan lebih menguasai hal yang sedang kita kerjakan.



-dipi-
 
Sharing aja ya...

Bagaimanapun yang namanya masalah di tempat kerja atau masalah soal karier itu pasti ada. Dan semuanya kembali ke kita sendiri bagaimana cara me-manage-nya.

Kalo buat aku sendiri, Alhamdulillah tidak pernah ada suatu masalah yang berarti saat bekerja ataupun dalam berkarier. Dan jadi timbul suatu masalah ketika aku memutuskan untuk bekerja di tempat dan bidang yang jauh dari latar belakang pendidikanku. Setelah lulus kuliah, aku bekerja di sebuah perusahaan minyak skala internasional dan ditempatkan di London kemudian di Doha, beberapa tahun di situ ada penawaran yang cukup menarik dari perusahaan minyak negara tetangga, yang akhirnya aku ambil karena pertimbangan lokasi yang dekat dengan Indonesia. Setelah beberapa tahun berkarier di situ, timbul pemikiran untuk menetap di Indonesia, karena seumur2 aku belum pernah merasakan menetap di Indonesia, jadi 'nafsu' untuk menetap di Indonesia begitu besar. Nah di sini mulai timbul suatu masalah, ketika aku memutuskan untuk bekerja di bidang yang jauh dari latar belakang pendidikanku. Aku memutuskan menerima tawaran dari sebuah media internasional untuk ditempatkan di Jakarta dan berposisi sebagai seorang writer dan editor.

Saat ini aku juga sedang merintis usaha sendiri dibidang penerbitan dan tulis menulis, sebuah bidang yang sangat aku senangi.

Intinya adalah ketika kita memutuskan sesuatu, yang jadi pertimbangan adalah putuskan ketika kita benar2 siap untuk memasuki suatu bidang tersebut, juga siapkan mental sehingga kita nggak mundur di tengah jalan.

Seperti halnya mas Acangz, ketika memutuskan untuk usaha sendiri, harusnya tidak perlu mundur ketika semuanya disiapkan dari awal. Dan tidak perlu takut untuk gagal, karena yang namanya usaha itu nggak akan selalu mulus2 saja. Kegagalan bahkan bisa membuat kita lebih pintar dan lebih menguasai hal yang sedang kita kerjakan.



-dipi-

GREAT ....


very nice sharing non dipi ..... :)

sekarnag masih di indonesia non ?

atau masih di london ?
 
Alhamdulillah sudah di Indonesia.

Bisa tinggal dan bekerja di Indonesia itu merupakan sebuah kemewahan buat aku...:D
Maklum, dari jaman kecil sampai kuliah, tidak punya cukup uang untuk sering2 pulang ke indonesia...:))

Back to topic.
Kenapa usaha sendirinya (berdagang) nggak disambi aja sama pekerjaan utama, mas? itung2 curi start sebelum nantinya dihandle penuh.


-dipi-
 
Alhamdulillah sudah di Indonesia.

Bisa tinggal dan bekerja di Indonesia itu merupakan sebuah kemewahan buat aku...:D
Maklum, dari jaman kecil sampai kuliah, tidak punya cukup uang untuk sering2 pulang ke indonesia...:))

Back to topic.
Kenapa usaha sendirinya (berdagang) nggak disambi aja sama pekerjaan utama, mas? itung2 curi start sebelum nantinya dihandle penuh.


-dipi-


oh jadi selama ini tinggal di luar negeri ya ...
wah enak donk sering jalan2x ke LN ,

sekarang sih udah curi start ... :D tapi pengennya langsung focus ...
tapi saya sudah pernah melakukannya tahun lalu di perushaan yang lama ,,,

alhasil usaha colaps.. dan terpaksa cari kerja lagi >:'( padahal karir di tempat yang lama udah lumayan bagus ..

saat ini sedang merintis ulang karir lagi .. :) mudah2xan berhasil di dua2xnya karir dan dagang ... :) ..

btw non dipi sekarang usaha sendiri kan ?

stay di kota mana non ?
 
Sedang merintis company sendiri dan juga masih bekerja di salah satu media internasional cabang jakarta. :D

Alhamdulillah sudah melewati fase "mencari nafkah" untuk masuk ke fase "bekerja" :))

Dagangnya dagang apa ya, Mas...kalo boleh tau?


-dipi-
 
Sedang merintis company sendiri dan juga masih bekerja di salah satu media internasional cabang jakarta. :D

Alhamdulillah sudah melewati fase "mencari nafkah" untuk masuk ke fase "bekerja" :))

Dagangnya dagang apa ya, Mas...kalo boleh tau?


-dipi-

dagangnya dagang 'telur' , he ..

telur ayam ,,

fase mencari nafkah ke bekerja maksudnya gmana ya non ?
 
Mencari nafkah itu work for living, bekerja itu work for life. :D

Seseorang itu ada fase di mana saat dia bekerja, dia bekerja untuk sekedar mencukupi kebutuhan sehari2nya, bisa bayar bill, bisa sekolahin anak, bisa makan, beli rumah dsb dsb. Jadi uang ada di prioritas pertama dalam tujuan dia bekerja. Tapi suatu saat orang itu bisa jadi masuk ke fase work for life, di mana pekerjaan yang dia jalankan sudah menjadi unsur penting dalam hidupnya sehingga tujuan dan prioritas pertama dalam bekerja bukan lagi soal uang, tapi mungkin tergeser oleh prioritas karier misalnya, atau ada ambisi dan obsesi tertentu yang ingin dia capai dalam bekerja.

Dulu saat aku pertama kali bekerja di BP, aku work for living. Di situ aku hanya jadi small fish in the big pond, walaupun ada penawaran untuk jadi big fish in the small pond, tapi karena salarynya lebih besar di BP, ya itu yang aku ambil. Terus waktu masuk ke petronas pun aku masih dalam taraf mencari nafkah, nggak sampai memikirkan soal karier atau soal menerapkan ilmu yang aku dapat saat kuliah, yang penting kerja dan dibayar. Lalu masuklah ke fase work for life, masuk ke dunia kerja yang jauh dari latar belakang pendidikanku, yaitu dunia tulis menulis, yang memang aku sukai.

Terkesan nggak punya ambisi ya? memang bisa saja aku mengejar karier pada 2 perusahaan itu, tapi saat aku masuk dalam fase "bekerja" yang aku inginkan adalah aku mengerjakan apa yang aku sukai, dan dunia yang aku sukai itu adalah tulis menulis, jadi dunia itulah yang aku kerjakan dan aku kejar titik puncaknya.

Nah misalnya memang mas Acangz menyukai dunia dagang, jadikanlah dunia dagang itu sebagai work for life-nya. Tapi dirasakan dulu apakah saat ini sudah waktunya masuk ke fase bekerja atau masih perlu untuk menggeluti fase mencari nafkah. :D

Wah kok aku jadi terkesan menggurui ya? :))


-dipi-
 
sering kali kita berpikir bahwa masalah yang kita hadapi adalah masalah yang terburuk dan sering kali berfikir bahwa solusi yang terbaik adalah orang lain berubah dan kita yang paling benar ...

sering :D kadang ego menyuruh kita untuk mengharapkan perubahan (menuju keadan yang lebih baik) yang datangnya dari orang lain.. ego merasa kalo kita benar dan orang lain salah

sekalipun benar,, sangat riskan untuk mengharapkan perubahan yang datang dari orang lain atau keadaan tertentu.. karena kadang kala,, kita ndak bisa mengendalikan pikiran orang lain untuk berpikir seperti apa yang kita pikirkan..

alternatifnya,, kita bisa menerima keadaan dan mengubah cara pandang kita terhadap sesuatu.. jika anda menginginkan perubahan.. satu2 nya hal yang harus berubah adalah diri sendiri ;)

kira2x pernah gak teman2x mengalami masalah di karirnya .. baik tempat anda bekerja .. atau anda wirausaha dalam menghadapi masalah bisnisnya dan lain2x ?

kalau ada boleh kita sharing ?

dimulai dari diri saya ..

'saat ini saya lagi binggung nih ...
hmhmh ingin rasanya mandiri ... artinya dagang sendiri .. .
tetapi 1 tahun yang lalu udah pernah dilakuin dan hasilnya gagal sehingga harus kerja lagi ... ..

tapi naluri ini terus ada ..

mungkin hal ini bisa sedikit menginspirasi : :D
=> Soichiro Honda berkali2 jatuh bangun ketika berusaha membangun bisnisnya..

=> Kolonel Sanders (mbahnya KFC) pernah merasakan 'manisnya' ditolak 1.009 kali dan menghabiskan waktu 2 taon dengan tidur di mobil ketika beliau mencoba menawarkan resep ayamnya kepada para pemilik restoran.

=> Walt Disney ambruk 302 kali sebelom bisa membangun mega proyek DISNEY LAND nya

kira2 apa yang membuat mereka berhasil setelah mengalami ratusan, bahkan ribuan kali kegagalan??

anda tahu pasti jawabannya ;)
 
Mencari nafkah itu work for living, bekerja itu work for life. :D

Seseorang itu ada fase di mana saat dia bekerja, dia bekerja untuk sekedar mencukupi kebutuhan sehari2nya, bisa bayar bill, bisa sekolahin anak, bisa makan, beli rumah dsb dsb. Jadi uang ada di prioritas pertama dalam tujuan dia bekerja. Tapi suatu saat orang itu bisa jadi masuk ke fase work for life, di mana pekerjaan yang dia jalankan sudah menjadi unsur penting dalam hidupnya sehingga tujuan dan prioritas pertama dalam bekerja bukan lagi soal uang, tapi mungkin tergeser oleh prioritas karier misalnya, atau ada ambisi dan obsesi tertentu yang ingin dia capai dalam bekerja.

Dulu saat aku pertama kali bekerja di BP, aku work for living. Di situ aku hanya jadi small fish in the big pond, walaupun ada penawaran untuk jadi big fish in the small pond, tapi karena salarynya lebih besar di BP, ya itu yang aku ambil. Terus waktu masuk ke petronas pun aku masih dalam taraf mencari nafkah, nggak sampai memikirkan soal karier atau soal menerapkan ilmu yang aku dapat saat kuliah, yang penting kerja dan dibayar. Lalu masuklah ke fase work for life, masuk ke dunia kerja yang jauh dari latar belakang pendidikanku, yaitu dunia tulis menulis, yang memang aku sukai.

Terkesan nggak punya ambisi ya? memang bisa saja aku mengejar karier pada 2 perusahaan itu, tapi saat aku masuk dalam fase "bekerja" yang aku inginkan adalah aku mengerjakan apa yang aku sukai, dan dunia yang aku sukai itu adalah tulis menulis, jadi dunia itulah yang aku kerjakan dan aku kejar titik puncaknya.

Nah misalnya memang mas Acangz menyukai dunia dagang, jadikanlah dunia dagang itu sebagai work for life-nya. Tapi dirasakan dulu apakah saat ini sudah waktunya masuk ke fase bekerja atau masih perlu untuk menggeluti fase mencari nafkah. :D

Wah kok aku jadi terkesan menggurui ya? :))


-dipi-

thanks sarannya non dipi ..
bukan menggurui kok tapi berbagi pengalaman itu yang dibutuhkan ...

work for life ...

penggenny sampai di tahap itu .. tapi masih dalam proses ... .

Amin
 
sering :D kadang ego menyuruh kita untuk mengharapkan perubahan (menuju keadan yang lebih baik) yang datangnya dari orang lain.. ego merasa kalo kita benar dan orang lain salah

sekalipun benar,, sangat riskan untuk mengharapkan perubahan yang datang dari orang lain atau keadaan tertentu.. karena kadang kala,, kita ndak bisa mengendalikan pikiran orang lain untuk berpikir seperti apa yang kita pikirkan..

alternatifnya,, kita bisa menerima keadaan dan mengubah cara pandang kita terhadap sesuatu.. jika anda menginginkan perubahan.. satu2 nya hal yang harus berubah adalah diri sendiri ;)



mungkin hal ini bisa sedikit menginspirasi : :D
=> Soichiro Honda berkali2 jatuh bangun ketika berusaha membangun bisnisnya..

=> Kolonel Sanders (mbahnya KFC) pernah merasakan 'manisnya' ditolak 1.009 kali dan menghabiskan waktu 2 taon dengan tidur di mobil ketika beliau mencoba menawarkan resep ayamnya kepada para pemilik restoran.

=> Walt Disney ambruk 302 kali sebelom bisa membangun mega proyek DISNEY LAND nya

kira2 apa yang membuat mereka berhasil setelah mengalami ratusan, bahkan ribuan kali kegagalan??

anda tahu pasti jawabannya ;)

very nice ...

fail is something we must get to be a better life
 
Back
Top