Movie Reviews

Re: Movie Reviews by Second_Sister

Here we go again..

Hereafter (2010)

13811641_gal.jpg


Genre:
Drama, Mystery & Suspense

Pemain:
Matt Damon, Bryce Dallas Howard, Daniel McLaren, Cecile De France, Jay Mohr

Review:

Film ini bercerita tentang bagaimana pengalaman seseorang soal kematian. Ada tiga tokoh utama dengan 3 alur. Seorang pekerja pabrik di Los Angeles (George), yang mampu berhubungan dengan "dunia lain" tapi berusaha menjauhi dan meninggalkan kelebihannya itu. Di alur lain ada seorang wanita (Marie) yang berprofesi sebagai reporter TV dan cukup terkenal di Perancis, yang bersinggungan dengan pengalaman soal kematian pada saat sedang berlibur di Asia Tenggara dan mengalami bencana tsunami. Terakhir adalah seorang anak (Marcus) yang tinggal di London, dimana bersinggungan dengan kematian ketika saudara kembarnya meninggal karena kecelakaan.

Masing-masing tokoh berbeda tadi saling bersentuhan dengan cara yang berbeda pula, yang akhirnya akan dipertemukan menjelang cerita berakhir.

Secara keseluruhan, film ini cukup bagus. Sekali lagi sang sutradara yaitu Clint Eastwood membuktikan bahwa dia adalah sutradara yang cukup handal. Walau sepanjang film ini terkesan suram, tapi disitulah nilai lebihnya, karena akan jadi aneh kalau film yang bercerita soal misteri kematian tapi yang ditampilkan adalah keceriaan. Mungkin itulah yang menjadi pertimbangan penulis skrip saat "menghilangkan" tokoh perempuan yang bernama Melanie, yang daku pikir akan menjadi bumbu romance di film ini. Dan menghilangnya tokoh bernama Melanie menurut daku cukup menjaga tingkat kemuraman film ini.

Film happy ending ini penuh liku untuk mencapai satu titik kulminasi yang cukup beberapa menit saja menjelang akhir film. Tapi meskipun begitu, semua aspek digarap dengan cukup bagus. Jadi film ini sangat layak untuk ditonton.

Adegan paling mengesankan:
Buat daku secara pribadi, ini mungkin adalah penilaian yang sangat-sangat subyektif, karena daku memilih adegan paling mengesankan adalah saat George berkunjung ke London dan datang ke Dickens House, rumah Charles Dickens yang saat ini dijadikan sebuah museum. :D

Kesalahan-kesalahan dalam Film:

  • Pada adegan saat George berkunjung ke museum Charles Dickens, sang pemandu menerangkan kepada pengunjung tentang novel Dickens dengan menyebutkan buku The Mystery of Edward Drood, padahal yang benar adalah The Mystery of Edwin Drood.
  • Film ini bersetting tahun 2005, tapi pada satu adegan, Marie mengetik dengan menggunakan MacBook Pro, yang setahu daku baru ada sekitar tahun 2007.
  • Juga pada saat resepsionis hotel, tempat Marie menginap di London, Komputernya sudah terlihat menggunakan OS Windows 7
Dipemeter:
8,5 dari 10

Rekomendasi:
Sangat layak dan wajib untuk ditonton, karena film ini selain ceritanya bagus, akting para pemainnya juga superb.
 
Re: Movie Reviews by Second_Sister

jarang nonton film,tapi lumayan buat pengetahuan film mana yang harus di tonton
 
Re: Movie Reviews by Second_Sister

film terbaru dong kak ;) kasih kita referensi film yang bagus
 
Re: Movie Reviews by Second_Sister

Ok yang terbaru


The King's Speech

The-Kings-Speech-Poster-uk-poster.jpg


Genre:
Biography | Drama | History

Pemain:
Collin Firth, Geoffrey Rush, Helena Bonham Carter

Review:

Daku akan mengatakan ke semua orang bahwa ini memang film yang keren. Cerita dan skrip yang bagus, plot yang smooth, karakter yang bagus dan akting pemainnya ok tanpa meninggalkan unsur hiburan.

Film ini bercerita tentang King George VI, yang naik tahta menjadi raja menggantikan kakaknya, Edward, yang lebih memilih mengundurkan diri sebagai raja untuk mengawini seorang perempuan yang belum bercerai dari suami lamanya. Edward diangkat menjadi raja ketika King George V wafat, yang tidak dalam waktu lama menyerahkan mahkotanya kepada sang adik, George.

George, yang biasa dipanggil Bertie, punya sebuah kendala yaitu kegagapannya ketika bicara ataupun ketika berpidato. Terkadang ketika dia berpidato saat mewakili ayahnya, bukan hanya kegagapan yang dia alami tapi bahkan sampai susah untuk mengeluarkan suara. Segala daya upaya penyembuhan sudah dilakukan, mulai yang (sok) ilmiah sampai ke hal-hal aneh. Sampai akhirnya istri George, Elizabeth (ibu dari Queen Elizabeth II yang sekarang berkuasa), menemui 'dokter' Lionel Logue yang punya cara penyembuhan unik. Di sinilah sebagian film ini diceritakan.

Penampilan Collin Firth di film ini benar-benar bagus, sangat layak untuk sebuah Oscar yang didapatkannya. Akting gagapnya luar biasa. Begitu juga dengan penampilan Helena Bonham, so natural dan bagus banget. Tom Hooper sebagai sutradara sepertinya nggak mau terlalu mengambil resiko soal castingnya, setidaknya dengan memasang Collin dan Helena, mereka tidak perlu berakting dengan aksen diluar keseharian mereka. Beda jika misalnya diperankan oleh aktor dari Amerika Serikat, yang pasti akan berakting dengan merubah total aksen mereka. Di luar itu, ada satu peran kecil yang cukup menarik perhatianku, yaitu Timothy Spall sebagai Winston Churchill. Meski hanya muncul dalam porsi kecil, tapi sosok Churchill benar-benar seperti nyata hadir di film ini. I love this character.

So, ini film wajib ditonton. This is worth every penny. Jarang ada film dengan kualitas yang sangat bagus plus sangat menghibur.

Adegan Paling Mengesankan:
Ketika Lionel bertanya kepada George, "Do you know the "f" word?", George menjawab, "Ffff... fornication?" :)) :))

Kesalahan Dalam Film:
  • Dalam sejarah di Inggris, Lionel tidak pernah bersumpah serapah dihadapan Raja dan tidak pernah memanggil George dengan sebutan Bertie. (Berdasarkan penuturan dari Depe).
  • King George V menyebut Stalin dengan "Marshal Stalin", padahal dalam sejarah Stalin meraih gelar Marshal pada tahun 1943 yang berarti 7 tahun setelah kematian King George V. (berdasarkan penuturan Dipi76)
  • Putri Elisabeth dan Putri Margareth, selalu dipanggil sesuai namanya pada saat berada di kediaman mereka, padahal menurut sejarah mereka selalu dipanggil lilibeth dan Margo di lingkungan istana. (menurut penuturan Dipi76)
Dipemeter:
9 dari 10

Rekomendasi:
Film yang wajib ditonton.
 
Last edited:
Re: Movie Reviews by Second_Sister

The+Warriors+Way+2010.jpg


Genres:
Action | Fantasy | Western

Pemain:
Jang Dong Gun, Geoffrey Rush, Kate Bosworth, Danny Huston, Tony Cox, Ti Lung, Analin Rudd

Review:

Opening film ini buat daku begitu memukau. Visualisasi yang sedikit surealis, adegan yang cool dan musik yang keren serta special effect seperti pada film 300 membuat film ini begitu menjanjikan di awalnya.

Berlatar belakang kisah di abad 19, The Warrior’s Way mengisahkan pembelotan yang dilakukan oleh seorang pejuang, Yang (Jang Dong Gun), terhadap kelompoknya setelah ia menolak untuk membunuh seorang bayi yang merupakan keturunan terakhir dari kelompok yang menjadi musuh abadi dari kelompok Yang berasal. Segera setelah resmi menjadi buronan utama dari kelompoknya sendiri, Yang memutuskan untuk membawa bayi yang ia selamatkan ke wilayah Barat dan mendarat di sebuah wilayah tandus Amerika Serikat.

Di wilayah tersebut, Yang sebenarnya mencari teman lamanya, yang merupakan anggota sebuah kelompok sirkus keliling. Disambut oleh seorang manusia kerdil yang dikenal dengan nama Eight Ball (Tony Cox), ia akhirnya mengetahui bahwa teman lamanya telah meninggal dunia. Walau begitu, demi keamanan diri dan sang bayi, Yang akhirnya memutuskan untuk tinggal di daerah tersebut. Di sana, Yang kemudian belajar mengenai arti kehidupan sebenarnya, sekaligus berkenalan dengan Lynne (Kate Bosworth), seorang wanita cantik yang memiliki masa lalu yang kelam. Kini, setelah menjalin hubungan yang erat dengan seluruh anggota sirkus tersebut, Yang kemudian membantu mereka untuk melawan teror The Colonel (Danny Huston) yang sering berbuat brutal terhadap para anggota sirkus semenjak lama. Tantangan tak berhenti di situ. Beberapa saat kemudian, orang-orang yang telah lama memburu Yang akhirnya mengetahui keberadaannya dan segera berusaha untuk melenyapkannya.

Tapi entah kenapa dari situlah mulai timbul kebosanan pada film ini. Penokohan yang dangkal dan nggak berkarakter mungkin jadi salah satu penyebabnya. Yang diawal cerita digambarkan begitu cool dan penuh karakter, tapi lama-lama jadi terkesan dangkal dan membosankan. Walaupun karakter Ron, seorang pria tua pemabuk, yang dimainkan oleh Geoffrey Rush memiliki peran yang sangat minimal, namun kehadiran karakter inilah yang seringkali menghidupkan suasana di beberapa adegan. Selain Ron, karakter The Colonel yang diperankan oleh Danny Huston harus diakui juga mampu tampil lebih berwarna daripada deretan karakter protagonis yang cenderung ditampilkan sangat datar.

Adegan Paling Mengesankan:

Hanya tertangkap saat di awal film ketika Yang dengan dingin bertarung melawan pendekar pedang yang berjuluk "The Greatests Swordsman in The History of Mankind Ever" :))

Dipemeter:

6,5 dari 10

Rekomendasi:

Buat yang suka film semacam Crouching Tiger the Hidden Dragon, Hero ataupun House of Flying Draggers jangan sampai dilewatkan film ini. Cukup menghibur walau di tengah film berjalan agak membosankan.
 
Re: Movie Reviews by Second_Sister

13 Assassins (2010)

13_assassins_movie_poster.jpg


Genre:
Action

Pemain:
Koji Yakusho
Takayuki Yamada
Hiroki Matsukata
Kazuki Namioka
Yusuke Iseya
Goro Inagaki
Masachika Ichimura
Mikijiro Hira

Sutradara:
Takashi Miike

Review:

Awalnya daku agak ragu saat akan menonton film ini. Pertama karena ini film remake, dan daku sudah pernah menonton film awal yang keluaran tahun 1963 dengan judul yang sama, kedua karena ini adalah film samurai yang pasti banyak adegan super lebay khas Jepang, yang terkadang membuat daku males nontonnya. Tapi ketika lihat di credit title nama Takashi Miike (sutradara), daku langsung sangat berniat menontonnya. Takashi Miike is Badass!!

Film dengan judul asli Jusan-nin no Shikaku ini menceritakan jaman feodal Jepang, di mana kekuasaan masih dipegang oleh Shogun. Pada masa menjelang akhir periode Edo di Jepang, seorang pejabat dari wilayah Akashi, Tosho Mamiya (Uchino) melakukan aksi bunuh diri di depan gerbang Roju bernama Lord Doi (Hira). Sambil melakukan aksinya, Mamiya sempat menuduh penguasa wilayah Akashi, Naritsugu Matsudaira (Inagaki) melakukan tindak kejahatan seperti pembunuhan dan pemerkosaan. Adapun, Matsudaira sendiri, yang berstatus sebagai adik kandung Shogun bernama Ieyoshi, akan bergelar Roju pada tahun berikutnya. Klan Shogun yang mendengar peristiwa itu merasa terusik dengan kasus itu dan yakin bahwa pemimpin Akashi itu merupakan ancaman serius bagi stabilitas dan kedamaian negeri. Lord Doi kemudian memutuskan untuk melakukan aksi pembunuhan terhadap Matsudaira dengan mengutus seorang samurai, Shinzaemon Shimada (Yakusho) sebagai pengemban mandatnya.

Untuk mensukseskan misinya, Shimada mengumpulkan 11 orang pria, termasuk di antaranya keponakannya sendiri, Shinrokuro Shimada (Yamada) yang gemar berjudi, mabuk-mabukan, dan main perempuan. Rencana pembunuhan itu sampai juga ke telinga kepala samurai kubu Matsudaira, Hanbei Onigashira (Ichimura), yang bertahun-tahun lalu berguru ilmu pedang bersama-sama dengan Shinzaemon, namun perbedaan ideologi antara keduanya, memutus tali pertemanan mereka. Shinzaemon percaya bahwa peluang terbaik untuk menghabisi Matsudaira adalah dengan melakukan serangan mendadak di kota Ochlai, kala sang target kembali dari Edo. Dalam proses menjalankan rencana ini ke-12 samurai ini berjumpa dengan Koyata Saga (Iseya) yang kemudian bergabung menjadi anggota ke-13 mereka. Saat datangnya melancarkan misi, di luar dugaan mereka, pihak lawan ternyata sudah menyiapkan pasukan samurai beranggotakan lebih dari 200 orang. Pertempuran berdarah tak lagi bisa dihindarkan.

Film ini dipenuhi adegan kekerasan yang sadis, sampai-sampai untuk film yang beredar di luar Jepang dikurangi beberapa menit karena harus terpotong sensor. Untuk sebuah film yang digarap oleh Miike, di mana ada kurang lebih 45 menit untuk adegan pertempuran samurai tanpa henti, itu hal yang luar biasa. Forty-five minute battle sequence from Miike, that's awesome!!

Film ini punya para pemain-pemain yang berkarakter, visualisasinya digarap dengan sangat impresif, alurnya mudah dicerna dan musik yang apik. Adegan-adegan pertarungannya khas Miike yang terkadang cukup disturbing, tapi di sela-sela itu terkadang disusupi unsur komedi.

Diakhir film, yang daku rasakan adalah perasaan yang benar-benar puas karena 'batu' yang sombong dan congkak akhirnya menangis dan ketakutan. Tontonlah biar tahu apa yang daku maksud.

Terakhir, buat yang nggak betah untuk menonton film-film violence, sebaiknya hindari film ini. Walaupun tingkat violencenya masih dibawah karya Miike yang lain semacam Ichi the Killer, tapi cukup untuk membuat perut kita mules.

Adegan Paling Mengesankan:
Tentu saja ketika Shinzaemon berhadapan dan bertarung langsung dengan Naritsugu Matsudaira.

Dipemeter:
8,5 dari 10

Rekomendasi:
Wajib tonton. Ini film Samurai dengan mutu tinggi, yang kalau daku bilang setara dengan Magnificent 7.
 
Re: Movie Reviews by Second_Sister

Just Go With It (2011)

just_go_with_it_poster.jpg


Genres:
Comedy - Romance

Sutradara:
Dennis Dugan

Pemain:
Adam Sandler
Jennifer Aniston
Brooklyn Decker
Nicole Kidman

Review:
Apa syarat film komedi yang bagus? Kalau buat daku parameternya adalah ketika menonton kita bisa tertawa terbahak-bahak. Dan inilah yang terjadi ketika daku menonton film ini. This movie is bloody funny.

Film ini bercerita tentang sebuah kebohongan yang berkembang menjadi banyak kebohongan. Sekali berbohong maka orang cenderung terus berbohong dan bila satu kebohongan terbongkar maka satu-satunya cara yang terpikir adalah membuat kebohongan baru untuk menutupinya.

Masalah yang sama dialami oleh Dr. Daniel Maccabee (Adam Sandler). Daniel punya kebiasaan berbohong. Ia sudah menyiapkan cincin yang selalu ia kenakan saat ia berusaha mendekati seorang wanita. Daniel selalu berpura-pura menjadi pria yang pernikahannya gagal. Dengan modus ini, Daniel selalu berhasil menggaet wanita mana pun. Jadi tak ada alasan buat Daniel untuk menghentikan dusta ini kan?

Masalah mulai jadi rumit saat Daniel bertemu Palmer (Brooklyn Decker). Saat pertama melihat wanita cantik ini Daniel langsung jatuh cinta. Daniel pun memutuskan untuk tidak berbohong kali ini. Sayangnya, secara tidak sengaja Palmer menemukan cincin Daniel. Karena sudah terbiasa berbohong, terpaksa Daniel berbohong lagi. Ia mengatakan bahwa ia memang sudah menikah namun pernikahannya sudah di ambang perceraian.

Untuk mendukung dusta ini Daniel terpaksa merekrut Katherine Murphy (Jennifer Aniston) untuk berpura-pura menjadi istrinya. Celakanya, masalah jadi semakin rumit saat kebohongan ini mulai melibatkan anak-anak Katherine.

Seperti film-film sejenis, ceritanya sangat mudah tertebak. Tapi itu bukanlah sebuah persoalan besar mengingat genre yang diusung adalah komedi. Yang patut disorot adalah semua pemainnya buatku so perfect. Sandler setelah sekian lama akhirnya berada satu frame dengan kawan lamanya sebelum menjadi artis, Aniston. Dan keduanya begitu bagus bermain di film ini, chemistry-nya dapet banget. Ada juga Nicole Kidman yang walaupun cuma sebagai pemeran pendukung, tapi ok banget. Yang paling dahsyat adalah peran anak-anaknya. That's great.

Film ini cocok banget ditonton bareng keluarga atau teman-teman untuk berbagi tawa. Oh iya ada lagi yang ingin daku soroti, yaitu soal "adu" sexy antara Jen Aniston dengan Brooklyn Decker. Dua wanita ini so perfect!

Adegan Paling Mengesankan:
Ada dua, yang pertama saat anak perempuan Katherine berakting dan beraksen native englishman, ini lucu banget. Yang kedua saat Palmer pulang dari hawaii dan di pesawat bertemu seorang pria penggemar NSYNC, yang diperankan secara cameo oleh suami sesungguhnya dari Brooklyn pemeran Palmer yaitu petenis Andy Roddick.

Dipemeter:
7 dari 10

Rekomendasi:
Film yang sangat menghibur dan membuat tertawa. Jadi, sangat layak untuk ditonton.
 
Re: Movie Reviews by Second_Sister

bolehlah untuk nonton film nya

mau cari kaset nya besok di lapak pasar kaki lima
 
Re: Movie Reviews by Second_Sister

Just Go With It (2011)

just_go_with_it_poster.jpg


Genres:
Comedy - Romance

Sutradara:
Dennis Dugan

Pemain:
Adam Sandler
Jennifer Aniston
Brooklyn Decker
Nicole Kidman

Review:
Apa syarat film komedi yang bagus? Kalau buat daku parameternya adalah ketika menonton kita bisa tertawa terbahak-bahak. Dan inilah yang terjadi ketika daku menonton film ini. This movie is bloody funny.

Film ini bercerita tentang sebuah kebohongan yang berkembang menjadi banyak kebohongan. Sekali berbohong maka orang cenderung terus berbohong dan bila satu kebohongan terbongkar maka satu-satunya cara yang terpikir adalah membuat kebohongan baru untuk menutupinya.

Masalah yang sama dialami oleh Dr. Daniel Maccabee (Adam Sandler). Daniel punya kebiasaan berbohong. Ia sudah menyiapkan cincin yang selalu ia kenakan saat ia berusaha mendekati seorang wanita. Daniel selalu berpura-pura menjadi pria yang pernikahannya gagal. Dengan modus ini, Daniel selalu berhasil menggaet wanita mana pun. Jadi tak ada alasan buat Daniel untuk menghentikan dusta ini kan?

Masalah mulai jadi rumit saat Daniel bertemu Palmer (Brooklyn Decker). Saat pertama melihat wanita cantik ini Daniel langsung jatuh cinta. Daniel pun memutuskan untuk tidak berbohong kali ini. Sayangnya, secara tidak sengaja Palmer menemukan cincin Daniel. Karena sudah terbiasa berbohong, terpaksa Daniel berbohong lagi. Ia mengatakan bahwa ia memang sudah menikah namun pernikahannya sudah di ambang perceraian.

Untuk mendukung dusta ini Daniel terpaksa merekrut Katherine Murphy (Jennifer Aniston) untuk berpura-pura menjadi istrinya. Celakanya, masalah jadi semakin rumit saat kebohongan ini mulai melibatkan anak-anak Katherine.

Seperti film-film sejenis, ceritanya sangat mudah tertebak. Tapi itu bukanlah sebuah persoalan besar mengingat genre yang diusung adalah komedi. Yang patut disorot adalah semua pemainnya buatku so perfect. Sandler setelah sekian lama akhirnya berada satu frame dengan kawan lamanya sebelum menjadi artis, Aniston. Dan keduanya begitu bagus bermain di film ini, chemistry-nya dapet banget. Ada juga Nicole Kidman yang walaupun cuma sebagai pemeran pendukung, tapi ok banget. Yang paling dahsyat adalah peran anak-anaknya. That's great.

Film ini cocok banget ditonton bareng keluarga atau teman-teman untuk berbagi tawa. Oh iya ada lagi yang ingin daku soroti, yaitu soal "adu" sexy antara Jen Aniston dengan Brooklyn Decker. Dua wanita ini so perfect!

Adegan Paling Mengesankan:
Ada dua, yang pertama saat anak perempuan Katherine berakting dan beraksen native englishman, ini lucu banget. Yang kedua saat Palmer pulang dari hawaii dan di pesawat bertemu seorang pria penggemar NSYNC, yang diperankan secara cameo oleh suami sesungguhnya dari Brooklyn pemeran Palmer yaitu petenis Andy Roddick.

Dipemeter:
7 dari 10

Rekomendasi:
Film yang sangat menghibur dan membuat tertawa. Jadi, sangat layak untuk ditonton.

di pilm itu rob schneider ga ada ya? biasanya tu orang pasti nongol di pilmnya sandler ..:D
 
Re: Movie Reviews by Second_Sister

Nunta in Basarabia

nunta_in_basarabia.jpg


Genres:
Romance comedy

Sutradara:
Nap Toader

Pemain:
Vlad Logigan
Victoria Bobu
Constantin Florescu

Review:

Ini adalah film Rumania yang banyak mendapat penghargaan di beberapa festival film internasional. Menceritakan tentang sepasang anak manusia yang memutuskan menikah muda. Yang cowok adalah seorang konduktor, asli dari rumania, sedangkan yang perempuan adalah seorang pianis yang berasal dari Basarabia, Moldova.

Mereka sudah menikah di Rumania, dan memutuskan untuk melakukan pernikahan lagi di Basabaria daerah asal si istri, dengan salah satu tujuannya adalah untuk mendapatkan uang dan barang-barang untuk mengisi apartemen mereka, mengingat pernikahan di Basabaria itu punya tradisi menghadiahi uang dan barang untuk si pengantin.

Acara jadi kacau ketika adat, tradisi, sejarah, pandangan politik dan maksud tersembunyi dari salah satu anggota keluarga perempuan bercampur menjadi satu. Di sini menceritakan bagaimana sejarah dan pandangan politik dari dua daerah/negara yang saling bertolak belakang yaitu antara Rumania dan Moldova.

Secara keseluruhan buat daku film ini bagus banget. Topik dan alurnya ringan banget tapi dengan kualitas yang terjaga. Suasana sedikit bohemian juga menjadi daya tarik sendiri buatku, karena daku dibesarkan pada lingkungan itu.

So, kalau ada kesempatan nonton film ini, jangan sia-siakan. Tapi sayangnya film ini berbahasa Rumania yang dicampur dengan sedikit bahasa Rusia. Dan bahasa Rusianya itu yang bikin sedikit nggak nyaman.

Adegan Paling Mengesankan:
Saat acara pernikahan!!

Dipemeter:
8 dari 10

Rekomendasi:
Jika bosen dengan film-film Holywood, film ini bisa jadi satu alternatif yang bagus.
 
Re: Movie Reviews by Second_Sister

Kalau sesama pemain sih jarang ada yang terus-terusan, tapi kalau antara sutradara dengan pemain biasanya banyak yang rutin kerja sama contohnya Tim Burton dengan Johny Depp.
 
Re: Movie Reviews by Second_Sister

The Adjustment Bureau (2011)


The-Adjustment-Bureau-Movie-Matt-Damon.jpg


Genres:
Thriller Romance

Sutradara:
George Nolfi

Pemain:
Matt Damon
Emily Blunt
Terence Stamp
Anthony Mackie
John Slattery
Michael Kelly

Review:

Film ini diangkat dari cerita pendek karangan Phillip K. Dick yang terkenal dengan tema-tema visionernya. Nggak gampang menterjemahkan sebuah cerita pendek menjadi sebuah cerita film, apalagi untuk cerita-cerita karya Phillip K. Dick. Tapi George Nolfi berhasil membuat terjemahan cerita pendek itu menjadi sebuah film yang bermutu.

The Adjustment Bureau menceritakan tentang David Norris (Matt Damon), politisi muda, tampan dengan rentangan karir yang sepertinya terlihat sangat cerah sedang berada di hadapannya. Sayangnya, nasib ternyata mengatakan lain. David kalah telak dalam pemilihan umum akibat sebuah aib masa lalu yang kemudian kembali menghantui dirinya. Namun, David tidak sepenuhnya kalah. Sesaat sebelum ia mengumumkan kekalahannya dalam pemilihan umum, David bertemu dengan Elise (Emily Blunt), seorang wanita atraktif yang langsung menarik dan menyita perhatian David seutuhnya. Ketika David dan Elise mulai mengenal satu sama lain, halangan cinta mereka kemudian datang dalam bentuk sekelompok orang (makhluk?) yang ingin mencegah agar keduanya dapat bersama dengan alasan bahwa takdir memang seharusnya tidak pernah mempertemukan mereka.

Jalinan cerita itulah yang kemudian dikemas secara cerdas oleh Nolfi dan membuat film ini menurut pandanganku begitu istimewa. Damon dan Blunt bermain dengan bagus, chemistry yang terbangun diantara keduanya membuat yang menonton bisa benar-benar ikut terhanyut. Hal itu masih ditambah lagi dengan alur cerita yang smooth dan pintar.

Dalam film ini keseimbangan antara Thriller dan Romance berada dalam timbangan yang sama, sehingga membuat film ini sangat unik, dan bagiku membuat film-film bertema dracom jadi seperti mati gaya. :D

Adegan Paling Mengesankan:

Saat David berkata: All I have are the choices I make, and I choose her, come what may.

Dipemeter:
8,5 dari 10

Rekomendasi:
Film yang wajib dan harus ditonton, karena bisa jadi ini adalah Romance movie of the year.
 
Re: Movie Reviews by Second_Sister

The Lincoln Lawyer

The-Lincoln-Lawyer-2011-Movie-Poster-HQ-538x403.jpg



Genres:
Drama Thriller Crime

Director:
Brad Furman

Writers:
John Romano (screenplay), Michael Connelly (novel)

Stars:
Matthew McConaughey, Marisa Tomei and Ryan Phillippe

Review:
Kalau ada film tentang hukum, dunia pengacara dan pengadilan maka semua mata akan tertuju kepada John Grisham. Tapi untunglah film ini bukanlah cerita Grisham yang buat daku sudah sedikit membosankan.

Awalnya daku sedikit pesimis dengan film ini. Matthew McConaughey yang dipasang sebagai bintang perkiraanku hanya akan menampilkan kharismanya saja. Tapi ditengah film, semuanya itu buyar. Matthew bermain sangat bagus di sini. Walaupun logat khasnya itu nggak bisa hilang, tapi secara keseluruhan penampilannya OK banget.

Film ini menceritakan tentang seorang pengacara yang bernama Mick Haller. Pengacara yang 'berkantor' di jok belakang mobil Lincoln. Mick dikenal sebagai pengacara yang banyak membela kasus penyalahgunaan narkoba, gank dan kartel narkoba. Suatu saat terjadi kasus penganiayaan disertai perkosaan yang dilakukan oleh seorang pengusaha muda yang bernama Louis Roulet. Si louis ini meminta secara khusus supaya Mick bersedia menjadi pengacaranya. Louis bersikeras bahwa dia tidak bersalah dan hanya dijebak dengan tujuan agar si korban mendapatkan keuntungan materi.

Ternyata dari bukti-bukti yang dipegang Mick, kasus ini berhubungan dengan kasus lama yang pernah dia tangani. Dari situ keadaan menjadi rumit dan dibutuhkan kepintaran serta kepiawaian Mick dalam mengatasinya.

Selain Matthew, peran lainnya adalah Marisa Tomei serta William H Macy, dua nama yang punya kualitas papan atas untuk dunia peran Hollywood, yang juga masing-masing bermain cukup bagus sesuai dengan porsinya masing-masing.

Secara keseluruhan film ini menurut daku so excelent. Bagus banget. Alurnya sederhana tanpa jadi hambar. Ceritanya cukup cerdas, dengan sentuhan sedikit twist diakhir cerita.

Adegan paling mengesankan:
Ketika Earl, sopir dari Mick yang bekas kliennya, berkata kepada Mick sesaat ketika dia keluar dari Rumah sakit. You're nobody 'till somebody shoots you, kata Earl.

Dipemeter:
8 dari 10

Rekomendasi:
Salah satu film yang wajib ditonton pada tahun ini.
 
Re: Movie Reviews by Second_Sister

X-Men: First Class (2011)

X-Men-First-Class+the+movie.jpg


Genres:
Action Adventure Drama

Director:
Matthew Vaughn

Writers:
Ashley Miller, Zack Stentz (screenplay)

Stars:
James McAvoy, Michael Fassbender dan Jennifer Lawrence

Review:
Terus terang daku nggak suka-suka amat dengan film-film dengan judul awal X-men atau yang berhubungan dengan X-men. Tapi ketika membaca bahwa sutradaranya adalah Vaughn, harapan untuk menyukai film ini membumbung tinggi. Vaughn cukup memberiku impresi yang bagus saat bikin Kick Ass.

Dan ternyata memang betul. Film ini menurutku adalah film terbaik dari serial X-men, setelah beberapa seri sebelumnya tidak terlalu bagus dan Wolverine yang kacrut berat.

Peran yang dijalankan McAvoy dan Fassbender juga punya hubungan yang kuat sebagai sahabat, walaupun nantinya akan jadi musuh bebuyutan. Karakter Prof X dan Magneto bisa sangat pas diperankan oleh keduanya. Juga Karakter Raven (yang nantinya jadi Mystic), terlihat OK. Begitupun dengan Kevin Bacon, aktor satu ini selalu bisa membuatku terkagum-kagum dan geram setengah mati di setiap filmnya. Oliver Platt yang hanya dapat porsi kecilpun mampu menarik perhatianku.

First Class lebih bercerita berat karena dari awal film ini sudah dihubungkan dengan cerita Erik (yang nanti jadi Magneto) yang menjadi saksi kekejaman Nazi. Di lain ujung dunia, Charles kecil hidup serba kemewahan dan berteman dengan Raven (Mystique). Mereka bertumbuh juga berbeda. Erik tumbuh penuh dendam mencari pembunuh keluarganya, Sebastian Shaw (Kevin Bacon). Siapa sangka ternyata masa mudanya, Charles yang kita kenal jenius, ternyata juga penggoda perempuan.

Dari situlah cerita mengalir, sampai akhirnya Charles dan Erik membantu CIA mengumpulkan para mutant-mutant muda untuk dididik dan bersama-sama melawan Sebastian Shaw.

Yang jadi lebih unik, pada petualangan X men kali ini dilatarbelakangi peristiwa sejarah, yaitu Cuban Missile War atau tragedi teluk babi, di mana USA dan Uni Soviet nyaris beradu nuklir, yang kalau menurut film ini ternyata semua itu disebabkan oleh Sebastian Shaw. :))

Secara keseluruhan film ini OK punya. Bahkan aku berani melabeli sebagai film superhero terbaik. Walaupun di akhir cerita ada hal-hal yang sedikit dipaksakan, tapi ya begitulah namanya film prekuel, harus ada yang sedikit dipaksakan agar bisa pas dengan film sebelumnya.

Adegan Paling Mengesankan:
Saat Charles berusaha mengumpulkan dan menghubungi para mutant. Di satu adegan ditampilkan keberadaan wolverine di sebuah bar, dan ditawari Charles tapi ditolak mentah-mentah. Tampil hanya dalam hitungan detik, tapi Hugh Jackman cukup bisa membuat segar.

Dipemeter:
8 dari 10

Rekomendasi:
Jangan menunggu film ini diputar di stasiun TV swasta, segeralah tonton di bioskop atau sewa DVD-nya. Film yang sangat layak dan wajib ditonton.
 
Back
Top