BAB III PENGUKURAN

Cabana

New member
PENGUKURAN​

Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pengukuran, misalnya untuk membuat pakalan, maka panjang kain yang harus diperlukan diukur dengan mistar atau rolmeter. Seorang ibu yang membeli harus di warung, penjual menimbang beras dengan neraca, dalam hal inii menimbang memiliki arti mengukur massa.
Berapa lama waktu yang diperlukan untuk naik sepeda dari rumah ke sekolah? Untuk mengukur waktu dengan arloji.
Peristiwa lain, misalnya seorang anak mengukur meja belajarnya. Keadaan ini dapat dilakukan dengan cara:
a. dengan jengkal tangan
b. dengan pensil atau
c. dengan penggaris

Dan kegiatan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa saat melakukan pengukuran kita membandingkan sesuatu yang diukur dengan alat yang digunakan sebagai patokan atau acuan.
Jadi, mengukur mengandung makna membandingkan sesuatu yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai patokan atau acuan.
Sedangkan hasil pengukuran yang dapat dinyatakan dengan nilai atau angka dinamakan besaran. Selanjutnya acuan atau patokan yang digunakan dinamakan satuan.

Berikut ini beberapa contoh:
a. Panjang tongkat pramuka 1,50 meter Panjang disebut besaran 1,50 disebut nilai meter disebut satuan

b. Massa berat 3 kilogram massa disebut besaran 3 disebut nilai kilogram disebut satuan

c. Panjang meja tulis 10 jengkal Panjang disebut besaran 10 disebut nilai jengkal disebut satuan




Untuk dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
1. Satuan baku adalah satuan yang digunakan untuk mengukur suatu besaran, dimana hasil pengukurannya sama untuk semua orang.
Misalnya: meter, kilogram, sekon dan lain sebagainya.

2. Satuan tak baku adalah satuan yang digunakan untuk mengukur suatu besaran, dimana hasil pengukurannya berbeda-beda antara orang satu dengan orang lain.
Misalnya: hasta, depa, jengkal, kaki, dan lain sebagainya.



Standar dan alat ukur:
1. Standar dan alat ukur panjang satuan standar untuk panjang adalah meter.
Alat ukur panjang meliputi:

a. Mistar
Mistar memiliki satuan terkecil 1 mm atau 0,1 cm, sehingga keletihan mistar 0,1 cm atau 1 mm.

foto_penggaris_dan_pensil.jpg



b. Jangka Sorong
Jangka sorang merupakan alat ukur panjang yang memiliki keletihan mencapai 0,1 mm.
Kebaikan jangka sorong.
- Untuk mengukur panjang atau diameter dapat digunakan bagian yang cembung.
- Untuk mengukur kedalaman lubang atau diameter bagian dalam sebuah benda digunakan bagian yang cekung.
Misalnya: diameter dalam pipa atau cincin
Jangka sorong mempunyai nonius atau vernier, yaitu skala yang mempunyai panjang 9 mm dan dibagi atas 10 bagian yang sama. Perbedaan satu bagian skala nonius dengan satu skala utama adalah 0,1 mm, sehingga tingkat ketelitian jangka sorong adalah sebesar 0,1 mm.
Bagian penting yang terdapat pada jangka sarong adaiah:
1) Rahang tetap yang memiliki skala utama.
2) Rahang sarong (dapat digeser-geser) yang memiNki skala nanius.

calipers.jpg


Pembacaan skala pada ianqka sorong dilakukan seperti ditunjukkan pada pengukuran di bawah ini.

Hash pengukuran ini sebesar 5,74 cm. Bagaimana cara mendapatkan hasil pengukuran ini? Langkah sebagai berikut:
a) Amati dan baca skala utamanya adalah 5,7 cm.
b) Skala nonius yang berimpit tegak lurus dengan satu tanda skala utama adalah garis keempat (4).
c) Mengingat tingkat ketelitian jangka sorong adalah 0,1 mm maka nilai lebih adalah 4 x 01 mm 0,4 mm 0,04 cm.
d) Jadi bacaan jangka sarong adalah 5,7 cm + 0,04 cm = 5,74 cm.

Jangka+Sorong2.jpg
 
Last edited:
c. Mikrometer Sekrup

h8a.png


Aat ukur panjang ini memiliki tingkat ketelitian yang paling tinggi yaitu sebesar 0,01 mm. Mikrometer sekrup biasa digunakan untuk mengukur benda yang sangat tipis, misalnya tebal kertas.
Cara kerja mikrometer sekrup adalah jika selubung luar dengan skala 50 diputar satu kali maka rahang geser dan selubung akan bergerak maju atau mundur. Jarak maju mundurnya rahang geser sejauh 0,5 mm/SC menghasilkan tingkat ketelitian 0,01 mm.

Pembacaan skala pada mikrometer sekrup dilakukan seperti ditunjukkan pada pengukuran diu bawah ini.

Hasil pengukuran ini sebesar 791 mm. Bagaimana cara mendapat hasil pengukuran ini? Langkahnya sebagai berikut:
a. Amati dan baca skala utama yang berimpit dengan tepi selubung luar adalah 7,5 mm.
b. Garis selubung luar yang berimpit tegak lurus dengan skala utama adalah garis ke-41.
C. Mengingat tingkat ketelitian jangka sorong adalah 0,01 mm maka nilai lebih adalah 41 x 0,01 mm = 0,41 mm.
d. Jadi bacaan mikrometer sekrup adalah 7,5 mm + 0,41 mm = 7,91 mm.




2. Standar dan alat ukur massa
Satuan standar untuk massa adalah kilogram. Satu kilogram didefinisikan sebagai massa dan suatu silinder yang dibuat dan campuran platina indium yang disebut kilogram standar.
Alat ukur ni berfungsi untuk mengukur besaran massa antara lain
a. Neraca pasar atau timbangan neraca mi digunakan untuk mengukur massa benda. Massa benda akan ditimbang diletakkan pada sisi kin dan sisi kanan terdapat anak timbangan.
b. Neraca elektronik atau digital neraca mi menggunakan tenaga listrik. Hasil pengukuran langsung terbaca pada layar.

C. Neraca lengan
Jenis neraca mi dibagi menjadi dua jenis, yaitu neraca dua lengan dan neraca tiga lengan.

Berikutjenis-jenis neraca:

9.JPG


neraca.jpg


OHAUS2010A.gif


3. Standar dan alat ukur waktu
Standar dan alat ukur waktu satuan standar untuk waktu adalah detik atau sekon. Satu sekon didefinisikan sebagai waktu yang lamanya hari. Atau satu sekon didefinisikan sebagai selang waktu yang diperlukan oleh atom cesium - 133 untuk melakukan getaran sebanyak 9192631770 kali. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran waktu antara lain:



P9270329copy.jpg


jam.jpg


stopwatch.jpg



a. Jam pasir
Jam pasir yang digunakan pada jaman dahulu.
b. Anloji (jam)
Arloji ini banyak digunakan untuk menentukan kapan suatu penistiwa terjadi
C. Stop watch
Stop watch sening digunakan untuk mengukur selang waktu suatu peristiwa benlangsung, misalnya: lomba Ian.
Benikut ditunjukkan jenis pengukur waktu:


4. Standar dan Alat Ukur Suhu
Suhu merupakan derajat panas dinginnya suatu benda. Satuan standar suhu adalah Kelvin, satuan yang lain dan berlaku di Indonesia adalah derajat Celcius, sedangkan di Amerika dan Eropa menggunakan derajat Fahrenheit.
Hubungan antara derajat Celcius, derajat Fahrenheit dan Kelvin adalah sebagai berikut:

a. t° F = 9/5 x t° C + 32° bila diketahui derajat celcius.

b. t° C = 9/5 x (t° F - 32°), bila diketahui derajat Fahrenheit.

c. tK = to C + 273, bila diketahul derajat Celcius.
 
Back
Top