Tanggul kanal lumpur Lapindo jebol lagi

andree_erlangga

New member
Upaya Timnas Penanggulangan Lumpur Lapindo membuang lumpur ke Kali Porong melalui spillway kembali gagal. Pasalnya, tanggul kanal selebar 10 meter yang digunakan untuk mengarahkan lumpur ke spillway tersebut jebol sepanjang kurang lebih 50 meter.
Juru Bicara Timnas Rudi Novriyanto, Kamis (8/2), menyebut kondisi tersebut sebagai lumpur yang overtopping (melewati batas tanggul) sehingga terjadi sliding. Menurut Rudi, awalnya lumpur sudah bisa dialirkan ke arah selatan menuju spillway. Namun, kapasitas lumpur membeludak akibat gorong-gorong pembuangan lumpur ke arah utara ditutup.
Sedangkan intensitas lumpur yang ke luar semakin banyak, yang akhirnya membuat tanggul kanan tidak kuat menahan luapan lumpur, sehingga terjadi overtopping. Saat ini, lumpur kembali mendekati kolam penampungan Jatirejo dan tanggul yang membatasi rel KA dan jalan raya.
Sementara itu, upaya Timnas Penanggulangan Lumpur Sidoarjo untuk mengurangi intensitas semburan lumpur tertunda. Bola-bola beton urung dimasukkan ke pusat semburan lumpur. Rencananya bola-bola beton itu akan digunakan untuk mengurangi intensitas semburan lumpur di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis kemarin, pukul 06.00 WIB.
Wartawan pun langsung menuju ke lokasi. Namun tidak dijumpai bola beton dan alat pengangkatnya. Hingga pukul 08.00 WIB, tak satu pun anggota Timnas Penanggulangan Lumpur yang tampak. Wartawan pun berupaya menelepon Rudi Novrianto. ?Lho siapa yang memberi tahu. Pekan depan rencana tersebut akan direalisasikan, karena alat yang akan digunakan sampai saat ini (kemarin-red) belum siap,? kata Rudi.
Di lain pihak, warga Desa Jatirejo, Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, kembali kaget. Titik-titik semburan gas muncul di sekitar tempat tinggal mereka. Semburan berupa gas H2S (hydrogen sulfide) yang mudah terbakar itu ada di bawah tanggul penahan lumpur yang berada di sekitar 500 meter dari pusat semburan lumpur Lapindo Brantas Inc.
Pantauan di lokasi, sedikitnya sudah ada 12 titik semburan kecil yang muncul. Titik-titik itu antara lain di Desa Kedungcangkring (1 titik), Desa Mindi (5 titik), Desa Besuki (1 titik), Desa Jatirejo (2 titik) serta di Desa Kedungbendo sebanyak 3 titik

solopos.net
 
Back
Top