Museum Energi Baru di TMII

satriani

New member
Museum selalu memberikan tujuan edukasi dan rekreasi bagi setiap pengunjungnya. Tak terkecuali museum sains yang berada di kawasan TAMAN MINI INDONESIA INDAH (TMII) bernama museum listrik dan energi baru (leb). MUSEUM LISTRIK dan ENERGI BARU (LEB) salah satu museum sains yang menyajikan koleksi peragaan tentang energi dan listrik. Rancangan bangunan nya mengacu pada konsep arsitektur berbentuk tapak “struktur atom”, yaitu satu proton dikelilingi tiga elektron, diaplikasikan dalam bentuk anjungan listrik yang dikelilingi tiga bangunan lain, yakni anjungan energi baru, anjungan energi fosil, dan anjungan energi konvesional. Sebagai wahana pendidikan dan rekreasi, museum leb mengemban fungsi menyampaikan informasi teknologi kelistrikan dan energi, baik dari sejarah perkembangan teknologi, aplikasi energi di indonesia dari masa ke masa, maupun semangat inovasinya kepada generasi mendatang.


Rencana pembangunan museum listrik pertama kali dicetuskan oleh mantan menteri pertambangan dan energi, ir. Drs. Ginanjar kartasasmita, pada saat menghadiri peringatan ulang tahun opec ke-30 pada oktober 1990. Kemudian, berdasarkan keputusan menteri pertambangan dan energi nomor 1722.k/702/mpe/1992 dibentuklah panitia proyek pembangunan museum listrik dan energi baru tepatnya tanggal 17 desember 1992. Kemudian, pada 20 nopember 1993 pelaksanaan pembangunan tahap i pun dimulai. Setelah pembangunan selesai barulah museum leb diresmikan oleh presiden soeharto pada 20 april 1995.


Tempat ini dirancang dan difasilitasi sedemikian rupa agar pengunjung mendapatkan informasi secara berurutan dan menyeluruh serta nyaman menelusuri setiap alat peraga yang dilengkapi dengan perangkat audiovisual. Alat peraga tersebut terdapat di dalam dan luar gedung. Total alat peraga yang dipamerkan sebanyak 619 koleksi.


Koleksi Museum




Di luar museum terdapat satu koleksi peraga yang sangat menarik perhatian yaitu ‘kompor tenaga surya serba guna’. Disebut serba guna karena selain untuk memasak, kompor ini dapat difungsikan sebagai antena parabola yang mampu menerima sekitar 150 saluran televisi. Juga terdapat ‘mobil tenaga surya’ yang digerakkan dengan menggunakan tenaga matahari.

Anak-anak pastinya tertarik masuk ke ‘rumah energi baru’ di mana dapat disaksikan proses pengubahan energi matahari dan angin menjadi listrik yang dapat dimanfaatkan secara maksimal di kemudian hari. Memasuki bagian dalam gedung, anda akan menemukan ‘ruang cerdas energi’ di mana masing-masing pengunjung diperbolehkan menggunakan alat peraga dengan panduan agar bisa memahami gejala energi dan listrik di sekitar kita.

Di sini juga ditampilkan ‘simulasi konsumsi listrik dalam rumah tangga’ yang memberikan kita informasi mengenai berapa banyak watt listrik yang digunakan sehari-hari di rumah. Untuk mengetahui cara kerja listrik dalam memanaskan air, pengunjung diajak untuk melihat peragaan konversi ‘energi listrik menjadi panas’. Terdapat pula berbagai macam permainan seperti harpa ajaib yang senarnya diganti dengan sinar infra merah, permainan adu kecepatan, permainan magnet, dan kuis melalui komputer interaktif yang menguji daya ingat dan ketangkasan kita. Jangan lewatkan panorama saluran udara tegangan ekstra tinggi dan plasma ball yang mampu mengidentifikasi energi listrik yang terdapat dalam tubuh manusia.



sumber
 
1_6cuhp7dm.jpg


blh juga untuk di coba
 
wuih itu kompor mataharinya pake parabola :D haha ngaco si megha


desainnya mirip banget sama ufo tuh.. tapi boleh dicoba tuh kompor mataharinya, ekonomis ;)
 
Back
Top