Ratusan Demonstran ?Gema Pembebasan? Awali Aksi Tolak Bush Dengan ?Long-March? B

nurcahyo

New member
Ratusan Demonstran ?Gema Pembebasan? Awali Aksi Tolak Bush Dengan ?Long-March? Balaikota-Tugu Kujang

Kapanlagi.com - Sekitar 200 massa dari "Gema Pembebasan" Wilayah Bogor Raya, Sabtu pagi, sekitar pukul 08:00 WIB, mengawali aksi demonstrasi anti pada H-2 menjelang kedatangan Presiden Amerika Serikat (AS) George W Bush, yang akan bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Kepresidenan di Bogor pada 20 Nopember 2006.

Demonstrasi dengan aksi long march itu, dimulai di depan Balaikota Bogor --yang berdampingan dengan Hotel Salak, tempat dimana delegasi pengamanan dan diplomatik AS ber-"markas besar"--dan kemudian melanjutkannya menuju Jl Djuanda dan kemudian memutar di depan Kebun Raya Bogor, dan akhirnya menuju ke kawasan Tugu Kujang.

Semula, saat hendak berangkat dari depan Balaikota Bogor, para demonstran berkeinginan untuk melakukan orasi, namun dihalau oleh aparat keamanan. "Akhirnya kita hanya bisa berorasi selama 15 menit saja, dalihnya demi keamanan sehingga kita kemudian melanjutkan long march," kata Nusryam, jurubicara "Gema Pembebasan" Wilayah Bogor Raya, disela-sela aksi.

Setelah berkeliling dan sampai di kawasan Tugu Kujang, elemen tersebut kemudian membacakan pernyataan beberapa "catatan kejahatan" George W Bush.

Di antara catatan-catatan itu adalah: Bush telah membunuh 665 ribu warga Irak sejak invasinya tahun 2003 dan angka tersebut adalah berdasarkan laporan penelitian dokter Irak dan AS sendiri dari Universitas Jhon Hopkin. "Dari angka itu, berarti setiap hari asda 500 warga Irak yang meninggal," katanya.

Selain itu, dengan mengutip laporan William Blum berjudul "Killing Hope", disebutkan bahwa AS sejak tahun 1945 telah melakukan intervensi di 70 negara seperti RRC, Italia, Yunani, Filipina, Korsel, Albania, Iran, Guatemala, Jerman, Indonesia, Vietnam, Kamboja, Brazil, Chili, Nikaragua, El Salvador, Irak, Afghanistan dan masih banyak negara lain.

Merujuk pada laporan koran Guardian edisi 14 Agustus 2006, "Gema Pembebasan" juga melansir bahwa Bush ikut merencanakan dan membantu Israel menyerang Libanon yang mengakibatkan ribuan rakyat sipil Libanon menjadi korban.

Di Indonesia, AS juga telah mengeruk kekayaan alam dengan meninggalkan kesengsaraan masyarakat dan kerusakan lingkungan melalui perusahaan-perusahaannya seperti Freeport, Exxon Mobil, dan senantiasan menekan Indonesia melalui IMF dan Bank Dunia.

"AS juga selalu mengancam Indonesia dengan embargo militer dan hingga kini menerapkan travel warning ke Indonesia," kata Nursyam.

Dengan rekam-jejak seperti itu, maka kehadiran Bush di Indonesia dan khususnya di Bogor harus ditolak, dan penerimaan dan penyambutan yang dilakukan adalah sesuatu yang sangat tidak layak.

Hingga berita ini dilaporkan pukul 10:00 WIB, ratusan demonstran tersebut masih melakukan aksi di Tugu Kujang
 
Back
Top