Sombu Opu Dari Selatan -end-

Udara sejuk di pagi yang cerah,di luar sebuah gubug kecil di kaki gunung lampobatang,berdiri seorang pemuda berparas cakap gagah berkulit putih,rambutnya yang panjang sebatas leher dan memakai pakaian sederhana,di bagian belakang punggungnya terselip sebuah pedang,yang gagangnya terukir seekor naga melingkar berlapis emas,dia yang tidak lain adalah jaka adanya,atau dalam rimba persilatan di juluki dengan pendekar pedang naga ungu,murid kiyai telingsing dari daerah jawa barat,pemuda itu sedang menikmati terbitnya matahari pagi,setelah hujan yang cukup lebat semalaman,sesekali dia melihat-lihat keadaan di sekitarnya,sungguh luar biasa ciptaan ALLAH S.W.T,hamparan sawah-sawah,hutan yang di tumbuhi pepohonan rindang yang nyaman nan sejuk,dedaunan yang hijau berembun,di aliri dengan air sungai ponto,sehingga sedap untuk di pandang mata,tiada henti-henti nya dia memuji alam ciptaan ALLAH ta'ala yang indah itu.

Hari itu adalah hari terakhir jaka mengembara di tanah makassar,setelah beberapa waktu yang lalu dia membantu memberantas kaum pemberontak (untuk mengetahui lebih jelasnya,baca serial jaka arya santanu,pendekar pedang naga ungu yang berjudul "banjir darah di losari"),dua hari sebelumnya jaka berpisah dengan setan mabuk,nyi kalas wengi,dan wirya,yang masih berada di sungguminasa,niatnya dia akan meneruskan pengembaraan ke tanah andalas,untuk menambah pengalamannya di luaran,setelah selama 17 tahun dia dilatih dan di gembleng di pondok kiyai telingsing di puncak gunung ciremai,namun sebelum meninggalkan tanah makassar jaka berniat untuk mengunjungi para ketiga saudari angkatnya terlebih dahulu,yaitu dewi suciwati,dewi noviyanti,dan dewi vithryloka,maka setelah dia mandi di sungai ponto yang airnya jernih dan menyegarkan itu,beranjaklah dia dari tempat itu.

Dengan mengandalkan ilmu lari cepat dan meringankan tubuhnya maka tidak sampai empat peminuman teh,sampailah jaka di salah satu kediaman adik angkatnya itu,ketika dia masuk ke halaman rumah dewi noviyanti dengan segera jaka mengucapkan salam,tidak berapa lama keluarlah seorang gadis yang tidak lain adalah noviyanti sendiri adanya,melihat tamu yang datang agalah kakak angkatnya,segera saja dia mempersilahkan pemuda itu untuk masuk dan menyediakan makanan serta minuman,jaka duduk bersila,lalu mengusap-usap dagunya dan bertanya,"hmmm..kemana yang lain?biasanya vithryloka dan suciwati berkumpul di sini?",sambil menuangkan air minum noviyanti menjawab pertanyaan kakaknya itu,"vitrhyloka sedang berkeliling kak,sedangkan suciwati kalau ndak salah sedang berlatih di gunung rantemado",jaka hanya manggut-manggut sambil memakan buah apel yang di sediakan.

Cukup lama jaka berada di rumah novyanti sambil bercerita panjang lebar,hingga tak terasa matahari sudah meninggi,lalu selepas salat lohor jaka pun pamit mohon diri,"terimakasih atas waktu dan jamuannya dik,sekarang saya harus pergi melanjutkan perjalanan,kamu rajin-rajin lah berlatih,biar semakin mantap kemampuanmu,kakak titip salam buat vitrhyloka dan suciwati,mudah-mudahan kalau kakakmu ini masih di beri umur bisa berkunjung lagi ke sini",sambil menyodorkan sebuah buntalan berukuran sedang novyanti berkata,"iya kakak,hati-hati di perjalanan,mudah-mudahan selamat sampai tujuan,ini ada sedikit bekal makanan,ambillah",jaka mengambil buntalan berisi makanan itu,fikirnya lumayan untuk mengirit uang,setelah mengucapkan salam maka jaka pun mulai melangkahkan kaki sambil pegangi perutnya yang kekenyangan.

Hutan itu di tanami pepohonan yang lebat dan rindang,sambil bernyanyi-nyanyi tak karuan jaka terus melangkah dengan santai dan seenaknya saja,tinggal beberapa tombak lagi dia akan sampai di pesisir pantai,setelah itu dia akan menyewa sebuah rakit untuk menyebrang,tapi belakangan jaka merasa ada yang menguntitnya,namun pemuda itu tetap santai saja sambil berwaspada,ini kan daerah orang dan dia hanya pemuda asing yang bertandang,sehingga bukan mustahil kalau ada perampok hutan atau begal,kalau pun ada yang menyerangnya secara tiba-tiba dia sudah bersiap-siap,selangkah demi selangkah telah berlalu,tidak ada tanda-tanda akan datangnya bahaya,namun jaka tidak mau bertindak ayal,dia tetap saja berwaspada,karena dia masih merasa ada yang menguntitnya dari belakang,dan benar saja dugaannya,ketika sepuluh langkah berlalu jaka merasakan sesiur angin dari arah belakang menyambarnya.


(BERSAMBUNG)
 
Last edited:
Sombu opu dari selatan (bagian 2)

"Kraak",pohon besar di hadapan jaka tumbang di hantam angin yang datang dari belakang,jaka leletkan lidah menyaksikan nya,jelas bukan orang sembarangan yang melepaskan pukulan itu,untung saja jaka sigap dan segera menghindar,kalau tidak celakalah dia dibuatnya,lalu terdengar suara tertawa menggema,tidak lama muncullah sesosok tubuh yang turun dari atas pohon besar berjarak tiga tombak di belakangnya,sosok itu bertubuh tinggi,berkumis melintang,memakai pakaian bagus berwarna hijau,terselip di bagian pinggang kanannya sebilah badik,sambil berkacak pinggang orang itu menatap jaka dengan penuh geram dan amarah,terlihat raut wajah benci yang teramat sangat,lalu sambil menggaruk kepalanya seolah tak terjadi apa-apa jaka bertanya kepada orang itu,"saudara siapa?kenapa menyerang saya?kita belum pernah bertemu sebelumnya,dan tidak ada silang sengketa",namun yang di tanya tidak segera menjawab,orang itu meludah ketanah lalu menghunuskan badik yang terselip di pinggang kanannya.

"Pemuda asing bangsat!asal kau tau saja,saat ini kau berhadapan dengan sombu opu dari selatan,dan aku adalah sobat loka jaya yang telah engkau bunuh beberapa waktu lalu,aku akan membunuhmu lalu mencincang tubuhmu dengan badik milikku ini sebagai balasan",terkejutlah jaka,beberapa waktu lalu dia diberitahu beberapa tokoh-tokoh silat yang di segani di tanah makassar oleh setan mabuk,salah satunya adalah sombu opu dari selatan yang memiliki senjata pusaka berupa badik,namun jaka tak mau memperlihatkan rasa jerihnya,lalu pemuda itu tertawa dengan mengalirkan tenaga dalamnya,terkejut juga sombu opu dari selatan mendengar suara tertawa jaka,tak dinyaya pemuda itu memiliki tenaga dalam yang cukup tinggi,kupingnya terasa pengang dan mau pecah mendengar tawanya,"keparat!apa yang kau tertawakan?",lalu jaka cengar-cengir dan menjawab,"pantas kau di juluki sombu opu,kelakuanmu itu sama seperti banteng,seradak-seruduk main hantam saja",merahlah paras sombu opu di hina begitu rupa,rahangnya menggembung dan amarahnya semakin menjadi-jadi.

Lalu dengan sebatnya sombu opu menyerang jaka yang saat itu bertangan kosong,sengaja dia tidak pergunakan pedang naga ungunya untuk mengukur seberapa tinggi kepandaian lawannya,jaka pergunakan jurus naga menangkis badai untuk menghindari serangan-serangan lawan,sombu opu segera mengenali jurus yang dipergunakan jaka,"pemuda bangsat!apa hubungan mu dengan si tua bangka telingsing?",mendengar nama gurunya di maki-maki kesal juga jaka,"apa hubunganku kau tidak perlu tau,ini hadiah untukmu",sesiur angin deras keluar dari tangan jaka menghantam ke arah lawannya,"jurus naga menyambar rembulan",desis sombu opu,cepat-cepat dia menghindar,"brakk",pukulan yang di lancarkan jaka menghantam sebongkah batu dan menghancurkannya berkeping-keping,"sudah ku duga,pasti kau murid si tua bangka itu",jaka hanya tersenyum menyeringai mendengar kata-kata lawannya,namun dengan segera sombu opu menghantamkan pukulan tanduk ireng,selarik sinar hitam menggidikkan melesat ke arah jaka,melihat hal itu jaka mencoba menangkis dengan pergunakan pukulan naga biru.

Dua larik sinar saling beradu,membuat daerah sekitar pertarungan di landa lindu,jaka terjajar dua tombak sedangkan sombu opu tergontai-gontai sesaat lalu bangkit kembali,jaka tak bisa terus-terusan main-main,kini dia tau bahwa lawannya tidak bisa di remehkan,dan akhirnya dia pergunakan juga pedangnya,pertarungan pun kembali berlanjut,dua buah senjata beradu dan bunga api memercik,jurus demi jurus telah terlewati,kedua orang itu kerahkan segala kemampuannya dan jurus-jurus simpanannya,sesekali mereka keluarkan pukulan-pukulan sakti untuk merobohkan lawannya,jaka sudah mulai terdesak dan keringat mulai bercucuran,baru kali ini dia menghadapi lawan yang tangguh,namun selang berapa jurus lawannya pun sudah terlihat kelelahan,lalu sombu opu mundur beberapa tombak dan pentangkan tangan kanannya kedepan,tiba-tiba tangannya berubah memerah dan melancarkan pukulan api jagat,selarik sinar merah membara melesat,jaka melompat beberapa tombak untuk menghindar.

Jaka berhasil mengelak,tapi hawa pukulan api jagat masih terasa,luar biasa panasnya sehingga sempat membuat hangus bagian bawah sandal yang di kenakan nya,lalu jaka pergunakan jurus naga mencengkram harimau,dengan sebatnya dia menukik menyerang sombu opu dari atas,sombu opu mencoba untuk menangkis,namun jaka sudah memperkirakan hal itu dan segera lancarkan jurus naga mencakar karang,"crass",tangan sombu opu yang menahan serangan kutung sebatas bahu,terdengar pekik mengerikan dari mulut nya,lalu tanpa tedeng aling-aling jaka menghantam dada lawannya hingga mencelat beberapa tombak kebelakang,sombu opu mengeluh tinggi dan darah kental muncrat dari mulutnya,tak berapa lama tubuhnya meregang kaku tak bergerak lagi dan mati,lalu jaka menghela nafas panjang dan menghampiri jasad sombu opu,ada rasa kasihan dalam dirinya hingga akhirnya dia menguburkan mayat lawannya itu,setelah selesai dan beristirahat sejenak jaka segera beranjak dari tempat itu sambil memakan buah apel pemberian adiknya.


TAMAT
 
Last edited:
Bls: SOMBU OPU DARI SELATAN (Bagian 1)

[lang=en]not bad as a novice writers :D I like read your story. Is it your true story? Honestly please... :D[/lang]
 
Bls: SOMBU OPU DARI SELATAN (Bagian 1)

[lang=en]not bad as a novice writers :D I like read your story. Is it your true story? Honestly please... :D[/lang]

itu hanya karangan saya.....saya hanya melestarikan cerita silat,,,,,,,saya mau jadi penerus opa bastian,hans jaladara,ganesh th,sh mintarja,,pokoknya para pendekar2 yang sudah terlupakan deh...:)
 
Bls: SOMBU OPU DARI SELATAN (Bagian 2)

[lang=en]Hey, Tery... You're so smart to write this story. I hope can meet you anytime and discuss about your real story and mine. I wanted our story can make this into a movie that we work on together.[/lang]
 
Bls: SOMBU OPU DARI SELATAN (Bagian 2)

Hey, Tery... You're so smart to write this story. I hope can meet you anytime and discuss about your real story and mine. I wanted our story can make this into a movie that we work on together.

really??im so happy....
 
Back
Top