Di Awan Apakah Data Cloud Sebaiknya Disimpan?

vibicla

New member
“Once they've gathered enough stuff, they have to find places to store all of it” – George Carlin.

Ucapan George Carlin ini ternyata juga berlaku untuk data digital. Saat ini, hampir semua orang menghabiskan waktu mereka untuk mempelajari atau mendapatkan data terbaru lalu berusaha mencari cara untuk menyimpannya. Mereka berusaha untuk menemukan ruang penyimpanan yang cukup untuk menampung semua data dan ini adalah merupakan sebuah tantangan besar. Salah satu solusi yang paling memungkinkan adalah dengan membeli hard disk yang memiliki kapasitas lebih besar.

vibi2.jpg


Sebagian lainnya lebih memilih penyimpanan eksternal seperti eksternal hard disk. Selain dua opsi tersebut, ada juga mereka yang putus asa dan lebih memilih untuk menghapus seluruh file lama untuk menyimpan data baru.

Di era modern ini, mereka yang mengikuti perkembangan jaman lebih memilih untuk menyimpan data pada cloud computing Indonesia.

Cloud Computing Indonesia Menyimpan Data di “Awan”
Ketika berbicara tentang komputansi awan, hal pertama yang terlintas dalam pikiran biasanya adalah beberapa aplikasi utama seperti One Drive, Dropbox atau iCloud. Komputansi awan jenis ini biasanya lebih dikenal dengan public cloud.

Sedangkan untuk cloud computing Indonesia, mereka menawarkan sistem penyimpanan yang lebih dikenal dengan istilah private cloud. Private cloud biasanya digunakan oleh perusahaan dan korporasi besar lainnya untuk menyimpan data-data perusahaan yang sensitif dan rahasia.

Mungkin Anda sudah bermigrasi menggunakan Cloud. Tapi pernahkah Anda bertanya apakah data yang Anda miliki benar-benar disimpan di awan? Jika benar disimpan di awan, kira-kira awan bagian mana yang berisi data Anda?

Walau dikatakan disimpan pada awan atau cloud, data Anda tidak benar-benar tersimpan pada awan melainkan tersimpan pada perangkat di suatu tempat. Perangkat itu bisa berupa flash bahkan masih menggunakan hard disk, yang terpenting adalah penyedia cloud computing Indonesia memiliki server raksasa untuk menyimpan seluruh data pelanggan. Server raksasa ini dikenal dengan istilah "server farms" dan berdedikasi selama 24/7 dalam 1 tahun (365 hari) tanpa henti.

Berapa banyak data yang bisa disimpan di cloud? Bisa dikatakan tidak terbatas. Sebagai gambaran, menurut perkiraan, pada tahun 2020 nanti jumlah data video dan audio saja akan mencapai 40 ZB atau 40 juta PB (1 PB = 1.000 TB). Data tersebut terhitung hanya data video dan audio saja, bukan data yang lain. Bayangkan berapa banyak data yang bisa Anda simpan di cloud? Pastinya almost limitless!

Lalu, di mana data Anda sebenarnya disimpan? Di mana letak lokasinya secara spesifik? Anda tidak akan pernah benar-benar tahu kecuali Anda benar-benar mencari tahu di mana penyedia cloud computing Indonesia menyimpan server mereka. Bisa saja di Indonesia, China, bahkan Inggris. Bisa di mana pun di seluruh dunia.

Selain server secara fisik, sebagian juga menggunakan satelit untuk mengurangi biaya.kesimpulannya, akan sangat sulit untuk mengetahui di mana data Anda disimpan. Kemungkinan besar, penyedia cloud computing Indonesia mungkin memilih untuk tidak mengungkapkan letak pastinya. Kenapa? Hal ini penting untuk menjamin kerahasiaan dan keamanan data Anda.

Satu hal yang pasti, data Anda tidak ada di awan mana pun. Jika Anda ingin bermigrasi menggunakan Cloud, hal yang terpenting bukan mencari tahu di mana mereka meletakkan server tapi apakah sistem keamanan pada server mereka sudah diujicobakan. Anda tentu tidak ingin data Anda tersebar ke luar karena serangan hacker atau sejenisnya.

Memilih perusahaan penyedia cloud computing Indonesia yang dapat dipercaya juga adalah merupakan salah satu dari tindakan preventif yang sangat penting untuk dilakukan. Jangan mudah tergoda dengan paket harga yang lebih murah kalau tidak terjamin keamanannya. Ingat, taruhannya adalah data Anda atau perusahaan Anda. Pilih yang dapat diandalkan dan dipercaya.

Sumber
 
Back
Top