Seorang ibu melepas putri pingitannya untuk diperkenankan berpacaran dengan seorang pemuda yang baru dikenal.
Ibu dari gadis tersebut merasa harus memberikan nasehat kepada anaknya.
Ibu : "Nak... kamu harus hati2, ketika pacaran kamu harus menjaga diri, apalagi kamu gadis yang cantik. Pacarmu mungkin akan tergoda dan akan mendorongmu, membaringkan kamu, membuka bajumu dan melakukan seks denganmu. Jika hal ini terjadi maka peristiwa ini akan mempermalukan keluargamu."
Si gadis mengingat nasehat ibunya...
Besoknya sang ibu bertanya...
Ibu : "Apakah dia telah melakukan hal2 yang mempermalukan keluarga kita?"
Gadis : "Dia memang mencoba mendorongku, membuka bajuku, dan berusaha melakukan seks denganku. Tapi aku harus tegas, aku enggak mau dia mempermalukan keluarga kita!"
Gadis : "Jadi aku bangkit..."
Ibu : (Dalam hati) Baguslah, nasehatku diingat...
Gadis : "Dan aku balas dendam mempermalukan keluarganya... Kudorong dia ke bawah, kubuka bajunya dan melakukan seks dengan posisi di atas!"
Ibu dari gadis tersebut merasa harus memberikan nasehat kepada anaknya.
Ibu : "Nak... kamu harus hati2, ketika pacaran kamu harus menjaga diri, apalagi kamu gadis yang cantik. Pacarmu mungkin akan tergoda dan akan mendorongmu, membaringkan kamu, membuka bajumu dan melakukan seks denganmu. Jika hal ini terjadi maka peristiwa ini akan mempermalukan keluargamu."
Si gadis mengingat nasehat ibunya...
Besoknya sang ibu bertanya...
Ibu : "Apakah dia telah melakukan hal2 yang mempermalukan keluarga kita?"
Gadis : "Dia memang mencoba mendorongku, membuka bajuku, dan berusaha melakukan seks denganku. Tapi aku harus tegas, aku enggak mau dia mempermalukan keluarga kita!"
Gadis : "Jadi aku bangkit..."
Ibu : (Dalam hati) Baguslah, nasehatku diingat...
Gadis : "Dan aku balas dendam mempermalukan keluarganya... Kudorong dia ke bawah, kubuka bajunya dan melakukan seks dengan posisi di atas!"