RATUSAN warga Dusun Jatirejo, Desa Mojoduwur, Nganjuk, kesulitan air bersih. Untuk bisa mendapatkan air, warga digilir empat hari sekali. Guna keperluan sehari-hari, warga bergantung pada kucuran air dari sumber Sumberboto yang letaknya 2 km dari Jatirejo. Air ditampung dalam tandon berukuran 2 x 2 x 2 meter. ?Dulu ?kami? dapat bantuan air seminggu sekali. sekarang berhenti karena ada tandon,? kata Lamidi, 35, pamong desa setempat.
Ada tujuh tandon yang dibangun dari dana program pengembangan kecamatan (PPK). Masing-masing memiliki 14?21 ?pelanggan?.
Karena banyak warga yang membutuhkan air, terpaksa digilir. ?Supaya semua kebagian,? ujarnya. Apalagi, tidak hanya warga Jatirejo yang memanfaatken air itu, tetapi juga Dusun Sanan, Desa Mojoduwur. Setiap giliran butuh waktu 4 hari. Mengalirnya air saat malam membuat warga harus antre hingga pukul 21.00. ?Biasanya setelah magrib baru antre ke tandon,? jelas Lamidi. Seperti Rabu malam (17617), giliran warga Jatirejo mendapatkan air bersih. Puluhan warga membawa jeriken, ember, hingga gayung ke salah satu tandon dusun. Mereka meletakkan jeriken di bawah enam pancuran. Mereka harus beradu cepat. Karena jika antre lebih dulu, jerikennya paling cepat penuh. (med indo)
Ada tujuh tandon yang dibangun dari dana program pengembangan kecamatan (PPK). Masing-masing memiliki 14?21 ?pelanggan?.
Karena banyak warga yang membutuhkan air, terpaksa digilir. ?Supaya semua kebagian,? ujarnya. Apalagi, tidak hanya warga Jatirejo yang memanfaatken air itu, tetapi juga Dusun Sanan, Desa Mojoduwur. Setiap giliran butuh waktu 4 hari. Mengalirnya air saat malam membuat warga harus antre hingga pukul 21.00. ?Biasanya setelah magrib baru antre ke tandon,? jelas Lamidi. Seperti Rabu malam (17617), giliran warga Jatirejo mendapatkan air bersih. Puluhan warga membawa jeriken, ember, hingga gayung ke salah satu tandon dusun. Mereka meletakkan jeriken di bawah enam pancuran. Mereka harus beradu cepat. Karena jika antre lebih dulu, jerikennya paling cepat penuh. (med indo)