Megha
New member
KOMPAS - TRIPOLI, KAMIS 12/06/08- Bagaimana Pemimpin Libya Moammar Khadafy menyebut Barack Obama? "Saudaraku, orang Kenya yang warga Amerika Serikat..."
Begitulah ucapan Khadafy saat mengomentari rencana kebijakan calon presiden AS dari Partai Demokrat tersebut, Rabu (11/6). Ia menilai, slogan "perubahan" yang didengungkan Obama cuma bualan kosong.
Komentar Khadafy itu terkait kebijakan Obama terhadap persoalan Israel-Palestina. Obama bilang, ia tetap akan mendukung Israel menjadikan Yerusalem sebagai ibu kota negeri Yahudi itu untuk selamanya. janji Obama itu diucapkan di depan aktivis Yahudi di Washington beberapa waktu lalu. "Pernyataan Obama bahwa Yerusalem bersatu harus menjadi ibu kota Israel secara abadi, dan ia akan mendukung Israel dengan dana 30 miliar dollar AS dalam 10 tahun ke depan jelas mengecewakan harapan kami dan harapan orang-orang Afrika," kata Khadafy. Itu sebabnya, slogan "perubahan" Obama tak punya arti.
Ia mengatakan hal itu saat melakukan peringatan ke-38 tahun hengkangnya pasukan asing dari Libya setelah ia berkuasa di negeri itu melalui kudeta militer tahun 1969.
Peringatan itu digelar di sebuah bandara di Tripoli, ibu kota Libya. Bandara itu dulu merupakan pangkalan militer AS dan ditutup pada Juni 1970. Ia tampil dengan busana militer penuh, yang tidak pernah dia lakukan dalam sekian tahun. Belakangan ia selalu tampil dengan pakaian khas.
Menurut Khadafy, seharusnya Obama menggunakan uang yang dijanjikannya untuk Israel itu untuk membantu orang Afrika. "Guna membangun waduk di Sungai Kongo supaya bisa mengalirkan listrik ke seluruh Benua Afrika," katanya.
Hubungan Libya dengan AS sempat putus selama lebih dari tiga dekade. Bahkan, AS mem-black list Libya karena dituding sebagai pendonor teroris. Bahkan, AS pernah melakukan pemboman ke Libya pada 1986.
Namun, hubungan kedua negara membaik sejak Libya secara mengejutkan menghentikan program nuklir rahasianya tahun 2003. Hubungan kedua negara tersambung lagi pada 2006.
PUT
Sumber : AP