bla_bla_bla
New member
Sadism dan masocism merupakan salah satu kelainan seksual dimana seseorang akan mengalami kenikmatan dengan melakukan kekerasan, baik menyakiti diri sendiri maupun pasangan selama berhungan seksual. Semakin sadis semakin besar pula kenikmatan yang dirasakan. Menyakiti tersebut bisa dilakukan dengan menampar, merantai, mencambuk, memukul, dsb.
Sadism dan masochicm nyata adanya dan bisa membuat ketergantungan. Ada juga yang dilakukan oleh sebagian orang dengan tujuan untuk mencari variasi seks. Kelainan seksual ini kalau dibiarkan terus menerus tentunya akan sangat menghawatirkan buat perkembangan psikologi kedua pasangan selanjutnya. Apalagi kalau sampai dilakukan tidak mau sama mau. Atau salah satu pasangan dipaksa.
Seharusnya aktifitas seksual dilakukan dengan penuh cinta dan kasih sayang. Buat penderita sadism dan masochism pada saat melakukannya hanya memikirkan kenikmatan seksual semata. Hanya setelah aktifitas seksual tersebut selesai, terkadang mucul juga perasaan bersalah. Dan kadang baru muncul kasih sayangnya. Tapi karena sudah kelainan dan ketergantungan maka biasanya mereka tidak mampu mengontrol dorongan yang muncul lagi untuk melakukan kekerasan tersebut.
Adapun penyebabnya bisa karena pengalaman masa kecil, pendidikan seks yang salah, kebiasaan melihat aktifitas seksual sadism dan masochism baik lewat film ato media lain, terbiasa dengan kekerasan sehingga terbawa sampai pada aktifitas seksual, dsb.
Penangannya pada intinya sama dengan permasalahan2 psikologi yang lain yaitu dengan cara terapi.
Sadism dan masochicm nyata adanya dan bisa membuat ketergantungan. Ada juga yang dilakukan oleh sebagian orang dengan tujuan untuk mencari variasi seks. Kelainan seksual ini kalau dibiarkan terus menerus tentunya akan sangat menghawatirkan buat perkembangan psikologi kedua pasangan selanjutnya. Apalagi kalau sampai dilakukan tidak mau sama mau. Atau salah satu pasangan dipaksa.
Seharusnya aktifitas seksual dilakukan dengan penuh cinta dan kasih sayang. Buat penderita sadism dan masochism pada saat melakukannya hanya memikirkan kenikmatan seksual semata. Hanya setelah aktifitas seksual tersebut selesai, terkadang mucul juga perasaan bersalah. Dan kadang baru muncul kasih sayangnya. Tapi karena sudah kelainan dan ketergantungan maka biasanya mereka tidak mampu mengontrol dorongan yang muncul lagi untuk melakukan kekerasan tersebut.
Adapun penyebabnya bisa karena pengalaman masa kecil, pendidikan seks yang salah, kebiasaan melihat aktifitas seksual sadism dan masochism baik lewat film ato media lain, terbiasa dengan kekerasan sehingga terbawa sampai pada aktifitas seksual, dsb.
Penangannya pada intinya sama dengan permasalahan2 psikologi yang lain yaitu dengan cara terapi.