Megha
New member
KONTAN - PT Semen Gresik Tbk mengklaim telah menggunakan bahan bakar dari limbah pertanian, sampah dan limbah pabrik untuk mendampingi bahan bakar utama batu bara sebagai penggerak mesin pabrik. Penggunaan bahan bakar sampah ini telah dimulai sejak 21 Juni 2008 lalu, di pabrik Semen Gresik di Tuban.
Direktur Utama PT Semen Gresik Tbk. Dwi Sutjipto menyatakan, langkah perusahaan ini bertujuan untuk turut mengurangi emisi gas karbon dioksida yang dihasilkan dari pabrik. "Ini merupakan gerakan konservasi energi dengan mengembangkan limbah pertanian sebagai bahan bakar altematif," kata Dwi di Semarang, Selasa (24/G).
Semen Gresik memanfaatkan sekam padi, kulit kacang, sampah, dan limbah pabrik dari daerah Tuban, Bojonegoro, dan Lamongan, Pabrik semen ini bekerja sama dengan sejumlah perusahaan rekanan dalam pemanfaatan hasil samping dan limbah industri.
Dwi juga menyebutkan ongkos energi Semen Gresik mencapai 32% dari total biaya produksi. Dia berharap, substitusi bahan bakar alternatif tersebut bisa menghemat pemakaian batubara setiap tahun hingga 10%, Semenjak harga bahan bakar minyak melambung tinggi, perusahaan-perusahaan besar mulai menggunakan energi altematif non batubara. maklum, kenaikan harga minyak ini turut menyeret pula harga batubara. Itu sebabnya, perusahaan-perusahaan berusaha mencari energi murah.
Direktur Utama PT Semen Gresik Tbk. Dwi Sutjipto menyatakan, langkah perusahaan ini bertujuan untuk turut mengurangi emisi gas karbon dioksida yang dihasilkan dari pabrik. "Ini merupakan gerakan konservasi energi dengan mengembangkan limbah pertanian sebagai bahan bakar altematif," kata Dwi di Semarang, Selasa (24/G).
Semen Gresik memanfaatkan sekam padi, kulit kacang, sampah, dan limbah pabrik dari daerah Tuban, Bojonegoro, dan Lamongan, Pabrik semen ini bekerja sama dengan sejumlah perusahaan rekanan dalam pemanfaatan hasil samping dan limbah industri.
Dwi juga menyebutkan ongkos energi Semen Gresik mencapai 32% dari total biaya produksi. Dia berharap, substitusi bahan bakar alternatif tersebut bisa menghemat pemakaian batubara setiap tahun hingga 10%, Semenjak harga bahan bakar minyak melambung tinggi, perusahaan-perusahaan besar mulai menggunakan energi altematif non batubara. maklum, kenaikan harga minyak ini turut menyeret pula harga batubara. Itu sebabnya, perusahaan-perusahaan berusaha mencari energi murah.