Main Saham Online Kini Lebih Menyenangkan di Lautandhana Online Trading | LOTS

Lautandhana Daily Views 29 November 2012

Pasca rally dalam bebrapa terakhir ini, IHSG akhirnya ditutup terkoreksi sebesar 0,8% berada di level 4.304,8 akibat maraknya aksi profit taking investor pada hampir keseluruhan sektoral yang dipimpin oleh tekanan jual signifikan saham sektoral consumer. Volume dan nilai transaksi perdagangan i sedikit meningkat akibat transaksi tutup sendiri (crossing) sa
ham PT Tower Bersama Tbk (TBIG) senilai Rp 1,5 triliun di pasar negosiasi oleh broker CLSA Indonesia. Asing tercatat membukukan transaksi net sell senilai Rp 206 miliar. Saham-saham jajaran top gainers diantaranya Unilever (UNVR) naik Rp 500 ke Rp 26.300, Multi Bintang (MLBI) naik Rp 500 ke Rp 715.000, Elang Mahkota (EMTK) naik Rp 250 ke Rp 4.250, dan Centris (CMPP) naik Rp 220 ke Rp 1.250; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain United Tractor (UNTR) turun Rp 1.100 ke Rp 17.500, Bukit Asam (PTBA) turun Rp 950 ke Rp 15.050, Astra Agro (AALI) turun Rp 450 ke Rp 18.550, dan HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 400 ke Rp 56.500.

Bursa AS semalam serentak ditutup menguat sebesar 0,8% ditopang oleh optimism investor atas penyelesaian masalah fiscal cliff pasca pidato Presiden AS, Barack Obama yang menyatakan harapannya atas hasil kesepakatan penyelesaian fiscal cliff dengan Parlemen dan Kongres serta kesepakatan mengenai pemangkasan anggaran belanja dapat diputuskan sebelum hari raya Natal. Indeks Dow Jones menguat 0,8% untuk ditutup pada level 12.985,1 ditopang oleh penguatan saham Hewlett Packard dan Chevron. Sementara itu, bursa Eropa cenderung ditutup flat karena investor cenderung bersikap skeptic atas berita ekonomi AS yang masih abu-abu dimana indeks DJ Euro SToxx dan FTSE 100 masing-masing melemah 0,1% untuk ditutup pada level 2.546,8 dan 5.803,3.

Bursa Asia pagi ini dibuka menguat didasari ekspektasi segera tercapainya kesepakatan mengenai penyelesaian fiscal cliff dan pemangkasan belanja AS. Indeks Nikkei +0,6%; KOSPI +0,8%; STI +0,4% dan KLSE +0,1%. Untuk IHSG hari ini kami perkirakan bergerak bervariasi cenderung sideways dengan kisaran trading berada di level 4.226-4.343.

source
 
Lautandhana Daily Views 30 November 2012

IHSG kemarin bergerak cukup fluktuatif yang akhirnya ditutup menguat terbatas 0,3% di level 4.319,1 ditopang oleh aksi boro saham yang terkoreksi signifikan di perdagangan sebelumnya terutama saham-saham sektoral consumer dan berbasis komoditas. Asing membukukan transaksi net sell senilai Rp 88 miliar. Saham-saham top gainers diantaranya HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 1.100 ke Rp 57.600, Indocement (INTP) naik Rp 1.050 ke Rp 22.950, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 650 ke Rp 52.650, dan Unilever (UNVR) naik Rp 500 ke Rp 26.800; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain Delta Jakarta (DLTA) turun Rp 20.000 ke Rp 240.000, Bukit Asam (PTBA) turun Rp 750 ke Rp 14.300, Supreme Cable (SCCO) turun Rp 250 ke Rp 4.150, dan Toba Bara (TOBA) turun Rp 130 ke Rp 1.120.

Bursa AS semalam kembali ditutup mengalami penguatan ditengah komentar para pimpinan kongres dan parlemen terkait penyelesaian fiscal cliff lewat kenaikan pajak orang kaya yang menunjukkan tanda-tanda seiya-sekata dan didukung pula data kinerja keuangan sektoral consumer goods yang diatas ekspektasi seperti saham Kroger (+1%). Departemen Tenaga Kerja melaporkan data pengangguran AS mingguan turun 23.000 jiwa menjadi sebanyak 393 ribu jiwa dan tidak terkena dampak signifikan dari badai Topan Sandy lalu. Indeks Dow Jones menguat sebesar 0,3% untuk ditutup kembali pada level psikologisnya di 13.021,8 ditopang oleh penguatan saham United Health. Sementara itu, bursa Eropa semalam juga ditutup menguat didorong oleh penjualan rumah bekas AS mengalami peningkatan diatas ekspektasi di bulan Oktober , yang menandakan sinyal pemulihan di 4Q12 untuk sektoral property. Indeks DJ Euro Stoxx dan FTSE 100 masing-masing ditutup naik sebesar 1,4% dan 1,2% pada level 2.581,7 dan 5.870,3.

Bursa Asia pagi ini dibuka menguat terbatas ditengah sikap wait and see atas kepastian keputusan penyelesaian masalah fiscal cliff AS sebelum Natal. Indeks Nikkei +0,2%; KOSPI -0.1%; STI +0,8% dan KLSE +0,2%. Untuk IHSG hari ini kami perkirakan bergerak bervariasi cenderung sideways.

source
 
Investor Reference 3 Dec 2012
LOTS Trading Club™ | lots.co.id
Lautandhana Securindo | YJ

Apa yang HARUS ANDA PERHATIKAN untuk dapat berhasil melakukan trading pada kondisi saat ini adalah: JANGAN PERHATIKAN pergerakan zig-zag indeks sehingga fokus Anda pada saham favorit teralih oleh karenanya! Dari sejumlah saham yang direkomendasikan LTC sepekan terakhir, diantaranya terdapat MYOR, RALS, BBTN, WIKA, MAIN, CTRS dan INTP yang kenaikannya sangat mengesankan.

Adapun saham lainnya seperti PNLF, UNVR, GIAA, INDF, ICBP, BSDE dan KLBF masih intact dengan target kenaikan yang dibuat. Terus perhatikan saham-saham tersebut, utamanya yang consumer related karena story tentang UMP/UMK akan berumur panjang. Untuk PTBA, jika tarikan garis kami setelah toleransi koreksi tidak meleset, maka level 14.000 adalah titik balik reversalnya.

Warga DKI yang akan menerima kenaikan upah sesuai UMP cukup dimanjakan. Ini karena mereka juga masih mendapat Kartu Pintar dan Kartu Sehat. Ekses daya beli tentunya akan diserap oleh emiten consumer related dengan eksposur besar di sekitar DKI, seperti RALS.

Dua dari empat saham yang kami rekomendasikan hari ini adalah TINS dan INCO. Stop Loss ketat harap diaplikasikan karena keduanya tengah berada tepat di garis support yang mungkin rawan break. Namun kami harap akan ada rebound untuk tujuan short-term trading. China recovery, weak dollar & seasonal rise in demand for stainless steel di akhir tahun menjadi argumentasinya.

• AKRA 4300 Buy, Target 4500-4625, Stop Loss 4250.
• PWON 230 Buy, Target 245-260, Stop Loss 220.
• TINS 1310 Trading Buy, Target 1400-1440, Stop Loss 1290.
• INCO 2075 Trading Buy, Target 2350-2425, Stop Loss 2000.

me @ LOTS Trading Club (LTC)
 
Lautandhana Daily Views 03 December 2012

IHSG akhir pekan ditutup melemah sebesar 1% pada level 4.276,1 sebagai akibat dari maraknya aksi profit taking investor pada saham unggulan sektoral perbankan, perkebunan dan infrastruktur yang tercatat mengalami koreksi signifikan pasca terjadi rally berkelanjutan. Hanya tercatat 3 sektoral yang ditutup menguat dan menahan laju koreksi IHSG yang lebih dalam yaitu: industry dasar, konstruksi dan perdagangan. Asing membukukan transaksi net buy senilai Rp 534 miliar. Volume dan nilai transaksi di lantai bursa naik cukup tinggi akibat transaksi di pasar negosiasi terhadap saham PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) senilai Rp 1,1 triliun. Saham-saham jajaran top gainers diantaranya Mayora (MYOR) naik Rp 1.050 ke Rp 20.950, Indocement (INTP) naik Rp 300 ke Rp 23.250, Hero Supermarket (HERO) naik Rp 250 ke Rp 4.400, dan HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 200 ke Rp 57.800; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 750 ke Rp 39.250, Indosat (ISAT) turun Rp 750 ke Rp 5.550, XL Axiata (EXCL) turun Rp 750 ke Rp 5.150, dan Astra Agro (AALI) turun Rp 600 ke Rp 18.000.

Bursa AS di akhir pekan ditutup bervariasi cenderung flat dimana indeks Dow Jones dan S&P 500 ditutup naik tipis sebesar 0,02% sedangkan Nasdaq ditutup flat to lower sebesar 0,1%. Hal ini diakibatkan oleh sikap wait & see investor atas masih berlangsungnya pembicaraan negosiasi antara Pemerintah, Parlemen dan Pimpinan Kongres mengenai penyelesaian masalah fiscal cliff yang diharapkan kesepakatan tercapai sebelum Natal. Presiden Obama sendiri melakukan kunjungan ke sebuah pabrik di Pennsylvinia untuk menyosialisasikan rencananya untuk meningkatkan pajak orang kaya dan menekan defisit anggaran AS. Obama juga terus berbicara dengan Pimpinan Partai Republik terkait penyelesaian masalah fiscal cliff. Sementara itu, bursa Eropa ditutup melemah dimana indeks DJ Euro Stock dan FTSE 100 melemah masing-masing sebesar 0,2% dan 0,1% ditengah masih berlangsungnya pembicaraan fiscal cliff AS dan Jerman yang menyetujui draft syarat-syarat baru atas dana bailout lanjutan untuk Yunani.

Bursa Asia pagi ini di awal pekan dibuka cenderung bervariasi ditengah masih berlangusngnya pembicaraan fiscal cliff AS. Indeks Nikkei +0,5%; KOSPI +0,2%; STI +0,3% dab KSLE -0,1%. Untuk IHSG hari ini kami perkirakan masih bergerak bervariasi cenderung sideways dengan kisaran trading berada di level 4.204-4.328

source
 
Investor Reference 4 Dec 2012
LOTS Trading Club™ | lots.co.id
Lautandhana Securindo | YJ

• EXCL 5650 Buy, Target 5950-6150, Stop Loss 5450.
:::Bisa disepakati bahwa XL adalah operator yang paling kompetitif saat ini. Profitabilitas mungkin menurun, tapi masih cukup stabil dibanding Indosat yang lebih fluktuatif. Bobot EXCL di index MSCI pun dinaikkan. Dan yang pasti, ada harami pasca koreksi tajam harga sahamnya yang menawarkan potensi profit jangka pendek.

• AALI 17900 Trading Buy, Target 18900-19150, Stop Loss 17750.
:::AALI berada disektor yang tengah terpuruk saat ini. Harga komoditas palm oil pun diprediksi bearish hingga tahun depan. Namun bukannya tanpa prospek sama sekali karena pasar domestik akan menjadi lebih menarik kedepannya. Indonesia akan menggeser India sebagai top palm oil consumer. Kemarin ada doji yang jika diikuti oleh white marubozu hari ini, konfirm short-term rebound.

• UNTR 17100 Trading Buy, Target 18000-18400, Stop Loss 16900.
:::Satu lagi saham Astra yang kami rekomen trading kali ini. Menurut hemat kami, apa yang menjadi kekhawatiran investor akan turunnya kinerja UT telah tercermin pada koreksi harga sahamnya dari 33400 ke 18000. Jika saat ini harganya 17000, maka itu adalah extra bonus. Dengan stop loss di 16900, UNTR worthed untuk dicoba.

• DILD 330 Buy, Target 350-370, Stop Loss 320.
:::Banyak proyeknya, relatif bagus kinerja keuangannya tapi kalem performa harga sahamnya. Apakah kesan ini akan berubah hari ini, kita lihat bersama.

• META 179 Spec Buy, Target 189-193, Stop Loss 177.
:::Kenapa harga saham ini turun tajam sementara Grup Bosowa tengah mencanangkan target ke depan yang sangat agresif?

me @ LOTS Trading Club (LTC)
 
Lautandhana Daily Views 04 Desember 2012

IHSG awal pekan berlangsung cukup fluktuatif yang akhirnya ditutup menguat terbatas 0,6% pada level 4.302,4 dikontribusikan dari aksi beli selektif investor yang fokus pada saham sektoral perbankan. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat inflasi di November 2012 mencapai 0,07%, jauh lebih rendah dari inflasi Oktober 2012 yang mencapai 0,16%. Secara tahunan inflasi November 2012 mencapai 4,32%, sementara inflasi tahun berjalan (Januari-Oktober 2012) mencapai 3,73%. Volume dan nilai transaksi IHSG awal pekan melonjak tinggi berkat beberapa transaksi saham-saham bluechip di pasar negosiasi. Tiga broker mencatat transaksi yang tinggi senilai lebih dari Rp 1 triliun, yaitu Kim Eng Securities (ZP), Indo Premier Securities (PD) dan Sinarmas Sekuritas (DH). Saham-saham jajaran top gainers diantaranya Gudang Garam (GGRM) naik Rp 900 ke Rp 53.750, BCA (BBCA) naik Rp 700 ke Rp 9.500, Indosat (ISAT) naik Rp 600 ke Rp 6.150, dan XL Axiata (EXCL) naik Rp 500 ke Rp 5.650; sedangkan saham-saham top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 450 ke Rp 38.800, Bayan (BYAN) turun Rp 300 ke Rp 9.650, Atlas (ARII) turun Rp 270 ke Rp 910, dan Bank Mayapada (MAYA) turun Rp 250 ke Rp 2.450.

Bursa AS awal pekan ditutup serentak melemah terbatas diakibatkan oleh perhatian investor atas penyelesaian masalah fiscal cliff dan terkoreksinya data manufaktur AS di bulan November yang tercatat sebagai level terendahnya selama 3 tahun terakhir di level 49,5 dari bulan Oktober berada di level 51,7. Parlemen dari Parta Republik mengajukan blueprint senilai US$ 2,2triliun kepada Presiden Obama untuk meningkatkan nilai jaminan sosial dan kesehatan menindaklanjuti rencana kenaikan pajak orang kaya senilai US$ 1,6 triliun. Sementara itu, bursa Eropa ditutup menguat terbatas dimana indeks DJ Euro Stoxx dan FTSE 100 menguat terbatas masing-masing sebesar 0,3% dan 0,1% berada di level 2.582,4 dan 5.871,2.

Bursa Asia pagi ini di awal pekan dibuka melemah tipis ditengah kontraksi data manufaktur AS di November. Indeks Nikkei -0,3%; KOSPI -0,5%; STI -0,1% dab KSLE -0,1%. Untuk IHSG hari ini kami perkirakan masih bergerak bervariasi cenderung sideways dengan kisaran trading berada di level 4.204-4.328.

source
 
Investor Reference 5 Dec 2012
LOTS Trading Club™ | lots.co.id
Lautandhana Securindo | YJ

Indeks turun 56 poin tapi empat dari lima saham pilihan LTC kemarin masih mampu memberikan gain. Saham LTC lainnya sebelum ini juga mulai unjuk gigi seperti CTRA, TINS, INCO, INDF, ICBP, PWON dan KLBF. Saham AALI konfirm membentuk formasi doji morning star sehingga intact dengan target 18900-19150. Adapun UNTR, entah apa bentuknya, jelas ada passion untuk menuju target.

Apa yang terjadi di market saat ini cenderung rebalancing, kami pikir. Indeks mulai kehilangan pondasi kuatnya dari saham-saham super big-caps seperti ASII, BMRI atau TLKM. Apa kira-kira yang akan terjadi untuk mempertahankan indeks dari koreksi yang tidak diinginkan?

Rasanya tidak untuk menghajar lagi saham-saham komoditas yang sudah bonyok. Ada cukup alasan, baiklah hanya untuk jangka pendek ini, commodities stocks untuk naik. Misal coal price yang telah sentuh $87 per ton (ingat wacana liberalisasi coal market di China?).

LTC telah mulai dengan akurat merekomendasi INCO, TINS, AALI dan UNTR, hari ini coba untuk betting di ITMG, ADRO dan LSIP. Perhatikan juga kerabat UNTR seperti HEXA dan KOBX.

• ITMG 38550 Buy, Target 40000-40500, Stop Loss 38200.
• ADRO 1340 Buy, Target 1390-1410, Stop Loss 1300.
• LSIP 1900 Trading Buy, Target 2050-2100, Stop Loss 1870.
• LPCK 3275 Buy, Target 3500-3600, Stop Loss 3200.

me @ LOTS Trading Club (LTC)
 
Lautandhana Daily View 06 December 2012

IHSG kemarin ditutup menguat terbatas 0,4% pada level 4.286,8 didorong oleh aksi selective buy investor terhadap saham-saham unggulan terutama sektoral perbankan dan perkebunan. Sektoral consumer dan infrastruktur masih mengalami tekanan jual signifikan sehingga ditutup terkoreksi. Asing membukukan transaksi net sell senilai 553 miliar. Saham-saham top gainers diantaranya Astra Agro (AALI) naik Rp 650 ke Rp 19.000, Lionmesh (LMSH) naik Rp 600 ke Rp 9.000, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 450 ke Rp 58.250, dan Gudang Garam (GGRM) naik Rp 450 ke Rp 54.300; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 300 ke Rp 38.250, Unilever (UNVR) turun Rp 250 ke Rp 26.000, Supreme Cable (SCCO) turun Rp 225 ke Rp 4.375, dan Nipress (NIPS) turun Rp 200 ke Rp 4.750..

Bursa AS semalam bergerak bervariasi dimana indeks Dow Jones dan S&P 500 masing-masing menguat 0,6% dan 0,2% untuk kemudian ditutup berada di level 13.034,5 dan 1.409,3. Penguatan yang terjadi dipicu oleh optimisme pelaku pasar atas segera tercapainya persetujuan mengenai anggaran belanja AS dari pemerintah dan parlemen sebelum akhir tahun ini setelah direlease nya data-data estimasi ekonomi AS. Indeks Nasdaq tercatat ditutup terkoreksi sebesar 0,8% di level 2.973,7 dipicu oleh koreksi yang tajam saham Apple (-6,4%) sebagai akibat release riset analis yang mengestimasikan mulai turunnya pangsa pasar Apple di kelas computer tablet sehingga market cap anjlok drastic tinggal US$ 506,9 miliar. Sementara itu, bursa Eropa ditutup menguat didorong oleh sentiment positif China yang memberikan sinyal untuk terus mengupayakan pemulihan pertumbuhan ekonomi. Indeks DJ Euro SToxx dan FTSE 100 masing-masing menguat sebesar 0,0% dan 0,4% untuk ditutup di level 2.592,1 dan 5.892,1.

Bursa Asia pagi ini dibuka menguat dipimpin oleh Nikkei (+0,5%) karena investor mulai optima atas segera tercapainya kesepakatan penyelesaian fiscal cliff dan rencana pemangkasan anggaran belanja. Indeks KOSPI +0,2%; STI +0,1% dab KLSE +0,4%. Untuk IHSG hari ini kami perkirakan masih bergerak bervariasi cenderung sideways dengan kisaran trading berada di level 4.225-4.328.

source
 
Investor Reference 6 Dec 2012
LOTS Trading Club™ | lots.co.id
Lautandhana Securindo | YJ

Dugaan kami bahwa saham komoditas akan mendapat angin menjelang tutup tahun makin kuat setelah Xi Jinping, bakal pengganti Hu Jintao sebagai Presiden China, membuat pernyataan yang membuai bursa China kemarin. Dia akan melakukan reformasi pajak, pembenahan urbanisasi dan liberalisasi commodity market.

Apa dan bagaimana soal liberalisasi pasar komoditas China ini dan mengapa dapat mengangkat harga batubara dijelaskan exclusive untuk member LTC, earlier than others.
Kami telah merekomendasi PTBA, ITMG, ADRO, INCO, TINS, AALI, LSIP, UNTR yang semuanya commodities related. Hari ini kami coba ajukan dua saham baru, yaitu:

• ADES 2125 Buy, Target 2325-2400, Stop Loss 2075
:::Bullish engulfing dan golden cross stochastic oscillator dari zona oversold adalah kombinasi yang cukup powerfull sebagai buy signal. Kinerja fundamental mulai tancap gas tahun ini dan diharapkan berlanjut tahun depan. Ada kendala likuiditas yang perlu diperhatikan jika Anda tertarik.

• SSIA 1140 Buy, Target 1200-1230, Stop Loss 1120
:::Berita bakal segera didapatnya lahan industri 1000 Ha milik Perhutani akan menjadi trigger positif saham ini. Kepastian soal lahan ini sangat penting karena landbank SSIA yang telah menyusut dan bakal segera habis dalam 2-3 tahun saja, jika trend penjualan lahan sama seperti sekarang.

me @ LOTS Trading Club (LTC)
 
Investor Reference 7 Dec 2012
LOTS Trading Club™ | lots.co.id
Lautandhana Securindo | YJ

Beberapa saham sedang dalam pengawasan kami namun belum ada trigger untuk call buy. Misal saja GGRM, kemarin ditutup tepat digaris neckline dari pola double bottom-nya di 54800. Dengan segenap sentimen positif yang telah kembali diraih, kami berharap GGRM mampu menembus neckline menuju target berikut dikisaran 60500. Tapi belum saat ini karena shooting star kemarin mengindikasikan pullback.

CPIN dan ASRI, keduanya tertahan di titik penutupan all time high, 3425 untuk CPIN dan 630 untuk ASRI. Breakout keduanya tentu dapat memicu rally lebih lanjut.

Hari ini coba kita lirik kembali saham PNLF yang pernah kami call untuk Strong Buy 26 Nov lalu. Menyusul berita akuisisi 40% sahamnya oleh perusahaan asuransi Jepang senilai $200juta, yang mana setara dengan Rp171 per saham pada kurs 9600. Jadi masih ada potensi gain 17% lagi untuk trading hari ini.

• DGIK 160 Buy, Target 200, Stop Loss 155.
:::percayakah tidak jika kami katakan bahwa harga DGIK sama sekali belum naik? Karena dilevel 160 penutupan kemarin itu baru mengembalikan poin yang hilang akibat kasus Hambalang 2011 silam (highest level saat itu 157). Artinya pula, saat ini DGIK telah break level high sebelumnya.

DGIK adalah satu-satunya saham sektor konstruksi yang tertinggal "kereta quadruplets" yang telah mengantarkan ADHI dkk 4x lipat kurang dari setahun. Jadi, Anda terima ataukah tidak jika DGIK jauh tertinggal seperti itu?
me @ LOTS Trading Club (LTC)
 
Investor Reference 10 Dec 2012
LOTS Trading Club™ | lots.co.id
Lautandhana Securindo | YJ

Fokus pasar menjelang tutup tahun pada isu besar fiscal cliff mulai mendapat sedikit gambaran. Kubu Democrat diketahui telah mengambil inisiatif untuk merelakan pemangkasan anggaran disejumlah pos asalkan tax rates dinaikkan untuk 2% penduduk terkaya Amerika. Namun dalam negosiasi kedua kubu masih jauh dari titik temu karena Republic bersikukuh menolak kenaikan pajak tersebut.

Pengamat mulai menilai isu fiscal cliff pun dapat berlarut-larut hingga 2014 jika tidak ada keputusan akhir tahun ini. Sementara itu aksi jual saham di Wall Street terkait rencana kenaikan pajak saham di 2013 diperkirakan terus berlanjut hingga tutup tahun. Saham Apple adalah salah satu contohnya.

Ketidakpastian soal fiscal cliff ini berdampak pula pada sentimen bursa saham domestik. IHSG pun zig-zag disekitar level psikologis 4.300. Bagi investor domestik, tantangannya tidak semata dari faktor Wall Street, tapi juga dua hal besar dari faktor internal.

Pertama, concern atas kondisi trade balance kembali mencuat setelah Oktober lalu Indonesia kembali mencatat defisit terbesar US$1,5 miliar. Hal ini karena kinerja ekspor kembali melemah sedangkan impor semakin menguat. Kedua, investor mulai mengantisipasi kenaikan inflasi di 2013 dengan naiknya harga BBM, TDL, UMP/UMK, LPG dan mulai disosialisasikannya rencana redenominasi rupiah.

Saham-saham penopang indeks seperti ASII, BMRI, BBCA, TLKM yang banyak dimiliki oleh fund besar pun mengalami tekanan berat. Sementara itu percobaan untuk beralih pada saham-saham komoditas menyusul recovery ekonomi China terganggu oleh menguatnya dollar dari dua sisi.

Dari sisi eksternal, euro melemah oleh wacana rate cuts tahun depan dan revisi turun pertumbuhan ekonomi Eropa. Dari sisi internal, dollar menguat setelah data pasar tenaga kerja Amerika lebih baik dari perkiraan dan jobless rate turun ke 7,7%.

Buy PTBA, ADRO, UNTR, KOBX, LSIP, KLBF, DGIK, DILD, PWON, RALS, SSIA, LPCK, INCO, TINS.
me @ LOTS Trading Club (LTC)

lots.co.id
 
LOTS Trading Club™ | lots.co.id
Lautandhana Securindo | YJ
Investor Reference 121212

Saham-saham komoditas pilihan LTC akhirnya berjaya dan menyelamatkan indeks ke teritori positif pada perdagangan saham kemarin. ITMG, PTBA, LSIP, TINS dan INCO mengganas sedangkan ADRO cenderung pemalu. Saham perbankan, consumer dan properti pun minggir teratur memberi jalan kepada saham-saham tersebut.

Bagaimana dengan alat berat? Mining company memang tidak lantas memesan lebih banyak peralatan saat harga jual mulai naik. Namun saham UNTR, HEXA dan KOBX tetap layak diperhatikan, dan LTC telah merekomendasi beli UNTR.

HEXA 7550, perhatikan dulu garis downtrend di 7650 yang menjadi resistance-nya. Penembusan level tsb menjadi trigger Buy untuk berharap jual di target 8200. KOBX 590, bagai air tenang tapi menghanyutkan, siaga saja.

• The All New TINS 1450 BUY BUY BUY....Target 1640, Stop Loss 1390.
:::Ini adalah rekomendasi LTC yang diperbaharui karena target 1440 yang dibuat pada 3 Dec lalu telah terlewati. Jika pada kesempatan tsb Anda miss, maka kali ini sebaiknya tidak! Kemarin ada artikel di Reuters yang mengutip hasil konferensi International Tin Research Institute (selengkapnya di milis LTC). Diketahui bahwa industri timah dunia saat ini kesulitan mencari pendanaan dari lembaga keuangan untuk membiayai tambang baru.

Perbankan misalnya, baru mau mendanai new project jika harga timah setidaknya 2x lebih tinggi dari harganya skrg. Bank ingin mendapat jaminan kepastian harga agar tidak merugi. Masalahnya, bank atau investor tidak bisa melakukan hedging jangka panjang karena kontrak tin di LME terbatas hanya untuk 15 bulan (vs 123 bulan untuk produk metal lain seperti tembaga atau aluminium).

Problem ini memperparah kondisi tin market yang saat ini tengah defisit. Timah adalah satu-satunya dari 6 produk metal utama yang diperdagangkan di LME yang mengalami defisit. Artinya, demand dunia melebihi supply. Bagaimana dunia akan tercukupi oleh produk vital ini jika tidak ada proyek baru yang digarap? Sampai disini harusnya cukup untuk membuat Anda member LTC yakin atas TINS bukan?

• TAXI 870 & ASSA 520 Buy On Weakness.
:::Keduanya kami rasa akan diuntungkan dengan pemberlakuan kebijakan pelat kendaraan ganjil-genap, jika jadi diterapkan Maret 2013 nanti. Karena tidak seperti 3in1, aturan baru tersebut berlaku nyaris sepanjang hari mulai pukul 06.00 s/d 20.00 WIB sehingga tidak memberi peluang kendaraan siapapun, terutama pebisnis, untuk menjadi berguna bagi pemiliknya.
me @ LOTS Trading Club (LTC)
 
Lautandhana Daily Views 13 December 2012

IHSG kemarin ditutup menguat 0,5% berada di level 4.337,5 diramaikan oleh aksi borong saham investor asing dan lokal atas saham-saham unggulan berbasis komoditas pertambangan dan perkebunan yang juga diikuti aksi beli saham sektoral aneka industry. Koreksi saham berbasis consumer menjadi pendorong terbatasnya penguatan IHSG. Total transaksi IHSG mencapai senilai Rp 7 triliun yang diramaikan oleh adanya crossing saham SUGI dan IIKP senilai total 486 miliar. Investor asing sendiri membukukan transaksi net buy senilai Rp 116,7 miliar. Saham-saham top gainers diantaranya Multi Bintang (MLBI) naik Rp 15.000 ke Rp 735.000, United Tractor (UNTR) naik Rp 1.700 ke Rp 19.000, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.150 ke Rp 58.150, dan Bukit Asam (PTBA) naik Rp 900 ke Rp 15.850; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain Unilever (UNVR) turun Rp 2.800 ke Rp 23.150, Adira Finance (ADMF) turun Rp 600 ke Rp 10.400, Mayora (MYOR) turun Rp 450 ke Rp 19.450, dan Mitra Adiperkasa (MAPI) turun Rp 350 ke Rp 6.350.

Bursa AS semalam ditutup flat pasca The Fed yang akan terus menggelontorkan stimulus fiscal untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi. The Fed berencana secara kontinu melakukan buy back obligasi senilai US$ 45 miliar per bulan untuk menggantikan program buy back Twist Operation yang berakhir di tahun ini. The Fed juga memutuskan untuk mempertahankan acuan suku bunga rendah sebesar 0% - 2,5% selama tingkat pengangguran masih berada di atas 6,5% sedangkan inflasi AS dalam dua tahun kedepan maksimal sebesar 2,5%. Selain itu, The Fed juga menekan para politisi untuk segera mengambil keputusan terkait masalah fiscal cliff AS lewat kenaikan pajak orang kayak arena dapat berpengaruh pada ekonomi AS kedepannya jika masih berlarut proses negosiasi fiscal cliff tersebut. Sementara itu, bursa Eropa semalam ditutup menguat merespon positif pengumuman The Fed dimana indeks DJ Euro Stoxx +0,2% di level 2.630,3 dan FTSE 100 +0,4% di level 5.945,9.

Bursa Asia pagi ini dibuka menguat dimana indeks Nikkei +1,3%; KOSPI +0,5%; STI +0,1% dan KLSE 0,2%. IHSG hari ini kami perkirakan bergerak menguat terbatas dengan kisaran trading berada di level 4.298-4.365.

source
 
Market Analysis 14 December 2012

Indeks akhirnya terkoreksi di perdagangan kemarin sebesar 0.40% atau 17.34 poin dan ditutup di level 4,320.19 walaupun minat beli asing masih terus mewarnai pergerakan indeks, dimana tercatatkan sebesar Rp.648.57 miliar. Dan dari sekitar 367 saham yang kemarin aktif di perdagangkan, sekitar 111 saham menguat, 154 saham terkoreksi, dan 102 saham tidak mengalami perubahan. Dan pergerakan indeks di hari ini diperkirakan akan dikisaran:

Support : 4,278.30
Resistance : 4,338.41

ovpWkCAUW21075.jpg


Stock Analysis 14 December 2012


-Saham TLKM kekuatan jual yang relatif lemah di perdagangan kemarin membuat masih adanya peluang untuk menguat dengan menguji level 9700 sebagai target terdekat.
-Saham SMGR dominasi kekuatan beli di perdagangan kemarin membuka peluang terjadinya penguatan kembali di perdagangan hari ini. Dan bila harga berhasil bertahan di atas level 15150, membuka peluang untuk menguji level 15500 sebagai target terdekat sementara.

oEhzpWDTv21076.jpg


source
 
IHSG akhir pekan ditutup terkoreksi terbatas 0,3% berada di level 4.308,9 melawan arus penguatan bursa regional yang ditopang oleh kebijakan stimulus baru China. Aksi profit taking marak terjadi pada saham-saham sektoral pertambangan pasca rally berturut turut yang ditopang oleh reboundnya harga komoditas terutama batubara Newcastle Index. Sementara itu, investor asing mencetak transaksi net sell tipis senilai Rp 14 miliar. Saham-saham jajaran top gainers diantaranya Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 6.000 ke Rp 255.000, Unilever (UNVR) naik Rp 1.850 ke Rp 22.200, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 450 ke Rp 42.150, dan Mayora (MYOR) naik Rp 350 ke Rp 19.500; sedangkan saham-saham top losers antara lain United Tractor (UNTR) turun Rp 450 ke Rp 19.050, HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 450 ke Rp 58.000, Gudang Garam ( GGRM) turun Rp 450 ke Rp 57.450, dan Bayan (BYAN) turun Rp 400 ke Rp 9.100..

Masih berlangsungnya pembicaraan pengetatan anggaran belanja AS anatara parlemen, pemerintah dan pimpinan politik membuat investor khawatir atas ekonomi AS sehingga bursa AS akhir pekan ditutup melemah dimana indeks Dow Jones -0,3%; S&P 500 -0,4% dan Nasdaq -0,7%. Sementara itu, bursa Eropa ditutup bervariasi cenderung flat dimana indeks DJ Euro Stoxx +0,1% di level 2.630,5 sedangkan indeks FTSE 100 ditutup melemah tipis berada di level 5.921,8.

Bursa Asia awal pekan ini di buka bervariasi dimana indeks Nikkei +1,5%; KOSPI -0,2%; STI +0,1% dan KLSE -0,4%. Untuk IHSG sendiri kami perkirakan bergerak variatif dan sideways dengan kisaran trading berada di level 4.272-4.322.

source
 
Lautandhana Daily View 18 December 2012

IHSG awal pekan ditutup naik tipis sebesar 0,2% berada di level 4.315,9 akibat minimnya katalis positif regional dan global jelang tutup tahun. Profit taking terjadi pada saham-saham unggulan sektoral consumer. Laju koreksi dapat ditahan oleh penguatan saham-saham lapis dua dan saham unggulan sektoral pertambangan. Investor asing mencetak transaksi net buy sebesar Rp 66 miliar. Saham-saham top gainers diantaranya Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.700 ke Rp 59.150, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 600 ke Rp 58.600, Bukit Asam (PTBA) naik Rp 500 ke Rp 15.700, dan Semen Gresik (SMGR) naik Rp 400 ke Rp 15.500; sedangkan saham-saham top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 450 ke Rp 41.700, Unilever (UNVR) turun Rp 400 ke Rp 21.800, Indocement (INTP) turun Rp 400 ke Rp 22.600, dan Sumber Alfaria (AMRT) turun Rp 300 ke Rp 5.000.

Bursa AS semalam ditutup menguat ditengah harapan segera tercapainya kesepakatan masalah anggaran belanja dan fiscal cliff AS dimana indeks Dow Jones +0,8%; S&P 500 +1,2% dan Nasdaq +1,3%. Sementara itu, bursa Eropa cenderung ditutup flat to lower karena investor masih menanti kepastian anggaran AS dimana indeks DJ Euro Stoxx dan FTSE 100 masing-masing melemah 0,1% dan 0,2% untuk ditutup berada di level 2.628 dan 5.912,2..

Bursa Asia pagi ini di buka menguat dimana indeks Nikkei +0,9%; KOSPI +0,4%; STI +0,4% dan KLSE -+0,5%. Untuk IHSG sendiri kami perkirakan bergerak variatif dan sideways dengan kisaran trading berada di level 4.297-4.335.

source
 
Investor Reference 19 Dec 12
LOTS Trading Club™ | lots.co.id
Lautandhana Securindo | YJ

Hari ini LTC mengajukan enam saham yang juga dijagokan dalam acara Movers & Shakers di MNC Business Channel semalam. Diantaranya adalah TBIG, AISA, CMNP, KLBF, CPIN dan TINS. Empat yang terakhir pernah kami bahas sebelumnya. Jadi kali ini kami ingin lebih meyakinkan Anda pada pendatang baru LTC: TBIG.

Untuk AISA rekomendasinya adalah BoW sedekat mungkin dengan level 1020. Adapun CMNP yang turun karena kabar placement diharga 1500, bukanlah faktor fundamental. Kapan lagi bisa memperoleh saham toll road dengan PE dibawah 10x.

Perhatikan saja dulu level penutupan CMNP kemarin di 1920 yang berada tepat di garis neckline dari (indikasi) pola double top-nya. Hammer pada candlestick-nya adalah indikasi kuat bullish reversal, jadi seharusnya tidak ada alasan untuk menjadi bearish.

• TBIG 5350 BoW @ 4950-5100, Target 5850, Stop Loss 4900
:::Ini adalah salah satu saham luar biasa yang listed di IDX. Kenaikan harga sahamnya yang konsisten sejak Oktober 2011 silam (saat itu masih 1900an) ternyata masih kalah cepat dengan laju kenaikan labanya.

Valuasinya di 30x multiple memang terbilang tinggi, tapi dengan OPM dan NPM diatas 70%, PE TBIG terus turun dari sebelumnya diatas 80x (Anda bisa cek melalui tool Stock Screener di www.lots.co.id, TBIG slalu berada di rank atas dalam beberapa periode terakhir).

Bisnis TBIG sebagai penyedia /rental menara BTS sangat tepat dan profitable. Tidak seperti operator telekom yang bisnisnya sangat dipengaruhi oleh naik turunnya ARPU dan user growth (yang cenderung turun!). Dan fortunately, trend operator telekom saat ini lebih prefer menjual menaranya lalu menyewa kembali.
me @ LOTS Trading Club (LTC)
 
Lautandhana Daily View 19 December 2012

IHSG kembali ditutup terkoreksi sebesar 0,3% pada level 4.301,4 menyusul tekanan jual yang marak melanda di saham-saham unggulan yang dipimpin saham sektoral perkebunan. Di perdagangan kemarin, WIIM mencatatkan perdagangan saham perdananya dengan ditutup menguat 23% ke level Rp 800 per saham. Transaksi investor asing tercatat membukukan net buy senilai Rp 77 miliar. Saham-saham jajaran top gainers diantaranya Merck (MERK) naik Rp 2.000 ke Rp 152.000, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 800 ke Rp 59.950, Lion Metal (LION) naik Rp 500 ke Rp 10.500, dan United Tractor (UNTR) naik Rp 300 ke Rp 19.450; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain Astra Agro (AALI) turun Rp 650 ke Rp 18.050, Bukit Asam (PTBA) turun Rp 400 ke Rp 15.300, Supreme Cable (SCCO) turun Rp 375 ke Rp 4.275, dan Bank Mayapada (MAYA) turun Rp 225 ke Rp 2.200.

Bursa AS dan Eropa semalam serentak ditutup menguat didorong oleh penguatan saham-saham sektoral perbankan, energy dan teknologi ditengah optimism investor atas segera tercapainya kesepakatan Pemerintah dan Parlemen terutama Partai Republik atas proposal paket penghematan anggaran dan kenaikan pajak yang diajukan oleh Presiden Barack Obama sebelum tutup tahun 2012. Indeks Dow Jones tercatat naik 0,9% berada di level 13.351,0 sedangkan S&P 500 dan Nasdaq ditutup menguat diatas 1% masing-masing berada di level 1.446,8 dan 3.054,3. Sementara itu, indeks DJ Euro Stoxx dan FTSE 100 menguat terbatas masing-masing sebesar 0,6% dan 0,4% ditutup pada level 2.643,5 dan 5.935,9.

Bursa Asia pagi ini di buka menguat dimana indeks Nikkei +1,1%; KOSPI +0,5%; STI +0,1% dan KLSE -+0,5%. Untuk IHSG sendiri kami perkirakan bergerak variatif dan sideways dengan kisaran trading berada di level 4.276-4.313.
.
Berita Emiten 19 Desember 2012

Lautan Luas (LTLS) lepas saham di Sibelco Lautan Minerals

PT Lautan Luas Tbk (Persero) (LTLS) menjual kepemilikan saham senilai Rp7,6 miliar di anak perusahaan yakni Sibelco Lautan Minerals. Jumlah saham yang dijual sebanyak 2.025.655 unit saham, setara dengan 20% dari jumlah saham keseluruhan. Saham yang sebelumnya dimiliki Lautan Luas menjadi milik induk perusahaan yakni Sibelco Asia Pte Ltd setelah transaksi tersebut.

Bakrie Telecom (BTEL) Siapkan US$30 Juta Buat Layanan Data

PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) menganggarkan belanja modal sebesar US$ 30 juta di tahun 2013, yang akan digunakan untuk pengembangan bisnis layanan data. Sumber pendanaan belanja modal dari kas internal dan pinjaman bank dengan porsi 60:40. Belanja modal akan dialokasikan untuk pengembangan layanan data terutama produk EVDO, Esia Max-D dan lainnya.

2013, TAXI Siapkan Capex Rp 500 M

PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) mempersiapkan belanja modal senilai Rp 500 miliar untuk penambahan 2.000 unit kendaraan taksi reguler baru dan peremajaan 500 unit kendaraan taksi reguler.

Ultrajaya (ULTJ) Incar Kenaikan Laba 34%

PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) memproyeksikan pertumbuhan laba bersih sebesar 34 persen menjadi Rp261,1 milyar di tahun 2013 dari tahun 2012 yang ditargetkan mencapai Rp194,7 milyar. Tahun depan perseroan membidik pertumbuhan pendapatan usaha sebesar 20 persen menjadi Rp3,24 trilyun dawri Rp2,70 trilyun tahun ini.

BAJA Incar Penjualan Rp1,72 T Tahun Depan

PT Saranasentral Bajatama Tbk (BAJA) menargetkan penjualan tahun depan Rp 1,72 triliun. Sedangkan target pada tahun ini adalah sebesar Rp1,075 triliun. Kenaikan penjualan juga diharapkan dapat memaksimalkan peningkatan laba bersih yang ditargetkan mencapai Rp145 miliar, sedangkan hingga akhir tahun laba ditargetkan mencapai Rp28 miliar. Penambahan tersebut didukung peluncuran produk baru yaitu baja lapis berwarna yang ditargetkan mencapai volume penjualan 2.500 ton per bulan dan penjualan produk baja lapis alumunium seng (saranalume) akan tumbuh sebesar 55 persen di tahun depan.

source
 
Lautandhana Daily View 21 December 2012

IHSG kembali ditutup melemah terbatas 0,5% pada level 4.254,8 yang dibarengi dengan melemahnya nilai tukar rupiah. Aksi jual terjadi di hampir seluruh lapisan saham, kecuali sektor industri dasar yang berhasil ditutup menguat akibat aksi beli selektif di sesi penutupan. Asing membukukan transaksi net buy senilai Rp 141 miliar. Saham-saham top gainers diantaranya Multi Prima (LPIN) naik Rp 350 ke Rp 8.300, Chandra Asri (TPIA) naik Rp 250 ke Rp 3.000, Semen Gresik (SMGR) naik Rp 250 ke Rp 15.800, dan Bank Mayapada (MAYA) naik Rp 250 ke Rp 2.450; saham-saham top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.600 ke Rp 57.000, Unilever (UNVR) turun Rp 1.000 ke Rp 20.550, Mandom (TCID) turun Rp 850 ke Rp 10.050, dan Lion Metal (LION) turun Rp 850 ke Rp 9.750.

Bursa AS semalam ditutup rebound terbatas berkisar antara 0,2%-0,5% pasca pernyataan juru bicara DPR AS, John Boehner atas masih berlangsungnya pembicaraan mengenai rencana anggaran AS. Presiden AS, Barack Obama berencana menggunakan hak veto untuk segera memutuskan kebijakan anggaran belanja 2013 seiring dengan berlarutnya negosiasi dengan Partai Republik dimana Partai Republik akan mengajukan rencana sendiri untuk menghindari kenaikan pajak. Indeks Dow Jones dan S&P 500 ditutup naik 0,5% masing-masing berada di level 13.311,7 dan 1.443,7 sedangkan Nasdaq ditutup naik 0,2% di level 3.050,4. Sementara itu, bursa Eropa ditutup cenderung flat bervariasi dimana indeks DJ Euro Stoxx +0,1% di level 2.658,3 sedangkan FTSE 100 -0,1% di level 5.958,3.

Bursa Asia pagi ini di buka bervariasi terbatas dimana indeks Nikkei +0,6%; KOSPI -0,4%; STI +0,1% dan KLSE -0,2%. Untuk IHSG sendiri kami perkirakan bergerak variatif dan sideways dengan kisaran trading berada di level 4.219-4.292.

Berita Emiten 21 December 2012

Tower Bersama (TBIG) Akan Cairkan Kredit US$250 Juta

PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) mendapatkan fasilitas kredit sindikasi senilai US$ 800 juta. Untuk tahun 2013 perseroan akan menarik pinjaman tersebut sebesar US$ 250 juta yang akan digunakan untuk membiayai belanja modal tahun 2013.

BRMS Targetkan Belanja Modal USD65 Jt Sampai Akhir Tahun

PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) menghabiskan belanja modal hingga Juni 2012 sebesar USD45 juta. Alokasi capex tahun 2012 sebesar USD 60 juta sampai USD65 juta. Dana capex tersebut banyak dialokasikan untuk proyek Dairy prima dan Gorontalo Mineral.

2013, Inovisi (INVS) incar laba bersih Rp400 M

Emiten investasi, PT Inovisi Infracom Tbk (INVS) menargetkan pendapatan dapat naik dari Rp 1 triliun tahun ini menjadi Rp 2 triliun sedangkan laba bersih dapat naik dari Rp 200 miliar menjadi Rp 400 miliar tahun depan.

Volume Penjualan Astra Agro (AALI) Naik 12,2%

Volume penjualan CPO PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) dari Januari sampai November 2012 mencapai 1.268.136 ton atau naik 12,2 persen yoy dibandingkan periode serupa tahun 2011 sebanyak 1.130.682 ton. Sementara itu volume penjualan Kernel naik 15,8 persen yoy menjadi 202.464 ton dari 174.829 ton. Rata-rata harga jual CPO turun 1,8 persen menjadi Rp7.474 per kg dari Rp7.611 per kg. Sementara harga jual kernel turun 18,9 persen yoy menjadi Rp3.589 per kg dari Rp4.425 per kg.

source
 
oPTJyXbqO21090.jpg

Investor Reference 26 Dec 12
LOTS Trading Club™ | lots.co.id
Lautandhana Securindo | YJ

Perhatian investor global di pekan terakhir 2012 ini akan sepenuhnya tertuju pada negosiasi fiscal cliff yang kini diserahkan kepada Senate setelah House of Representative gagal menghasilkan solusi. Hingga tutup tahun nanti, ada potensi tidak tercapainya kata sepakat yang akan memicu implementasi kenaikan tarif pajak dan pemangkasan belanja otomatis. Namun sebagian percaya bahwa hal tersebut, jika benar terjadi, tidak akan berlangsung lama karena Congress AS tetap bekerja untuk mencapai kesepakatan.

Di Indonesia, sayangnya concern investor juga tertuju pada permasalahan domestik yang tidak kalah krusial. Dua hal besar yang masih akan mengganjal sentimen pasar adalah kisruh ketenagakerjaan pasca kenaikan upah minimum dan defisit neraca perdagangan yang membesar. Bersama isu fiscal cliff, investor domestik tampaknya akan menyambut pergantian tahun nanti dengan sedikit atau tanpa gairah.

Dalam kondisi normal, rally bursa China dan Jepang akan sangat membantu mengangkat sentimen kawasan. Tapi dengan tendensi pergerakan indeks yang anomali, itu akan percuma. CPO stocks seperti AALI, LSIP, SIMP dan BWPT patut diperhatikan setelah rally harga komoditasnya dua hari terakhir. Prediksi bahwa Malaysia dapat menekan inventory-nya dengan export tax 0% mungkin ada benarnya.

Perhatikan juga coal stocks seperti ITMG, PTBA, ADRO dan HRUM setelah pemerintah China menyatakan akan mereview tarif listrik jika harga thermal coal naik/turun lebih dari 5% per tahun. Ini adalah langkah kecil China sebelum meliberalisasikan thermal coal market-nya.

Pesan bijak: "Act for know known, prepare for know unknown, avoid for unknown unknown...and don't be unknown known!"

me @ LOTS Trading Club (LTC)

Berita Emiten

Laba Mitrabahtera (MBSS) Segara Sejati naik 28%

Emiten pelayaran PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk membukukan laba bersih kuartal III/2012 sebesar US$26,27 juta atau meningkat 28% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu US$20,47 juta. Pendapatan usaha di periode yang sama meningkat sebesar 22% dari US$84,72 juta menjadi US$103,29 juta.

Indofarma (INAF) Terbitkan Obligasi Jangka Pendek Rp200 M

PT Indofarma Tbk (INDF) berencana menerbitkan Medium Term Notes (MTN) berjangka 2 tahun sebesar Rp120 miliar atau obligasi jangka pendek. Bertindak selaku arranger dalam penerbitan MTN tersebut adalah PT Mandiri Sekuritas dan PT Indo Premier Securities. Dana yang diperoleh akan digunakan untuk pengembangan bisnis dan produk baru oleh induk dan anak perusahaan termasuk di antaranya dalam bentuk kerjasama dengan rumah sakit dalam pengembangan alat kesehatan.

Megapolitan Developments (EMDE) Raih Kredit BTN

PT Megapolitan Developments Tbk (EMDE) melalui anak perusahaan, PT Mega Pesanggrahan Indah, pada 18 Desember 2012 telah menandatangani Perjanjian Kredit dengan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN). Total fasilitas pinjaman yang diterima anak perusahaan senilai Rp160 milyar yang terdiri dari kredit yasa griya senilai Rp100 milyar berjangka waktu 36 bulan dan kredit investasi Rp60 milyar berjangka 72 bulan.

Antam (ANTM) selesaikan akuisisi saham Newcrest

PT Antam (Persero) Tbk dan Newcrest telah menyelesaikan transaksi atas akuisisi 7,5% saham Newcrest Mining Limited pada PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) di tambang emas Gosowong, Maluku Utara senilai US$160 juta. Setelah transaksi selesai maka Newcrest akan memiliki 75% saham NHM dan Antam akan memegang 25% saham lainnya. Perseroan berharap dengan bertambahnya kepemilikan pada tambang tersebut akan meningkatkan portofiolio BUMN logam tersebut.

CIMB Niaga (BNGA) Tingkatkan Permodalan CNAF


PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) telah melakukan peningkatan penyertaan permodalan di PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) sebesar Rp99,94 milyar yang berlaku efektif 18 Desember 2012. Peningkatan penyertaan permodalan tersebut dilakukan secara proporsional dengan pemegang saham lainnya, sehingga tidak mengubah komposisi saham CIMB Niaga di CNAF sebesar 99,94 persen dan sisanya 0,06 persen dikuasai PT Niaga Manajemen Citra.
 
Back
Top