sajak ku sajak kalian juga

kepada Yth.

kepada
Yth. Tuhan Yang Maha Esa

salam

apa kabar Tuhanku? semoga baik-baik saja. sudah lama sekali aku tidak berkunjung ke gubukmu, sejak terakhir aku mulai bertanya apa itu shalat?
bagaimana kabar cucu, cicit, keponakan, serta murid-murid-Mu? semoga baek seperti-Mu.

ramadhan kemarin aku teringat kembali akan nasehat-Mu. dimana aku harus mengendalikan nafsu barang sebentar, yaitu setelah waktu subuh. dan aku akan melonggarkan sedikit perutku ketika maghrib. tapi aku hanya mengingatnya, belum dapat melaksanakannya.

aku juga melihat cucu, cicit serta keponakan-Mu melakukan hal yang sama. Oh tuhan, ternyata nasehat-Mu benar-benar mendarahdaging pada benak mereka?! mohon maaf jika aku katakan benak, hanya sekedar benak. karena mereka manusia, aku juga manusia, yang memiliki kebutuhan dan akan berganti-ganti kebutuhan. sesuai apa yang mereka inginkan.

mungkin sekian dulu surat ini, kalau ada kesempatan akan aku kirim cerita atau berita pada-Mu. oya, doakan aku supaya dalam waktu dekat ini dapat kembali singgah ke gubuk-Mu.,ato paling tidak dapat kembali mengingat bentuk gubuk-Mu yang dulu pernah aku lihat.

wassalam.
 
akhiran-U

burung-burung berkicau parau menyambut tetumbuhan perdu

angin-angin bersemilir mengajak mati seekor harimau

cuaca menggeliat dari tidur panjang bersama batu

perahu-perahu gontai tersapu ombak di hulu

dentum-dentum merapi bersembunyi dibalik celana si badu

koran berserakan diatas lemari pakaian dari kayu

sweater dari wol terbengkalai dicuci kakek yang kemarin main gundu

sepatu maupun sandal dan alas kaki lainnya hanyut terangkum malu

sisa-sisa maut tinggal perca-perca kartu

dan para kadet tak mau tinggal di hutan bakau

matinya lampu karena kekuatan yang tidak setuju

.,,aku
 
kurawa berderma

kurawa menjilati mukanya dengan asa akan kesejahteraan
meniduri keperawanan ketulusan
membungkam kebohongan dalam raut-raut kedermawanan

namun dalam lamunan
kurawa....
mencoba berderma

mengikir gerigi-gerigi kebathilan
mengasah ketumpulan kejahatan
mengamplas serbuk-serbuk kemunafikan

sayup-sayup angin bertiup menyetujui lamunan kurawa
waktu beriringan menyanggupinya
satu hal yang masih meragukannya

kenyataan.......
 
perempuan paling cantik

entah apa yang kurasa sekarang?
yang pasti sekarang aku ingin hidup lebih lama, 100 tahun lagi
aku ingin mengurai pelangi dalam dada gersang lapang
aku ingin hujan turun sebentar saja, karena aku juga ingin dunia merasa sejuk sementara
aku ingin menulis sesuatu untukmu,
wahai perempuan paling cantik

tapi apakah yang harus kutulis?
kutelah menuliskan kecantikanmu dimataku
kutelah menuliskan keanggunanmu dipelupuk auraku
kutelah menuliskan pesona ayumu dijalan-jalan setapakku
aku telah menulis semua itu, lantas apa yang aku tuliskan untukmu?

wahai perempuan yang paling cantik
mengertilah bahwa dunia menjadi hiruk pikuk setelah mendengar kelahiranmu
bunga-bunga musim semi tumbuh lebih cepat setelah menghirup aroma surgamu
dan para malaikat tertunduk malu atas perbuatan mereka yang selalu menguntitmu

wahai perempuan yang paling cantik
haruskah kubangun taman babilonia baru untukmu?
haruskah kudirikan taj mahal anyar di kediamanku?

kenapa aku harus menggilaimu
kenapa aku menjadi lupa akan jiwaku
kenapa aku sanksi atas hidupku

ohh tuhan, kenapa kau ciptakan wanita secantik dirinya
aku sudah tak sanggup lagi melaknat diriku
sudah bosan rasanya kutampari diriku
coba keluar dari khayal abadi

wahai perempuan paling cantik
kultuskanlah aku menjadi pendampingmu
 
perempuan paling cantik 2

dia mungkin perempuan yang lebih cantik dari nicole kidman
mereka mungkin perempuan yang lebih cantik dari catherine zeta jones
tapi kau,
perempuan yang lebih cantik dari cleopatra
yang membuat julius caesar hilang wibawa
yang membuat markus antonius hilang lantang

mungkin kau bukan keturunan dinasti ptolemy dari macedonia
mungkin kau bukan anak dari auletes
dan mungkin kau belum pernah merasakan desir angin alexandria

tapi,
kau bagai yang gui fei, yang meruntuhkan dinasti tang menjadi kepingan sejarah
kau bagai helen, yang meletupkan gelora perang troya
kau layla, dan aku majnun
kau juliet, dan aku romeo

kau adalah titisan helen, yang dihadiahkan aphrodite kepada paris
kau adalah titisan yang gui fei, yang melumat keperkasaan xuanzong
kau adalah titisan ken dedes, yang memaksa ken arok gundah

wahai perempuan yang sesusuan dengan venus dan aphrodite
mungkin aku bukan zeus yang bisa mengatur manusia, dewa dan alam semesta
aku bukan apollo yang bijaksana
mungkin aku hanyalah lelaki biasa
yang tercela dan terhina
tapi aku punya darah seorang romeo montague
dan aku yakin kaupun memiliki kecantikan juliet capoulet

wahai perempuan yang paling cantik
ijinkanlah aku menjadi majnun bagi layla-mu
 
Back
Top