Angkot sumber kemacetan kota

emansipasi

New member
Aparat gabungan Suku Dinas Perhubungan Jakarta Utara, Polrestro Jakarta Utara. dan Subgar Jakarta Utara menilang 45 angkutan umum karena melanggar aturan lalu lintas, Kamis (17/6). Empat lainnya dikandangkan karena kedapatan tidak dilengkapi dokumen kendaraan.

Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Suku Dinas Perhubungan Jakarta Utara Syamsul Mirwan mengatakan, sebagian besar yang ditilang karena memarkir kendaraan di tempat terlarang. Selain menemukan pelanggaran rambu lalu lintas, operasi rutin itu juga menemukan penyimpangan trayek angkutan umum.

“Petunjuk di kaca mobilnya tertera trayek Kota - Tanjungpriok, tapi setelah surat-surat diperiksa, seharusnya mobil itu beroperasi untuk trayek Kota -Tanahabang,’ ungkap Syamsul.

Dalam operasi ini, lanjut Syamsul, pihaknya menerjunkan 40 personel Sudin Perhubungan, 10 anggota petugas dan Satlantas Polrestro Jakarta Utara, dan lima 5 Subgar. Syamsul mengakui bahwa pihaknya tidak bisa setiap saat melakukan operasi karena terbatasnya personel.

Sejumlah warga yang ditemui di sekitar Terminal Bus Tanjungpriok mendukung operasi yang dilakukan petugas. ‘Sebetulnya lalu lintas di sekitar terminal bisa lancar, tapi karena banyak angkot yang ngetem, jadi macet,” ujar Wawan (44), sopir angkutan umum.

Menurut Wawan, jika petugas menggelar operasi penertiban setiap hari, dia optimis lalu lintas di sekitar terminal itu bisa lancar. ‘Seperti hari ini enggak ada mikrolet atau metromini yang ngetem. Mungkin mereka tahu akan ada operasi,” ujarnya.

Warga lainnya meminta agar petugas fokus merazia titik yang sangat rawan kemacetan, seperti di Jalan Tipar Cakung dekat KBN, Simpang Semper, depan Sunter Mal.


Sumber : Warkot

Membaca tulisan diatas, jadi dapat diketahui bahwa salah satu sumber kemacetan adalah karena banyak angkot yang ngetem. Ini sering terjadi dikota-kota lainnya seperti Bogor dan Sukabumi.
 
Back
Top