Re: Basketball @ Beijing Olympic 2008
[ Kamis, 31 Juli 2008 ]
Garansi tanpa Meremehkan
Hari Ini, Team USA Tantang Turki yang Berpostur Lebih Besar
Laporan
Azrul Ananda
Sugeng Deas
dari Macau
---
MACAU - Basket adalah olahraga paling populer di Tiongkok. Karena itu, tim Amerika Serikat (Team USA) bakal menjadi tontonan utama di Olimpiade Beijing. Tim itu mendapat sorotan, ke mana pun mereka pergi. Dan saat ini, mereka adalah pusat perhatian di Macau. Malam ini dan besok, Jason Kidd dkk akan menjalani dua laga uji coba, melawan Turki dan Lithuania.
Team USA 2008 ini disebut-sebut sebagai yang terbaik sejak zaman Michael Jordan di Olimpiade Barcelona, 1992 lalu. Tim inilah yang digadang-gadang bakal mengakhiri paceklik gelar internasional AS. Pada 2004 di Athena, mereka hanya meraih perunggu. Pada kejuaraan dunia 2006 di Tokyo, mereka juga gagal masuk final.
Bukan hanya disebut-sebut sebagai yang terbaik, Team USA 2008 ini juga luar biasa percaya diri. Sampai-sampai, salah satu bintang utamanya, LeBron James, memberi garansi meraih medali emas di Beijing nanti. Pemain Cleveland Cavaliers itu mengungkapkannya dalam wawancara di majalah Time.
Mendengar garansi itu, rekan-rekan James di Team USA menanggapinya dengan penuh semangat. Mereka sama sekali tidak menganggap itu sebagai komentar yang arogan. "Saya yakin dia tidak arogan. Dia hanya sangat percaya pada teman-teman yang lain," tanggap Carmelo Anthony, salah satu mesin poin utama Team USA asal tim Denver Nuggets.
Rekan yang lain, Carlos Boozer, merasa komentar James itu sebagai pemompa semangat. "Dia salah satu pemimpin di tim ini. Kami semua percaya kami mampu meraih emas. Dengan ucapan itu, dia memberi kami pressure untuk memberikan yang terbaik. Saya tak sabar segera bertanding," ujar forward Utah Jazz tersebut.
Ketika ditanyai Jawa Pos sebelum latihan kemarin siang di CotaiArena, Macau, James menyampaikan bahwa dia tidak meremehkan siapa pun di Olimpiade Beijing nanti. Ya, dia memberi garansi menang. Tapi itu bukan berarti menganggap enteng lawan.
"Semua tim bakal sulit ditaklukkan. Semua tim," tegasnya. "Kami harus turun ke lapangan dan melakukan segalanya dengan baik. Secara offense maupun defense. Dengan begitu, baru kami memberi diri sendiri peluang yang besar untuk menang," tambah James.
Bahwa sejauh ini Team USA sering menang mudah (termasuk mengalahkan Kanada dengan skor 120-65 sebelum terbang ke Macau), James tak mau terlalu bangga dulu.
"Yang penting bukan berapa besar kita bisa menang. Tapi bagaimana kami bisa turun ke lapangan dan selalu memperbaiki performa. Itu yang paling utama bagi kami," kata James, yang baru saja pulih dari cedera engkel.
Seberapa perkasa Team USA 2008 ini? Jawabannya bakal semakin terlihat mulai malam ini. Mulai hari ini hingga 5 Agustus nanti, Team USA akan menghadapi empat lawan tangguh. Malam ini Turki, besok Lithuania. Setelah itu terbang ke Shanghai, melawan Rusia dan Australia.
Khusus malam ini, Team USA akan menghadapi ujian spesifik. Yaitu bagaimana menghadapi tim dengan postur lebih besar.
Team USA 2008 ini memang tergolong kecil. Punya banyak point guard dan small forward, hanya punya satu center sejati (Dwight Howard). Dari 12 pemain di Macau, hanya empat yang tingginya 206 cm atau lebih. Yaitu Howard (211 cm), Chris Bosh (211), Carlos Boozer (206), dan Tayshaun Prince (206).
Di sisi lain, Turki punya enam pemain (separo) bertinggi badan 206 cm atau lebih. Termasuk Hidayet (Hedo) Turkoglu, pemain NBA di tim Orlando Magic yang musim 2007-2008 lalu terpilih sebagai Most Improved Player.
Dalam latihan kemarin sore, Turkoglu memang tidak terlihat. Kabarnya dia sedang cedera paha. Tapi, tanpa Turkoglu pun Turki masih terlihat rata-rata lebih tinggi dari Team USA.
Menanggapi kendala ukuran ini, LeBron James mengaku tak gentar. "Turki memang lebih besar. Tapi kami belum pernah melihat mereka bertanding. Kami akan mengetahuinya besok (hari ini, Red). Kita lihat saja nanti," ucapnya.
Komentar senada disampaikan Chris Bosh. "Kami memang mencari tantangan dalam perjalanan uji coba ini. Kami tahu beberapa tim akan memberi kami kesulitan," ujarnya.
Pelatih Team USA, Mike Krzyzewski, mengaku akan mencoba menaklukkan ukuran besar itu dengan permainan lebih cepat. Apalagi, Team USA punya tiga point guard super yang mampu melakukannya. Ada Jason Kidd, Chris Paul, atau Deron Williams.
Mike D'Antoni, pelatih New York Knicks yang menjadi asisten pelatih Team USA, menambahkan bahwa para pemain "tanggung" mereka punya kemampuan untuk bermain "besar" di dalam. Termasuk James dan Anthony.
"Saya pikir kami cukup nyaman dengan ukuran kami. Apalagi kami punya kecepatan dan skill, plus lain-lain. Jadi ukuran tidak akan terlalu memberatkan. Kita lihat saja nanti," tandas D'Antoni. (*)