Apabila air tercampur dengan sesuatu yang najis, maka hukumnya tidak luput dari dua keadaan
1.Apabila air yang tercampur dengan barang najis tadi berubah rasa, warna dan baunya, maka tidak boleh bersuci dengan air tersebut
2.Apabila air tercampur dengan barang najis, tidak berubah warna, rasa dan baunya. Hukum air semacam ini suci dan mensucikan, berdasarkan dalil sebagai berikut:
Dari Abu Said Al-Khudri berkata : Rasululloh Shallallahualaihi wassalam pernah ditanya : Bolehkah kita berwudhu dari air Budhoah, yaitu sumur yang padanya terdapat kain darah haidh, kotoran dan daging anjing?
Rasululloh Shallallahualaihi wassalam menjawab : Air itu suci, tidak dinajiskan oleh sesuatupun. (Shohih. Diriwayatkan Ahmad dalam musnadnya, Abu Daud, Tirmidzi, NasaI, Daruqutni, Ibnu Jarud, Al-Baghawi. Tirmidzi berkata : hadits hasan. Dan dishohihkan Ahmad bin Hambal, Yahya bin Main dan Ibnu Hazm).