Berita dan Fundamental

Trump Sebut Pertemuan Dengan Xi "Produktif", Ekuitas Asia Naik

bKISbQRmQdaIX77rKb0q_w.jpeg


Trump Sebut Pertemuan Dengan Xi "Produktif", Ekuitas Asia Naik

Ekuitas Asia naik pada perdagangan pagi hari Jumat, dengan saham China naik sekitar 2% karena laporan bahwa Presiden AS Donald Trump mengatakan dia melakukan percakapan yang produktif dengan Presiden China Xi Jinping mengenai perdagangan.

"Diskusi itu berjalan dengan baik," tulis Trump di Twitter, Kamis. "Juga diskusi yang bagus tentang Korea Utara!" Trump dan Xi akan bertemu di KTT G-20 akhir bulan ini.

Trump mengatakan pintu masih terbuka untuk pembicaraan perdagangan AS-Cina, hanya beberapa hari setelah laporan mengatakan dia mempertimbangkan untuk mengenakan tarif pada semua impor Cina yang tersisa pada awal Desember jika diskusi antara kedua pemimpin tidak berjalan dengan baik.

China Shanghai Composite dan Komponen Shenzhen masing-masing melompat 1,4% dan 2,5%. Indeks Hang Seng Hong Kong juga diperdagangkan menguat 2,5%.

Apple Inc menjadi pusat perhatian di Wall Street pada hari Kamis setelah perusahaan itu melaporkan panduan ringan dan mengumumkan perubahan besar pada struktur pelaporannya.

Perusahaan memperkirakan laba untuk kuartal pertama di kisaran $89 miliar hingga $93 miliar, hanya sedikit di bawah perkiraan analis sebesar $93,02 miliar.

Mulai kuartal berikutnya, Apple tidak akan lagi melaporkan angka penjualan individu untuk iPhone, iPad dan Mac, menurut pernyataan perusahaan.

Di tempat lain di Asia, indeks Nikkei 225 Jepang naik 1,2%. Indeks KOSPI Korea Selatan naik 2,2%, sementara indeks ASX 200 Australia tergelincir 0,4%.
 
Kehawatiran Perang Dagang AS-Cina Mereda; Yen Jatuh, Dolar Australia Naik

EhqeuDVRRzqbC7pCphglrw.jpeg


Kehawatiran Perang Dagang AS-Cina Mereda; Yen Jatuh, Dolar Australia Naik

Safe haven yen tergelincir dan dolar Australia memperpanjang rally pada hari Jumat karena de-eskalasi dalam perang perdagangan AS-Cina memberikan kepercayaan pasar dorongan signifikan dalam perdagangan Asia.


Berita tentang panggilan telepon antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping meningkatkan harapan akan meredanya ketegangan perdagangan AS-Cina. Sentimen investor mmebaik pada hari Jumat setelah Bloomberg melaporkan bahwa Trump telah meminta para pejabat AS untuk mulai menyusun perjanjian perdagangan yang memungkinkan dengan China.

Terhadap safe haven yen, dolar naik 0,3 persen pada 113,03 yen, memangkas penurunan hari sebelumnya. Greenback masih di bawah level tertinggi tiga minggu di 113,385 yen yang dicapai pertengahan pekan jelang laporan pekerjaan AS pada hari ini.

Dolar Australia naik 0,5 persen menjadi $0,7242, memperpanjang rally dari hari sebelumnya. Aussie, yang sensitif terhadap perkembangan ekonomi China, melonjak 1,8 persen pada Kamis di tengah meningkatnya kepercayaan bahwa hubungan AS-Cina membaik.

Terhadap enam mata uang utama, dolar cukup kokoh menjelang data pekerjaan AS, setelah turun dari posisi tertinggi 16 bulan di sesi sebelumnya karena investor dengan hati-hati pindah kembali ke aset berisiko.

Indeks dolar bergerak tipis pada level 96,321 setelah turun hampir 0,9 persen semalam, terbebani oleh sterling yg rally.

Pound menguat setelah Bank of England mempertahankan suku bunga stabil pada hari Kamis dan mengisyaratkan kenaikan suku bunga yang sedikit lebih cepat jika Brexit berjalan lancar.

Sterling stabil di level $1,2998 dan mempertahankan sebagian besar penguatannya setelah melonjak 1,8 persen pada hari Kamis, kenaikan satu hari terbesar sejak April 2017.

Euro naik tipis 0,05 persen menjadi $1,1414 setelah naik 0,9 persen semalam atas melemahnya dolar. Mata uang tunggal itu telah turun ke level terendah 2 setengah bulan di $1,1302 pada hari Rabu.
 
Pasar Asia Beragam; Tensi Dagang Menjadi Fokus

GRUr13bhTzqRH0na_OxAnw.jpeg


Pasar Asia Beragam; Tensi Dagang Menjadi Fokus

Pasar Asia bervariasi dalam perdagangan Senin pagi karena ketegangan perdagangan AS-Cina kembali menjadi fokus di tengah laporan yang saling bertentangan pekan lalu.


Presiden Trump Jumat mengatakan bahwa ia kemungkinan akan membuat kesepakatan dagang dengan China, menambahkan bahwa banyak kemajuan telah dibuat untuk menyelesaikan perbedaan kedua negara.

Komentar Trump muncul setelah Larry Kudlow, penasihat ekonomi topnya, menyatakan kehati-hatian tentang pembicaraan atas kemungkinan perjanjian perdagangan AS-Cina dan meremehkan potensi untuk kesepakatan cepat.

Di Asia, indeks Shanghai Composite China turun 0,4% sementara Komponen Shenzhen naik tipis 0,1%. Indeks Hang Seng Hong Kong turun 1,5%.

Pidato pembukaan Presiden Cina Xi Jinping di Pameran Impor Internasional China kemungkinan akan menjadi fokus di hari ini. Ke depannya, Cina akan merilis angka perdagangan Oktober pada Kamis.

Data resmi diharapkan menunjukkan bahwa surplus perdagangan Cina melebar menjadi $36,2 miliar bulan lalu dari $31,7 miliar. Ekspor diperkirakan naik 12,0% dari tahun sebelumnya, lebih lambat dari peningkatan 14,5% pada bulan September, sementara impor diperkirakan naik 14,0%.

Di tempat lain, bank sentral di Amerika Serikat, Australia dan Selandia Baru dijadwalkan untuk bertemu minggu ini.

Indeks Nikkei 225 Jepang dan KOSPI Korea Selatan keduanya turun 1,3%. Dan indeks S&P / ASX200 Australia naik tipis 0,1%.
 
Dolar Kokoh, Pasar Pertimbangkan Ketegangan Perdagangan

43ga5hQPSdW1PIr6zxgJKg.jpeg


Dolar Kokoh, Pasar Pertimbangkan Ketegangan Perdagangan

Dolar bertahan stabil terhadap mata uang pada hari Senin setelah laporan ketenagakerjaan AS pada hari Jumat mendukung ekspektasi untuk suku bunga yang lebih tinggi dan investor mempertimbangkan ketegangan perdagangan yang meningkat dan risiko geopolitik.


Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama, berada di level 96,28. Dolar masih cukup kuat setelah Departemen Tenaga Kerja melaporkan bahwa pertumbuhan pekerjaan AS rebound tajam pada bulan Oktober dan pertumbuhan upah meningkat pada laju tercepat di lebih dari sembilan tahun.

Angka-angka yang kuat tersebut menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja terus mengetat, menggarisbawahi langkah Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga lagi tahun ini dan seterusnya. The Fed akan memulai pertemuan dua harinya pada hari Rabu, dengan pasar mengantisipasi tidak ada perubahan suku bunga menjelang kenaikan suku bunga yang secara luas diharapkan pada pada bulan Desember.

Ketegangan perdagangan antara AS dan Cina masih menjadi fokus setelah data sektor jasa China yang lemah semalam menambah kekhawatiran atas perlambatan ekonomi terbesar kedua di dunia.

Dolar bertahan stabil terhadap yen, dengan USD/JPY diperdagangkan pada level 113,18. Euro bergerak tipis terhadap dolar, dengan EUR/USD pada level 1,1392.

Sterling mencapai level tertinggi dua minggu terhadap dolar AS di level 1,3041 semalam, sebelum kembali ke 1.3008 atas optimisme kesepakatan Brexit dan indikasi dari Bank of England bahwa mungkin perlu menaikkan suku bunga lebih cepat dalam hal keluarnya mulus dari Uni Eropa.
 
Dolar Di Rentang Sempit, Pasar Bersiap Untuk Pemilihan AS

WabjfNgeR8CsjEq_4LfIxw.jpeg


Dolar Di Rentang Sempit, Pasar Bersiap Untuk Pemilihan AS

Dolar terjebak di ketat terhadap mata uang utama pada Selasa karena investor berhati-hati menjelang pemilihan paruh waktu AS di hari ini.


Pemilihan kongres AS secara luas diperkirakan mendorong Partai Demokrat, yang memiliki peluang kuat untuk memenangkan kendali DPR, dengan Partai Republik tampaknya akan mempertahankan Senat.

Kemenangan Republik di kedua majelis kemungkinan akan meningkatkan dolar AS. Namun kenaikan tajam pada yield Treasury AS setelah pemilihan dapat menyebabkan penjualan ekuitas AS.

Indeks dolar, yang mengukur kinerja greenback terhadap enam mata uang mayoritas, relatif flat di level 96,319, bergerak dalam kisaran antara 96,315 dan 96,334. Indeks dolar mencapai level tertinggi 16 bulan di level 97,20 pada minggu lalu.

Euro sedikit menguat di level $1,1411, sekitar satu persen di atas level terendah tahun ini di level $1,1301 yang dicapai pada 15 Agustus.

Terhadap yen, dolar menguat tipis 0,1 persen pada level 113,27 yen, mendekati level tertinggi empat minggu di level 113,385 yen yang dicapai pekan lalu.

Dolar Australia tetap stabil di level $0,7211 karena para pedagang nantikan keputusan kebijakan moneter dari bank sentral Australia pada pukul 0330 GMT. Aussie diperdagangkan naik 2,7 persen dari level terendah dua setengah tahun $0,7021 yang dicapai pada 26 Oktober.

Pound naik 0,1 persen menjadi $1,3063, diperdagangkan hanya sdikit di bawah level tertinggi dua minggu di $1,3070 yang dicapai pada awal sesi setelah laporan media menyarankan E.U. dan Inggris mungkin semakin mendekati pada Brexit yang teratur.
 
Saham Asia menguat, investor bersiap untuk pemilihan AS

BRcQp_0IQqOtAd5P9e_ybw.jpeg


Saham Asia menguat, investor bersiap untuk pemilihan AS

Saham Asia naik tipis pada hari Selasa, didukung oleh kenaikan Wall Street meskipun momentum menguat menjelang pemilihan paruh waktu AS, tes pemilihan besar pertama dari pemotongan pajak besar Presiden Donald Trump dan kebijakan perdagangan yang berseberangan.


Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik tipis 0,4 persen atas prospek positif dari Wall Street, tetapi kenaikan itu dibatasi oleh penurunan di pasar Cina dan saham teknologi regional.

Indeks Nikkei Jepang naik 1,1 persen, Shanghai Composite dan blue-chip CSI (CSI300) masing-masing turun 0,2 persen dan 0,6 persen. Kedua indeks acuan Cina daratan itu mampu mengembalikan sebagian dari penurunan awal mereka, di tengah berita bahwa kepemimpinan China terbuka untuk berdialog dengan Amerika Serikat untuk menyelesaikan sengketa perdagangan.

Saham pemasok Apple Inc di Asia-Pasifik, seperti Hon Hai Precision Industry Taiwan, jatuh setelah laporan di surat kabar Nikkei bahwa Apple telah mengatakan kepada perakit smartphone itu untuk menghentikan sementara rencana untuk jalur produksi tambahan yang didedikasikan untuk iPhone XR. Laporan itu mendorong saham Apple turun 2,8 persen di perdagangan AS.

Di Wall Street, indeks S&P 500 naik 0,56 persen, dengan saham keuangan seperti Berkshire Hathaway didukung oleh pendapatan yang kuat.

Menjelang pemilihan paruh waktu AS, investor umumnya mengharapkan oposisi Demokrat mengambil alih Dewan Perwakilan sementara Partai Republik Trump diperkirakan akan mempertahankan Senat.

Sementara kemacetan politik antara Gedung Putih dan Kongres dapat menghalangi agenda pro-bisnis Trump dan meningkatkan kekhawatiran tentang ketidakstabilan politik, beberapa analis mengatakan hasil seperti itu mungkin sudah dihargai oleh investor.

Jika Republik mempertahankan mayoritas DPR, saham global cenderung rally atas harapan pemotongan pajak lebih banyak. Trump mengatakan bulan lalu pemerintahannya berencana menghasilkan resolusi yang menyerukan pemotongan pajak 10 persen untuk rumah tangga berpenghasilan menengah.
 
Saham Asia Naik, Pasar Nantikan Hasil Pemilu Sela AS

DWjEa2hzSVCMQf7213lYSQ.jpeg


Saham Asia Naik, Pasar Nantikan Hasil Pemilu Sela AS

Pasar Asia diperdagangkan sebagian besar menguat di sesi perdagangan Rabu pagi karena pasar menunggu hasil pemilihan sela AS.


Sejauh ini, Partai Republik telah memenangkan 59 kursi DPR dibandingkan dengan 53 untuk Demokrat, yang membutuhkan perolehan bersih dari 23 kursi untuk memenangkan DPR. Partai Demokrat membalik dua kursi Republik di Virginia dan Florida, tetapi kalah dalam perburuan kongres di Kentucky.

Jajak pendapat akhir akan ditutup pada tengah malam waktu timur. Banyak analis sebelumnya memperkirakan Kongres akan terbagi.

Sementara banyak yang khawatir Kongres yang terbelah bisa mengarah pada kemacetan politik di Washington, melumpuhkan kemampuan Presiden Donald Trump untuk lebih menerapkan langkah kebijakan fiskal ekspansif, beberapa di Wall Street mengingatkan investor bahwa pasar umumnya berjalan baik pada masa itu.

Di Asia, indeks Shanghai Composite dan SZSE Component China masing-masing naik 0,1% dan 0,5%. Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,7%.

Di tempat lain, Nikkei Jepang menguat 1,0% setelah sempat turun ke wilayah negatif di pagi hari. Indeks KOSPI Korea Selatan naik tipis 0,2%. Namun, indeks ASX 200 Australia hanya naik 0,1%.
 
Dolar Terseret Penantian Hasil Pemuli Selasa AS

N73-DyPyQ5SzXaQ1ZeNZSQ.jpeg


Dolar Terseret Penantian Hasil Pemuli Selasa AS

Dolar secara luas melemah terhadap mata uang utama pada hari Rabu setelah Demokrat memenangkan kendali DPR sementara Republik mengencangkan kekuasaan mereka pada Senat dalam pemilihan sela AS.


Kongres yang terbagi, dengan Demokrat di DPR dan Republik di Senat, memunculkan prospek kemacetan di Washington yang akan secara signifikan membatasi agenda legislatif Presiden Donald Trump.

Greenback telah menguat secara luas tahun ini, didorong oleh ekonomi domestik yang kuat, kenaikan suku bunga dan dampak kebijakan fiskal AS.

Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,38% ke level 95,75. Indeks dolar sempat mencapai level tertinggi 16 bulan di 96,98 minggu lalu, didorong oleh ekspektasi bahwa Federal Reserve akan terus menaikkan suku bunga tahun ini dan seterusnya karena ekonomi AS tetap kuat.

The Fed akan memulai pertemuan kebijakan dua hari pada hari Rabu, tetapi tidak diharapkan untuk mengumumkan perubahan apapun terhadap kebijakan moneter, menjelang kenaikan suku bunga yang banyak diantisipasi pada bulan Desember.

Euro menguat terhadap dolar, dengan EUR/USD naik 0,35% ke level 1,1467. Yen juga menguat terhadap dolar AS, dengan USD/JPY turun 0,23% ke level 113,17.

Pound naik ke level tertingginya sejak 17 Oktober, dengan GBP/USD naik 0,31% ke level 1,3140 karena ekspektasi untuk kesepakatan Brexit terus mendukung permintaan pound.
 
Pasar Asia Sambut Kenikan Wall Street Pasca Pemilu Sela

JQ1Zk8c6Qw6JsegmVaMY9A.jpeg


Pasar Asia Sambut Kenikan Wall Street Pasca Pemilu Sela

Saham Asia naik ke level puncak satu bulan pada Kamis karena investor, lega telah melewati pemilihan sela AS tanpa kejutan politik besar, mendorong reli Wall Street, sementara dolar menjauh dari level terendah 2 setengah minggu.


Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,5 persen. indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,9% dan Shanghai Composite Index naik 0,35%. Indeks Saham Australia naik 0,5 persen, KOSPI Korea Selatan naik 1,4 persen dan indeks Nikkei Jepang naik 1,9 persen.

Indeks utama Wall Street naik lebih dari 2 persen pada hari Rabu, dipimpin oleh sektor teknologi kesehatan karena pasar lega pasca pemilihan sela AS, di mana Demokrat merebut kendali Dewan Perwakilan dan Republik mempertahankan Senat.

Sementara Kongres yang terbagi akan membuat lebih sulit bagi Presiden Donald Trump untuk mendorong melalui undang-undang baru, seperti pemotongan pajak tambahan, investor tidak mengharapkan pembalikan pemotongan pajak dan deregulasi yang baru-baru ini diberlakukan.

Indeks dolar terhadap enam mata uang utama naik 0,2 persen menjadi 96,188, menjauh dari level 95,688 yang dicapai pada hari Rabu, level terendahnya sejak 22 Oktober. Pelemahan greenback didorong oleh reaksi spontan terhadap hasil pemilu sela AS, dengan Kongres terbagi terlihat menumpulkan dorongan stimulus fiskal Trump.

Euro naik 0,05 persen di level $1,1432 setelah turun tajam dari level $1,1500 yang dicapai di sesi Rabu. Dolar menguat terhadap yen di level 113,59 dan jarak yang mencolok dari level puncak satu bulan yen di level 113,82 yang dicapai pada hari sebelumnya.
 
Ikuti Dolar, Emas Tergelincir

lZ7BmtncSZuDGuw-fAe_WQ.jpeg


Ikuti Dolar, Emas Tergelincir

Harga emas tergelincir sementara dolar juga jatuh pada Kamis karena investor mencerna hasil pemilu sela AS dimana Demokrat memenangkan kendali DPR. Sementara, Republik mempertahankan kekuasaan mereka di Senat, karena hasil pemilihan jangka menengah AS memecah Kongres.


Presiden AS Donald Trump menyarankan dia akan bekerja dengan Demokrat mengenai inisiatif kebijakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Ke depannya, pasar cenderung mengalihkan fokus mereka pada keputusan kebijakan moneter Federal Reserve pada hari ini.

The Fed diperkirakan tidak akan menaikkan suku bunga sampai pertemuan berikutnya pada bulan Desember. Bank sentral telah menaikkan suku bunga tiga kali tahun ini di balik kuatnya data ekonomi. The Fed telah mengisyaratkan kenaikan suku bunga pada bulan Desember dan dua kenaikan lagi pada pertengahan 2019.

Suku bunga AS yang lebih tinggi cenderung meningkatkan dolar dan juga mendorong imbal hasil obligasi, mengurangi daya tarik bullion yang non-yielding.

Emas berjangka untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Mercantile Exchange tergelincir 0,1% pada $1,231.7 per troy ons.

Sementara itu, indeks dolar AS yang melacak greenback terhadap enam mata uang mayoritas turun 0,01% pada level 96,00.
 
Harga Minyak Anjlok Karena Fundamental Melemah

gqvr0FgGQ0e0f5NZvEFoMw.jpeg


Harga Minyak Anjlok Karena Fundamental Melemah

Pasar minyak pada hari Jumat masih lemah karena meningkatnya pasokan dan kekhawatiran perlambatan ekonomi menekan harga minyak, dengan minyak mentah AS saat ini turun 20 persen sejak awal Oktober.


Kontrak minyak mentah West Texas Intermediate AS berada di harga $61,63 per barel, turun 4 sen dari penutupan terakhir mereka. Minyak mentah Brent berjangka bulan depan berada di $70,79 per barel, 14 sen di atas penutupan terakhirnya.

Namun, Brent dan WTI mengalami penurunan sekitar 20 persen dari level tertinggi empat tahun pada awal Oktober.

Analis komoditas teknis Reuters Wang Tao mengatakan pada hari Jumat bahwa "Minyak Brent mungkin meluncur lebih jauh ke kisaran $68,59 - $69,69 per barel."

Itu akan menjadi pertama kalinya Brent jatuh di bawah $70 sejak April.

Analis mengatakan penurunan tekanan harga utama berasal dari meningkatnya pasokan, meskipun sanksi AS terhadap Iran yang diberlakukan minggu ini, serta kekhawatiran atas perlambatan ekonomi.

Penurunan harga selama beberapa minggu terakhir mengikuti reli antara Agustus dan Oktober ketika minyak mentah didorong menjelang kembali diberlakukan sanksi terhadap ekspor minyak Iran pada 5 November.

Bernstein Energy mengharapkan "Ekspor Iran akan rata-rata 1,4 - 1,5 juta barel per hari (bph)" selama periode pembebasan, "turun dari puncak hampir 3 juta barel per hari pada pertengahan 2018.
 
Dollar Masih Flat Pasca Keputusan Fed

j8ilO6EsSvWzkfrhmsX5nQ.jpeg


Dollar Masih Flat Pasca Keputusan Fed

Dolar AS bergerak tipis pada hari Jumat setelah Federal Reserve kembali mempertahankan suku bunga seperti yang diperkirakan. Dolar Aussie tergelincir setelah China merilis PPI China yang lebih lemah dari perkiraan.


Indeks dolar AS naik 0,08% ke level 96,58. Semalam, dolar mendapat beberapa dukungan menyusul pengumuman the Fed setelah bank sentral memberikan penilaian ekonomi yang optimis dan menegaskan kembali harapan untuk kenaikan suku bunga bulan Desember.

The Fed mempertahankan keyakinannya bahwa "aktivitas ekonomi telah meningkat pada tingkat yang kuat." Pertumbuhan PDB rata-rata 3,3% untuk tiga kuartal pertama di 2018 dan pasar memproyeksikan pertumbuhan untuk tiga bulan terakhir menjadi sekitar 3%.

Sejauh ini, Fed telah menaikkan suku bunga tiga kali tahun ini dan diperkirakan akan melakukannya lagi bulan depan.

Sementara itu, Departemen Tenaga Kerja AS Kamis melaporkan klaim pengangguran awal turun 12.000 menjadi 215.000 yang disesuaikan secara musiman untuk pekan hingga 3 November, sejalan dengan perkiraan para ekonom.

AUD/USD tergelincir 0,2% setelah China melaporkan data PPI yang lebih lemah dari perkiraan.

Indeks inflasi pabrik di Oktober berada di 3,3%, dibandingkan dengan 3,4% yang diharapkan dan turun dari laporan bulan sebelumnya 3,6%

Di tempat lain, pasangan USD/CNY naik 0,2% menjadi 6,9483 setelah Bank Rakyat China (PBOC) menetapkan tingkat referensi yuan di 6,9329 berbanding perbaikan hari sebelumnya di 6,9163.

Sementara itu, USD/JPY turun 0,1% ke level 113,91.
 
Pasar Asia Menguat Meski Saham AS Turun

Mx4os9LMRFWFrJGm-vkjoQ.jpeg


Pasar Asia Menguat Meski Saham AS Turun

Pasar Asia sebagian besar menguat di perdagangan sesi Senin pagi, bahkan saham AS ditutup melemah pada hari Jumat di tengah putaran baru penjualan saham teknologi.


Indeks Dow Jones merosot 201,92 poin ke level 25.989,30, sedangkan NASDAQ Composite turun 1,67% ke level 7.406,90 dan S&P 500 turun 25,82 poin ke level 2.781,01.

Di Asia, indeks Komposit Shanghai dan Komponen Shenzhen China masing-masing naik 0,2% dan 0,5%.

Bank Rakyat China pada Jumat malam mengatakan dalam laporan kebijakan moneter kuartalannya akan mengubah kebijakan karena prospek global memburuk dan ketegangan perdagangan dengan AS mendera ekonomi China.

Sementara itu, Alibaba Group mencatat rekor 213,5 miliar yuan ($ 30,7 miliar) dalam penjualan untuk edisi ke-10 dari acara tahunan Singles’ Day.

Acara ini juga dikenal sebagai festival belanja Double 11 karena jatuh pada 11 November. Selama periode 24 jam, Alibaba menawarkan diskon besar di situs e-commerce seperti Tmall.

Saham Alibaba telah jatuh mendekati 16% sepanjang tahun ini karena pelemahan di sektor teknologi umum China, sebagian besar karena perang dagang AS-Cina. Alibaba baru-baru ini memotong panduan pendapatan untuk tahun fiskal.

Indeks Hong Kong Hang Seng naik tipis 0,2%. Di tempat lain, Nikkei 225 Jepang naik 0,3%, sementara KOSPI Korea Selatan tidak berubah di level 2085,5. Dan indeks ASX 200 Australia terakhir diperdagangkan di level 5.925,0, naik 0,5%.

Ke depannya, acara Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Singapura dan KTT Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik di Papua New Guinea diperkirakan akan menjadi fokus.
 
Dollar Capai Level Tertinggi 16 Bulan, Kekhawatiran Brexit Tekan Pound

BAQ036AuRQWCZVYUTzVmhw.jpeg


Dollar Capai Level Tertinggi 16 Bulan, Kekhawatiran Brexit Tekan Pound

Dolar naik ke tertinggi 16-bulan terhadap mata uang utama di tengah ekspektasi untuk Federal Reserve untuk tetap menaikkan suku bunga pada bulan Desember dan seterusnya, sementara kekhawatiran atas Brexit menekan pound.


Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,55% ke level 97,28, tertinggi sejak Juni 2017. Indeks dolar telah naik selama tiga minggu berturut-turut, dengan kenaikan 0,48% minggu lalu.

Permintaan untuk dolar didukung setelah Fed yang pekan lalu mengindikasikan bahwa suku bunga kemungkinan akan meningkat pada bulan Desember dan lagi pada awal 2019, dengan ekonomi AS tampak kuat di hampir setiap sisi.

Dolar naik ke tertinggi lima minggu terhadap yen, dengan USD/JPY naik 0,3% ke level 114,16. Pound melemah tajam terhadap greenback, dengan GBP/USD turun 0,8% ke level 1,2868. Pound juga melemah terhadap euro, dengan EUR/GBP naik 0,33% ke level 0,8763.

Penurunan sterling terjadi di tengah laporan bahwa Perdana Menteri Inggris Theresa May telah membatalkan pertemuan kabinet yang direncanakan Senin malam untuk menyetujui kesepakatan Brexit di tengah meningkatnya pemberontakan di kabinetnya atas rencananya untuk keluar dari Uni Eropa.

Euro melemah terhadap dolar yang menguat, dengan EUR/USD turun 0,6% ke level 1,1267. Mata uang tunggal itu masih belemah karena kekisruhan yang sedang berlangsung antara Brussels dan Roma setelah Komisi Eropa menolak anggaran 2019 Italia bulan lalu, karena itu melanggar aturan fiskal Eropa.

Pemerintah Italia sampai hari Selasa te;ah menyerahkan rencana anggaran yang telah direvisi.
 
Aksi Jual Saham Asia Imbas Runtuhnya Saham Teknologi Wall Street

_mvX1x8ITLaMPWeuVZ0WTQ.jpeg


Aksi Jual Saham Asia Imbas Runtuhnya Saham Teknologi Wall Street

Saham Asia tergelincir pada hari Selasa setelah penurunan saham teknologi menghantam bursa Wall Street, sementara penurunan tajam harga minyak dan risiko politik di Eropa mendorong dolar ke posisi tertinggi 16-bulan karena investor membuang aset berisiko.


Indeks MSCI Asia-Pasifik di luar Jepang turun 1,7 persen ke level terendah 1 setengah minggu, sementara indeks Nikkei Jepang menukik 3,1 persen dipimpin oleh penurunan saham produsen mesin listrik dan pemasok komponen iphone Apple.

Di Wall Street, indeks saham utama AS tergelincir lebih dari 1 persen, dengan indeks saham teknologi Nasdaq merosot lebih dari 2 persen, terseret penurunan saham Apple setelah tiga pemasok komponen iPhone mengeluarkan peringatan atas hasil.

Indeks KOSPI Korea Selatan turun 2,2 persen dengan Samsung Electronics turun 2,8 persen. Saham Australia merosot 1,6 persen.

Pasar Asia juga dihantam setelah aset berisiko telah dirugikan oleh kenaikan suku bunga AS. Federal Reserve diperkirakan akan mengetatkan kebijakan lebih lanjut pada bulan Desember.

Di Eropa, kekhawatiran tentang Brexit tanpa kesepakatan dan keretakan yang berkembang atas anggaran Italia memukul euro dan pound, mendorong indeks dolar ke 97,693 terhadap mata uang utama, level yang tidak terlihat sejak pertengahan 2017. Indeks dolar terakhir terpantau di 97,542.

Euro terakhir di level $1,1225 setelah menembus di bawah support grafik penting $1,13. Sterling jatuh ke level $1.286 setelah turun di tiga sesi berturut-turut membawanya ke level terendah sejak Nov.1 karena masih ada masalah yang belum terselesaikan dengan Uni Eropa mengenai Brexit, Perdana Menteri Inggris Theresa May mengatakan pada hari Senin.

Sementara itu, harga minyak melayang di dekat posisi terendah multi-bulan setelah merosot mencapai rekor penurunan 11 sesi berturut-turut di tengah melemahnya permintaan dan karena Trump mengatakan dia berharap tidak akan ada pengurangan produksi minyak. Minyak mentah AS menyusut 88 sen menjadi $59,05 per barel. Minyak mentah Brent berjangka turun 83 sen menjadi $69,29.
 
Harga Minyak Turun Lebih dari 1%

Dnm6gjLVsAEbLhA.jpg:large


Harga Minyak Turun Lebih dari 1%

Harga minyak turun 1% di sesi Selasa atas laporan bahwa Presiden AS Donald Trump meminta Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk tidak mengurangi pasokan untuk menaikkan harga minyak mentah.


Minyak mentah WTI Futures turun 1,5% menjadi $59,05 per barel. Sementara itu, minyak mentah Brent, patokan untuk harga minyak di luar AS, turun 1,10%, menjadi $69,37 per barel.

"Mudah-mudahan, Arab Saudi dan OPEC tidak akan memotong produksi minyak. Harga minyak harus jauh lebih rendah berdasarkan pasokan!" Trump mengatakan dalam sebuah posting Twitter pada hari Senin.

Komentarnya muncul setelah menteri energi Saudi Khalid al-Falih mengumumkan rencana pada hari Minggu untuk memangkas produksi minyak dari Desember dan menyarankan anggota OPEC lainnya serta sekutu non-OPEC mereka yang dipimpin oleh Rusia dapat mengikutinya.

Kerajaan Saudi akan memangkas pasokan minyak sebesar 0,5 juta barel per hari (bpd) pada bulan Desember karena permintaan musiman yang lebih rendah. Penurunan ini merupakan pengurangan pasokan minyak global sekitar 0,5%, menurut laporan.

Al-Falih juga menyarankan bahwa mungkin ada kebutuhan bagi OPEC dan anggota non-OPEC untuk memangkas pasokan hingga 1 juta bph dari level di Oktober.
 
Minyak Melemah, Sentimen Tetap Lemah

DpIofWbUwAAE4bw.jpg


Minyak Melemah, Sentimen Tetap Lemah

Pasar minyak berjuang untuk menemukan pijakan mereka pada hari Rabu setelah jatuh 7 persen pada sesi sebelumnya, dengan pasokan melonjak dan momok permintaan yang goyah membuat investor terus gelisah.


Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS berada di $55,54 per barel, turun 15 sen dari penutupan terakhirnya. Sementara minyak patokan internasional Brent berjangka naik 4 sen menjadi $65,51 per barel.

Pasar minyak turun lebih dari 7 persen pada hari sebelumnya dan telah kehilangan lebih dari seperempat dari nilainya sejak awal Oktober, menjadi salah satu penurunan terbesar sejak harga anjlok di 2014.

Kemerosotan harga spot telah mengubah seluruh kurva ke depan untuk minyak mentah terbalik.

Harga spot pada bulan September secara signifikan lebih tinggi dari pada pengiriman selanjutnya, struktur yang dikenal sebagai keterbelakangan yang menyiratkan pasar yang ketat karena tidak menarik untuk menempatkan minyak ke penyimpanan.

Pada pertengahan November, kurva telah berubah menjadi contango, ketika harga minyak mentah untuk pengiriman segera lebih murah daripada harga pengiriman nanti. Itu menyiratkan kelebihan pasokan pasar karena membuatnya menarik untuk menyimpan minyak untuk dijual nanti.

Pasar minyak tengah tertekan dari dua sisi: yakni lonjakan pasokan dan meningkatnya kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi.

Produksi minyak mentah AS dari tujuh sumber serpih utamanya diperkirakan mencapai rekor 7,94 juta barel per hari (bph) pada bulan Desember, Departemen Energi Informasi Administrasi Energi AS (EIA) mengatakan pada hari Selasa.

Lonjakan produksi AS berkontribusi pada peningkatan stok. Stok minyak mentah AS naik 7,8 juta barel dalam pekan hingga 2 november menjadi 432 juta karena kilang memangkas produksi, data dari kelompok industri American Petroleum Institute menunjukkan pada hari Selasa.
 
Emas Diuntungkan Dollar Yang Flat

Dr826iKVsAAHrJg.jpg


Emas Diuntungkan Dollar Yang Flat

Harga emas naik tipis pada hari Rabu sementara dolar tetap tidak berubah, karena investor menunggu pidato oleh Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada hari ini.


Emas berjangka untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Mercantile Exchange naik tipis 0,2% di harga $1.203,5 per troy ons.

Indeks dolar AS yang mencatat perdagangan greenback terhadap mata uang utama tidak berubah di level 96,98.

Powell akan berbicara pada hari ini, laporan yang mengutip dari analis mengatakan Powell mungkin berusaha menenangkan kekhawatiran tentang suku bunga Fed terlalu cepat.

The Fed mengindikasikan awal bulan ini bahwa masih dalam perjalanan untuk menaikkan suku bunga pada bulan Desember.

Kenaikan suku bunga dan imbal hasil obligasi AS yang lebih tinggi biasanya bearish bagi emas, yang tidak memberikan hasil. Keduanya juga cenderung mendorong dolar menguat, yang menjadi denominasi emas.

Pelemahan greenback membuat emas dalam denominasi dolar lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Sementara itu, analis yakin sentimen yang meningkat seputar potensi kesepakatan Brexit membantu mendorong "safe-haven" dolar turun.

Perdana Menteri Inggris Theresa May akan mempresentasikan teks rancangan perjanjian penarikan Brexit kepada menteri seniornya di kemudian hari setelah Inggris dan Uni Eropa mencapai konsensus tentang kesepakatan perceraian Brexit.
 
Harga Emas Naik Karena Dollar Tergelincir

DsB70SgU0AEYoPO.jpg


Harga Emas Naik Karena Dollar Tergelincir

Harga emas naik tipis sementara dolar tergelincir pada Kamis menyusul laporan bahwa China menyampaikan tanggapan tertulis terhadap permintaan perdagangan AS, dan bahwa kedua negara melanjutkan pembicaraan awal pekan ini untuk meredakan perselisihan perdagangan mereka.


Emas berjangka untuk pengiriman Desember di bursa Comex New York Mercantile Exchange naik tipis 0,1% pada $1,211.8 per troy ons.

Sementara itu, saham Asia terangkat oleh laporan mengenai Beijing dan Washington yg melanjutkan pembicaraan untuk meredakan sengketa perdagangan mereka awal pekan ini.

Mengutip tiga sumber pemerintah AS, Reuters melaporkan bahwa China menyampaikan tanggapan tertulis kepada AS untuk reformasi perdagangan. Namun, sumber tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Emas telah jatuh lebih dari 11% dari puncaknya pada bulan April karena tengah meningkatnya gesekan perdagangan AS-Cina. Suku bunga AS yang lebih tinggi juga merupakan hambatan untuk logam mulia.

Indeks dolar AS yang melacak greenback terhadap mata uang utama turun 0,2% ke level 96,72.

Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan pada hari Rabu bahwa ekonomi AS berada "di tempat yang baik saat ini" dan bahwa pasar harus siap dimana bank sentral dapat menaikkan suku bunga kapan saja dimulai pada 2019.

Powell menegaskan bahwa bank sentral bersifat independen dan akan terus melakukan apa yang terbaik bagi perekonomian AS. Komentarnya muncul setelah Trump menuduh the Fed menaikkan suku terlalu cepat selama pemerintahannya.
 
Back
Top