Berita Seputar Khadafie [update]

Re: Amerika dan Sekutu Serang Libya

Koalisi Serang Zliten dan Al-watiya
Sabtu, 26 Maret 2011 09:33 WIB

Tripoli (ANTARA News) - Pesawat-pesawat tempur pasukan koalisi melakukan serangan-serangan pada Jumat malam di kota Zliten, 160 kilometer (100 mil) di timur Tripoli dan di wilayah barat Al-Watiya, menurut laporan televisi negara.

"Tempat-tempat warga sipil dan militer dijadikan target serangan malam ini dalam pemboman yang dilakukan agresor kolonialis," kata seorang kapten dalam laporan itu, tanpa menyebut secara rinci tempat-tempat yang dihantam, sebagaimana dikutip dari AFP.

Kota pantai Zliten yang terletak di sekitar 50 kilometer barat kota yang dikuasai oposisi Misrata.

Wilayah Al-Watiya, barat daya ibu kota Tripoli, yang memiliki satu markas militer juga dijadikan sasaran oleh tembakan-tembakan rudal jarak jauh dari koalisi, kata televisi Al-Jamahiriya menambahkan.

Sementara itu, seorang pejabat kementerian kesehatan pada Jumat mengatakan, sedikitnya 114 orang telah tewas dan 445 orang terluka dalam empat hari serangan koalisi di Libya.

"Dari 20 hingga 23 Maret, serangan koalisi menewaskan 114 orang dan melukai 445 orang yang lain," pejabat itu, Khaled Omar, mengatakan pada konferensi pers di ibu kota Libya, Tripoli.

Tapi ia tidak dapat mengatakan berapa banyak korban sipil dan berapa banyak korban dari pasukan bersenjata.

Omar menjelaskan 104 orang itu tewas di Tripoli dan pinggiran kota antara Ahad dan Rabu, sementara 10 orang tewas di Sirte, kota kediaman pemimpjn Libya Muamar Gaddafi, sekitar 600 kilometer di selatan ibu kota.

Seorang juru bicara pemerintah, yang memberikan korban sementara, mengatakan Kamis bahwa hampir 100 warga sipil tewas dalam serangan koalisi yang dilancarkan Sabtu terhadap pasukan Gaddafi.


sumber: Antaranews


-dipi-
 
Re: Amerika dan Sekutu Serang Libya

salut sama khadafi yang pantang menyerah walau di bom bardir dari udara dan laut tapi belum juga menyerah
 
Re: Amerika dan Sekutu Serang Libya

Konflik di Libya diwarnai skandal perkosaan yang diduga dilakukan milisi pro Khadafi. Ratusan wanita di Libya kemarin berunjuk rasa mengecam perkosaan yang menurut pemerintah Libya sengaja dibelokkan ke motif politik.

[ame="http://www.youtube.com/watch?v=LAXbmHPBcyM"]YouTube - Libyan Woman Accuses Gadhafi Troops of Rape[/ame]
 
Re: Amerika dan Sekutu Serang Libya

amerika berani duel waktu perang di vietnam aja.. hasilnya..?? amerika kalah.. trus dia bikin film rambo supaya dibangga2in rakyatnya, & dikira menang perang di vietnam.. haha
 
Re: Amerika dan Sekutu Serang Libya

The Barbarian State of Amerika melakukan pembantaian tanpa bisa dicegah oleh Useless Nation
 
Re: Amerika dan Sekutu Serang Libya

Apa pak tentara tak punya rasa kasihan ya, saat menarik pelatuk senapan atau saat mencet tombol rudal, padahal mereka tau kalau perbuatanya itu menimbulkan korban.
Amerika doyan banget ama yg namanya perang.
Perang harus di hentikan.
 
Re: Amerika dan Sekutu Serang Libya

walaupun uda di serang habis habisa tapi pemerintah libya masih belum di tundukan
 
Re: Amerika dan Sekutu Serang Libya

Khadafi vs Sekutu, yg jadi korban tetap saja rakyat sipil Libya.
 
Re: Amerika dan Sekutu Serang Libya

libia itu kekuatan militer nya lemah masak perang nya bakal lama

apalagi amerika itu di sokong negara negara nato

masak cuma libia dengan khadafi nya harus berbulan bulan

2 minggu sudah cukup untuk melumpuhkan libia

4 minggu sudah cukup untuk melumpuhkan libia
 
Last edited by a moderator:
Re: Amerika dan Sekutu Serang Libya

Sebelum aku ikutan diskusi aku mau konformasi ya, barusan aku edit postnya non assassin1989 ;)

Jika anda ingin memasukan tulisan dalam bahasa lain di post, gunakan code language berikut untuk membungkus tulisan yang dalam bahasa lain.
Untuk membungkus tulisan dalam bahasa English
Contoh, copy paste code ini di post anda

HTML:
[lang=en]Your text in other language here[/lang]

[lang=en]Your text in other language here[/lang]

Lebih lanjut tentang penggunaan translator ii dan tag language, baca disini
https://indonesiaindonesia.com/f/94397-penggunaan-translator-ii-code-language-langen/







Amerika vs Libya pasti karena minyak lagi ya????
 
Re: Amerika dan Sekutu Serang Libya

Gaddafi Bertengger di Ujung Tanduk Kekuasaan
Kamis, 31 Maret 2011 02:16 WIB


Kairo (ANTARA News) - Tahta kekuasaan Presiden Libya, Muamar Gaddafi, kini berada di ujung tanduk, cepat atau lambat bakal terjungkal terutama setelah Konferensi Internasional London pada Rabu (30/3) yang secara terang-terangan mengambil keputusan: "pemimpin negara Afrika Utara itu harus meninggalkan negaranya!"

Konferensi yang dilaporkan diikuti 40 menteri luar negeri dan perwakilan dari organisasi-organisasi penting regional dan internasional itu, sepakat menghakimi nasib penguasa Libya, sang kolonel yang telah berkuasa selama 40 tahun.

Kepala negara yang gemar tidur ditenda-tenda secara berpindah-pindah dengan penjagaan ekstra ketat dan suka bicara lantang itu, tampaknya akan dipaksa untuk menerima "hukuman" itu.

Menlu Inggris, William Hague, selaku ketua pertemuan dalam pernyataannya menegaskan, bahwa para peserta konferensi London menyepakati peningkatan tekanan politik dan militer terhadap Muamar Gaddafi.

"Mereka sepakat Gaddafi dan pemerintah Libya yang dia pimpin telah kehilangan legitimasi dan semua tindakannya harus dipertanggungjawabkan", katanya seperti dikutip oleh kantor-kantor berita transnasional.

Rakyat Libya harus bebas untuk menentukan masa depan mereka sendiri.

Menlu Italia Franco Frattini mengatakan bahwa para peserta konferensi London dengan suara bulat menyepakati pemimpin Libya itu harus meninggalkan negaranya.

Keputusan itu diambil berdasarkan Resolusi 1973 DK PBB tentang zona larangan terbang yang memberi keleluasaan kepada negara-negara kuat untuk melakukan tindakan yang dianggap perlu, guna menghentikan penguasa Libya membantai rakyatnya.

Dalam kaitan itu, peserta konferensi mengakui perlunya semua unsur warga Libya, termasuk Dewan Nasional Transisi Sementara, para pemuka suku, dan lain-lain untuk bersama-sama memulai proses politik inklusif, yang konsisten dan relevan dengan resolusi DK PBB.

Untuk itu, "Kami mengimbau masyarakat internasional untuk mendukung proses ini, bekerjasama erat dengan Perwakilan Khusus Sekjen PBB Abdel-Elah Mohamed Al-Khatib, termasuk aktor-aktor kawasan, khususnya sahabat Libya negara-negara Afrika dan negara-negara Arab tetangganya," kata Hague.

Konferensi juga menegaskan NATO akan mengambil alih kendali operasi di Libya.

Konferensi juga menyambut prakarsa Sekjen PBB Ban Ki-moon untuk memimpin koordinasi bantuan kemanusiaan dan perencanaan dukungan stabilisasi jangka panjang.


Pengasingan

Pernyataan London tidak menyebutkan mengenai kemungkinan pengasingan Gaddafi. Tetapi menurut Frattini konsensus telah dicapai, bahwa peserta pertemuan menghendaki dengan suara bulat agar Gaddafi harus meninggalkan negaranya.

"Di luar itu, tergantung pada negara yang mungkin akan manawarkan diri untuk menyambut baik Gaddafi. Tapi hingga kini belum ada usulan resmi negara yang telah merumuskan rencana seperti itu."

Hengkangnya Gaddafi, menurutnya adalah prasyarat situasi Libya bisa dipecahkan.

Masalahnya adalah akankah Gaddafi menerima begitu saja hukuman yang dijatuhkan padanya oleh masyarakat internasional yang disponsori negara-negara besar itu.

Menurut pers setempat, Gaddafi masih mendapat dukungan sedikitnya dari sekitar 53 persen rakyatnya. Perlawanan dari kubu pro Gaddafi di kota Sirte merupakan salah satu bukti.

Selain di dalam negeri, ternyata pendukung Gaddafi juga bermunculan di luar negeri, termasuk di depan gedung konferensi London itu berlangsung.

Pada saat konferensi berlangsung, sejumlah aktivis pro-pemimpin Libya antara dari kalangan aktivis anti-perang memprotes konferensi internasional yang dicetuskan oleh pemerintah Inggris itu.

Gerakan Hentikan Koalisi Perang (STWC) mengatakan, sangat penting dunia melihat adanya oposisi besar di sini terhadap rencana mereka.

Sementara itu hasil jajak pendapat di Inggris mengenai intervensi memperlihatkan bahwa publik Inggris berbeda pendapat dengan pemerintahnya yang cenderung menggunakan tindakan militer.

Sekitar 53 persen peserta jajak pendapat setuju tidak bisa menerima tentara Inggris berada dalam bahaya cedera atau kematian hanya untuk melindungi pasukan oposisi Libya.

Berbagai media massa di Timur Tengah pada Rabu (30/3) melaporkan, pasukan pemberontak meninggalkan kota minyak Ras Lanuf setelah pasukan yang setia pada Muamar Gaddafi bergerak lebih jauh ke timur dan menggempur posisi-posisi pemberontak dengan roket-roket.

Pihak pemberontak, sebagiannya memang bersenjata senapan ringan dan mengakui kalah dalam persenjataan dan kekuatan militer pasukan Gaddafi.

Ada gagasan dari negara kuat untuk mempersenjatai pemberontak Libya.

Menlu Amerika Serikat Hillary Clinton mengatakan masalah mempersenjatai pemberontak tidak dibicarakan di London, dan menegaskan bahwa tafsiran Washington terhadap Resolusi 1973 DK PBB mengesampingkan hak mempersenjatai siapa pun di Libya.

Tetapi Menlu Prancis Alain Juppe dalam pertemuan Selasa menegaskan negaranya siap membahas dengan sekutunya terkait rencana memasok bantuan militer kepada pemberontak di negara Afrika Utara itu.

Sementara itu Menlu Rusia, Sergei Lavrov, menegaskan bahwa Moskow beryakinan kekuatan asing tidak memiliki hak untuk mempersenjatai pemberontak di Libya atas dasar mandat DK PBB.

Sedangkan Sekjen NATO, Fogh Rasmussen mengakui operasi di Libya digelar dengan tujuan melindungi warga, bukan untuk mempersenjatai mereka.

Lavrov menyatakan sependapat dengan pernyataan Sekjen NATO tersebut.

Sebaliknya Liga Arab sebelumnya menegaskan pihaknya mengharapkan solusi politik dalam konferensi internasional di London bukan angkat senjata.

Liga Arab mengharapkan ada pemecahan politik untuk mengakhiri operasi militer di Libya, tegas Asisten Sekretaris Jenderal Liga Arab, Hesham Youssef menjelang keberangkatan ke London untuk menghadiri konferensi tentang Libya itu.

Gaddafi nasibnya berada di ujung tanduk, begitu juga nasib rakyat Libya, belum tahu bakal dibawa ke mana.
(M043/K004)



sumber: antaranews


-dipi-
 
Re: Amerika dan Sekutu Serang Libya

Gaddafi's girls.. (Not just an ordinary girl's)​

image001.jpg


image002.jpg


image004.jpg


image003.jpg


image010.jpg


image009.jpg


image008.jpg


image005.jpg


image014.jpg


image013.jpg


image012.jpg


image011.jpg


image022.jpg


image021.jpg


image020.jpg


image019.jpg


image017.jpg


image016.jpg


image015.jpg


sumber
 
Re: Amerika dan Sekutu Serang Libya

AS Akhiri Misi di Libya
Editor: Egidius Patnistik
Sabtu, 2 April 2011 | 10:15 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com — Amerika Serikat bersiap menarik semua jet tempurnya dari operasi zona larangan terbang di Libya. AS juga berharap aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara dan negara lainnya dapat mengurangi serangan. Misi tempur AS dijadwalkan akan berakhir pada Sabtu ini.

Sikap AS itu diumumkan Menteri Pertahanan Robert Gates dan Kepala Staf Gabungan Laksamana Mike Mullen, Kamis (31/3) di Washington, atau Jumat WIB. Pengumuman itu malah menimbulkan reaksi tidak percaya sejumlah anggota Kongres.

AP merilis, anggota Kongres AS bertanya-tanya mengapa pemerintahan Barack Obama memilih mengundurkan diri dari elemen kunci strategi militer di Libya itu. Mereka berpendapat, operasi koalisi Barat—yang kini diambil alih Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO)—mulai membuahkan hasil.

”Aneh”, ”mengganggu”, dan ”mengerikan”, begitu kata-kata kritis yang dilontarkan para senator. Mereka mendesak Gates dan Mullen memberikan penjelasan.

Misi AS mulai meninggalkan Libya, Sabtu ini. Gates mengatakan, Inggris, Perancis, dan anggota NATO lainnya dapat mengambil alih operasi itu menurut cara mereka. AS hanya mendukung dari belakang.

Pekan lalu Obama mengatakan tidak ingin terlibat terlalu jauh dalam operasi di Libya. AS tidak ingin kasus Irak dan Afganistan terulang di Libya. Jika kekuatan udara Moammar Khadafy sudah dilumpuhkan, AS akan surut.

Resolusi politik

Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle yang sedang berada di Beijing, China, hari Jumat mengatakan, krisis Libya tidak bisa diselesaikan melalui aksi militer. ”Semua pihak harus mulai melakukan resolusi politik,” kata Westerwelle.

Jerman dan China sejak awal mendukung penegakan zona larangan terbang di atas Libya. Meski demikian, sama seperti Rusia, mereka tidak setuju intervensi militer terhadap Libya, melainkan hanya melalui pendekatan diplomatik.

”Situasi Libya tidak dapat diselesaikan dengan cara militer. Hanya bisa melalui resolusi politik dan kita harus mewujudkan berjalannya proses itu,” kata Westerwelle dalam lawatan empat hari di China.

Menlu China Yang Jiechi juga menyatakan, China mendukung solusi diplomatik. Dia khawatir dengan laporan yang menyebutkan bahwa kekerasan senjata terus berlangsung dan hal itu menyebabkan jatuhnya korban jiwa di kalangan warga sipil.

”Masalah ini harus ditangani dengan tepat dengan cara diplomatik dan politik. Sebagai anggota tetap Dewan Keamanan (DK) PBB, China akan terus memainkan peran yang bertanggung jawab dalam hal ini,” kata Yang.

China dan Jerman, anggota tidak tetap DK PBB, abstain dalam pemungutan suara DK PBB terkait zona larangan terbang. Mereka mendesak Khadafy menarik pasukannya dari pusat-pusat penduduk. Jerman meminta Khadafy turun. China mengkritik NATO telah melampaui misi Resolusi PBB 1973.

Kanselir Jerman Angela Merkel sejak awal tak yakin serangan koalisi dapat meredam krisis Libya. Menurut Merkel, serangan ini malah menggelorakan semangat Libya untuk berperang.

Gencatan senjata

Hari Jumat terjadi pertempuran sengit antara pasukan oposisi dan loyalis Khadafy di Brega, salah satu kota minyak di Libya timur. Kota ini menjadi rebutan, silih berganti diduduki salah satu kubu jika kubu yang lain dapat didesak keluar.

Pasukan Khadafy juga menggempur Misrata di Libya barat. Loyalis menggunakan tank, roket, granat, mortir, dan proyektil lainnya. ”Kami tak lagi mengenali tempat itu. Kota porak poranda,” kata Sami, juru bicara oposisi.

Oposisi menegaskan, mereka setuju melakukan gencatan senjata. Hal itu bisa dilakukan sesuai kondisi, yakni jika pasukan Khadafy ditarik keluar dari kota-kota di Libya barat. Khadafy harus memberikan kebebasan berbicara kepada rakyatnya.

Mustafa Abdel Jalil, Ketua Dewan Nasional Transisi Oposisi, di Benghazi, Libya timur, menyerukan agar Khadafy menyingkirkan semua ”tentara bayaran” dari jalanan. Itu prasyarat lain yang diharapkan oposisi demi terjadinya gencatan senjata.

Tolak intervensi militer

Di Indonesia, Forum Umat Islam (FUI), yang terdiri dari sejumlah organisasi atau kelompok Islam, menolak intervensi militer Barat di Libya. Serangan itu membuat persoalan semakin rumit dan menewaskan banyak korban rakyat sipil.

Aspirasi itu disuarakan FUI dalam aksi unjuk rasa di Jakarta, Jumat. Massa menggelar unjuk rasa dari Bundaran Hotel Indonesia menuju Kedubes AS.

Sekretaris Jenderal FUI KH Muhammad Al Khaththath menegaskan, umat Islam Indonesia mengutuk keras serangan militer itu. ”Kami meminta Pemerintah Indonesia mengajukan protes keras ke PBB. Hentikan serangan. Biarkan krisis Libya diselesaikan oleh rakyatnya sendiri,” katanya.

Al Khaththath mencurigai serangan AS dan NATO itu hanya kedok untuk menguasai Libya. Libya cukup strategis secara politik di Timur Tengah karena kaya minyak bumi.



Sumber: Kompas



-dipi-
 
Re: Amerika dan Sekutu Serang Libya

benar kata kanselir jerman, bahwa krisis politik Libya harus diselesaikan dengan cara diplomatik
 
Back
Top