Bls: Cer..apa aja deh: Radja Bilang Cinta Ungu Bilang Rindu
10
Inlah Kebersamaan yang Dinantikan
Hubungan Ian dan Rea makin baik saja.
Ian : “Ng.. Rea, aku harus ke China besok. Kamu.. ikut, yah?”
Rea : “Ngapain ke China? Jauh banget. Lagian, kan aku harus kuliyah.”
Ian : “Radja konser di sana.”
Rea : “Wah! Hebat bener! Oh ya, gimana caranya, Radja bisa go international secepat ini? Kan susah.”
Ian tersenyum. Lalu menceritakan apa, yang ingin Rea tau. Rea makin bangga dengan kehebatan Radja.
Ian : “Ya udah, sekarang, kita putuskan, apa kamu mau ikut aku ke China?”
Rea : “Aku sih.. mau-mau aja. Tapi, aku harus kuliyah. Apalagi, mamaku ga bakal ngasih izin.”
Ian tersenyum.
Ian : “Biar aku yang minta izin sama mama kamu.”
Rea : “Boleh dicoba.”
Hari itu juga, Ian ikut ke rumah Rea, dan bertemu dengan mama Rea.
Rea : “Mama, ini Ian, temen Rea di Indonesia dulu.”
Rea memperkenalkan.
Ian : “Selamat sore, Tante.”
Mama Rea tersenyum keibuan.
Mama Rea : “Ng.. sepertinya, saya pernah liat kamu. Tapi.. di mana, yah?”
Ian terseyum.
Rea : “Di tv kali, Ma.”
Mama Rea : “Kok bisa di tv, sih?”
Rea : “Iya, Ma. Ian.. kan seleb.”
Ian merasa masih malu-malu.
Ian : “Ng.. begini, Tante. Saya pingin ngajak Rea ke China, untuk nonton konser band saya.”
Mama Rea menoleh pada Rea.
Mama Rea : “China? It’s so far, dear.”
Rea : “Yes, I know, Mom.”
Mama Rea : “Dan, kuliyah kamu belum libur, kan sayang?”
Rea : “Nah, Ian, aku bilang apa tadi?”
Ian punya ribuan akal rupanya.
Ian : “Ng.. Tante, saya ngajak Rea, juga untuk promosi lagu yang pernah saya nyanyikan sama Rea, waku di Indonesia dulu.”
Mama Rea tersenyum.
Mama Rea : “Mm.. oke. No problem.”
Rea : “Thank you, Momy.. I love you.”
Rea memeluk mamanya.
Ian : “Terimakasih, Tante.”
Keesokan harinya, Rea ikut Ian ke China.
Di Indonesia..
Elly dan Ryan lagi diskusi soal mata pelajaran, sambil nonton tv.
Elly : “Ng.. ngomong-ngomong.. kok, sekarang, lo ga pernah tanya-tanya tentang Rea?”
Ryan terdiam.
Tiba-tiba..
Ryan : “Eh, El! Itu.. Rea, kan? Sama.. siapa, tuh?”
Elly melihat ke tv. Memang ada sahabatnya di situ.
Elly : “Rea.. sama.. Ian? Wow! Spektakuler! Gila!’
Raut wajah Ryan berubah.
Elly : “Akhirnya!”
Rupanya, konser Radja di China diliput oleh sebuah acara infotainment. Begitu meriah. Apalagi, ditambah dengan kehadiran Rea, yang kemudian tampil bersama Ian, plus Radja.
Buru-buru, Elly menelpon Rea.
Elly : “Re, lo udah baikan sama Ian, yah?”
Rea : “Ya.. gitu, deh.”
Elly : “Tapi, kan, Ian udah punya.. istri.”
Rea : “Damai aja, boleh, kan?”
Diam-diam, Rea sebenarnya juga menyadari, bahwa Ian masih suami orang.
Rea mencari Ian di kamarnya, untuk menawarkan makan siang. Tapi, Ian tidak ada. Rea bertemu dengan Seno.
Rea : “Ng.. Seno! Lo.. liat Ian, ga?”
Seno : “Ian?”
Mengingat Ian sangat mencintai Rea, sampai mengundur jadwal konser, serta tidak memikirkan istrinya, Seno jadi agak tidak suka pada Rea. Dengan ketus, Seno menjawab pertanyaan Rea.
Seno : “Lo.. kan ceweknya. Masa` ga tau di mana Ian?”
Kemudian pergi.
Rea merasakan rasa tidak suka itu. tapi, Rea diam saja.
Berbeda dengan Moldy dan Indra. Keduanya malah ikut senang, dengan usaha Ian, untuk bisa bersama lagi dengan Rea.
Indra : “Emang, cowok itu, kalau udah cinta, harus berani berkorban.”
Moldy : “Kalau diliat-liat.. kalian serasi, kok.”
Ian : “Thanks, friends!”
Lalu, Rea datang.
Rea : “Kamu di sini, ternyata, Ian?”
Ian tersenyum pada Rea.
Ian : “Kamu.. nyari aku?”
Rea : “Iya. Aku baru beli makan siang. Jadi, sekalian mau nawarin kamu.”
Moldy & Indra: “Buat kita mana?”
Rea : “Kalau mau, silahkan!”
Ian : “Ayo, bareng-bareng!”
Setelah makan siang itu, Moldy dan Indra pamit, kembali ke kamar mereka. Maka, tinggallah Ian dan Rea berdua.
Ian : “Aku.. seneng banget, karena sekarang, kita udah baikan. Aku sayang kamu, Rea.”
Rea : “Aku juga merasakan hal yang sama. Tapi.. gimana sama Tarin? Walau pun kalian pura-pura, semua orang tetap taunya, kalian suami-istri.”
Rea : “Ian, aku ga pingin dang a mau dianggap merusak rumah tangga orang. Apalagi, dijuluki perebut suami orang. Aku ga mau.”
Ian : “Itu, ga akan pernah terjadi. Aku janji. Semua orang di seluruh dunia akan segera tau, kalau aku hanya mencintai kamu.”
Tekad Ian besar sekali. Namun, Rea juga merasa bersalah. Karena, tidak seharusnya dirinya ikut Ian, yang.. sudah punya istri.
Setelah konser di China selesai, Rea kembali ke London. Ian sendiri yang mengantar, sampai ke rumah.
Rea : “Abis ini, Radja konser di mana?”
Ian : “Untuk sementara waktu, kami pulang ke Jakarta. Istirahat. Trus, nyiapin konser ke Amerika. Doain, yah!”
Rea : “Aku doain, semoga, kalian sukses.”
Ian kembali ke Indonesia. Tarin menyambutnya.
Tarin : “Kamu.. pasti capek. Aku udah siapin air hangat buat kamu mandi. Trus, untuk makan malam, ada sup wortel kesukaan kamu.”
Ian : “Rin, ada yang mau aku omongin sama kamu.”
Tarin : “Nanti aja. Kamu cepet mandi, trus makan malam.”
Setelah makan malam, Ian ingin bicara dengan Tarin. Tapi, ternyata, Tarin sudah tidur. Maka, Ian putuskan, untuk bicara besok saja.
Di London terjadi masalah serius di keluarga Rea. Perusahaan papanya di kota itu bangkrut. Maka, mereka memutuskan untuk kembali ke Indonesia, dan papa Rea memutuskan, akan konsentrasi pada perusahaan yang di Bandung saja.
Rea kuliyah satu kampus dengan Elly dan Ryan.
Elly : “Akhirnya, kita kumpul lagi.”
Ryan : “Rea, lo makin cantik aja.”
Rea : “Bisa aja lo, Yan.”
Kemudian, Rea ingat Pasha. Rasa bersalah itu masih ada.
Rea : “Oh ya, kabar Pasha gimana? Gue jadi kangen, nih.”
Elly : “Pasha, lagi konser promo album di beberapa kota besar di Jawa. Sekarang, udah sampe di Jogja.”
Rea : “Wah, asyik, dong!”
Keesokan paginya, Rea libur kuliyah. Tapi, ia tidak bisa tidur, dan membuatnya jadi bangun pagi.
Ia menyapa papa yang lagi baca Koran, sambil lihat berita di tv.
Rea : “Selamat pagi, Papa!”
Papa Rea : “Pagi, Sayang! Kamu mau jogging?”
Rea : “Iya. Mm.. nonton apa, Pa?”
Papa Rea : “Ini, loh, di Jogja terjadi gempa bumi, barusan, sekitar jam setengah enam. Banyak yang tewas.”
Rea : “Gempa? Di Jogja?”
Rea ingat Pasha. Rea langsung menghubunginya lewat handphone-nya. Tapi, handphone Pasha tidak aktif. Rea jadi khawatir.
Setelah acara bertia itu habis, kemudian, ada acara infotainment. Berita buruk muncul sebagai berita utama. Yaitu, hotel tempat Ungu menginap diguncang gempa bumi, tapi untungnya tidak roboh. Karena gempa itu, personel Ungu bergegas meninggalkan hotel. Termasuk Pasha. Rupanya, mereka terpisah, dan Pasha pun tersesat. Itulah beritanya. Membuat Rea semakin khawatir.