zackysetya
New member
Selama tahun 2012 hingga 2013 ini, sejumlah kasus korupsi memang terus muncul ke permukaan. Kasus Hambalang yang menyeret nama mantan Menpora Andi Mallarangeng, kasus Wisma Atlet, dan kasus korupsi pengadaan Al Quran telah membuat Indonesia duduk di peringkat 118 dalam daftar indeks persepsi korupsi. Tahun 2013 ini ditambah lagi dengan kasus simulator SIM oleh Irjen Djoko Susilo, kasus korupsi pengadaan e-KTP, kasus korupsi tambang dan kedaulatan ESDM, dan beberapa kasus lainnya yang menambah daftar panjang korupsi di Indonesia.
Di negara kita ini para koruptor memang semakin merajalela, baik dari tingkat pemerintah daerah seperti RT, Lurah, sampai para pejabat di tingkat tinggi pemerintahan. Budaya korupsi seakan sudah melekat pada profesi-profesi tersebut, meskipun tidak semua pejabat melakukan korupsi. Namun dari banyaknya kasus korupsi yang menyeret nama-nama pejabat pemerintahan (PNS), hal itu sudah cukup mencoreng profesi pejabat PNS sebagai profesi yang gemar melakukan korupsi. Di saat rakyat banyak hidup menderita di bawah garis kemiskinan, banyak orang-orang pintar (para pejabat PNS) yang justru berlomba-lomba memakan uang rakyat yang bukan haknya demi kepuasan mereka sendiri. Dan hampir semua orang elit tersebut tenang-tenang saja, tanpa peduli terhadap nasib rakyat.
Jika kita lihat, masih banyak masyarakat di luar sana yang hidup dibawah garis kemiskinan yang kesehariannya hidup serba kekurangan, dengan slogan “makan gak makan yang penting kumpul”. Mereka rakyat miskin memaknai kebahagiaan dengan hal yang sangat sederhana, yang penting anaknya bisa makan sudah cukup, yang penting bisa selalu berkumpul dengan anggota keluarga sudah merasa bahagia. Namun di sisi lain, para pejabat yang notabene hidupnya lebih dari layak bahkan tergolong mewah masih saja berlomba-lomba menimbun harta dengan cara yang mereka anggap wajar yaitu “KORUPSI”. Mereka membeli beberapa rumah mewah, mobil mewah dan berfoya-foya demi kepuasan mereka sendiri.
Sangat miris rasanya ketika melihat gaya hidup para pejabat yang bermewah-mewah tanpa mau mengerti dan berbagi kepada yang membutuhkan. Ditambah lagi, gaya hidup dan tuntutan para pejabat tersebut tidak diimbangi dengan kinerja yang maksimal. Selalu ada saja ulah mereka yang membuat rakyat makin geregetan dan geram. Misalnya saja ada yang ketahuan tidur waktu rapat, ada yang sms-an atau BBM-an waktu rapat, ada yang baca koran, ada yang malah nonton video, ada yang hobi kunjungan ke luar negeri dengan menggunakan uang negara, dan ada-ada saja ulah lainnya.
Jika dicermati lebih dalam, sebenarnya apa yang dicari oleh para pejabat kaya itu?? Hidup sudah lebih dari mapan, makan selalu enak, baju bagus, uang berlipat bahkan bergudang dan terinvestasi dengan baik dimana-mana, anak-anak sehat, mobil mewah lebih dari satu, rumah mewah ada dimana-mana, bahkan uang saku anak para pejabat saja bisa 3 juta per bulan. Lalu, apalagi yang mereka cari sehingga masih melakukan korupsi? Pernahkan terpikir dalam benak para pejabat PNS yang agung dan terhormat itu untuk sekedar menyisihkan harta mereka setiap bulan untuk mereka sumbangkan pada rakyat kecil yang sangat membutuhkan. Jika ada 50 persen saja para pejabat yang mau berpikiran demikian, tentunya masyarakat Indonesia takkan banyak yang hidup di bawah garis kemiskinan.
Untuk mempelajari soal-soal cpns dan software CAT CPNS silahkan join member soalcpns.com (Pusat Soal CPNS No.1 Indonesia)
Di negara kita ini para koruptor memang semakin merajalela, baik dari tingkat pemerintah daerah seperti RT, Lurah, sampai para pejabat di tingkat tinggi pemerintahan. Budaya korupsi seakan sudah melekat pada profesi-profesi tersebut, meskipun tidak semua pejabat melakukan korupsi. Namun dari banyaknya kasus korupsi yang menyeret nama-nama pejabat pemerintahan (PNS), hal itu sudah cukup mencoreng profesi pejabat PNS sebagai profesi yang gemar melakukan korupsi. Di saat rakyat banyak hidup menderita di bawah garis kemiskinan, banyak orang-orang pintar (para pejabat PNS) yang justru berlomba-lomba memakan uang rakyat yang bukan haknya demi kepuasan mereka sendiri. Dan hampir semua orang elit tersebut tenang-tenang saja, tanpa peduli terhadap nasib rakyat.
Jika kita lihat, masih banyak masyarakat di luar sana yang hidup dibawah garis kemiskinan yang kesehariannya hidup serba kekurangan, dengan slogan “makan gak makan yang penting kumpul”. Mereka rakyat miskin memaknai kebahagiaan dengan hal yang sangat sederhana, yang penting anaknya bisa makan sudah cukup, yang penting bisa selalu berkumpul dengan anggota keluarga sudah merasa bahagia. Namun di sisi lain, para pejabat yang notabene hidupnya lebih dari layak bahkan tergolong mewah masih saja berlomba-lomba menimbun harta dengan cara yang mereka anggap wajar yaitu “KORUPSI”. Mereka membeli beberapa rumah mewah, mobil mewah dan berfoya-foya demi kepuasan mereka sendiri.
Sangat miris rasanya ketika melihat gaya hidup para pejabat yang bermewah-mewah tanpa mau mengerti dan berbagi kepada yang membutuhkan. Ditambah lagi, gaya hidup dan tuntutan para pejabat tersebut tidak diimbangi dengan kinerja yang maksimal. Selalu ada saja ulah mereka yang membuat rakyat makin geregetan dan geram. Misalnya saja ada yang ketahuan tidur waktu rapat, ada yang sms-an atau BBM-an waktu rapat, ada yang baca koran, ada yang malah nonton video, ada yang hobi kunjungan ke luar negeri dengan menggunakan uang negara, dan ada-ada saja ulah lainnya.
Jika dicermati lebih dalam, sebenarnya apa yang dicari oleh para pejabat kaya itu?? Hidup sudah lebih dari mapan, makan selalu enak, baju bagus, uang berlipat bahkan bergudang dan terinvestasi dengan baik dimana-mana, anak-anak sehat, mobil mewah lebih dari satu, rumah mewah ada dimana-mana, bahkan uang saku anak para pejabat saja bisa 3 juta per bulan. Lalu, apalagi yang mereka cari sehingga masih melakukan korupsi? Pernahkan terpikir dalam benak para pejabat PNS yang agung dan terhormat itu untuk sekedar menyisihkan harta mereka setiap bulan untuk mereka sumbangkan pada rakyat kecil yang sangat membutuhkan. Jika ada 50 persen saja para pejabat yang mau berpikiran demikian, tentunya masyarakat Indonesia takkan banyak yang hidup di bawah garis kemiskinan.
Untuk mempelajari soal-soal cpns dan software CAT CPNS silahkan join member soalcpns.com (Pusat Soal CPNS No.1 Indonesia)