Dalam beragama, Dogma atau Logika yang Anda Pakai??

Dogma atau Logika


  • Total voters
    6
  • Poll closed .
Status
Not open for further replies.
Bls: Dalam beragama, Dogma atau Logika yang Anda Pakai??

humm... aku bantu daina.


dalam beragama, kita selalu diajarkan satu pandangan tentang ajaran agama tersebut. Sudah jelas bagaimanapun juga, wajib hukumnya untuk seluruh penganutnya melaksanakan apa yang diperintahkan agamanya, dan menjauhi yang dilarang agamanya.

1. Jika yang diatas dikatakan DOGMA, berarti LOGIKA yang menjadi lawannya disini, adalah hal-hal yang bisa saja bertentangan dengan DOGMA.

Semua sudah tahu, melanggar apa yang ditentang Tuhan hukumnya DO...DOSA~

Disinilah letak ketidaksesuaian logika dan dogma. Kalau antara arti, emang bisa berdiri sendiri. Tapi fungsinya disini sebagai pembeda dalam kehidupan beragama tidak ada.

berLogika rawan sekali menuju perpecahan, Pembedaan, Penghasutan, bahkan permutadan. Hanya logika yang masuk kedalam dogma saja yang bisa diterima.

jadi, jika kita anggap:
1 adalah logika;
tak terhingga adalah dogma; dan
2 adalah sudut pandang agama yang satu;

maka:

apakah mungkin jika,
1 + tak terhingga = 2 ?
1+2 = tak terhingga ?
2 - 1 = tak terhingga ?


jawabannya ketiga soal diatas tidak mungkin terjadi, karena antara DOGMA dan LOGIKA tidak bisa terjadi hubungan timbal balik. Keduanya pada nyatanya berdiri sendiri dengan peranan yang berbeda. Jika ada DOGMA yang ilmiah ada di peraturan suatu agama, sudah pasti benarlah DOGMA itu tanpa merubah statusnya menjadi LOGIKA. Atau ada LOGIKA yang membentuk DOGMA, sudah pasti ia tetap berfungsi LOGIKA sendiri dengan tambahan, agama telah menaruhnya ditempat yang tidak dapat diganggu gugat. Alhasil, DOGMA yang ada didalam suatu agama tidak pernah tersentuh oleh siapapun termasuk LOGIKA; bukan bagian LOGIKA.

Karena fungsi agama di muka bumi ini adalah, mengatur kehidupan masyarakat. Masyarakat dengan masyarakat serta masyarakat dengan sang pencipta.

berlogika dalam pandangan agama, bisa membawamu kedalam kesesatan. Maka itu saya bilang kedua kata ini mistis sekali, karena kedua kata ini sebenarnya tidak bisa disatukan dalam pandangan agama. Kedua kata ini adalah kata yang berlawanan. Jadi saya tidak bisa menyebut suatu agama menDOGMA saya atau suatu agama menLOGIKA saya. Tapi hanya: suatu agama mengisi kehidupan saya. (sudah jelas menjalani agama secara dogmatis; tapi bukan berarti ada pandangan lain beragama secara LOGIKA. sudah pasti itu termasuk agama yang berbeda)

=====================================================
 
Bls: Dalam beragama, Dogma atau Logika yang Anda Pakai??

weekekkee. . . sebenarnya tergantung logika apa yang sedang dipakai..

misalnya gini, secara dogmatis, kita diwajibkan melakukan suatu ibadah yang telah ditentukan oleh agama. (gw ngambil contoh agama Islam karena gw penganut Islam)

ketika kita mulai diwajibkan untuk menjalankan shalat saat usia kita mulai baligh, logika menuntun kita mempelajari tata cara menjalankan kewajiban shalat tersebut secara benar,, ada ketentuan dan syarat sah nya.

Agar bisa memenuhi ketentuan dan syarat sahnya, logika kita menuntun kita untuk bersuci terlebih dahulu, memakai pakaian yang menutupi aurat, serta membaca dan melakukan gerakan2 yang telah ditentukan.
 
Bls: Dalam beragama, Dogma atau Logika yang Anda Pakai??

a
Saya menyadari, bahwa pola pikir saya yang OT ini nggak cocok berada disini,
tapi saya senang, :)(
inilah PILIHAN SAYA, saya bergembira bisa menunjukkannya pada semua orang.
inilah DAINA.
Belum masuk OT, kok Dai. Diteruskan saja. :)
Asiiik nih.. seruuu :D
duduk di pinggir aja sambil ngerokok nunggu imsyak..
ikut nongkrong dulu d mari ...v^^
Yang cuma nongkrong siap2 dapet hukuman ya...:mad:)
hehehe bercanda..

Ok..silahkan diteruskan diskusinya. :D


-dipi-
 
Bls: Dalam beragama, Dogma atau Logika yang Anda Pakai??

weekekkee. . . sebenarnya tergantung logika apa yang sedang dipakai..

misalnya gini, secara dogmatis, kita diwajibkan melakukan suatu ibadah yang telah ditentukan oleh agama. (gw ngambil contoh agama Islam karena gw penganut Islam)

ketika kita mulai diwajibkan untuk menjalankan shalat saat usia kita mulai baligh, logika menuntun kita mempelajari tata cara menjalankan kewajiban shalat tersebut secara benar,, ada ketentuan dan syarat sah nya.

Agar bisa memenuhi ketentuan dan syarat sahnya, logika kita menuntun kita untuk bersuci terlebih dahulu, memakai pakaian yang menutupi aurat, serta membaca dan melakukan gerakan2 yang telah ditentukan.
Yap.
Ini sepertinya sederhana, tapi lebih sangat bisa diterima oleh akal. :)

-dipi-
 
Bls: Dalam beragama, Dogma atau Logika yang Anda Pakai??

@redbastard
Setuju pemaparan den
Itulah sebabnya ak berkata dalam beragama itu dgn LOGIKA namun tak mengabaikan dogma
 
Bls: Dalam beragama, Dogma atau Logika yang Anda Pakai??

tata cara telah ada kok di aturannya kan raja kadal? Logika hanya mampu menilai tapi tidak bisa mengubahnya. Alhasil kita kembali lagi mengikuti secara dogmatis. Sedangkan Logika berperan sebagai penilaian yang tidak merubah nilai dogmanya itu sendiri.

Ada orang yang menilai dogma benar-benar secara logika, alhasil terjadilah agama baru. Kira-kira seperti itu kan?

Jadi, logika sendiri tidak punya peran selain pandangan lain dalam sebuah agama
 
Bls: Dalam beragama, Dogma atau Logika yang Anda Pakai??

pake dogma ae lah.. klo dijelasin mengapa ntar logika yg bicara huehehe..
 
Bls: Dalam beragama, Dogma atau Logika yang Anda Pakai??

tata cara telah ada kok di aturannya kan raja kadal? Logika hanya mampu menilai tapi tidak bisa mengubahnya. Alhasil kita kembali lagi mengikuti secara dogmatis. Sedangkan Logika berperan sebagai penilaian yang tidak merubah nilai dogmanya itu sendiri.

Ada orang yang menilai dogma benar-benar secara logika, alhasil terjadilah agama baru. Kira-kira seperti itu kan?

Jadi, logika sendiri tidak punya peran selain pandangan lain dalam sebuah agama

Huekekeke.. logika menuntun kita untuk menjalankan dogma yang telah ditetapkan.
 
Bls: Dalam beragama, Dogma atau Logika yang Anda Pakai??

saya hanya menggunakan logika saya ketika melihat foto kak yumee, bukan bermaksud memuji ataupun merayu . . .<3D <3D




Pria yang pandai menyenangkan wanita, nyeehhheeee~
*guling-guling ge-er*

humm... aku bantu daina.


dalam beragama, kita selalu diajarkan satu pandangan tentang ajaran agama tersebut. Sudah jelas bagaimanapun juga, wajib hukumnya untuk seluruh penganutnya melaksanakan apa yang diperintahkan agamanya, dan menjauhi yang dilarang agamanya.

1. Jika yang diatas dikatakan DOGMA, berarti LOGIKA yang menjadi lawannya disini, adalah hal-hal yang bisa saja bertentangan dengan DOGMA.

Semua sudah tahu, melanggar apa yang ditentang Tuhan hukumnya DO...DOSA~

Disinilah letak ketidaksesuaian logika dan dogma. Kalau antara arti, emang bisa berdiri sendiri. Tapi fungsinya disini sebagai pembeda dalam kehidupan beragama tidak ada.

berLogika rawan sekali menuju perpecahan, Pembedaan, Penghasutan, bahkan permutadan. Hanya logika yang masuk kedalam dogma saja yang bisa diterima.

jadi, jika kita anggap:
1 adalah logika;
tak terhingga adalah dogma; dan
2 adalah sudut pandang agama yang satu;

maka:

apakah mungkin jika,
1 + tak terhingga = 2 ?
1+2 = tak terhingga ?
2 - 1 = tak terhingga ?


jawabannya ketiga soal diatas tidak mungkin terjadi, karena antara DOGMA dan LOGIKA tidak bisa terjadi hubungan timbal balik. Keduanya pada nyatanya berdiri sendiri dengan peranan yang berbeda. Jika ada DOGMA yang ilmiah ada di peraturan suatu agama, sudah pasti benarlah DOGMA itu tanpa merubah statusnya menjadi LOGIKA. Atau ada LOGIKA yang membentuk DOGMA, sudah pasti ia tetap berfungsi LOGIKA sendiri dengan tambahan, agama telah menaruhnya ditempat yang tidak dapat diganggu gugat. Alhasil, DOGMA yang ada didalam suatu agama tidak pernah tersentuh oleh siapapun termasuk LOGIKA; bukan bagian LOGIKA.

Karena fungsi agama di muka bumi ini adalah, mengatur kehidupan masyarakat. Masyarakat dengan masyarakat serta masyarakat dengan sang pencipta.

berlogika dalam pandangan agama, bisa membawamu kedalam kesesatan. Maka itu saya bilang kedua kata ini mistis sekali, karena kedua kata ini sebenarnya tidak bisa disatukan dalam pandangan agama. Kedua kata ini adalah kata yang berlawanan. Jadi saya tidak bisa menyebut suatu agama menDOGMA saya atau suatu agama menLOGIKA saya. Tapi hanya: suatu agama mengisi kehidupan saya. (sudah jelas menjalani agama secara dogmatis; tapi bukan berarti ada pandangan lain beragama secara LOGIKA. sudah pasti itu termasuk agama yang berbeda)

=====================================================

waaaaaaahhh~
jelas,jelas, jelas, (terang,lagi)

Yupz,
=b==b==b=
Thanks atas ilmunya, kk bjhe!!!!!

Dai benar-benar suka padamu!!!!! ^0^


Belum masuk OT, kok Dai. Diteruskan saja. :)


Ok..silahkan diteruskan diskusinya. :D


-dipi-

Terima kasih, mbak~
[<:)


@redbastard
Setuju pemaparan den
Itulah sebabnya ak berkata dalam beragama itu dgn LOGIKA namun tak mengabaikan dogma

=b==b==b=

Dai juga selalu suka moja, :)(

tata cara telah ada kok di aturannya kan raja kadal? Logika hanya mampu menilai tapi tidak bisa mengubahnya. Alhasil kita kembali lagi mengikuti secara dogmatis. Sedangkan Logika berperan sebagai penilaian yang tidak merubah nilai dogmanya itu sendiri.

Ada orang yang menilai dogma benar-benar secara logika, alhasil terjadilah agama baru. Kira-kira seperti itu kan?

Jadi, logika sendiri tidak punya peran selain pandangan lain dalam sebuah agama

:):)):))(

Itu kalau penempatannya salah, ya??
Sebagai orang yang mengaku dirinya 'waras',
Dai mana mungkin terpikir hingga 'agama baru', :D

Great answer, kk,
sekali lagi, Daina sangat suka padamu~
<<3)<<3)<<3)
 
Bls: Dalam beragama, Dogma atau Logika yang Anda Pakai??

@daina
Semua kesukaanmu ya
Itu logika atau dogma? Hhahahahaha


Kembali pada topik
Dalam beragama ak menggunakan logika, tanpa pernah berpikir utk mendirikan agama baru seperti kekuatiran den bjhe
 
Bls: Dalam beragama, Dogma atau Logika yang Anda Pakai??

bingung bingung bingung!!!

*memutuskan untuk ikutan nongkrong dulu *
 
Bls: Dalam beragama, Dogma atau Logika yang Anda Pakai??

@Mustaf
Jangan nongkrong doang.. jajan doong
Ikut mantau dulu deh..
 
Bls: Dalam beragama, Dogma atau Logika yang Anda Pakai??

hayoo hayooo...jangan membuang postingan secara percuma. :))
Nongkrong tidak dilarang, tapi nongkrong sambil mengeluarkan pendapat tentu lebih asyik. <3D

ok....lanjuut..


-dipi-
 
Bls: Dalam beragama, Dogma atau Logika yang Anda Pakai??

Kembali pada topik
Dalam beragama ak menggunakan logika, tanpa pernah berpikir utk mendirikan agama baru seperti kekuatiran den bjhe

well kalau menurut bang moja seperti itu, oke ajalah. Kan pilihan dari TS dua. khyahahahaha.

penjelasan singkat dan tepat menurut gw seperti yang kata bang nizhami (tumben gw sependapat kyahahaha :D ) dibawah ini:

pake dogma ae lah.. klo dijelasin mengapa ntar logika yg bicara huehehe..

kalau mau tau contoh singkatnya Logika yang dipakai dalam beragama diatas dogma ada di reply quote gw buat kadal:

========================================================

Huekekeke.. logika menuntun kita untuk menjalankan dogma yang telah ditetapkan.

artinya kan, peranan logika tidak merubah satupun dogma dalam agama. Kalau misalnya memposisikan logika diatas dogma, jadinya agama baru, aliran baru. Karena logika merubah dogma satu agama.

Misalnya:

ahmadiyah yang dinilai sesat dan agama baru oleh MUI (bukan agama islam). Mereka menggunakan logika diatas dogma, alhasil si ahmad yang dimaksud ahmadiyah didalam al-qur'an adalah bernama ahmad yang bener-bener ahmad. Walaupun menurut cerita yang ada berkenaan sejarah turunnya al-quran, mereka memungkiri bahwa nabi Muhammad sebagai nabi akhir.
Jadi, logika itu cetek untuk dijadikan kebudayaan. Mengapa? Karena agama sendiri adalah kebudayaan. Kebudayaan berdiri diatas dogma. Dan Dogma itu hukumnya KOKOH, bukan cetek dan berubah-ubah seperti LOGIKA.

Seperti yang gw bilang sebelumnya, kata DOGMA dan LOGIKA adalah kata-kata mistis dalam beragama. Karena pada dasarnya semuanya berdasarkan DOGMA. Meski itu mendapat kejelasan dari logika ataupun hal-hal yang berbau historikal tetap saja itu namanya DOGMA.

=====================================================================================================================

Itu kalau penempatannya salah, ya??
Sebagai orang yang mengaku dirinya 'waras',
Dai mana mungkin terpikir hingga 'agama baru', :D

Great answer, kk,
sekali lagi, Daina sangat suka padamu~
<<3)<<3)<<3)

semua orang waras, walau gak terlalu memperhitungkan logika. Makanya ada buku cerita fanfict kan daina?

agama baru sendiri tidak disadari oleh para penempat logika diatas dogma. Karena bagi mereka yang kelewatan batas (hingga membuat agama baru), tidak sadar telah memakai Logikanya untuk menciptakan patokan baru yang menyeleweng dari agama sebelumnya yang menjadi bahan inspirasi. (terlepas dari kebenaran agama itu sendiri yah, karena sejarah tidak pernah menceritakan seluruh sisi cerita selengkapnya melainkan satu sisi saja).

Agama sama seperti organisasi. Dengan protokol-protokol yang harus dipatuhi setiap anggotanya, maka ia telah menciptakan pijakan khusus dalam organisasi itu. Kalau protokol diubah, maka berubah semua isinya.

Sama seperti negara indonesia. Kalau undang-undang dasar tahun 45 berubah, maka sudah tidak ada lagi negara indonesia. Tetapi negara baru adanya, Walau secuil perubahan.
 
Last edited:
Bls: Dalam beragama, Dogma atau Logika yang Anda Pakai??

@Mustaf
Jangan nongkrong doang.. jajan doong
Ikut mantau dulu deh..

hari gini apa-apa mahal, den

hayoo hayooo...jangan membuang postingan secara percuma. :))
Nongkrong tidak dilarang, tapi nongkrong sambil mengeluarkan pendapat tentu lebih asyik. <3D

ok....lanjuut..


-dipi-

diundang ma bang bjhe, n uda bilang "OK", ga tahunya malah speechless, ya numpang presensi dulu deh
 
Bls: Dalam beragama, Dogma atau Logika yang Anda Pakai??

@daina
Semua kesukaanmu ya
Itu logika atau dogma? Hhahahahaha


Kembali pada topik
Dalam beragama ak menggunakan logika, tanpa pernah berpikir utk mendirikan agama baru seperti kekuatiran den bjhe

habis, kalau Dai cuma bilang suka sama moja,
terjadilah yang namanya GOSIP, :)):)):))


tanpa pernah berpikir utk mendirikan agama baru seperti kekuatiran den bjhe

Sippp~
:)(=b=


well kalau menurut bang moja seperti itu, oke ajalah. Kan pilihan dari TS dua. khyahahahaha.

penjelasan singkat dan tepat menurut gw seperti yang kata bang nizhami (tumben gw sependapat kyahahaha :D ) dibawah ini:



kalau mau tau contoh singkatnya Logika yang dipakai dalam beragama diatas dogma ada di reply quote gw buat kadal:

========================================================



artinya kan, peranan logika tidak merubah satupun dogma dalam agama. Kalau misalnya memposisikan logika diatas dogma, jadinya agama baru, aliran baru. Karena logika merubah dogma satu agama.

Misalnya:

Jadi, logika itu cetek untuk dijadikan kebudayaan. Mengapa? Karena agama sendiri adalah kebudayaan. Kebudayaan berdiri diatas dogma. Dan Dogma itu hukumnya KOKOH, bukan cetek dan berubah-ubah seperti LOGIKA.

Seperti yang gw bilang sebelumnya, kata DOGMA dan LOGIKA adalah kata-kata mistis dalam beragama. Karena pada dasarnya semuanya berdasarkan DOGMA. Meski itu mendapat kejelasan dari logika ataupun hal-hal yang berbau historikal tetap saja itu namanya DOGMA.

=====================================================================================================================



semua orang waras, walau gak terlalu memperhitungkan logika. Makanya ada buku cerita fanfict kan daina?

agama baru sendiri tidak disadari oleh para penempat logika diatas dogma. Karena bagi mereka yang kelewatan batas (hingga membuat agama baru), tidak sadar telah memakai Logikanya untuk menciptakan patokan baru yang menyeleweng dari agama sebelumnya yang menjadi bahan inspirasi. (terlepas dari kebenaran agama itu sendiri yah, karena sejarah tidak pernah menceritakan seluruh sisi cerita selengkapnya melainkan satu sisi saja).

Agama sama seperti organisasi. Dengan protokol-protokol yang harus dipatuhi setiap anggotanya, maka ia telah menciptakan pijakan khusus dalam organisasi itu. Kalau protokol diubah, maka berubah semua isinya.

Sama seperti negara indonesia. Kalau undang-undang dasar tahun 45 berubah, maka sudah tidak ada lagi negara indonesia. Tetapi negara baru adanya, Walau secuil perubahan.

Again~
Jawaban yang membuat Daina sangat puas~
>8|>8|


Ikuuuuttttt~
 
Bls: Dalam beragama, Dogma atau Logika yang Anda Pakai??

artinya kan, peranan logika tidak merubah satupun dogma dalam agama. Kalau misalnya memposisikan logika diatas dogma, jadinya agama baru, aliran baru. Karena logika merubah dogma satu agama.

seepp... sepakat... (tumben)
 
Keduanya penting, dogma digunakan sebagai sumber informasi untuk hal-hal yang menyangkut keyakinan. Sedang logika diperlukan untuk mempelajari konteks, situasi dan kondisi kehidupan, budaya pada masa ajaran agama itu berkembang sehingga dapat mendukung pemahaman ajaran agama tersebut.
 
Status
Not open for further replies.
Back
Top