Dalam diam senyumannya

Bulan bersinar terang memancarkan wajahnya,di balik jendela kaca terlihat satu bayangan tersenyum manis,rambut indah tergerai memanjang sebatas bahu,bibirnya yang indah mekar tersimpul senyum,matanya yang bening di timpa cahaya indah rembulan malam,siapakah gerangan bidadari itu?

aku terdiam terpaku melihatnya dari bawah,rasanya bagaikan dia berada di puncak istana tertinggi,diiringi desir angin malam dan suara sungai yang mengalir di bawah jembatan kokoh,lalu perlahan kulihat tirai mulai menutupi sosok ayu itu,dan berakhir sudah pemandangan yang indah kulihat,lalu aku berjalan menyusuri malam dengan perasaan gembira.

pagi itu aku terbangun karena suara kokok ayam jantan,mentari mulai terlihat menyinari dunia dengan sinarnya yang berwibawa,aku terbangun dari kasur lalu pergi keluar berjalan memberi salam pada dunia,lalu aku berhenti di depan rumah bidadari yang sering ku lihat.

namun ada yang tidak biasa,kemana tirai yang selalu terbuka?kemana sosok cantik yang selalu kulihat?kemana senyum dan mata indah yang sering menyapaku di pagi dan malam?,lalu aku beranjak dari tempat itu dengan perasaan kecewa,dan ketika aku melewati tempat peristirahatan,kulihat serombongan orang berpakaian hitam.

kini terjawablah sudah pertanyaanku tadi,sang bidadari yang biasa aku lihat ternyata tertidur untuk selamanya,ku lihat wajahnya yang pucat pasi namun tetap terbersit kecantikannya,dan tubuhnya yang kaku itu tetap dihiasi senyumanya yang indah,hanya saja matanya yang bening tak nampak lagi dan kini terpejam untuk selamanya.

Tamat
 
Ceritanya bagus...
Mungkin perlu memperbaiki redaksionalnya aja...

Keep writing...:)(


-dipi-
 
Back
Top